Enjoy reading !
Kalian masih belum mengetahuinya juga, Padahal kematian sudah ada di depan mata Δ
" Kamu memang bisa aku andalkan Dit " Kata Lola kepada Dita.
" Tapi bagaimana cara aku untuk medekatinya " Pikir Lola.
" Itu mudah. kamu bisa mendekatinya dengan turut berduka atas kematian Intan. dan kamu berikat perhatian yang lebih untuk Rama. " ucap Dita memberi tahu.
" Betul sekali, kamu memang hebat dalam hal ini " cetus Lola. dan Dita hanya mengeluarkan seringainya.
Setelah semua barang barang bawan mereka beres. mereka berkumpul dan memulai mendiskusikan sesuatu.
" Bagaimana menurut mu ini ma ? apakah kita bisa turun untuk sekarang ? " tanya salah satu teman mereka Jansen kepada si pembuka jalan.
" Sepertinya dengan cuaca mendung seperti ini kita tidak bisa segera turun hari ini Jan. paling lambat kita akan turun ke bawah besok saat fajar tiba " Jelas Rama memenrangkanya.
" Bagaimana teman ? " pertanyaan Rama kepada seluruh temanya.
" Apakah kalau kita turun akan sangat berbahaya ? " Ucap Alex.
" Iya al. tiba-tiba saja kabutnya semakin tebal dan ini membuat kita tidak bisa untuk turun " Jelas Rama lagi.
" Ya sudah tidak apa-apa lagian kan besok kita di pastikan besok sudah bisa turun kan Ma ? " Tanya Jansen lagi.
" Sepertinya bisa Jans " Ucap Rama dengan mantap. kemudian dia pergi menyendirikan diri untuk menenangkan hatinya karena kepergian Intan.
" Langit mendung kabut semakin tebal seperti hatinya yang sekarang " ucap Alex.
" Biarkan dia sendiri untuk menenangkan dirinya. ayo kita mencari bahan makanan untuk hari ini " Ajak Gita kepada teman-temanya.
Mereka semua lalu mencari bahan makanan. Para lelaki pergi mencari hasil alam untuk di jadikan makanan mereka dan para perempuan berjaga di tenda sekaligus memasak sisa bahan kemarin.
" Sementara Roy pergi, aku akan memanfaatkan kesepatan ini untuk mendekati Rama " ucap Lola dalam hatinya.
" Oh tidak sepertinya ada sesuatu yang harus aku ambil " ucap Lola lalu dia kemudian pergi meningalkan Gita, Amanda dan Dita.
" Ada apa dia. tingkahnya aneh sekali hari ini " Cetus Gita.
" Sudahlah biarkan saja. ayo kita lanjutkan ini " sahut Amanda tidak mau tahu.
Lalu diam-diam Lola kemudian pergi mendekati Rama dan dia membawakan sesuatu untuknya.
" Boleh aku duduk ? " ucap Lola Manis.
" Iya, duduk saja " ucap Rama menizinkan.
" Ini buat kamu untuk meringankan sedikit kesedihan kamu " ucap Lola memberikan sebotol minuman kesukaan Rama yang dia bawakanya saat pendakian yang sengaja di simpan untuknya.
" Ini ... terima kasih La " Ucap Rama yang sedikit kaget karena botol minuman yang di berikan Lola.
" Kamu mendapatkanya dari mana ? ini kan di hutan " tanya Rama kepada Lola.
" Aku membawanya di tas ku " ucap Lola dengan senyuman manisnya.
" Aku turut bersedih ma atas kematian Intan yang tiba-tiba. tapi kamu jangan bersedih masih ada aku di sini yang selalu bersama mu " ucap Lola.
" Apa maksudnya La? kamu ? " Rama bertanya.
" Em .. maksud aku kamu masih punya teman yang akan selalu menemani mu " ucap Lola.
Setelah berlama lama mereka berbincang kemudian Roy datang menghampiri mereka.
" Bruuggggghh.. .." pukulan Roy keras ke pipi kanan Rama.
" Uhhhghh.." kata Rama kesakitan yang membuat Lola kaget juga.
" Ma kamu tidak apa-apa ? " Tanya Lola
" Aku tidak apa " Kata Rama.
" Kamu mau merebut kekasih orang ha ? setelah Intan mati kamu mau merebut kekasih ku " celetus Roy marah.
" Roy kamu itu apa-apan sih. " ucap Lola sewot dengan ulah kekasihnya.
" Kamu itu pacar aku kenapa kamu dekat dengan dia " bentak Roy ke Lola.
" Aku hanya.. tidak sengaja melihat Rama dan memberikan minuman untuknya saja " ucap Lola dengan penjelasanya.
" Alasan saja. sebenarnya kamu masih menyukainya kan ? kamu ingin berpaling dari aku hanya untuk dia ? " ucap Roy kepada kekasihnya.
" Maksud kamu apa Roy kamu nuduh aku selingkuh ? " perkataan Lola.
" Alah udah, bilang aja memang kamu mau selingkuh dari aku kan. krena kamu masih mencintai nya. apasih kurangnya aku dari pada Rama " Olok-Olok Roy.
Mendengr olokan Roy kemudian Rama tanpa bicar pergi meninggalkan mereka.
" Hey ! kenapa pergi begitu saja. sudah merusak hubungan orang lalu pergi begitu saja " lontar Roy kepada Rama.
" Sudahlah Roy ! aku memilih kamu dan bukan Rama. Kenapa kamu selalu menyudutkan dia " ucap Lola.
" Kamu memang gadis Pintar kalau kamu memilih aku dan bukan pecundang itu. " ucap Roy puas kemudian dia membawa Lola untuk kembali ke tendanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
autophia
In i juga lola kegatelan
2022-06-04
0