"aku nggak mau di jodohin ummi... kenapa bukan bang umar saja yang di jodohin, kenapa malah aku.." tanya ku
Hari ini aku di panggil oleh abi dan juga ummi, mereka membicarakan tentang perjodohan ku.
Bagaimana aku bisa menikah dengan laki - laki yang sama sekali tidak aku kenal dan cintai, bahkan usia ku saja baru 18 tahun.
Ummi pun mendekati ku
"ira sayang ummi nggak mungkin jodohin bang umar, karena keluarga mereka tidak mempunyai anak gadis nak.." jelas umi sambil mengelus kepala ku
"tapi ummi ira kan masih sekolah, ira juga baru menginjak 18 tahun, ira masih sangat muda ummi untuk menikah.." rengek ku
umi tersenyum dan memeluk ku,
"sayang kamu nggak perlu khawatir walau pun nanti kamu sudah menikah kamu masih bisa melanjutkan sekolah mu dan bahkan kamu bisa sekolah lebih tinggi lagi nak.." kata abi
"kamu memang nya nggak mau ngejalanin wasiat dari nenek kamu...?? ini keinginan terakhir dari nenek kamu sendiri loh ra.."
tambah ummi
Aku pun terdiam sebentar, aku terus memikirkan perkataan ummi barusan.
Akhirnya aku pun mengalah dengan keadaan, menolak juga tidak mungkin lagi.
"ya sudah aku mau.." jawab ku datar
"alhamdulilah.. ummi tahu kamu anak.yang baik.. terima kasih ya sayang.. dan sekarang kamu siap - siap ya sayang karena nanti malam keluarga calon suami kamu akan datang.." kata ummi sambil melepaskan pelukan nya
Aku kaget apa secepat ini aku harus menikah bahkan aku tidak kenal dengan laki - laki itu.
Aku pun bergegas masuk ke dalam kamar, sesampai nya di dalam kamar aku melihat ada sebuah kotak di atas tempat tidur.
Aku membuka kotak itu dan ternyata isinya baju gamis berwarna biru muda dengan kerudung dengan warna yang senada
Baju nya menurutku sangat bagus, tidak lama pintu kamar pun terbuka dan ternyata itu rasya.
"mbak kata ummi mbak nanti pake baju yang ini. jangan nggak di pake.." kata nya lalu kembali menutup pintu kamar ku
Aku pun mulai bersiap - siap setelah selesai mandi dan pakai baju yang tadi ummi kasih, aku mulai berdandan sedikit.
Hanya memakai bedak bayi di wajah dan liptin di bibir ku agar terlihat lebih segar.
Waktu terasa sangat cepat, di dalam kamar aku dapat mendengar suara mobil memasuki halaman rumah.
'ah mereka sudah datang..' batin ku
Aku pun sangat penasaran tapi aku belum berani turun, tidak lama pintu ku di buka dan ternyata itu bang umar.
"dek kamu di suruh ummi untuk turun kebawah.."
Aku pun tersenyum dan melangkahkan kaki keluar kamar bersama bang umar.
Malam ini aku sangat gugup tangan ku pun dingin bang umar yang berada di samping mulai menggenggam tangan ku.
"santai saja dek nggak usah tegang gitu ada abang disini.." kata bang umar yabg seolah tahu tentang perasaan ku.
Aku pun tersenyum dan memeluk bang umar dari samping
"makasih bang.." kata ku
Kini kami sudah sampai di ruang tamu, aku tidak berani melihat tamu yang datang dan hanya dapat menundukan kepala.
Sampai aku mendengar suara ummi memperkenalkan ku kepada keluarga laki - laki itu.
"nah jeng ini loh khumaira, mbak kasih salam sana.."
Aku pun mengaggukan kepala dan langsung berjalan ke arah mereka, aku menyalami kedua tamu ku dan ibu itu langsung memeluk ku dan ku fikir ini adalah ibu dari laki - laki yang akan menjadi suami ku nanti.
"kamu sangat cantik ternyata, malah cantikan aslinya di banding di foto iya kan yah..?" kata ibu itu
aku pun tersenyum kepada mereka.
"nah mbak kenalin ini muhamad alfarigi, calon suami kamu.." aku pun menatap nya sekilas dan kembali menundukan pandangan ku.
"mereka baru pindah kesini setelah sebelumnya mereka tinggal di bogor.." tambah ummi
Kami pun mengobrol dan sampailah dimana aku tahu maksud mereka datang kesini, aku fikir ini hanya perkenalan biasa saja antar dua keluarga.
Tapi nyata nya aku salah, malam ini juga akan di langsung kan acara pertunangan antara aku dan lelaki itu.
Kami bertukar cincin dan setelah itu kami pun mulai berjalan ke arah ruang makan dan mulai menikmati makan malam kami.
Setelah selesai makan kami kembali ke ruang keluarga dan mulai membicarakan soal pernikahan dan sudah di putuskan satu minggu lagi kami akan menikah.
Hanya akad nikah saja dan di hadiri oleh kerabat dekat, sedangkan untuk resepsi akan di adakan nanti setelah kami lulus sekolah.
Aku tidak tahu apa keputusan ku ini sudah tepat atau belum tapi yang aku tahu aku tidak ingin membuat ummi dan abi kecewa.
Sepanjang pertemuan ini berlangsung aku tidak berani menatap wajah dia, aku hanya menunduk, aku juga hanya berbicara jika di tanya.
Sama seperti aku dia juga seprrti itu sepanjang malam dia hanya diam saja, mungkin dia juga sama seperti ku.
Tidak menginginkan pernikahan ini, keadaan yang memaksa kami harus menerima nya.
Aku berfikir apa kami akan bahagia setelah menikah, aku takut setelah menikah masa - masa remaja ku juga ikut hilang.
Apa lagi kalau nanti setelah menikah kami di beri kepercayaan, kami sanggup menjadi orang tua yang baik untuk anak - anak kami kelak.
Begitu banyak pertanyaan di benak ku, tapi aku tidak bisa mengungkapkan nya.
Aku hanya bisa mengadu kepada sang pencipta, mungkin memang dia jodoh ku yang di kirim untuk menemaniku.
Yang akan membimbingku ke jalan lebih baik lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Kendarsih Keken
masih nyimakk
2021-04-23
0
Titik Widiawati
knp novel jaman skrng masih SMA udah pada d nikahkan sih....
gk baik nie buat anak2 jaman skrng
2020-09-22
0
Tere Liye
serum night cerita nya
2020-07-04
2