Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On

"Sore de, shōkai wa dōdeshita ka? Seikō? [Jadi gimana tadi acara perkenalannya? Sukses? ]" tanya Ayumi ketika kakaknya yang baru saja duduk disofa setelah menidurkan Hana dikamarnya.

"Lancar." jawab Tommy.

"Trus...?! Pasti ada kelanjutannya dong? " tanya Ayumi penasaran.

"Ashita, Hana wa rania o sanpo ni tsurete ikimasu. [Besok Hana mengajak Rania jalan-jalan.] " jawab Tommy singkat.

"Namanya Rania? " ujar Ayumi.

"Iya." jawab Tommy.

Tommy lalu menyentuh layar ponselnya dan membuka sebuah pesan singkat dari pak Burhan. pak Burhan mengirimkan beberapa foto kebersamaan mereka tadi. kecuali foto terakhir yang ada bu Esti dan Carla. sengaja di skip oleh pak Burhan.

"Menurut kamu bagaimana?" tanya Tommy sambil menunjukkan foto dirinya dan Hana ketika sedang duduk diruang keluarga bersama pak Burhan, bu Risa dan bu Vika.

Ayumi mengamati wajah perempuan yang hendak dijodohkan dengan kakaknya.

"Cantik bang." jawab Ayumi.

"Dia seorang guru bahasa inggris di SD international. Ayahnya meninggal karena mengidap kanker ketika Rania masih berusia 2 tahun, ibunya tidak menikah lagi sampai sekarang." cerita Tommy.

"Kalo Hana udah ngajak dia jalan-jalan berarti dia udah menerima kehadirannya Rania? " tanya Ayumi.

Tommy menghela nafas panjang lalu beranjak dari duduknya menuju dapur hendak mengambil minum. Ayumi mengikuti langkah kakaknya menuju dapur.

"Kamu tahu Hana mudah bergaul dengan siapa saja." ujar Tommy sambil menutup kulkas dan menuangkan orange juice di gelasnya.

"Iya juga ya. " sahut Ayumi.

"Dimobil dia malah bercerita tentang Mila yang sering membuatkan kue untuk dirinya dan Viola jika tidak sibuk dengan jadwal kuliahnya." jawab Tommy.

"Oiya?! " ujar Ayumi yang tidak kaget jika Hana selalu bercerita tentang Mila yang sudah dianggap mama barunya.

"Ayu..."

"Iya bang."

"Mila apa benar suka sama abang? " tanya Tommy

"Iya bang. Dia suka sama abang sejak kita masih sma." jawab Ayumi.

"Selama itu dia suka sama abang? " tukas Tommy.

"Iya siapa yang gak jatuh cinta sama abang. Teman-teman Ayumi betah main kerumah karena mereka ingin melihat wajah tampan bang Tommy dan bang Kenzi." ujar Ayumi sambil menghela nafas panjang.

Mengingat masa sma, dimana teman yang murni berteman dengan Ayumi hanya Mila dan Ocha. Selain itu hanya memanfaatkan Ayumi untuk bisa bertemu dengan kedua kakaknya yang tampan.

DUO DUREN

Julukan untuk kedua kakaknya yang sudah berstatus duda ketika tinggal kembali dirumah orang tua mereka.

"Abang gimana sama Rania? Ada perasaan suka kah? Ada getaran cinta diantara kalian berdua? " tanya Ayumi.

"Abang belum bisa jawab Ayu, tadi berkenalan, abang biasa saja. Entah kalo sering bertemu." jawab Tommy menghela nafas panjang.

Jujur saja, cintanya kepada Rena masih sangat besar. Mendiang Rena adalah cinta pertamanya, mereka sudah menjalin kasih sejak mereka berdua sma.

Tak mudah untuk dirinya membuka hati kepada wanita lain, apalagi banyak yang tidak tulus mencintainya karena mereka mengejar materi yang dia miliki.

"Bang, cobalah untuk membuka hati. Sudah saatnya abang menikah lagi. Ada yang ngurusi abang, ngurusi Hana." ujar Ayumi.

Tommy tersenyum melihat adik bungsunya. Lalu dia berpindah posisi duduk di meja makan bersama Hana.

