016 - Memulai Penyelidikan

Pengumuman!

Tur terpaksa diundur karena kendala visa dari beberapa peserta, mohon tunggu info terbaru. Terima kasih.

Jelita mendelik gusar saat membaca pengumuman terbaru dari grup tur keliling Eropanya.

Ia baru saja mendapatkan kebebasan tanpa perlu lagi meminta izin dari orang tua. Namun sekarang terkendala oleh izin dari negara lain.

Sungguh sangat terpaksa liburan ke Eropa harus diundur lagi.

Padahal Jelita sudah mempersiapkan semua kebutuhannya untuk liburan keliling Eropa selama empat belas hari.

Mumpung ia mendapatkan kebebasan selama tinggal di rumah Saka.

Toh, pria itu sepertinya memang tidak peduli padanya.

Apa yang harus dipedulikan pria itu pada barang jaminan yang disimpannya dalam lemari pakaian?

Yah, begitulah nasib Jelita yang harus tinggal di dalam lemari pakaian sang suami.

"Mba Jelita! Mba Jelita!"

"Eh, ya," Jelita terkesiap.

Jelita langsung memusatkan kembali perhatian pada dua karyawannya yakni Eky dan Caca yang sudah menunggu Jelita sejak ia memanggil mereka untuk melakukan diskusi.

Jelita biasa melakukan diskusi bersama dua karyawan yang memegang peranan penting dalam bisnisnya.

Bisnis yang digeluti Jelita yakni mengelola gerai salad dan sandwich bernama Salad U. Bisnis yang sudah dikelolanya selama lima tahun terakhir.

Eky, pria muda jebolan dari sekolah tata boga itu bertugas sebagai ujung tombak operasional di dapur. Kemudian ada Caca yang berperan penting dalam urusan non operasional dapur.

Dua orang itu kini benar-benar menjadi orang yang sangat dipercaya oleh Jelita, dengan bantuan dua orang itu, kini Jelita sudah membuka lima gerai Salad U yang tersebar di dua kota.

"Eky, Caca, Mba minta tolong pada kalian, dalam beberapa waktu ke depan kalian yang pegang gerai sepenuhnya ya," kata Jelita.

"Lho, kenapa Mba?" tanya Caca.

"Mba ada urusan yang harus diselesaikan sehingga Mba jelas tidak bisa fokus mengurus gerai," jawab Jelita.

"Urusan apa, Mba?" tanya Eky.

"Mba belum bisa mengatakannya pada kalian, yang pasti ini bersifat pribadi," jawab Jelita.

Eky dan Caca mengangguk-angguk saling lempar pandangan.

"Jadi, tolong bantu Mba ya," pinta Jelita.

"Baik Mba, aman saja itu," jawab Eky dan Caca.

"Kalian memang yang paling bisa diandalkan! Aku akan beri kalian bonus dobel, pastikan target penjualan bisa terlampaui ya," kata Jelita.

"Tentu saja, Mba! Itu harus," sahut Caca antusias.

"Ya sudah, kalau begitu, silakan kembali bekerja," tutup Jelita.

Eky dan Caca segera beranjak dari ruang kerja Jelita.

Jelita kembali berkutat pada layar monitor komputer di meja kerjanya.

Ia mulai mencari nama Sakura Lerose pada mesin pencarian. Wajah tampan pria itu segera muncul sebagai hasil pencarian.

Sial, mengapa wajahnya semakin terlihat tampan di foto? Jelita mengumpat kesal.

Jelita mulai menyusun rencana untuk menyelidiki pria yang menjadi suaminya itu.

Menurut adiknya, Jelita harus bersikap baik dan tidak boleh sampai membuat masalah dengan pria itu mengingat betapa liciknya seorang Sakura Lerose.

Lalu, bagaimana jika pria itu yang membuat masalah dengan Jelita?

Apakah Jelita hanya bisa diam dan menerima semuanya?

Rasanya ini sungguh tidak adil bagi Jelita, namun memang tidak ada keadilan bagi sebuah barang jaminan.

Ugh! Apa yang harus kulakukan? batin Jelita begitu resah.

Apa aku harus pergi menemui kekasih pria itu? batin Jelita.

Tidak! Tidak! Itu justru menjadi masalah! Aku hanya barang jaminan yang disimpan dalam brankas! batin Jelita.

Mata Jelita tertuju pada berita terbaru yang saat ini tengah viral.

Breaking news!!

Artis A kepergok berselingkuh dengan Artis R!

Perselingkuhan? batin Jelita.

