Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi

Tatapan Tommy belum beralih dari bocah kecil disamping Vina. Hingga dia lupa masuk ke cafe hendak memesan kopi.

"Mukanya mirip sekali dengan Kenzi waktu masih kecil." gumam Tommy dalam hati.

Vina tersenyum melihat kebingungan Tommy, mantan kakak iparnya.

"Kevin, salim dulu sama paman kamu. " ujar Vina sambil tangannya mendorong pelan punggung putranya mendekati Tommy untuk salim kepadanya.

"Paman!!! " makin bingung lah Tommy.

Kevin pun mengulurkan tangannya dan Tommy pun menyambutnya. Dicium lah tangan Tommy dan membuat Tommy tersenyum.

"Kamu harus jelaskan ini Vin. " ucap Tommy.

Vina menghela nafas panjang dan memang sudah waktunya menjelaskan kepada keluarga Kenzi tentang keberadaan Kevin.

"Sekarang bang? " tanya Vina.

"Iya sekarang, kalo kamu tidak sibuk? " ujar Tommy.

"Tidak bang, Vina tadi habis beli sarapan sama Kevin lalu mampir ke sini. " jawabnya.

"Oke, kamu cari tempat, aku mau pesan kopi dan menghubungi asisten ku. " ujar Tommy.

Vina menganggukkan kepalanya dan membawa Kevin serta baby sitternya mencari tempat duduk yang nyaman.

"Halo Bima, tolong kamu gantikan saya meeting rutin dengan para pegawai. Saya ada keperluan keluarga mendadak. " ucap Tommy dari balik telponnya.

"Baik pak. " jawab Bima dari sebrang telpon.

Tommy lalu memesan kopi americano dan setelah itu menyusul Vina yang duduk agak pojok. Sedangkan Kevin ditemani oleh baby sitternya duduk di meja sebelah sambil melihat youtube.

"Jelaskan? " tukas Tommy tanpa basa basi.

"Ketika aku bercerai dengan Kenzi, aku tak sadar kalo sedang hamil Kevin bang. Setelah bercerai, tiga bulan kemudian aku menikah dengan mantan suami ku. Tapi aku berpikir Kevin adalah anaknya karena kami sempat berhubungan intim juga. " suara Vina agak dipelankan takut terdengar orang lain.

"Lalu? " Tommy menyuruh Vina tetap lanjut bercerita.

Vina menghentikan sebentar ceritanya dan meminum white coffeenya. Setelah itu dia lanjut bercerita.

"Ternyata setelah lahir, mantan suamiku tiba-tiba meminta tes DNA atas perintah orang tuanya. Karena curiga melihat wajah Kevin yang tidak mirip dengan mantan suamiku. " tukas Vina.

"Dan itu sebabnya kamu kemarin kerumah kami? " tanya Tommy.

Vina menganggukkan kepalanya dan menunjukkan hasil test DNA. Ada dua hasil test DNA yang dibawa oleh Vina. Satu menunjukkan bahwa Kevin bukan anak Vina dengan mantan suaminya. Satunya lagi menunjukkan 99% bahwa Kevin anak kandung Vina dengan Kenzi.

"Aku masih menyimpan sisir lama Kenzi dirumah, dan ada beberapa helai rambutnya yang masih menempel disisir itu." ujar Vina sebelum Tommy bertanya darimana dia bisa dapat sample dari Kenzi.

Tommy menghela nafas panjang, bagaimana reaksi Kenzi jika mengetahui bahwa dirinya memiliki anak biologis dengan Vina.

"Apa mau kamu Vina? " tanya Tommy sambil melihat kearah keponakannya.

Vina masih terdiam dan inhale exhale. Dia harus cerita kepada Tommy.

"Aku ingin Kenzi merawat Kevin." tukas Vina.

"Kenapa baru sekarang Vin? " tanya Tommy.

"Karena Kevin mulai kritis bertanya tentang keberadaan papanya dan aku..." Vina tidak bisa melanjutkan perkataannya lagi.