"Maafkan abang ya, udah ngrepotin Ayu mengurus abang dan Hana. Kamu harus mengorbankan masa mudamu mengurus Hana." tukas Tommy.

Ayumi tersenyum kepada abangnya. "Ya kadang Ayu merasa kesal bang, pingin punya waktu sendiri sama teman tapi masih banyak hal yang harus diselesaikan dirumah. Tapi aku sangat menyayangi Hana, rasa kesalku gak sebanding dengan melihat wajah Hana yang menggemaskan. Dan sekarang juga sudah ada bibi Susi membantu pekerjaan rumah full time. Jadi Ayu ada waktu luang lebih banyak." ujarnya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Bang udah pulang? Mana Hana? " tanya Kenzi yang baru saja pulang dari perusahaannya.

"Lagi tidur." jawab Tommy.

Kenzi meletakkan tas ranselnya di lantai dan mengambil minum dari despenser lalu duduk disebelah Tommy.

"Kamu tumben hari sabtu kerja? " tanya Tommy.

"Ada perusahaan yang membutuhkan bantuan ngelacak hacker." jawab Kenzi.

Tommy membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"Gimana bang, acara perjodohannya? " tanya Kenzi lalu berjalan menuju kursi disebelah Tommy dan Kenzi menarik kursi tersebut dan mendudukinya.

"Lancar. " jawab Tommy dengan nada datar.

"Hmmm..." Kenzi berdehem saja dia bisa menilai dari nada bicara Tommy bahwa dia gak merasa cocok dengan perempuan yang dijodohkan.

"Besok mau diajak jalan sama Hana." ujar Ayumi.

"Oya, Hana sudah cocok dengan dia? " tanya Kenzi.

"Belum tau juga. Tau sendiri Hana sama siapa aja cocok." jawab Tommy.

"Iya sih. Tapi biasanya anak kecil itu peka bang. Hatinya seperti ada yang menuntun dirinya untuk memilih calon mama baru untuk dirinya." ujar Kenzi.

"Tumben cerdas bang hehe..." timpal Ayumi terkekeh.

"Adik laknat memang kamu Ayu." tukas Kenzi lalu melempar tisu diwajah adiknya. Entah tisu bekas siapa yang dia lempar.

Ayumi berhasil mengelak dan tertawa. Setelah itu mereka bertiga terdiam dimeja makan. Ayumi memperhatikan kedua wajah kakaknya bergantian.

"Kalian berdua ini sebetulnya sama-sama belum move on dari orang masa lalu." tukas Ayumi.

Lalu kedua kakaknya melihat wajah Ayumi. dan Ayumi masih menatap wajah kedua kakaknya.

"Kecuali bang Kenzi, yang sepertinya masih trauma dikhianati sama Vina. Benar apa tidak? " ujar Ayumi.

"Aku masih enjoy aja hidup melajang." jawab Kenzi.

"Duda keles...! " ralat Ayumi dengan memasang wajah masam.

"Iya iya duda hehe..." kekeh Kenzi.

"Kalian berdua mau begini terus? Jadi duo duren sampai tua? Kalo bang Tommy ada Hana sedangkan kamu bang... Apa gak kepingin punya anak?" tunjuk Ayumi kepada Kenzi.

"Pingin Ayu...cuman belum ketemu perempuan yang tepat." jawab Kenzi.

"Lah gimana mau dapat kalo nutup diri." sergah Ayumi kesal.

"Bang Tommy...ada Mila yang menyukai abang dari dulu. Dan Hana sudah akrab dengan dia. Abang coba lah buka hati kepada Mila. Kalo seandainya tidak jodoh setidaknya kalian sudah berusaha." tukas Ayumi.

"Gak semudah itu Ayumi." jawab Tommy.

"Demi Hana bang...bukannya abang bilang, kalo ada perempuan yang bisa membuat Hana nyaman berasa didekatnya, abang akan mempertimbangkan untuk menikahinya. Bukan begitu bang? " sergah Ayumi yang membuat mulut Tommy terbungkam.

"Bagaimana dengan keponakannya om Burhan? " tanya Kenzi.

"Kenapa memang dengan dia? Bang Tommy bilang tadi Hana lebih sering bercerita tentang Mila. Berarti tidak ada yang spesial dalam diri Rania. Berarti pilihan Hana jatuh kepada Mila bukan Rania." jawab Ayumi.