Jelita berpikir, apakah tindakan Saka yang begitu preventif pada Jelita bertujuan untuk menutupi perselingkuhan pria itu?

Apa jangan-jangan hingga kini, Saka dan bocil itu masih berhubungan? batin Jelita.

Atau pria itu masih berhubungan dengan banyak wanita lain di luar sana?

Jelita merasakan gairah untuk menyelidiki suaminya itu.

Jika suaminya itu terbukti melakukan perselingkuhan, Jelita bisa menuntut pria itu kan?

...***...

Seorang pria berpenampilan nyentrik segera menghampiri Jelita yang sudah menunggu di sebuah taman.

Pria itu muncul dengan rambut berwarna hijau neon, berpakaian serba warna senada yang membuat pria itu terlihat seperti highlighter kertas berwarna hijau neon.

Pria itu merupakan seorang detektif swasta yang disewa oleh Jelita untuk menyelidiki Saka selama lima hari terakhir.

Jasa detektif swasta super nyentrik itu cukup mahal sehingga Jelita hanya sanggup membayar paket selama tujuh hari tujuh malam. Sungguh paket termurah yang ditawarkan oleh sang detektif nyentrik.

"Kenapa Anda tidak menyerahkan hasil penyelidikan Anda via e-mail saja?" tanya Jelita saat menerima amplop yang diserahkan sang detektif.

"Tidak bisa, Nona, bagaimana jika data ini dibajak di tengah jalan?"

"Oh begitu," ucap Jelita.

"Baiklah, kalau begitu tugas saya sudah selesai. Jangan ragu untuk menghubungi saya lagi."

Sang detektif nyentrik itu bergegas pergi meninggalkan Jelita yang masih terperangah dan bertanya-tanya, bagaimana pria nyentrik itu bisa menjadi mata-mata ketika penampilannya begitu menyita perhatian?

Jelita membuka isi amplop dan membaca hasil laporan penyelidikan sang detektif nyentrik.

Seketika alis Jelita berkerut, hasil pengamatan pria itu menunjukkan bahwa Saka hanyalah seorang pria yang gila bekerja.

Pria itu bekerja mulai pukul sembilan pagi hingga pukul sepuluh malam bahkan di akhir pekan.

Apa-apaan ini?!

Di mana waktu luang pria itu untuk menemui wanita binal di luar sana?!

Argh!! Rugi aku! Rugi!

Jelita mengumpat kesal dalam hati.

Apa sebaiknya ia saja yang turun langsung menyelidiki Saka?

...***...

Pada akhirnya Jelita mengambil langkah untuk melakukan penyelidikan terhadap sang suami. Berbekal laporan yang diberikan oleh sang detektif nyentrik, Jelita memastikan sendiri apakah hasil laporan yang diberikan sang detektif sungguh valid.

Berdasarkan hasil laporan dari sang detektif, Saka memang memiliki kegiatan yang selalu sama setiap waktunya.

Pria itu tiba di kantor pukul sembilan pagi. Pergi makan siang di restoran dekat kantor tepat pukul dua belas siang dan kembali ke kantor tepat pukul satu siang.

Meski ada meeting di luar kantor, Saka akan tetap kembali ke kantor dan baru selesai bekerja pukul sembilan malam. Setelah itu, Saka tiba di rumah pukul sepuluh malam.

Jelita sudah memastikan sendiri bahwa Saka memang baru kembali ke kamarnya pukul sepuluh malam dengan mencuri dengar melalui celah pintu lemari yang ia buka sedikit.

"Kalau setiap hari rutinitas pria itu hanya bekerja, lalu kapan pria itu pergi berkencan?" Jelita bergumam.

Jelita melakukan pengintaian dari sebuah kedai kopi yang letaknya di seberang gedung perusahaan Saka.

"Dia juga tidak terdengar melakukan panggilan telepon di malam hari," Jelita kembali bergumam.

Apakah selama ini pengintaiannya hanya menjadi hal yang sia-sia saja?

Pria itu sama sekali tidak melakukan hal lain selain bekerja dan beristirahat di rumah.

Jelita beranjak dari tempat duduknya, dan tiba-tiba ia bertabrakan dengan seseorang yang melintas di belakangnya.

Brukk..!!

"Oh, maaf!" kata Jelita.

Jelita mendongak untuk melihat wajah orang yang bertabrakan dengannya.

Saka!! Jelita menjerit tanpa suara.

Pria itu nampak tak berekspresi saat melihat Jelita.

Mampus! Apa dia mengenaliku?! batin Jelita.

Pria itu terlihat acuh dan bersikap seakan tak melihat kehadiran Jelita.

