Bab V

Enjoy reading !

“ Apa maksud kamu di gunung ini ada penduduk lokal ? “ tanya Amanda.

“ Itu bisa jadi, di sekitar sini ada rumah penduduk “ jelas Rama.

Perjalanan di mulai lagi mereka semua berjalan mengikuti langkah Rama, Akan tetapi pada perjalanan kali ini Rama hanya bisa membawa teman-temanya sampai sini. Dia sudah tidak sanggup lagi untuk membawanya ke puncak gunung perawan itu, dan juga hari sudah mulai gelap.

Dan akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat malam ini di sini.

“ matahari akan terbenam sekali lagi, sebaiknya kita malam ini beristirahat saja disini “ saran Rama.

“ Iya sebaiknya kita istirahat saja disini, aku juga sudah mulai lelah “ ucap Intan.

“ Ihh.. masa kita harus bermalam disini sih ? “ kata Lola sewot.

“ Ya gimana lagi mau tidak mau kita harus beristrihat disini untuk menstabilkan tenaga kita agar besok kita bisa naik ke puncak gunung perawan itu “ jawab Alex.

“ Apa benar ma, kita di sini ? “ tanya Jansen lagi pada Rama.

“ Ya mau bagaimana lagi. besok kita bisa melanjutkan perjalanan kita lagi dan kita memulihkan tenaga saja dulu “ balas Rama.

“ Hey kau.. kapan lagi kita akan melanjutkan perjalanan ini ? “ ucap kasar Roy yang menghampiri Rama.

“ Teman – teman sudah mulai letih dan lelah, dan lagi pula hari sudah semakin gelap, apa kamu juga tidak merasa lelah dalam perjalanan ini “ jelas Rama.

“ Tidak ada yang lelah untuk tetap melanjutkan perjalan menuju puncak gunung perawan itu “ jawab Roy.

“ Mau tidak mau kita harus melanjutkanya, sepertinya menurutku kita sebentar lagi akan dekat dengan puncak gunung perawan “ kata Roy memaksa.

“ Aku tau maksudmu untuk segera memasuki puncak gunung perawan, akan tetapi apakah baik untuk mendaki malam malam seperti ini ? “ ucap Rama.

" Pada malam hari pasti akan di tutupi oleh kabut malam kan ? " Jelas Rama lagi.

“ Hah sudahlah. Bisa tidak kalian berdua jangan ribut lagi. Terutama kamu Roy ! bisa tidak jangan keluarkan suaramu itu bikin telinga aku sakit aja mendengar kamu yang banyak bicara itu. Lagian Rama benar juga kan hari sudah mulai gelap dan kita juga sudah mulai lelah lebih baik kita beristirahat sebentar di sini. “ ajak Alex.

“ Iya betul Roy, hari juga sudah cukup gelap “ kata Jansen meyakinkan.

“ Oh.. baiklah kalian semua berpihak pada siapa hah ? apa kalian lupa jika bukan karena ide ku ini dan villa miliki keluarga ku ini apa kalian tidak akan sampai di sini bukan ? “ ucap Roy mengingatkan mereka lagi.

“ Mana berikan golokmu itu, jika kamu tidak berani maka aku saja yang akan memimpin perjalanan malam ini. Dan kita akan memasuki jalan yang memotong “ kata Roy.

Mendengar perkataan Roy barusan sejujurnya Rama sedikit khawatin tapi mengingat sebegitu keras kepalanya Roy akhirnya Rama mengalah dan menuruti perkataanya.

Akhirnya perjalanan mulai di lanjutkan dan Rama mulai memimpin lagi. dan mereka melewati jalan memotong untuk segera sampai ke puncak gunung perawan.

“ Sepertinya kita membutuhkan waktu satu sampai dua jam untuk dapat menaiki puncak gunung perawan “ kata Rama kepad teman temanya.

“ Kalau begitu ayo Ma kita lanjutkan perjalanan kita malam hari ini , aku percaya kepadamu sepenuhnya “ balas Alex.

Pejalanan dimuali langkah demi langkah, mereka terus berjalan dengan penglihatan yang tidak seberapa itu dengan penerangan senter yang mereka masing masing bawa.

Di tengah perjalanan mereka, tiba – tiba keluarlah suara

Krusuk... krusuuk.. krussuk..

“ Itu.. itu suara apa ? “ Desis Amanda takut dan memegang tangan Jansen.

“ Tenang saja sayang aku disini “ ucap Jansen menenangkanya.

“ Ahh... itu Serigala ! “ teriak Intan yang melihatnya pertama kali.

“ Kita harus bagaimana ini ? “ tanya Intan gugup.

“ Tenang saja selama kita tidak bersuara dan mengganggunya tidak akan berbahaya bagi kita “ sahut Rama.

“ Huh minggir kalian semua, begini saja kalian sudah takut, biar aku yang akan membasminya. “ teriak Roy.

“ Dorr.. ! “ suara tembakan yang begitu keras.

“ Hei apa yang kamu bawa itu ? kamu sudah membunuhnya ! “ teriak Rama tidak suka.

“ Ohh .. ayo lah ini hanya pistol saja kenapa kamu seperti itu ! “ ucap Roy enteng.

“ Pistol saja maksudmu ? kamu tau tidak kita menghabiskan liburan hanya untuk mendaki gunung perawan itu hanya buat untuk membunuh binatang yang tidak bersalah itu ! “ ucap Rama marah dengan kelakuan Roy.

“ Hey kamu lalu bagaimana jika binatang itu nanti memakan mu apa kamu tetap kan berdiam diri saja seperti saat ini ? “ Jawab Roy ketus.

“ Tetapi bisa kan tidak menggunakan itu, itu bisa benar benar akan membunuhnya ! “ ucap Rama emosi dengan kelakuan Roy.

“ Diam kamu bohoh, kalau kamu tidak bisa diam aku akan tidak segan segan akan menembak kepala kamu dengan pistol kesayanganku ini “ kata Roy mulai emosi juga.

“ Hei sudahlah teman. Binatang itu sudah mati kalian jangan bertengkar lagi ya sudah sudah.“ ucap Alex.

“ Lebih baik kita melanjutkan saja perjalanan malam ini agar cepat sampai di puncak gunung.“ sahut Jansen.

“ baiklah Roy lebih baik masukan dulu pistolmu ini dalam tas, siapa tahu nanti ada bintang buas lagi menghampiri kita, dan kita bisa berja jaga lagi “ ucap Janse meredakan emosi Roy.

“ Wahh.. emmang cuma pacarku yang paling hebat ! “ teriak Lola membanggakan kekasihnya yang arogan itu.

Terpopuler

Comments

Luce Bayak

Luce Bayak

diih bikin kesel si roy, dri awal aku dah esmosi😬🤨

2022-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!