Episode 12, Ibu sambung 1

Azan subuh berkumandang dengan merdu ,,Ayah Kinasih ibu seren dan Kinasih sholat berjamaah, setelah sholat ibu seren dan Kinasih mencium tangan Ayah Kinasih , dan kemudian Kinasih mencium tangan ibu seren ,

Ayah siap siap mau berangkat pulang dan langsung kerja , sebelum nya ayah sarapan dulu , setelah sarapan ayah langsung bergegas menaiki sepeda motor , karena hari masih subuh dijalan raya masih sepi, jadi ayah biasa nya tidak akan pernah terlambat kerja, karena kalau tidak ada kendala 2 (dua) jam sampai ke kota di rumah Kinasih.

Setelah ayah pergi , tinggal lah Kinasih dengan ibu seren , mereka hanya berdua tinggal satu rumah ,,sedangkan orang tua ibu seren ada di belakang rumah ibu seren yang jarak nya ada beberapa rumah dari rumah ibu seren , ibu seren mendapat kan warisan rumah dari keluarga nya , dan terletak dipinggir jalan besar,

Kinasih bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, begitu pun dengan ibu seren , tapi sikap ibu seren balik seperti sebelum ayah Kinasih datang, Kinasih hanya terdiam dan tetap beraktivitas seperti biasanya.

Hari demi hari perlakuan ibu seren tidak berubah masih seperti biasa nya ,,tetapi jika ayah Kinasih datang, perlakuan ibu seren berubah,.

Sebulan sudah berlalu, yang sikap ibu seren ke Kinasih tidak berubah sama sekali, bahkan ibu seren malah sering marah tidak jelas dengan Kinasih , selalu aja ada kesalahan Kinasih, Kinasih sangat sedih setiap malam Kinasih menangis teringat akan almarhumah ibunya ,

Bulan selanjutnya ibu seren hamil, Kinasih akan punya adek lagi, setelah 9 (sembilan) bulan kehamilan ibu seren , lahir lah adek Kinasih , adek Kinasih perempuan yang di beri nama Zakia.

Setelah Zakia lahir, Ayah dan Gazali pindah ke kota tempat ibu seren, Ayah berhenti bekerja dan mendapatkan uang tolak dari perusahaan sehingga bisa untuk modal menyambung hidup di kota tempat ibu seren.

Ayah Kinasih buka usaha warung harian yang menjual kebutuhan rumah tangga, sayuran , ikan dan ayam potong.

Kebetulan rumah ibu seren yang jatah dari orang tua nya adalah warung dipinggir jalan besar, uang tolak dari perusahaan lumayan juga dapatnya dari perusahaan sehingga bisa modal untuk warung harian.

Beberapa bulan lumayan laris jualan ayah Kinasih, sudah banyak langganan ayah Kinasih, para tetangga sudah banyak berlangganan belanja kebutuhan rumah di warung ayah Kinasih,

Kinasih pun selalu bantu ayah nya sehabis pulang sekolah, Gazali pun sudah mulai sekolah sedangkan Zakia adek Kinasih yang paling kecil di letakkan di penitipan anak , yang kebetulan yang punya penitipan anak yang punya adalah adek ibu seren yang bernama she she adek ibu seren yang kedua.

Suatu hari adek nya ibu seren lewat didepan warung ayah Kinasih, Sherly nama adek ibu seren yang ke tiga , Sherly mengomel sambil menutup hidung , dia bilang " Busuk sekali rumah kita nih bau bangkai , bau berak, bau anyir", sambil lewat Sherly berlalu, ayah Kinasih hanya terdiam dan mengelus dada ,,

Rumah Sherly kebetulan ada dibelakang rumah ibu seren , jadi setiap pulang dan pergi beraktivitas selalu lewat di samping rumah ibu seren.

Setiap lewat Sherly selalu mengomel dan mengucapkan kata kata kotor, dan waktu itu ibu seren kebetulan ada waktu Sherly mengomel ngomel, dan itu sudah sering terjadi ,, aneh nya ibu seren hanya terdiam ,

Ayah Kinasih sudah mulai jengkel melihat tingkah laku Sherly adek ibu seren, ayah sudah bilang kepada ibu seren kenapa ibu seren tidak bisa melarang adek nya Sherly supaya jangan seperti itu ucapan nya, lalu ibu seren bilang ,,"tidak apa apa kok dia sudah terbiasa seperti itu mulutnya",

Dia kan adek mu, kenapa tidak ada sopan dengan Kakak kandung nya sendiri, jawab ayah Kinasih,

Ibu seren hanya tersenyum saja dan kelihatan muka ibu seren seperti mengejek , muka ayah agak emosi melihat sikap istrinya itu, sedangkan Kinasih hanya melihat dari jauh muka ayahnya , hati kinasih sedih melihat kejadian itu, dan Kinasih berfikir kenapa ibu seren berubah total sikap nya ,,baik ke ayah maupun ke Kinasih sendiri.

