Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi

"Oke cerita sekarang! " titah Andien yang tiba-tiba aja udah muncul dihadapan Rania di sebuah cafe orange yang lokasinya strategis, terletak di tengah-tengah antara sekolah international tempat Rania mengajar dan perusahaan tempat Andien bekerja.

"Busyet...duduk dulu bukkk...pesan minuman dan makanan dulu. Tarik napas lalu keluarkan pelan-pelan. " ujar Rania yang kaget dengan kedatangan sahabatnya Andien tanpa tendeng aling langsung melempar tasnya segede gaban dikursi depan Rania.

"Udah pesan tadi dikasir. Gimana ceritain! Trus wajahnya mirip Lee Min hoo,Kim Soo Hyun, Kim Jae Won atau Rain? Ah Rain mah masih kalah cakep sama Kim Soo Hyun." cerocos Andien kayak kereta cepat.

"Jujur aku tau namanya tapi gak tau orangnya. Yang aku hapal mukanya cuman si Rain itu karena main di serial full house favorit bundaku. Hampir tiap hari beliau tonton di youtube. Sampai aku hapal jalan ceritanya." sahut Rania gedek mengingat bunda nya dan Andien klop penggemar drakor.

"Ah kamu gak asyik? Ya udah kalo sama bintang film Hollywood mirip siapa? Ben Affleck, Brad Pitt, Henry Calvin, Jason momoa...?! " Cicit Andien.

"Ehm...gak ada semuanya...pokoknya cakep lah. Masuk kategori idola kaum hawa sejuta umat." ujar Rania.

Tak berapa lama pelayan cafe datang mengantarkan makanan dan minuman pesanan Andien yang terdiri dari tiga menu.

"Makasih." ucap Andien.

"Sama-sama kak, orderannya sudah semua ya kak. Selamat menikmati." jawab pelayan cafe dengan ramah lalu meninggalkan meja mereka.

Andien menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah.

"Nasi ayam kremes, capjay, roti bakar coklat dan strawberrry. Habis semua ini ndien? " tanya Rania heran.

"Hello, aku masih menyusui ya, jadi makanan segini, kalo asi udah aku pompa, makanan yang aku makan ini bakalan kesedot dan dalam hitungan menit aku lapar lagi." pungkas Andien sambil menyendok sayuran cap jay diatas gundukan nasi hingga penuh.

Rania tidak menanggapi omongan Andien, karena memang setelah Andien melahirkan, nafsu makannya nambah lima kali lipat dalilnya karena masih menyusui. Padahal si cilik Calvin udah masuk usia 2 tahun lebih 2 bulan.

Seharusnya sih udah gak menyusui. Tapi ah sutralah bodo amat yang punya badan juga gak pusing.

"Trus dia mungkin kasihan lihat aku yang lemah tak berdaya ini mendorong motor hingga 700 meter. Dia berinisiatif menyetop mobil pick up untuk ngangkut motor ku dan dibawa ke tukang tambal ban." lanjut Rania bercerita.

"Trus kamu tadi bilang dia juga kasih ongkos ke sopir dan temannya? " tanya Andien sambil mengunyah nasinya.

"Iya, aku gak tau persis dia kasih berapa, pokoknya aku ganti dia gak mau. Sebagai permintaan maaf karena udah bikin motor dan baju ku kotor. Dan satu lagi, dia juga udah bayar tukang tambal bannya 50 ribu. Gila gak? Aku rasa dia single sugih keturunan old money kale ya." cerocos Rania sambil ngemil frech fries nya sebagai penutup makan beratnya.

"Sumpah cowok kayak gitu langka bestie. Bego amat sih kamu gak kenalan sama tukar nomor ponsel. Kelamaan jomblo bikin otakmu karatan." omel Andien dengan mulut penuh nasi.

"Hhh...kamu tak tau rasanya gimana ketika bertemu dia, seluruh aliran darahku membeku Ndien. Makanya loading ku berasa lama banget." sanggah Rania yang juga merutuk dirinya yang super oneng gak ngajak dia kenalan dan tukar nomor ponsel.

"Halah terlalu hyperbola kamu. Emang kodam mu lemot gak bisa diajak kerja sama disaat-saat genting." sahut Andien.

"Hhhh...trus gimana dong Ndien. Bisa ketemu gak ya sama dia lagi. Kira-kira masih single gak ya? Secara aku kan perawan, paling gak dapat perjaka lah, biar gelap celup kembang kuncup pas malam pertama berexplore bersama." cicit Rania yang mulai nglantur ke mana-mana.