"Kenapa kamu? " tanya Tommy.

"Aku tak akan lama hidup didunia ini bang. Aku menderita kanker paru-paru. " jawab Vina pelan.

"Apa?! " sontak Tommy terkejut.

"Usiaku diperkirakan hanya bertahan gak sampai setahun ini. " ujar Vina lirih.

Tommy hanya membulatkan matanya, tidak menyangka Vina menderita penyakit kanker.

"Tolong bang, kasih tahu kepada Kenzi, aku ingin dia merawat Kevin. Walaupun sebenarnya aku juga ingin kembali kepadanya. " ujar Vina sambil menunduk.

Vina menyadari kesalahannya, dia ingin kembali kepada Kenzi. Oleh sebab itu dia berapa kali mendekati Kenzi kembali.

Tommy menahan tawa ketika Vina mengatakan bahwa dirinya ingin kembali kepada Kenzi.

"Waktu selingkuh kamu gak sadar Vin? Kenzi sangat mencintaimu. Tapi kamu mengkhianatinya, yakin Kenzi akan menerima mu kembali? " tanya Tommy.

"Bang, aku perhatikan Kenzi belum menikah lagi kan? " ujar Vina.

"Dia belum menikah lagi bukan karena masih mencintaimu Vina. Tapi karena dia masih sakit hati atas perbuatanmu. Dan dia sedang mencari calon istri yang lebih baik darimu. " jawab Tommy.

"Bang Tommy yakin?" ujar Vina dengan tingkat kepedean yang tinggi.

Tommy yang tadinya merasa simpati dengan penyakit Vina, mendengar dia menggebu-gebu ingin kembali dengan Kenzi membuatnya tidak kasihan lagi dengan Vina.

"Aku akan bicara dengan Kenzi. Dan kamu bawa Kenzi kerumah setelah aku berbicara dengan Kenzi. Jelas ini adalah berita yang akan membuat dirinya shock. " tukas Tommy.

"Baiklah bang. Aku akan menghubungi abang." ujar Vina.

"Jangan lupa hasil test DNA kamu bawa. " tukas Tommy.

"Iya bang. " jawab Vina.

"Dan Vin, aku hanya membantu kamu mempertemukan Kevin dengan Kenzi, tidak menyatukan kamu dengan Kenzi. Kamu pahami itu ! " tegas Tommy.

Vina hanya tersenyum tak menanggapi perkataan mantan kakak iparnya. Yang terpenting disisa usianya, Kevin dirawat ayah kandungnya dan dirinya berharap kembali menjadi istri Kenzi.

Tak semudah itu Ferguso...

"Aku pamit dulu, banyak pekerjaan di kantor." tukas Tommy lalu menghabiskan kopinya yang tidak jadi dia bawa kekantor. Dan dia mendekati Kevin untuk pamit kepada keponakannya.

"Kevin, main ya kerumah paman.Nanti bertemu dengan kakak Hana." ujar Tommy sambil berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Kevin yang duduk di kursi.

"Bertemu papa? " tanyanya.

Tommy terkejut dan menoleh ke arah Vina.

"Aku memang memberitahunya bang, bahwa papanya adalah Kenzi walaupun belum bertemu. Selama ini aku bilang papanya tugas keluar negeri." tukas Vina.

Tommy kembali menatap wajah bocah laki-laki dihadapannya dan mengelus kepalanya.

"Iya kamu akan bertemu papa. " jawab Tommy tersenyum.

Kevin tersenyum bahagia, kedua bola matanya bersinar-sinar.

"Tos dulu sama paman. " ujar Tommy.

Kevin lalu tos dengan pamannya dan Tommy sekali lagi mengusap kepala Kevin yang rambutnya tebal seperti Vina.

Hanya rambut Kevin yang menurun dari Vina, sedangkan wajah sampai fisik badannya mirip dengan Kenzi ketika masih kecil.

"Oya aku belum punya nomor kamu? " tukas Tommy.