Jelita menoleh ke arah pria itu dan bertanya-tanya, apakah pria itu sungguh tak mengenali penampilan Jelita tanpa riasan gelap?

...----------------...

Episodes
1 001 - Jelita
2 002 - Pertemuan Setelah Dua Puluh Tahun
3 003 - Minta Tolong Cari Jodoh
4 004 - Kabar Baik Dan Kabar Buruk
5 005 - Penolakan
6 006 - Saksi
7 007 - Tawaran Bantuan
8 008 - Kapan
9 009 - Tamu
10 010 - Menjadi Jaminan
11 011 - Menyelidiki Jelita
12 012 - Kunjungan Keluarga
13 013 - Pernikahan
14 014 - Janji Rupa Dan Ayah
15 015 - Tinggal Di Lemari Pakaian
16 016 - Memulai Penyelidikan
17 017 - Hinaan Ibu Mertua
18 018 - Mengintai Saka
19 019 - Kehadiran Wanita Asing
20 020 - Putus
21 021 - Memulai Kencan Jebakan
22 022 - Kencan Berbahaya
23 023 - Kencan Panas
24 024 - Makan Siang Keluarga Jelita
25 025 - Syukuran
26 026 - Kencan Selanjutnya
27 027 - Alasan Jelita
28 028 - Acara Kumpul-Kumpul
29 029 - Siapa Yang Bodoh
30 030 - Senjata Makan Tuan
31 031 - Meminta Keputusan
32 032 - Dasar Wanita Gila
33 033 - Hadiah Untuk Jelita
34 034 - Membuat Pretty Cemburu
35 035 - Jangan Jadikan Aku Yang Kedua
36 036 - Melampiaskan Kemarahan
37 037 - Menjaga Bocah Tantrum
38 038 - Mencari Kado
39 039 - Daddy Saka
40 040 - Apresiasi
41 041 - Habiskan Uangku
42 042 - Pura Pura Tidak Saling Kenal
43 043 - Penampakan
44 044 - Acara Makan Malam
45 045 - Keberanian Max
46 046 - Menuntut
47 047 - Tertangkap Basah
48 048 - Tanggung Jawab
49 049 - Wanita Jahat
50 050 - Mantan Kekasih
51 051 - Tangis Sera
52 052 - Seperti Berbagi Suami
53 053 - Kemarahan Jelita
54 054 - Air Mata Jelita
55 055 - Dua Pilihan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
001 - Jelita
2
002 - Pertemuan Setelah Dua Puluh Tahun
3
003 - Minta Tolong Cari Jodoh
4
004 - Kabar Baik Dan Kabar Buruk
5
005 - Penolakan
6
006 - Saksi
7
007 - Tawaran Bantuan
8
008 - Kapan
9
009 - Tamu
10
010 - Menjadi Jaminan
11
011 - Menyelidiki Jelita
12
012 - Kunjungan Keluarga
13
013 - Pernikahan
14
014 - Janji Rupa Dan Ayah
15
015 - Tinggal Di Lemari Pakaian
16
016 - Memulai Penyelidikan
17
017 - Hinaan Ibu Mertua
18
018 - Mengintai Saka
19
019 - Kehadiran Wanita Asing
20
020 - Putus
21
021 - Memulai Kencan Jebakan
22
022 - Kencan Berbahaya
23
023 - Kencan Panas
24
024 - Makan Siang Keluarga Jelita
25
025 - Syukuran
26
026 - Kencan Selanjutnya
27
027 - Alasan Jelita
28
028 - Acara Kumpul-Kumpul
29
029 - Siapa Yang Bodoh
30
030 - Senjata Makan Tuan
31
031 - Meminta Keputusan
32
032 - Dasar Wanita Gila
33
033 - Hadiah Untuk Jelita
34
034 - Membuat Pretty Cemburu
35
035 - Jangan Jadikan Aku Yang Kedua
36
036 - Melampiaskan Kemarahan
37
037 - Menjaga Bocah Tantrum
38
038 - Mencari Kado
39
039 - Daddy Saka
40
040 - Apresiasi
41
041 - Habiskan Uangku
42
042 - Pura Pura Tidak Saling Kenal
43
043 - Penampakan
44
044 - Acara Makan Malam
45
045 - Keberanian Max
46
046 - Menuntut
47
047 - Tertangkap Basah
48
048 - Tanggung Jawab
49
049 - Wanita Jahat
50
050 - Mantan Kekasih
51
051 - Tangis Sera
52
052 - Seperti Berbagi Suami
53
053 - Kemarahan Jelita
54
054 - Air Mata Jelita
55
055 - Dua Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!