Andien berdiri dan mendoyongkan kepala Rania dengan jari manisnya. "Ngeres otakmu Nia. Emang kamu darurat banget kudu segera menikah." ucap Andien.

Rania hanya terkekeh aja lalu ngemil roti bakar Andien yang membuat mata Andien melotot.

"Hehehe...ntar pesen lagi. Ternyata enak Ndien. " ujar Rania tanpa rasa bersalah.

"Eh trus lanjut, kok bisa ya dia beralasan, kamu istrinya dan sedang hamil muda. Niat betul nolong kamu." lanjut Andien sambil mengernyitkan dahinya agak heran.

"Iya itu lah, heran kan kamu, aku aja heran. Ya Allah seandainya ada malaikat lewat tadi. Semoga diijabah omongannya. Tapi kalo dia istri orang aku tarik kembali doaku. Jangan sampai aku jadi pelakor rumah tangga orang. Bisa dicoret sama bundaku jadi ahli waris." pungkas Rania yang mulai mengkhayal.

"Hmmmm...mulai deh, nglantur gak jelas." ujar Andien yang memasang muka masam.

"Eh Ndien emang bos kamu gimana speknya? " tanya Rania sambil mengunyah roti bakar pesanan Andien.

"Kan udah aku jelasin tadi malam, masa udah lupa sih. Pokoknya dia cakep, berwajah antara Kim Soo Hyun dan Henry Calvin gitu deh. Trus ya ini ada salah satu alasan aku mau kenalin dia kekamu." ujar Andien.

"Apaan tuh?" tanya Rania kepo.

"Dia tipe orang setia dan agak cuek sih." jawab Andien ambigu.

"Dingin gimana? " tanya Rania otaknya bingung mencerna kata-kata Andien.

"Ya kadang agak dingin seperti kulkas dua pintu gitu deh. Paling sebal sama cewek yang agresif dan sok nyodorin diri minta dinikahin. Walaupun kamu juga seperti itu sih, karena kelamaan jombloa trus nyodorin diri tanpa sadar supaya segera dinikahi. " ujar Andien terkekeh.

"Bangke lu Ndien. aku gak gitu lah yaw...masih punya harga diri eike mah." jawab Rania sambil manyun walaupun dia sendiri kadang putus asa juga secara gak sadar suka nyodorin diri.

"Hahaha...bercanda Nia...jangan dimasukin ke jantung ya, eh ke hati maksudku." ujar Andien tertawa.

"Sebetulnya bundaku gak terlalu maksa aku segera nikah, walaupun kadang suka nyindir. Tapi yang bikin bete nih, kalo budeku datang kerumah om ku. Mulutnya berasa kayak knalpot bocor, nyerocos aja sok nasehatin aku yang terlalu jual mahal. Mentang-mentang mantan tunangan cakep trus gak mau menikah sama laki-laki yang speknya biasa." kesal Rania.

"Lah aku aja juga gak mau kalo dijodohin sama laki-laki pilihan budemu yang muka pas-pas an tapi songong." sahut Andien yang paham siapa yang dimaksud oleh Rania.

"Makanya, belum jadi bini nya, udah pake ngerendahin aku yang kerja sebagi guru SD. hellow aku jadi pengajar disekolah international keles. Gaji dollar kalo dirupiahin bisa buat beli iphone seri terbaru." timpal Rania.

"Hmmm...iphone seri terbaru harganya 15 juta keatas." sanggah Andien menyipitkan kedua matanya.

"Ya kalo gitu iphone yang dibawah 15 juta. Yang penting kan iphone." timpal Rania terkekeh.

"Ya udah biarkan semua berlalu. Nanti sore kamu akan bertemu dengan orang tertampan idola sejuta umat kaum hawa di negara kita tercinta ini." ujar Andien.

"Serius?! Ngeper dong aku Ndien." sahut Rania.

"Medsos dia jumlah followers nya 90% kaum hawa, 5% kaum pelangi dan 5% laki-laki normal yang itupun teman dia sendiri." timpal Andien.

"Kasih tahu dong akunnya apa? " pinta Rania.

"Diprivate sama doi. Nanti aku tunjukkin akunnya di ponselku." ucap Andien.

Ketika mereka asyik gosip, meja mereka bergetar ternyata ponsel Andien berdering disertai mode getar.

"Ayumi ?! "

"Halo iya dek Ayu ada apa? "

"Kak, ini tadi bang Kenzi telpon katanya gak bisa ketemu sama teman kakak, ada meeting mendadak sama kolega bisnisnya."

"Ah masa sih, gak ada itu dek. Coba ya kak Andien cek agenda pak Kenzi lagi."