Vina lalu menyebutkan deretan angka nomor ponselnya kepada Tommy dan Tommy missed call ke ponsel Vina.

"Kamu tunggu kabar dari aku. " tukas Tommy.

"Baik bang." jawab Vina sambil menganggukkan kepalanya.

Tommy meninggalkan cafe menuju kantornya. dalam perjalanan ke perusahaannya, dia berpikir bagaimana caranya memberitahu adiknya tentang Kevin.

Bagaimana bisa Vina menyembunyikan darah daging Kenzi selama 4 tahun. Kalau saja Kevin tidak mencari papanya dan Vina tidak menderita kanker, mungkin dia tidak akan pernah datang menemui Kenzi.

"Ah jadi rumit sekali masalahnya. " tukas Tommy.

Setelah sampai perusahaannya, Tommy memarkir mobilnya lalu dia menelpon Kenzi.

"Halo Ken. "

"Halo bang, ada apa? " jawab Kenzi.

"Apa kita bisa bertemu waktu makan siang? " ucap Tommy.

"Apa ada hal yang penting? tanya Kenzi lagi, tidak biasanya kakak tertuanya mengajak bertemu dijam makan siang.

"Ada yang ingin aku bicarakan. Tapi kalo kamu sibuk, aku bisa menundanya nanti malam. " jawab Tommy.

"Aku ada janji bang dengan klien. " jawab Kenzi berbohong.

"Oke, kalo begitu nanti malam kita bicara." ujar Tommy.

"Oke siap bang. " jawab Kenzi.

Lalu Tommy mengakhiri sambungan telponnya dan hendak masuk ke perusahaannya. Kenzi pun juga sama, dia sibuk dengan pekerjaannya.

"Ndin, saya nanti makan siang diluar. " tukas Kenzi ketika Andien masuk kedalam ruangannya membawa berkas yang harus dia tanda tangani.

"Oke bos. " jawab Andien.

Setelah itu Andien keluar dari ruangan Kenzi dan duduk di mejanya. Andien mengirim pesan singkat kepada Rania.

"Sayang deh kita gak bisa makan siang bareng."

"Mumpung si bos makan siang diluar, kita kan bisa maksi bareng agak lama. "

"Jangan lupa cerita ya gimana kencannya. "

Lalu Andien mengirim emot smile menjulurkan lidahnya.

Dia tahu bahwa Rania masih mengajar, pasti nanti pesannya akan dibaca oleh Rania jika sudah selesai mengajar.

Andien lalu melanjutkan pekerjaannya sambil berpikir akan makan siang dimana.

Tak terasa masuk jam makan siang, Kenzi lalu meninggalkan ruangannya sambil membawa berkas yang sudah dia tanda tangani dan memberikan kepada Andien.

"Saya pergi makan siang ndien." ucapnya.

"Oke bos. " jawab Andien.

Lalu Kenzi pergi ke arah lift untuk turun ke lantai dasar. Sedangkan Rania masih sempat membalas pesan dari Andien.

"Maaf ya bestie, demi kebahagiaanku, aku akan fokus dulu dengan calon suamiku hehe...

" Hmmm..."

"Jangan lupa kabari hasilnya nanti malam. "

"Siap bestie...doain sukses ya. "

Rania lalu memasukkan ponselnya didalam tas dan pergi menuju keluar sekolah. dia memutuskan naik gojek agar bisa cepat sampai. Karena tadi dia terpaksa ke sekolah membawa mobil, ban motornya bocor lagi.Dan oleh satpam rumah pamannya dibawa ke tukang tambal ban untuk ganti ban dalam baru.

Sampai di cafe blue sky, Rania mencari keberadaan Kenzi yang katanya sudah datang terlebih dahulu.

Rania menoleh kekanan dan kekiri ternyata Kenzi berada lurus didepannya, duduk paling pojok pula. pantas Rania tidak melihatnya. Rania lalu menghampiri Kenzi dengan senyum lebar.

"Maaf ya mas, Rania telat ya? " ucapnya.