"Rania? Namanya Rania? " tanya Kenzi.

"Iya namanya Rania." jawab Tommy.

Kemudian Ayumi menatap abang keduanya dengan mengernyitkan dahinya.

Kenzi jadi salah tingkah diperhatikan oleh Ayumi dengan tatapan aneh.

"Naze watashi o son'na me de miru nodesu ka? [Kenapa kamu ngliatin aku seperti itu? ]" ujar Kenzi dengan berbicara bahasa Jepang.

"Rania to shiriai ni narimasen ka?

[Kenapa tidak kamu saja berkenalan dengan Rania? ]" tukas Ayumi.

UHUK UHUK UHUK

Kenzi tersedak air putihnya ketika Ayumi menyampaikan ide itu.

Tommy menoleh ke arah Kenzi dan menepuk punggungnya.

"No...no...Sorede jūbundesu... Mō omiaikekkon wa yamete kudasai. [tidak...tidak...tidak ada lagi perjodohan]" tolak Kenzi yang jengah adiknya selalu berusaha menjodohkan dirinya dengan seorang wanita.

"Sore wa yoi kangaeda to omoimasu. [Aku rasa itu ide yang bagus.]" sahut Tommy.

Kenzi menoleh kearah kakak tertuanya. Dan tertawa kecil.

"Tidak akan berhasil lagi." jawab Kenzi skeptis.

Kedua mata Ayumi menatap tajam wajah abang keduanya setajam silet. Membuat Kenzi begidik ngeri.

"Kamu lebih baik mengalah." bisik Tommy.

Kemudian Kenzi melirik adiknya lagi yang memicingkan kedua matanya seolah-olah hendak mengintimidasi dirinya.

"Oke...aku akan berkenalan dengan keponakannya om Burhan." tukas Kenzi akhirnya mengalah.

Ayumi lalu melengkungkan bibirnya dengan lebar.

"Problem solved.[masalah terselesaikan. ]"

"Aku akan berbicara dengan Rania besok.Intinya kita tidak bisa melanjutkan hubungan lebih serius." tukas Tommy.

Tommy memilih untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Rania karena dirinya memang tidak ada getaran cinta dengannya. Perasaan Tommy sebelas dua belas dengan Rania.

"Jadi abang mau serius dengan Mila?" tanya Ayumi.

"Abang akan mencoba membuka hati kepada Mila. Tapi tolong kamu jangan ikut campur, biarkan abang dan Mila berjalan apa adanya." pinta Tommy.

"Iya bang. Ayumi akan mendoakan abang berjodoh dengan Mila." ujar Ayumi tersenyum.

Ayumi senang akhirnya Tommy menyetujui untuk mencoba membuka lembaran baru dengan Mila sahabatnya.

Semantara itu, hari sudah menjelang malam. Rania dan Andien masih mengobrol tentang acara perjodohannya tadi siang.

"Jadi kamu tidak merasakan apa-apa setelah pertemuan dengan Tommy, duda beranak satu itu? " tanya Andien dari balik telponnya.

"Aku suka putrinya. Dia cantik dan menggemaskan. Tapi aku tidak ada perasaan lebih dengan papanya. Cakep sih ndien, tapi setelah ngobrol biasa aja." jawab Rania sambil menerima telpon Andien rebahan diatas kasurnya.

"Hmmm..no koment deh eike..." jawab Andien ikut bingung.

"Besok kami akan jalan-jalan bertiga. Semoga besok ada keajaiban yang membuat aku jatuh cinta kepadanya." ujar Rania.

"Padahal kamu kirim fotonya tadi, emang dia cakep Nia. Mukanya itu rada mirip seperti bosku, cuman kalo bosku versi korselnya, kalo duda yang dikenalin sama kamu versi cindonya." tukas Andien.

"Apa bedanya oneng...mau versi korsel versi cindo tetep mirip dodol..." sahut Rania tepok jidat.

"Hahaha...maksud aku itu rada keliatan indonesianya." kekeh Andien.

"Darimananya...?! Kamu lihat pake kacamata kuda kale ya, perhatiin fotonya, dia kulitnya putih, mata sipit gak beda sama idolamu Lee Min hoo atau seewon miwon atau sapa sih...ah jadi tambah pening aja kepalaku mikir nama orang korsel yang bikin lidah keseleo.

