Bab XIX

Enjoy reading !

                                                        

Kalian masih belum mengetahuinya juga, Padahal kematian sudah ada di depan mata Δ

" Kamu memang bisa aku andalkan Dit " Kata Lola kepada Dita.

" Tapi bagaimana cara aku untuk medekatinya " Pikir Lola.

" Itu mudah. kamu bisa mendekatinya dengan turut berduka atas kematian Intan. dan kamu berikat perhatian yang lebih untuk Rama. " ucap Dita memberi tahu.

" Betul sekali, kamu memang hebat dalam hal ini " cetus Lola. dan Dita hanya mengeluarkan seringainya.

Setelah semua barang barang bawan mereka beres. mereka berkumpul dan memulai mendiskusikan sesuatu.

" Bagaimana menurut mu ini ma ? apakah kita bisa turun untuk sekarang ? " tanya salah satu teman mereka Jansen kepada si pembuka jalan.

" Sepertinya dengan cuaca mendung seperti ini kita tidak bisa segera turun hari ini Jan. paling lambat kita akan turun ke bawah besok saat fajar tiba " Jelas Rama memenrangkanya.

" Bagaimana teman ? " pertanyaan Rama kepada seluruh temanya.

" Apakah kalau kita turun akan sangat berbahaya ? " Ucap Alex.

" Iya al. tiba-tiba saja kabutnya semakin tebal dan ini membuat kita tidak bisa untuk turun " Jelas Rama lagi.

" Ya sudah tidak apa-apa lagian kan besok kita di pastikan besok sudah bisa turun kan Ma ? " Tanya Jansen lagi.

" Sepertinya bisa Jans " Ucap Rama dengan mantap. kemudian dia pergi menyendirikan diri untuk menenangkan hatinya karena kepergian Intan.

" Langit mendung kabut semakin tebal seperti hatinya yang sekarang " ucap Alex.

" Biarkan dia sendiri untuk menenangkan dirinya. ayo kita mencari bahan makanan untuk hari ini " Ajak Gita kepada teman-temanya.

Mereka semua lalu mencari bahan makanan. Para lelaki pergi mencari hasil alam untuk di jadikan makanan mereka dan para perempuan berjaga di tenda sekaligus memasak sisa bahan kemarin.

" Sementara Roy pergi, aku akan memanfaatkan kesepatan ini untuk mendekati Rama " ucap Lola dalam hatinya.

" Oh tidak sepertinya ada sesuatu yang harus aku ambil " ucap Lola lalu dia kemudian pergi meningalkan Gita, Amanda dan Dita.

" Ada apa dia. tingkahnya aneh sekali hari ini " Cetus Gita.

" Sudahlah biarkan saja. ayo kita lanjutkan ini " sahut Amanda tidak mau tahu.

Lalu diam-diam Lola kemudian pergi mendekati Rama dan dia membawakan sesuatu untuknya.

" Boleh aku duduk ? " ucap Lola Manis.

" Iya, duduk saja " ucap Rama menizinkan.

" Ini buat kamu untuk meringankan sedikit kesedihan kamu " ucap Lola memberikan sebotol minuman kesukaan Rama yang dia bawakanya saat pendakian yang sengaja di simpan untuknya.

" Ini ... terima kasih La " Ucap Rama yang sedikit kaget karena botol minuman yang di berikan Lola.

" Kamu mendapatkanya dari mana ? ini kan di hutan " tanya Rama kepada Lola.

" Aku membawanya di tas ku " ucap Lola dengan senyuman manisnya.

" Aku turut bersedih ma atas kematian Intan yang tiba-tiba. tapi kamu jangan bersedih masih ada aku di sini yang selalu bersama mu " ucap Lola.

" Apa maksudnya La? kamu ? " Rama bertanya.

" Em .. maksud aku kamu masih punya teman yang akan selalu menemani mu " ucap Lola.

Setelah berlama lama mereka berbincang kemudian Roy datang menghampiri mereka.

" Bruuggggghh.. .." pukulan Roy keras ke pipi kanan Rama.

" Uhhhghh.." kata Rama kesakitan yang membuat Lola kaget juga.

" Ma kamu tidak apa-apa ? " Tanya Lola

" Aku tidak apa " Kata Rama.

" Kamu mau merebut kekasih orang ha ? setelah Intan mati kamu mau merebut kekasih ku " celetus Roy marah.

" Roy kamu itu apa-apan sih. " ucap Lola sewot dengan ulah kekasihnya.

" Kamu itu pacar aku kenapa kamu dekat dengan dia " bentak Roy ke Lola.

" Aku hanya.. tidak sengaja melihat Rama dan memberikan minuman untuknya saja " ucap Lola dengan penjelasanya.

" Alasan saja. sebenarnya kamu masih menyukainya kan ? kamu ingin berpaling dari aku hanya untuk dia ? " ucap Roy kepada kekasihnya.

" Maksud kamu apa Roy kamu nuduh aku selingkuh ? " perkataan Lola.

" Alah udah, bilang aja memang kamu mau selingkuh dari aku kan. krena kamu masih mencintai nya. apasih kurangnya aku dari pada Rama " Olok-Olok Roy.

Mendengr olokan Roy kemudian Rama tanpa bicar pergi meninggalkan mereka.

" Hey ! kenapa pergi begitu saja. sudah merusak hubungan orang lalu pergi begitu saja " lontar Roy kepada Rama.

" Sudahlah Roy ! aku memilih kamu dan bukan Rama. Kenapa kamu selalu menyudutkan dia " ucap Lola.

" Kamu memang gadis Pintar kalau kamu memilih aku dan bukan pecundang itu. " ucap Roy puas kemudian dia membawa Lola untuk kembali ke tendanya.

Terpopuler

Comments

autophia

autophia

In i juga lola kegatelan

2022-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!