"Enggak kok, saya baru aja sampai." jawabnya.

Rania duduk didepan Kenzi lalu pegawai cafe dipanggil oleh Kenzi untuk mereka pesan makanan dan minuman.

Setelah pesan makanan dan minuman. Kenzi memperhatikan wajah Rania. Membuat Rania salah tingkah.

"Ada sesuatu diwajah saya mas? " tanya Rania.

"Gak ada, hanya kamu terlihat cantik hari ini. " jawab Kenzi.

Rania langsung tersipu malu dipuji oleh Kenzi. Raut wajahnya sudah berganti warna merah delima. Rasanya ingin salto aja dipuji oleh Kenzi.

"Terima kasih. " jawab Rania pelan dengan senyum yang mengembang.

"Nia..." panggil Kenzi.

"Iya mas. " jawab Rania.

"Gimana ngajarnya tadi, lancar? " tanya Kenzi.

"Alhamdulillah lancar mas. Mas sendiri gimana kerja hari ini...lancar? " tanya Rania balik sambil berusaha mengendalikan rasa gugupnya.

"Lancar juga. Kamu bawa motor tadi ke sini? " tanya Kenzi.

"Naik gojek mas. Tadi terpaksa bawa mobil, karena ban motor bocor lagi, gak taunya harus ganti ban dalam baru. " ujar Rania.

"Oiya, untung kamu masih dirumah bocornya. Kalo dijalan belum tentu ketemu saya lagi hehe..." tukas Kenzi terkekeh.

"Bener juga ya, kesempatan gak datang dua kali. " gumam Rania dalam hati.

Lalu datang pesanan minuman mereka terlebih dahulu. Setelah menaruh minuman mereka di meja, pegawai cafe meninggalkan meja mereka.

Sekali lagi Kenzi menatap wajah Rania dengan tersenyum. Rania yang salah tingkah sampai susah menyobek kertas di sedotannya.

"Ya Allah buka kertas sedotan aja sampai ruwet begini. " gumam Rania kesal.

Kenzi hanya tertawa melihat Rania gugup yang terlihat jelas diwajahnya.

"Mas jangan lihatin Rania seperti itu dong. Nia kan jadi merasa ada sesuatu diwajah." tukas nya akhirnya berani bersuara.

"Gak ada yang aneh sama wajahmu. Hanya aku suka lihat kecantikan kamu yang natural. " jawab Kenzi santai.

Rania jadi pingin ijin keluar bentar mau koprol...saking klepek-klepek hatinya dipuji oleh pria tampan bernama Kenzi.

"Nia...! "

"Iya."

"Nikah yuk. " ujarnya singkat padat dan jelas.

Episodes
1 Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2 Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3 Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4 Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5 Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6 Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7 Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8 Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9 Bab 9 Duo Pengacau Datang
10 Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11 Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12 Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13 Bab 13 Sama-sama Legowo
14 Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15 Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16 Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17 Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18 Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19 Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20 Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21 Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22 Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23 Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24 Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25 Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26 Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27 Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28 Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29 Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30 Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31 Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32 Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33 Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34 Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35 Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36 Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37 Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38 Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39 Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40 Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41 Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42 Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43 Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44 Bab 44 Hak Asuh Kevin
45 Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46 Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47 Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48 Bab 48 Bye...bye...Status Single
49 Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50 Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51 Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52 Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53 Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54 Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55 Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56 Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57 Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58 Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59 Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60 Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61 Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62 Bab 62 Rania Kontraksi
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2
Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3
Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4
Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5
Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6
Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7
Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8
Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9
Bab 9 Duo Pengacau Datang
10
Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11
Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12
Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13
Bab 13 Sama-sama Legowo
14
Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15
Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16
Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17
Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18
Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19
Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20
Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21
Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22
Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23
Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24
Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25
Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26
Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27
Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28
Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29
Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30
Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31
Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32
Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33
Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34
Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35
Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36
Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37
Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38
Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39
Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40
Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41
Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42
Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43
Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44
Bab 44 Hak Asuh Kevin
45
Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46
Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47
Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48
Bab 48 Bye...bye...Status Single
49
Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50
Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51
Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52
Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53
Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54
Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55
Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56
Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57
Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58
Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59
Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60
Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61
Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62
Bab 62 Rania Kontraksi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!