Anyway by the way busway do'ain aja lah yang terbaik buat bestie mu ini biar cepat nyusul kawin kayak kamu. Gak luntang luntung sendirian kayak orang yang mati tak mau hidupun segan." tukas Rania meratapi nasibnya yang masih berada di fase perawan tua.

"Aku do'ain kamu bucin besok sama dia. Sapa tahu kepalamu ketimpuk batangan emas nyasar akhirnya timbul percik-percik asmara pada mas Tommy tercintah hehe..." kelakar Andien.

"Aamiin...yang jelas kalo itu terjadi, aku bakal mengamankan batangan emas itu dulu. Maaf barang yang sudah dibuang tidak bisa diminta kembali." sahut Rania yang sisi matrenya muncul.

Hidup harus realistis dong, masa iya batangan emas dibuang dibiarin aja...Rejeki gak boleh ditolak.

"Ngayal."

"Gak pa pa ngayal dulu siapa tahu jadi beneran."

"Hahaha..." Rania dan Andien tertawa bersama, jika mood ngayal mereka kumat, bisa sampai melalang buana ke mana-mana.

"Aku tunda dulu deh pertemuan mu dengan bosku. Nunggu kabar dari kamu. Kalo gak ada perkembangan dengan duren anak satu ini, baru aku kenalin kamu sama bosku." ujar Andien.

"Atur aja bestie. Sebetulnya ketemu juga gak pa pa. Kan sebelum janur kuning melengkung aku masih bebas di miliki siapa aja."

Eee...

"Masalahnya yang mau memiliki kamu kagak ada bestie. Deritamu memang."

"Bangke lu ndien ! "

"Hahaha...udah yee...aku mau tidur, bayi gede udah nowel-nowel dari tadj ngajak bercocok tanam...jangan lupa breakingnewsnya besok okey bestie...bie...bie..."

"Sahabat laknat. Gak ada sungkannya sama temen yang masih jomblo begini. "

Rania ngomel sendiri setelah Andien sahabatnya memutuskan sambungan telponnya. Hingga malam ini, Tommy hanya sekali mengirim pesan kepadanya.

"Besok saya jemput jam 10 ya. Hana mengajak jalan ke taman kota."

Chat apaan itu, hanya memberi informasi kepada dirinya. Bukan chat yang isinya seorang pria yang ingin melanjutkan hubungan lebih jauh.

"Ya okey..."

Hanya itu jawaban yang Rania kirim kepada Tommy. Dan dibalas dengan kata.

"Sampai besok Nia."

Garing kayak kripik goreng...

"Ah tidur aja, daripada makin pening kepala."

Rania lalu menyusupkan tubuhnya dibawah selimutnya dan tanpa hitungan menit, dirinya sudah pindah ke alam mimpi.

Episodes
1 Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2 Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3 Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4 Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5 Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6 Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7 Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8 Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9 Bab 9 Duo Pengacau Datang
10 Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11 Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12 Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13 Bab 13 Sama-sama Legowo
14 Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15 Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16 Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17 Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18 Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19 Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20 Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21 Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22 Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23 Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24 Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25 Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26 Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27 Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28 Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29 Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30 Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31 Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32 Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33 Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34 Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35 Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36 Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37 Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38 Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39 Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40 Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41 Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42 Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43 Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44 Bab 44 Hak Asuh Kevin
45 Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46 Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47 Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48 Bab 48 Bye...bye...Status Single
49 Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50 Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51 Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52 Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53 Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54 Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55 Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56 Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57 Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58 Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59 Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60 Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61 Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62 Bab 62 Rania Kontraksi
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2
Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3
Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4
Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5
Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6
Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7
Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8
Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9
Bab 9 Duo Pengacau Datang
10
Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11
Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12
Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13
Bab 13 Sama-sama Legowo
14
Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15
Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16
Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17
Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18
Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19
Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20
Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21
Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22
Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23
Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24
Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25
Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26
Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27
Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28
Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29
Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30
Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31
Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32
Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33
Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34
Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35
Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36
Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37
Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38
Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39
Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40
Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41
Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42
Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43
Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44
Bab 44 Hak Asuh Kevin
45
Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46
Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47
Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48
Bab 48 Bye...bye...Status Single
49
Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50
Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51
Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52
Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53
Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54
Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55
Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56
Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57
Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58
Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59
Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60
Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61
Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62
Bab 62 Rania Kontraksi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!