Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!

"Woi pelan-pelan dong! " hardik Rania dengan suara lantang.

Dia benar-benar kesal, cardigannya yang berwarna dusty pink jadi kotor. Dan bahkan ada cipratan genangan air hujan mengenai wajahnya.

Motor sport berwarna hitam berhenti dan pengemudinya menoleh ke arah Rania yang masih misuh-misuh sambil membersihkan pakaiannya.

Kenzi men standart motornya dan menghampiri Rania dengan melepas helmnya. Rania yang menoleh melihat wajah Kenzi serasa dibius oleh ketampanannya Kenzi.

"Busyet, cakep amat! " gumam Rania yang kemarahannya menguap seketika terpesona melihat ketampanan Kenzi.

"Maaf ya mbak. Saya buru-buru tadi." Kenzi mengucapkan permintaan maaf kepada Rania yang masih bengong.

"Ya Allah bau parfumnya...bikin hati eike klepek-klepek." gumamnya lagi.

"Mbak...hallo...?! Panggil Kenzi yang khawatir Rania kesurupan, dia mengibaskan tangannya didepan wajah Rania.

"Eh iya. Lain kali hati-hati dong mas ! Ini kan jadi kotor pakaian saya. Padahal saya nanti kan mau ngajar." sahut Rania yang pura-pura judes dan terlalu hiperbola, padahal seragam ngajarnya tidak kotor sama sekali.

"Maaf ya." ucap Kenzi lagi lalu mengatupkan kedua tangannya dan melengkungkan bibirnya.

Jantung Rania dag dig dug derrr...berasa ada mercon didalamnya. Wajah Kenzi yang sekilas mirip bintang film korea kim soo Hyun idola Andien membuat dirinya gak kuasa untuk tidak menerima permintaan maaf darinya.

"Oya mbaknya kenapa nuntun motornya? Mogok? " tanya Kenzi yang penasaran melihat Rania dari kejauhan menuntun motornya.

"Heh...eh ini bannya bocor. Cari tambal ban gak ada." jawab Rania gugup.

Kenzi membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"Kamu tunggu sini ya, aku carikan tambal ban, barangkali ada yang buka didepan sana." tanpa di komando Kenzi membalikkan tubuhnya berjalan menuju motornya dan memakai helmnya lagi.

"Ya jelas lah aku tunggu disini. Motor gak bisa dinaiki. Ngadi-ngadi aja nih babang cakep." ucap Rania lirih sambil mengerucutkan bibirnya.

Kenzi menghidupkan mesin motor sportnya dan berjalan meninggalkan Rania yang sibuk mengambil foto bannya yang bocor dan dikirimkan ke kepala sekolah tempat dia mengajar. Mau gak mau dia datang telat mengajar mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah SD international.

TING

"Memang gak bisa ganti ban sendiri? " kepala sekolah sd international bernama bu Martha Russ membalas pesan singkat Rania.

"Lah dipikir motor ada ban cadangan macam mobil. Trus ban cadangannya dikalungin dileher gitu supaya kalo bannya bocor bisa langsung diganti. Ya Allah punya kepala sekolah kok ogeb banget yak." ujar Rania serasa pingin menarik pohon gede dibelakangnya. Tapi takut nanti penghuninya pak gondoruwo ngamuk.

"Ini kan ban motor miss, roda dua, mana bisa saya ganti bannya. Kecuali kalo saya bawa mobil, ada ban cadangannya." balas Rania melalui WA.

"Kamu bisa ganti juga? " tanyanya.

"Ya gak bisa sih miss, tetep minta tolong orang ganti ban hehe..." balas Rania terkekeh.

"Hmmm...ya udah nanti gaji potong ya karena terlambat masuk." jawabnya.

"Ya Allah kirain bakal maklum kalo aku terlambat karena ban bocor. Tahu gitu mending gak masuk sekalian. Telat sama ijin gak masuk potongannya sama." kesal Rania sama kepala sekolah yang kolotan begini.

"Iya miss." jawab Rania yang mau gak mau harus menerima kenyataan bahwa dia mengajar di sebuah sekolah yang kepala sekolahnya gak seperti di sebuah sinetron ikan terbang, ada rasa welas asihnya gitu.

Tak berapa lama, Kenzi kembali ketempat Rania menunggu.

