Selesai mandi Narendra menunggu Ayuna sambil memperhatikan sekitar rumah istrinya itu, walaupun terbuat dari kayu namun rumah tersebut nampak bersih dan terawat, kalo kalian penasaran gimana rumah Ayuna bayangkan saja rumah Upin dan Ipin, karna echi pun juga bayangin nya itu hehehe...
" Lama amat lu cil mandi nya !" Teriak Naren sebab dirinya sudah di gerayangin oleh nyamuk sedari tadi.
Tidak lama Ayuna keluar dengan rambut yang di tutupi oleh handuk, sebab memang Ayuna merasa risih oleh rambutnya yang masih sedikit berbau lumpur, walaupun tadi saat kejadian dirinya memakai kerudung, namun tetap saja bau nya masih melekat di rambutnya, sehingga Ayuna memilih untuk keramas lagi walaupun hari sudah malam.
" Laper cil, lu ada makanan ga ?" Tanya Narendra tanpa tau malu sambil memegangi perut nya yang sudah keroncongan sebab belum makan sedari siang, persetan dengan harga diri yang penting Narendra bisa makan saat ini.
Ayuna langsung melirik ke arah lelaki yang kini menjadi suaminya itu, kenapa ini cowo ga ada jaim-jaim nya coba, padahal mereka baru saja kenal beberapa jam, namun sikap Narendra sudah seperti seolah mereka sudah kenal dari lama.
" Una belum liat ibu masak apa !" Jawab Ayuna sambil berjalan ke arah rak piring, tempat dimana ibu indah biasa menyimpan lauk yang masih tersisa.
" Ada oseng ikan asin doang, akang doyan ga ?" Tanya Ayuna sambil memperlihatkan sebuah piring berisi ikan asin yang di masak bersama jagung yang sudah di pipil dan tidak lupa irisan bawang dan cabe yang lumayan banyak, itu adalah makanan favorit Ayuna namun Ayuna ragu jika Narendra akan suka.
" Enak ga ?" Tanya balik Narendra sambil memandang dengan penuh ragu ke arah ikan asin tersebut.
" Ya kalo menurut Una ini mah makanan paling the best, tapi ga tau kalo menurut akang yang biasa makan steak mah !" Jawab Ayuna acuh tak acuh.
Akhirnya Narendra pun mencicipi lebih dulu masakan tersebut, dan ternyata lumayan cocok dengan lidah nya, mereka pun akhirnya makan berdua di dapur sambil duduk lesehan, beruntung nasi di Magicom masih tersisa cukup banyak sehingga cukup untuk makan mereka berdua.
" Not bad lah, lumayan juga rasanya, baru kali ini gua makan masakan kaya gini !" Puji Narendra sambil menikmati nasi dengan lauk oseng ikan asin yang rasanya lumayan pedas itu.
" bukan not bad lagi, tapi emang beneran enak !" Sahut Ayuna namun tidak di tanggapi oleh Narendra yang sedang asik menikmati makanan nya.
Saat sedang asik makan mereka di kejutkan oleh sesosok yang tiba-tiba saja muncul.
" Kalian pada lagi ngapain ?" Tanya ibu indah yang tak sengaja terbangun sebab kebelet ingin pipis, namun dirinya terkejut saat melihat sepasang manusia yang baru saja sah menjadi suami istri beberapa jam yang lalu pada duduk lesehan di lantai dapur.
" Una sama kang Endra laper Bu !" Jawab Ayuna sambil menunjukan piring nya yang tinggal terisi setengah.
Sementara Naren hanya diam saja, selain malu pada mertuanya Naren juga gagal fokus oleh panggilan Ayuna untuk dirinya, sejak kapan ada orang yang memanggil dirinya Endra, karna baru Ayuna saja yang memanggil nya seperti itu.
" Ya udah di lanjut lagi makan nya, habis ini langsung istirahat, jangan lupa langsung di beresin lagi bekas nya biar ga di acak-acak tikus !" Ujar ibu indah dan langsung di angguki oleh Ayuna.
" Iya Bu !" Jawab Ayuna sambil melanjutkan kembali makan nya begitupun dengan Narendra, sementara ibu indah langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai makan Ayuna pun membereskan piring-piring bekas mereka dan langsung di cuci, sementara Naren hanya memperhatikan istrinya saja sebab kekenyangan.