Keesokan nya ayah Kinasih di panggil oleh bapak nya ibu seren, beserta adek beradik ibu seren yang ada di kampung itu, sangat bijak bapak nya ibu seren menyelesaikan permasalah Antara adek ibu seren dengan ayah Kinasih,

Tetapi memang adek beradik ibu seren khususnya si sherly tidak mau disalahkan, Sherly sangat keras kepala dan sombong tetapi ibu seren seperti kelihatan membela adek nya Sherly

selesai sudah rapat keluarga yang diadakan oleh bapak nya ibu seren dan sudah disepakati oleh Sherly dengan ayah Kinasih.

Sebenarnya hati ayah kinasih masih tidak puas dengan perlakuan Sherly tapi karena menghargai bapak nya ibu seren dan sudah ada pula anak dari pernikahan nya dengan ibu seren , ayah Kinasih berusaha untuk mengalah agar rumah tangga nya baik baik saja,

Setelah 6 (enam) kejadian itu,, Bapak nya ibu seren meninggal dunia di karena kan sakit jantung,

Mulai lah Sherly berulah lagi , selalu mengomel ngomel sambil lewat dan berucap kata kata kotor, tetapi kali ini suaminya Serly ikutan pula mengucap kata kata kotor, mereka bilang ,,bau busuk bangkai , anyir dan lain lain nya

Hari siang menunjukkan pukul 13.00 Wib udara panas terik matahari, lewat lah Sherly dengan suaminya seperti biasa mengomel ngomel mengeluarkan kata kata kotor, orang orang sedang banyak belanja di kedai ayah Kinasih , Kinasih baru pulang sekolah bantu dikasir ,,sedangkan Gazali lagi bermain main di dalam rumah,, ibu seren belum pulang sekolah,

Ayah Kinasih terbawa emosi dengan Omelan Sherly dengan suami nya , akhir nya ayah Kinasih emosi pandangan nya pitam, tangan nya yang lagi megang parang untuk membelah ayam potong , ayah Kinasih langsung mengejar Sherly dengan suaminya dengan parang ditangan nya

Berlari lah Kinasih dengan Gazali memohon kepada ayah nya sambil nangis dan beriak, Kinasih memegang tangan ayah nya sedang Gazali memegang kaki ayah nya ,, terhenti lah langkah kaki ayah Kinasih,

Sambil istighfar sebanyak 3 (tiga) kali ayah Kinasih terduduk dan melihat anak anak nya meraung sambil nangis. Terlepas parang ditangan nya dan dipeluk nya anak anak nya, orang orang yang ada di kedai semuanya pada bubar dan tidak jadi belanja, Mereka semua ketakutan.

Lemas terduduk lah ayah Kinasih , kemudian Kinasih mengambil air putih untuk ayah nya , dan Gazali masih menangis tersedu di pangkuan ayahnya .

Hari telah sore, warung yang tadi nya ramai sekarang menjadi sepi , kemudian pulang ibu seren dari sekolah, sesampai di rumah dilihat nya lah ayah Kinasih yang masih terduduk di bangku sedangkan Kinasih menyusun nyusun barang barang jualan di rak rak kedai.

Ibu seren menyapa ayah Kinasih , tetapi kali ini ayah Kinasih hanya terdiam ,, lalu dipanggil lah Kinasih , dan bertanya apa yang sudah terjadi di kedai,

Kinasih bercerita apa yang terjadi siang tadi ,,ibu seren hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa apa, Kinasih pun jengkel melihat reaksi ibu seren yang akhir nya ibu seren masuk kamar ,

Ayah berdiri dan memanggil Kinasih bersama Gazali, kemudian Kinasih ke kamar dan mengemasi baju baju , ayah Kinasih mengambil motor dan Kinasih membawa tas dengan menyeret dari dalam kamar , pergi lah mereka bertiga dari kota ibu seren dengan menaiki sepeda motor.

Ibu seren hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa apa ,,seolah olah ibu seren menyetujui mereka pergi dari rumahnya

Terpopuler

Comments

Kakak Author

Kakak Author

lanjut ...dedek/Ok/

2025-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!