Bab VII

Enjoy reading !

Mereka semua bersorak untuk Alex.

“ Huuuuuuhhhh..” teriak teman temanya.

“ Hei jangan begitu kalian semua jangan iri dong dengan aku dan pacarku ! “ ucap Alex Percaya diri.

“ Apaan sih. kampungan banget“ kata Lola.

“ Ya udah ayo, segera kita cari kayu nya lex “ ajak Rama buru-buru.

“ Ayo segera “ sahut Alex.

Sesaat sebelum Rama akan pergi tanpa ada orang yang mengetahui bahwa Lola diam diam meperhatikan Rama.

Saat mereka berdua memasuki hutan dan sedang sibuk mengumpulkan kayu kayu yang jatuh dan kering di bawah pohon.

Ada sesuatu yang menurut Rama sedikit aneh dia merasa seperti ada bayangan hitam yang sedang mengawasi dia, akan tetapi saat di menoleh ke arah itu tidak ada tanda tanda adanya seseorang.

“ Ada apa ma ? wajahmu terlihat pucat ? “ tanya Al penasaran.

“ Tidak hanya memperhatikan sekitar saja “ elak Rama.

“ Kalau begitu aku akan ke sana dulu ya, dan kamu tunggu di sini kita akan kumpulin kayu disini saja“ ucap Alex.

“ Ohh oke.. baik “ Jawab Rama.

Alex kemudian berjalan mencari kayu yang jatuh sambil melihat ada hal yang menarik yang bisa di jadikan koleksinya atau tidak. Tiba – tiba Al dikejutkan oleh sesuatu benda yang ada di depanya.

“ Wahhh... sangat mengejutkan ku “ kata Alex.

“ Benda ini sepertinya aku tau deh .. ini kalau gak salah ini kamera Polaroid “

“ aku coba aja deh “ kata Al penasaran.

Kemudian dia mencoba kamera itu dengan jebretan keadaan sekitarnya untuk membuktikan apakah masih bisa di gunakan atau tidak.

“ Jebretttt “ Suara keras kamera itu.

“ Wahh.. masih bisa, eh ternyata ini langsung jadi fotonya. “ ucap Alex.

Dan dia mengibas ibaskan foto itu. Dilihatnya gambar itu yang meperlihatkan keadaan hutan dan pepohonan sekitarnya tetapi di lihatnya lagi ada sosok bayang bayangan hitam tidak terlalu jelas di foto itu, tetapi Alex acuh dengan itu yang terpenting baginya yaitu kamera yang di temukanya bisa digunakan hanya itu saja yang ada di kepalanya.

Kemudian segera dia menyusul ke tempat yang pertama tadi yang telah mereka sepakati sambil membawa kamera itu dan kayu kayu yang di ambilnya.

“ Apa yang kamu bawa di tangan kirimu ? “ tanya Rama.

“ Aku menemukan sebuah kamera jaman dulu ma “ jawab Alex.

“ Itu miik siapa ? “ tanya Rama lagi

“ Aku tidak tahu sih, aku hanya menemukanya dan mencobanya ternyata masih bisa digunakan, jadi aku ambil saja lumayankan. Kalau ada yang cari tinggal kasih aja tapi menurutku tidak ada pemiliknya paling“ ungkap Alex panjang dengan penjelasanya.

“ Ya sudah kalau begitu ini sepertinya sudah cukup kayu kayunya. Ayo kita segera kembali “ ajak Rama.

“ Ayo, aku tidak sabar tentang ini dan memberitahu kan ke teman teman yang lain juga “ ucap Al senang.

Sambil membawa banyak kayu bakar dan kamera kuno itu.

“ Hei teman teman ku. Lihat apa yang aku bawa ini “ teriak Al.

“ Wow banyak sekali ini “ Kata Jansen melihatnya.

“ Pasti lelah kan ?“ tanya Intan pada Rama.

“ Lelahku terbayar karena melihat wajah cantik mu “ gombal Rama pada kekasihya.

“ Ahh.. aku jadi malu lagii “ ucap Intan tersipu malu.

“ He .. hei.. aku di cuekin gara-gara ini. Aku ingin memberi tahu kalian tadi aku menemukan sesuatu saat aku mencari kayu bakarnya “ jelas Alex.

“ Apa itu bae ? “ tanya Gita.

“ Sebuah kamera jadul, dan ini bisa digunakan ! “ seru Alex.

“ Baguss.. kita bisa berfoto bersama sama dengan ini, ini bisa di jadikan bukti bahwa kita semua yang ada di sini benar benar sudah bisa menaklukan Gunung perawan “ kata Jansen.

“ Dan juga kamera ini juga bisa langsung mengeluarkan gambar yang sudah jadi Jans .. “ Al menjelaskan lagi.

“ Mari kita coba teman teman “ teriak Alex senang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!