"Wuih ternyata dia balik beneran." gumam Rania yang masih memegang ponselnya dan mendongakkan kepalanya melihat ke arah Kenzi.

"Ada tukang tambal ban kira-kira 700 meter dari sini." ucap Kenzi yang posisinya masih duduk diatas motornya dan mensejajarkan motornya disamping motor Rania.

"Buka? " tanya Rania.

"Enggak masih tutup." jawab Kenzi polos.

Gubraakkkk...krik...krik...krik...

"Lah trus kita ngapain kesana bambang kalo masih tutup." bathin Rania langsung cenut-cenut kepalanya.

"Tadi aku udah ketuk rumah bapaknya. Beliau mau bantu benerin ban kamu." lanjut Kenzi memberi tahu Rania.

"Oooo...tempat tambal bannya jadi satu sama rumahnya? " tanya Rania yang nyesel udah suudzon duluan.

"Iya." jawab Kenzi pelan

"Ya udah lah mas, saya tuntun kesana aja." ucap Rania pasrah karena gak ada pilihan lain. Gak mungkin dia naikin motornya lalu didorong sama Kenzi.

Kenzi memperhatikan body Rania yang kurus seperti tiang listrik harus menuntun sepeda motornya ke tukang tambal ban yang lumayan agak jauh.

"Kasihan juga kalo dia nuntun." gumam Kenzi dalam hati.

lalu Kenzi memajukan motornya dan men standart motornya didepan motor Rania.

Lalu dia turun dari motor dan melepas helmnya lagi.

Sekali lagi Rania terpesona dengan ketampanannya.

"Lee Min Hoo..."

Rania menyebut nama aktor asal Korea Selatan yang berbeda lagi. Secara sebetulnya dia gak ngefans drakor kecuali sahabatnya Andien. Saking ngefansnya sampai ngidam suaminya disuruh operasi plastik seperti wajah aktor idolanya yang Rania lupa siapa tadi yang dia sebutkan. Alhasil lahir anaknya mirip bintang pilem drakor idolanya.

"Tunggu ya! " ucap Kenzi.

"Tunggu apa mas? " tanya Rania bingung.

"Saya carikan cara agar kamu gak nuntun motor sampai ke tempat tukang tambal ban. " jawab Kenzi sambil memperhatikan kendaraan roda empat yang lewat.

Rania masih gak nyambung apa maksud dari Kenzi, biar lah kesialan dia hari ini terbayar dengan melihat pemandangan wajah tampan Kenzi.

Lalu lewat sebuah mobil pick up putih tanpa muatan melaju didepan mereka. Kenzi menyetop mobil pick up tersebut dan menghampiri mobil itu ketika berhenti didepan motor Kenzi.

Rania tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Kenzi. Lalu pengemudi mobil pick up dan temannya turun dari mobilnya dan membuka bak belakang.

Kenzi menghampiri Rania dan menyuruh Rania minggir.

"Motormu dinaikan pick up sampai ke tukang tambal ban. " ucap Kenzi enteng sambil membantu pengemudi pick up dan temannya menaikkan motor Rania dibelakang bak mobilnya.

"Hah...eh mas tunggu! Trus saya gimana? Ikut naik ke mobil pick upnya juga duduk dibelakang? " tanya Rania bingung.

"Kamu saya bonceng...ayo keburu siang." ajak Kenzi.

Rania sempat ngelack sebentar lalu berusaha cepat loading.

"Eh tunggu dulu ! Nanti motor saya dibawa kabur gimana? " tanya nya secara mereka gak kenal pengemudi pick up. Siapa tahu mobil pick up yang dibawa juga baru mereka curi...kan...kan...Rania jadi negatif thinking.

"Udah tenang aja. Kalo motormu dibawa kabur aku ganti. Yuk naik! " ajak Kenzi lalu memakai helmnya lagi.

"Busyet enteng banget ngomongnya beli motor berasa beli permen lolipop." bathin Rania.

"Mbak ini helmnya dipakai. Saya jalan duluan. Masnya ngikutin dari belakang." ucap pak sopir pick up menghampiri Rania sambil membawa helmnya yang tadi Rania cantolin di motornya.

"Ayo! " teriak Kenzi.