Setelah selesai mencuci piring Ayuna pun mengajak Naren untuk kembali ke kamar, saat sampai di dalam kamar Ayuna langsung menggelar kasur lantai miliknya yang biasa di gunakan untuk menonton televisi sembari rebahan.
" Akang tidur aja, biar Una tidur di bawah !" Ujar Ayuna membuat Naren langsung melirik ke arah istri nya itu.
" Kenapa ga tidur sama-sama aja di sini ?" Tanya Narendra membuat Ayuna menghela nafasnya.
" Kasur nya ga akan muat kalo buat tidur berdua, apalagi badan akang gede kaya kingkong, yang ada nanti Una kejepit, lagian kita baru kenal ga mungkin tidur bareng walau status kita udah suami istri !" Sahut Ayuna membuat Narendra akhirnya mengerti.
" Kalo gitu lu aja yang tidur di sini, biar gua yang tidur di bawah !" Ucap Narendra yang masih tau diri jika dirinya hanya menumpang, dan Naren juga menyadari jika semua ini adalah kesalahan nya, jadi Naren tidak ingin semakin menyusahkan Ayuna.
" yakin, nanti badan akang pada sakit-sakit loh ?" Tanya Ayuna sebab kasur lantai miliknya memang sudah agak menipis, maklum lah kasur itu sudah lumayan lama umurnya.
" Yakin lah, lagian gua cowo gentle, ga mungkin gua biarin cewe kaya lu tidur di bawah !" Jawab Narendra dengan penuh keyakinan, dan ayuna pun tidak lagi menyahuti ucapan Narendra sebab dirinya sudah begitu lelah.
Ayuna juga sudah meminta izin pada bos nya tadi lewan pesan WhatsApp, walau sedikit kena omel sebab izin mendadak namun Ayuna beruntung sebab bosnya itu memberi izin.
" Nih selimut sama bantal nya !" Ujar Ayuna sambil menyerahkan selimut bulu bermotif doraemon pada Narendra dan sebuah bantal yang juga bersarungkan Doraemon.
Akhirnya mereka pun sama-sama merebahkan dirinya, Ayuna di kasur miliknya dan Narendra di kasur lantai milik Ayuna.
" Cil gua mau nanya dong ?" Ujar Narendra tiba-tiba mengagetkan Ayuna yang baru saja ingin memejamkan matanya.
" Kenapa lagi kang, Una udah ngantuk banget ini ?" sahut Ayuna.
" Lu kenal sama nenek-nenek yang nama nya Ratih ga ?" Tanya Narendra.
" Nenek-nenek yang namanya Ratih di sini ada 3, nek Ratih yang mana dulu nih ?" Sahut Ayuna membuat Naren bingung.
" Ratih purnama sari !" Ujar Narendra menyebutkan nama lengkap sang nenek.
" Oh oma Ratih !" Sahut Ayuna dan langsung di balas anggukan oleh Narendra dengan antusias.
" Iya itu, lu kenal ga cil, tau rumah nya ga ?" Tanya Narendra dan di balas anggukan oleh Ayuna.
" Tau !" Jawab Ayuna singkat.
" Besok anterin gua ya cil !" Pinta Narendra membuat ayuna langsung menatap ke arah suaminya itu.
" Mau ngapain ?" tanya Ayuna heran, lagian dari mana Narendra kenal dengan Oma Ratih yang terkenal cerewet itu.
" Itu nenek gua cil, niat gua ke sini tuh pengen ke rumah dia, eh malah apes !" Sahut Narendra berhasil membuat mata Ayuna melotot sempurna.
" maksud akang apa, yang bikin apes kan akang, harusnya Una yang protes bukan akang !" Ujar Ayuna tidak terima membuat Narendra langsung gelagapan seketika.
" Eh eh maksud gua bukan kaya gitu cil !" Sahut Narendra namun Ayuna enggan menanggapi dan langsung berbalik memunggungi suaminya itu.
Narendra langsung salah tingkah melihat respon Ayuna akan ucapan nya, dirinya tidak berniat sama sekali untuk menyinggung perasaan gadis itu, sekarang Narendra bingung harus berbuat apa sebab ia tidak tau caranya membujuk cewe yang merajuk.
***
# jangan lupa like, komen and vote ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Thank you 😘 😘 😘 😘 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Esther Lestari
sudah tidur sana jgn berisik😃
2025-04-08
0
𝐈𝐬𝐭𝐲
lanjut thor..
2025-02-13
1