Bab VIII

Enjoy reading !

" Ayo kita coba " ucap Alex senang.

" Eh tunggu dulu jans, " Stop Alex

"Tunggu apa lagi al ? " Tanya jans.

" aku juga ingin memberitahu bahwa kamera ini.. " kata Alex terpotong oleh Roy yang langsung merebut kamera kuno itu.

" Hais sudahlah tak usah bayak omong ayo kita semua berfoto " kata Roy tak sabar dan Alex pun pasrah tidak jadi memberi tahukanya.

saat kamera itu akan untuk men jebret gambar mereka tiba tiba saja kamera itu mengeluarkan suara keras di iringi dengan cahaya flash.

" Jebbrret .. " suara kamera kuno yang keras sampai mengeluarkan bunyi gemuruh gunung.

" Waaahh menajubkan sekali " kata Gita.

" Kita foto lagi ayo ayo " teriak Gita kesenangan.

" Jepret ... "

" Grrrrr " suara gemuruh lagi.

" Jepret.. "

" Grrrhhhhhhhhhh " suara gemuruh lagi.

" Sudah sudah, sudah cukup " teriak Amanda ketakutan.

" Ada apa sayang ? " tanya Jansen kebingungan.

" Apa kalian tidak mendengarnya, suara gemuruh itu datang saat kita berfoto dengan kamera tua itu " jelas Amanda khawatir.

" Aku sangat takut " timpal Amanda lagi.

" Iya sayang , tidak akan gunakan lagi kok, suaranya benar benar menakutkan " bela Jansen kepada kekasihnya.

" Ya sudah kita hentikan saja, tiba tiba juga langit sangat gelap begitu kita berfoto " imbuh Alex

" Wahh tapi hasil gambar ini bagus bagus lho, aku kelihatan cantik sekali di sini " ucap Lola.

" Sudah kemarikan, akan aku simpan kamera ini dengan baik baik" sahut Alex mengambil kameranya.

" Karena aku sudah membawa kayu bakar ini susah dan penat sekarang giliran para gadis kan, giliran kalian untuk aku istirahat dengan nyaman dan juga memasakan untuk ku dengan enak " ucap Alex.

" Setuju, aku juga sudah begitu lapar sekali " Teriak Jansen.

para gadis pun akhirnya memasak. ada yang sedang memanaskan air, ada yang menyiapkan bahan untuk di masak dan lain lain.

" Tunggu dulu kalau kalian memerlukan peralatan memasak aku sudah membawakanya " kata Roy sambil membuka tas bawaanya.

" Oh terima kasih ini sangat membantu Roy " ucap Amanda.

" Iya gunakanlah sebaik baiknya karena itu barang mahal " perintah Roy angkuh.

" Kamu mau minum apa bi ? " tanya Gita kekasih Al.

" Dengan cuaca seperti ini enaknya minum yang anget deh, kalau gitu aku mau jahe merah anget aja " kata Al.

" Kamu tunggu di sini akan aku buatkan " balas Gita.

" Iya sayang aku disini menunggumu " balas Alex.

sesaat mereka sedang sibuk tiba tiba saja datanglah seorang laki laki dan seorang perempuan menghampiri mereka.

" Permisi.. maaf kami menggangu kesenangan kalian semua" ucap perempuan itu.

" Eh iya ada apa ya " sahut Intan.

" Maaf kedatangan kami ke sini cuma mau ambil barang kita " jelas perempuan itu.

" Ada apa ini ? " ucap Rama menghampiri kekasihnya.

" Ini kata dia ada barangnya mereka yang kita ambil " Jelas Intan.

" Barang ? Maksudnya ? " kata Rama bingung.

" Maaf kedatangan kami mendadak , tapi kami kemari ingin mengambil sesuatu dari kalian " kata pemuda itu.

" Sebentar apa kalian bisa jelaskan lagi ? " Tanya Alex masih belum mengerti.

" Kami ingin mengambil barang kami itu " kata gadis itu sambil menunjukan tangan ke arah kamera yang sedang di bawa oleh Alex.

" Ohh ini milik kalian ? " tanya Alex.

" Kalian jangan salah paham dulu ya, aku tidak mengambilnya, aku hanya saja memungutnya saat tergeletak begitu saja di tanah " Jelas Al.

" Tidak apa - apa . apakah kami boleh mengambilnya kembali " tanya pemuda itu.

" Oh ya ini aku kembalikan, maaf tadi aku juga sudah memakainya bersama teman teman ku ini " ucap Alex jujur mengatakanya.

" Kalau di lihat dari pakaian kalian dan barang bawaan kalian, Apakah kalian berdua pendaki Gunung juga ? " Desis Alex.

" Iya kami pendaki gunung " balas pemuda itu .

" Wah bagaimana sebagai ucapan maaf dan terima kasih kita karena sudah memakai kamera kalian, apakah kalian mau bergabung dengan kita ? semakin banyak teman maka akan menyenangkan juga kan ? teman-teman bagaimana menurut kalian ? " ucap Al sambil menoleh ke arah teman temanya.

~ Suasana diam ~

" Rama ? Jansen ? Roy ? bisa ya " kata Al memohon.

" Terserah kamu " balas Roy cuek .

" Oke kalau begitu kalian bisa membangun tenda kalian di sini teman baru " kata Alex ramah menyambut mereka.

Terpopuler

Comments

autophia

autophia

Dari awal sampai sini ceritanya mirip blitz karyanya rudiyant. Emang sedikit beda. Mungkin terinspirasi kali ya. Tapi kok kayak cuman ganti nama doang, mulai awal yang ada 1 cewe ga dapet ijin ortu terus pacar maksa. Divilla, bedanya di blitz fotonya saat di villa. dipersimpangan terus nemu jurang juga sama. Bedanya di novel ada yg jatuh ke jurang aja.

2022-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!