Akhirnya Rania bergegas menghampiri Kenzi dan dengan susah payah naik ke motornya karena dia pake rok span selutut.

"Saya duduk miring ya mas." ucap Rania.

"Iya." jawab Kenzi.

Mobil pick up jalan dulu lalu diikuti motor Kenzi di belakangnya. Rania berusaha menahan tubuhnya agak tidak meluncur kedepan dan menempel punggung Kenzi.

"Duh ini motor tinggi amat sih joknya." omel Rania dalam hati walaupun dia senang sebetulnya bisa bersentuhan dengan punggung Kenzi dan mencium aroma parfum ditubuhnya tapi jaim euy. Tetap menjaga harga diri.

Tidak ada obrolan antara Kenzi dan Rania selama perjalanan 10 menit ke tukang tambal ban.

Setelah sampai di tukang tambal ban. Mobil pick up berhenti, begitu juga motor Kenzi.

"Yah kok sudah sampai sih." gumam Rania dalam hati kecewa perjalanan indah ini cepat sekali usai.

Rania turun dari motor dengan ber hati-hati. Lalu Kenzi men standart motornya hendak membantu pak sopir pick up dan temannya menurunkan motor Rania.

Pak tambal ban yang sudah setia menunggu customer pertamanya dengan sigap bekerja menambal ban motor Rania.

Sekilas Rania melihat Kenzi memberikan uang kepada sopir pick up dan temannya entah berapa ratus ribu.

"Makasih ya pak." ucapnya sambil menjabat tangan pak sopir pick up dan temannya.

"Iya mas sama-sama, alhamdulillah rejeki anak istri." jawabnya sumringah.

Kenzi tersenyum dan pak sopir pick up dan temannya pamit kepada Rania.

"Mari buk." ucapnya.

"Terima kasih pak." sahut Rania yang penasaran kenapa itu sopir mau banget menolong Rania dan dibayar oleh Kenzi.

"Eh bentar kenapa manggil aku buk?? Memangnya wajahku udah kelihatan seperti emak-emak beranak lima gitu." ujar Rania yang jadi sensitif jika dipanggil ibu.

"Sudah ya saya tinggal dulu mau ke kantor." ucap Kenzi yang membuyarkan lamunan Rania.

"Eh iya, mas maaf banget saya jadi merepotkan. Saya ganti ya uangnya tadi." balas Rania jadi sungkan melihat Kenzi mengeluarkan uang untuk membantu dirinya.

"Gak usah. Kapan-kapan aja kalo kita ketemu, kamu yang traktir aku hehe..." gurau Kenzi lalu mengenakan helmnya lagi.

"Eh jangan dong mas ! Kita kapan ketemunya? Udah deh kasih no rekeningnya aja atau e-wallet." pinta Rania.

"Gak usah, serius, itu sebagai ucapan permintaan maaf saya sama kamu. Karena udah bikin baju kamu kotor. Anggap aja aku juga bersedekah dengan mereka berdua." ucap Kenzi lalu menghidupkan mesin motornya.

"Ya Allah so sweeettt..." jerit Rania dalam hati. Mana berani dia menjerit beneran bisa malu eikeh.

"Eh tunggu dulu mas? cegah Rania sebelum Kenzi melajukan motornya.

" Ada apa lagi? " tanyanya.

"Tadi mas bilang apa sama mereka, kok mau nolong saya? Apa mau dikasih uang? " tanya Rania kepo.

Kenzi membuka kaca helmnya dan menatap wajah putih Rania yang pipinya merona merah karena memang pake blush on tipis.

"Aku bilang kamu istriku dan lagi hamil muda. Mau berangkat kerja ban motornya bocor. " jawabnya dengan tersenyum dan meninggalkan Rania yang bengong mendengar alasan Kenzi yang diluar nulur.

"Ya Allah diijabah omongannya Ya Allah...biar duda asal ganteng dan kaya gak pa pa..." jerit Rania dalam hati.

