Part 7

"Terimakasih Bu, teh nya enak" pujinya sambil tersenyum.

"O ya Bu, Mbak tadi itu siapa ya? " tanya Tono setengah penasaran.

"Dia yang nge kost di kamar nomor satu nak" jawab nya singkat.

"O ya anak muda, kamu namanya siapa" tanya Bu Darminto mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Nama saya Tono Bu, saya lagi mencari tempat kost Bu" jawab nya ramah sambil tersenyum.

"Kebetulan nak Tono, di sini masih ada sisa satu kamar kosong" ucap nya dengan nada datar.

"Wah kebetulan sekali ya Bu" timpal Tono dengan wajah sumringah.

"Tapi maaf Bu, tarif nya berapa ya Bu?"

"Maklum lah orang buruh pabrik seperti saya carinya yang murah, soalnya upah saya juga murah Bu," sambung nya dengan wajah agak cengar cengir.

"Murah nak, cuma tiga ratus saja sebulan" jawab nya datar.

"Wah murah banget Bu, baiklah saya mau nge kost di sini Bu" ucap nya dengan semangat.

Bu Darminto tersenyum tipis dan menatap Tono dengan senang.

"Mari nak ikuti saya ke atas, kamar nya ada di atas" Ajak nya sambil berdiri.

Ia melangkah ke ruang tengah menuju tangga yang terbuat dari coran semen, berkarpet panjang warna coklat tua. Tono mengikuti di belakang nya. Di ruang tengah yang lumayan luas itu, banyak terpajang benda-benda unik nan antik.

Ada patung-patung kecil tertata rapi di atas perapian, dan beberapa patung agak besar, sebesar ukuran manusia dewasa yang terpajang di dua sudut ruangan itu. Dan ada satu lukisan wajah seorang wanita yang cukup lebar, lampu di ruangan itu juga tidak terlalu terang, sehingga menambah kesan horor di ruangan tersebut.

"Maaf Bu, itu lampu nya sudah redup kenapa gak di ganti ?" tanya Tono dari belakang dengan ekspresi agak canggung.

Mendengar pertanyaan itu, ia menghentikan langkah nya sejenak menaiki tangga, sambil kedua mata nya melirik ke kiri dengan wajah serius.

"Oh ya nak Tono, itu kamar mu sudah kelihatan, di ujung lorong itu "

Bu Darminto mencoba mengalihkan pertanyaan Tono sambil bergegas melangkah ke depan menaiki anak tangga yang terakhir. Mereka berdua melangkah di lantai dua, di susul anak muda itu di belakang nya. Di kanan kiri lorong tersebut terdapat beberapa pintu kost, yang tiap pintu nya di tandai dengan nomor.

Greek!

Suara daun pintu yang di tekan Bu Darminto menyambut kedatangan Tono, korban selanjut nya si wanita sadis itu.

Ngiiiiitttt....

Ia membuka lebar pintu tua itu yang terbuat dari kayu jati.

"Silahkan nak Tono, masuk" suruh nya,

"Nah, ini kamar mu nak Tono. Nomor enam" Kata wanita itu

Tangan kanan nya mempersilahkan dan badan nya setengah membungkuk, tapi kedua matanya melirik Tono dengan licik.

"Wah, kamar nya lumayan luas ya Bu, dan bersih pula. Kasur nya juga lumayan besar, saya suka kamar ini Bu" ucapnya sambil melihat-lihat sekeliling kamar itu kemudian duduk di atas kasur yang ber sprai warna putih.

Ia tidak menyadari bahwa sebentar lagi hal-hal yang mengerikan akan terjadi.

"Nak Tono pasti lelah, silahkan istirahat dulu nak, dan itu kamar mandi nya ada di sebelah kanan, samping lemari pakaian" ucap Bu Darminto dengan nada datar dan kedua matanya masih tetap menatap anak muda tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!