Lalu Andien menutup sambungan telpon dari Ayumi.

"Siapa Ayu? " tanya Rania.

"Adeknya bos ku yang mau aku kenalin sama kamu." jawab Andien sambil mengubek-ubek tasnya mencari buku agendanya.

Rania hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf O. Lalu Andien membuka agendanya dan membuka tiap lembaran dibuku agendanya. Tak berapa lama ponselnya berdering kembali.

"Halo iya pak! "

"Andien, saya mendadak diajak pak Rudi makan siang di restoran Nur Pacific. Aku minta kamu menyusul saya." titahnya.

"Sekarang pak?! "

"Lima tahun lagi gak pa pa Ndien. Itu juga kalo restorannya masih ada."

"Hahaha...bapak bisa aja bercandanya. Tapi saya udah terlanjur pesan makan siang nih pak. Gimana dong?! " Andien tersenyum smirk, ada udang didalam terasi.

"Ya udah saya ganti makan siangmu. Cepet berangkat ke restoran Nur Pacific, saya tunggu." ujar Kenzi

Andien tersenyum lebar selebar sungai kapuas mendapat rejeki nomplok makan siang gratis.

"Siap pak...eh pak tunggu dulu. Nanti sore bisa kan ketemu teman saya? "

"Ngapain?"

"Main gaplek pak? Ya kenalan dong pak!!! "

"Waduh gimana ya, gak bisa sepertinya. Kamu tahu sendiri kalo ketemu sama pak Rudi ngobrolnya bisa sepanjang sungai bengawan solo."

"Hmmm...ya udah deh dijadwal ulang aja."

"Okey."

Rania yang mendengar percakapan absurd antara bos dan asisten pribadi bengong. " Bisa gitu seakrab ini Andien sama bosnya gak ada sungkannya?! "

"Nia, maaf anda belum beruntung hari ini. Nanti sore kamu batal ketemu sama bosku. Lagi ada meeting dadakan sama pak Rudi. Paling juga mau jodohin anaknya dia ke bos ku." ucap Andien.

"Kok kamu tahu? "

"Ya tahu lah, kalo meeting ajak aku biasanya dia mau menghindari sesuatu. Menghindari klien yang mau menjodohkan anaknya,keponakannya ,sepahanya maupun yang menawarkan dirinya jadi istrinya."

"What...?!. "

"Sabar ya...orang sabar dapat telur bulat enak rasanya." ucap Andien terkekeh sambil membereskan barangnya.

"Itu tahu bulat dodol...! "

"Bye Rania, nanti malam kita calling-callingan okey. Aku ikhlasin pesananku kamu makan." ujar Andien tersenyum lebar sambil berkiss bye ria.

"Bangke emang kamu Ndien." umpat Rania.

Sahabatnya hanya terkekeh saja dan pergi meninggalkan Rania yang nelangsa sendirian.

Setelah kepergian Andien, Rania jadi lesu kembali. Gini-gini amat yak, kenalan sama cowok cakep saraf di otak gak sinkron, gak nanya nama dan nomor ponselnya. Nanti sore batal lagi kenalan sama calon suami.

"Bener kata bunda, mungkin aku perlu dirukiyah buka aura.

Episodes
1 Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2 Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3 Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4 Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5 Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6 Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7 Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8 Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9 Bab 9 Duo Pengacau Datang
10 Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11 Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12 Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13 Bab 13 Sama-sama Legowo
14 Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15 Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16 Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17 Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18 Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19 Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20 Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21 Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22 Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23 Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24 Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25 Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26 Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27 Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28 Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29 Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30 Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31 Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32 Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33 Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34 Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35 Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36 Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37 Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38 Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39 Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40 Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41 Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42 Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43 Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44 Bab 44 Hak Asuh Kevin
45 Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46 Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47 Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48 Bab 48 Bye...bye...Status Single
49 Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50 Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51 Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52 Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53 Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54 Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55 Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56 Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57 Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58 Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59 Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60 Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61 Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62 Bab 62 Rania Kontraksi
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2
Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3
Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4
Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5
Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6
Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7
Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8
Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9
Bab 9 Duo Pengacau Datang
10
Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11
Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12
Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13
Bab 13 Sama-sama Legowo
14
Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15
Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16
Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17
Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18
Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19
Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20
Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21
Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22
Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23
Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24
Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25
Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26
Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27
Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28
Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29
Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30
Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31
Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32
Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33
Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34
Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35
Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36
Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37
Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38
Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39
Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40
Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41
Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42
Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43
Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44
Bab 44 Hak Asuh Kevin
45
Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46
Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47
Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48
Bab 48 Bye...bye...Status Single
49
Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50
Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51
Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52
Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53
Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54
Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55
Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56
Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57
Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58
Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59
Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60
Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61
Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62
Bab 62 Rania Kontraksi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!