Terpopuler

Comments

tefa(♡u♡)

tefa(♡u♡)

Tersirat makna mendalam

2025-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2 Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3 Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4 Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5 Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6 Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7 Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8 Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9 Bab 9 Duo Pengacau Datang
10 Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11 Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12 Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13 Bab 13 Sama-sama Legowo
14 Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15 Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16 Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17 Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18 Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19 Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20 Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21 Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22 Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23 Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24 Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25 Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26 Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27 Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28 Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29 Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30 Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31 Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32 Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33 Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34 Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35 Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36 Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37 Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38 Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39 Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40 Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41 Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42 Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43 Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44 Bab 44 Hak Asuh Kevin
45 Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46 Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47 Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48 Bab 48 Bye...bye...Status Single
49 Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50 Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51 Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52 Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53 Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54 Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55 Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56 Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57 Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58 Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59 Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60 Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61 Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62 Bab 62 Rania Kontraksi
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 Tiga Bersaudara Yoshikazu
2
Bab 2 Pertemuan Tak Disengaja
3
Bab 3 Rania Harus Move On Dari Masa Lalu
4
Bab 4 Woi Pelan-Pelan Dong!
5
Bab 5. Gagal Lagi Gagal Lagi
6
Bab 6 Mila Jatuh Cinta Kepada Tommy
7
Bab 7 Hana Ingin Mama Baru
8
Bab 8 Tommy Bertemu Dengan Rania
9
Bab 9 Duo Pengacau Datang
10
Bab 10 Hati Rania Masih Hampa
11
Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On
12
Bab 12 Bertemu Mila Di Mall
13
Bab 13 Sama-sama Legowo
14
Bab 14 Akhirnya Cukup Jadi Teman
15
Bab 15 Mantan Istri Kenzi Muncul Lagi
16
Bab 16 Kenzi Mengajak Rania Kencan
17
Bab 17 Kencan Pertama Kenzi Dan Rania
18
Bab 18 Vina Ingin Menemui Kenzi
19
Bab 19 Tommy Mengajak Mila Kencan
20
Bab 20 Tentang Kevin Anak Kenzi
21
Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
22
Bab 22 Kenapa Baru Sekarang
23
Bab 23 Perasaan Kenzi Yang Kacau
24
Bab 24 Keraguan Kenzi Perihal Penyakit Vina
25
Bab 25 Rania Diinterogasi Oleh Keluarganya
26
Bab 26 Curhatan Murid Rania Bernama Felicia
27
Bab 27 Aku Akan Segera Melamarmu
28
Bab 28 Akal Bulus Vina Yang Tak Kesampaian
29
Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
30
Bab 30 Ternyata Kenzi Yoshikuzi Pacarmu
31
Bab 31 Bikin Kejutan Buat Kenzi
32
Bab 32 Kok Bisa Pada Gak Ngeh
33
Bab 33 Surprise Buat Kenzi
34
Bab 34 Janji Pak Burhan Kepada Mendiang Satori
35
Bab 35 Aku Tahu Kamu Berbohong
36
Bab 36 Kekecewaan Yang Dirasakan Keluarga Vina
37
Bab 37 Bibirku Sudah Ternoda Olehmu
38
Bab 38 Mas Kasir Jatuh Cinta pada Ayumi
39
Bab 39 Kenalan Yuk Ayumi
40
Bab 40 Mulai Pedekate di Kedai Kakak
41
Bab 41 Emran Datang Kerumah Ayumi
42
Bab 42 Aku Serius Sama Kamu Ayumi
43
Bab 43 Witing Tresno Jalaran Soko Glibet
44
Bab 44 Hak Asuh Kevin
45
Bab 45 Hukuman Untuk Bu Esti Dan Carla
46
Bab 46 Bertindak Tegas Kepada Bu Esti
47
Bab 47 Menuai Hasil Perbuatan
48
Bab 48 Bye...bye...Status Single
49
Bab 49 Kejutan Untuk Bu Vika
50
Bab 50 Bu Vika Bahagia Dilamar
51
Bab 51 Begini Rasanya Malam Pertama
52
Bab 52 Emran Mengajak Ayumi Kerumahnya
53
Bab 53 Ayumi Bertemu Keluarga Emran
54
Bab 54 Ayumi Menerima Lamaran Emran
55
Bab 55 Rania Ngomel Kepada Andien
56
Bab 56 Andien Bahagia Dapat Bonus
57
Bab 57 Acara Lamaran Tommy Dan Mila
58
Bab 58 Keluarga Emran Berkunjung Ke rumah Yoshikuzi
59
Bab 59 Tommy Dan Mila Menikah
60
Bab 60 Honeymoon Ke Canada
61
Bab 61 Rania Mulai Merasa Kontraksi
62
Bab 62 Rania Kontraksi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!