Pada pagi harinya, Noran bersama Sin, Mike, Ruli dan Toun bersiap menuju ke kota Tranduil. Mereka saat ini berada di gerbang desa, memandang ke arah Tron yang berdiri.
"Apakah kamu tidak ikut bersama kami? Mungkin Heden akan senang bertemu denganmu." ucap Noran.
Tron mengeleng pelan dan tersenyum kecut, dia memandang Noran dan menjawab.
"Dia bukan pria seperti itu, pergilah dan kita akan bertemu lagi nanti..." ucap Tron.
"Baiklah, kami pergi dulu." ucap Noran.
Noran dan yang lainnya memacu kuda mereka, bergerak dengan cepat meninggalkan desa Ersenel.
"...di medan perang, sepertinya aku harus menemui si pemalas itu." gumam Tron.
Noran pergi meninggalkan desa Ersenel, mengarah ke timur jauh ke dalam hutan besar Nours.
Uang yang di berikan oleh Noran tidak ia gunakan untuk memperbaiki rumahnya, ia gunakan untuk membeli armor, senjata dan potion dalam jumlah besar.
Sekarang, rumah tua itu telah kosong. Tron bergerak cepat menembus pegunungan yang lebat.
...
Di tempat lain, kelima orang ini terus memacu kuda mereka, karena area sudah di bersihkan dari bandit, jalan mereka menjadi lebih cepat.
Bahkan, terlihat cukup banyak para pedagang maupun petualang yang berlalu lalang.
"Sepertinya mereka penyebab area ini menjadi berbahaya dan sepi." gumam Noran.
Setelah berkendara kuda seharian penuh, mereka akhirnya sampai di kota Tranduil, kota kecil yang indah.
"Kita sudah sampai, kita akan ke penginapan dahulu." ucap Noran.
Kelimanya memacu kuda menuju ke penginapan, menyimpan kuda mereka di kandang dan memesan kamar.
"Noran." ucap seorang pelayan penginapan.
"Hm?" Noran memandang gadis itu, sepertinya ada sesuatu yang ingin ia katakan.
"Ada sebuah surat untukmu." ucap sang pelayan penginapan.
Dirinya memberikan surat yang tersegel kepada Noran, segel yang masih rapat, surat ini belum di buka.
"Dari siapa?" tanya Noran.
"Seorang ksatria memberikan ini dan mengatakan untuk memberikannya kepadamu saat kembali." ucap sang pelayan penginapan.
Pengirim asli ini tidak ia ketahui. Noran kemudian mengucapkan terimakasih dan memesan 5 kamar selama 3 hari.
Setelah memesan kamar, ia pergi menuju ke guild petualang. Sin dan yang lainnya berdiri dan bertanya.
"Tuan, kemana anda akan pergi?" tanya Sin.
"Aku ingin pergi ke guild." ucap Noran.
"Guild petualang? Bolehkah kami ikut?" tanya Sin.
Noran mengangguk, kelimanya kemudian berjalan kaki menuju ke guild petualang, guild nampaknya lebih ramai dibandingkan sebelumnya.
Dirinya kemudian berjalan menuju ke meja resepsionis. Menemui Erina.
"Noran-kun?" ucap Erina.
"Kamu masih mengenaliku?" tanya Noran.
"Tentu saja, hanya kamu yang bisa menghasilkan 7 perak lebih saat peringkat F." ucap Erina.
"Haha, apakah begitu?" tanya Noran sembari tersenyum.
Melihat Noran yang datang ke guild, sepertinya ia ingin mengambil misi kembali.
"Apa kamu ingin mengambil misi?" tanya Erina.
"Uhm." Noran menggelengkan kepalanya, "aku ingin bertanya apakah guild menerima bounty?"
"Bounty? Kami menerimanya, guild petualang bekerja sama dengan kerajaan menangani psra penjahat. Ada apa?" ucap Erina.
"Jadi begitu, aku ingin menukarkan bounty." ucap Noran.
"Bounty? Siapa yang kamu tangkap?" tanya Erina.
"Entahlah, aku menangkap cukup banyak." ucap Noran.
Berapa banyak yang ia tangkap? Para petualang lainnya menatap dengan penasaran.
"Mungkin di lapangan guild akan cukup." ucap Noran.
Lapangan guild akan cukup? Apa kau bercanda? Disana mampu memuat ratusan orang kau tahu? Pikir para petualang.
"Bakiklah, sekarang ke lapangan latihan guild." ucap Erina.
Noran dan yang lainnya kemudian berjalan menuju ke lapangan guild. Banyak para petualang yang mengikuti mereka.
Noran kemudian mengeluarkan ratusan mayat bandit di lapangan guild, membuat seluruh orang terkejut.
Jumlahnya ada 208 bandit di sini, dan semuanya tewas dengan mengerikan.
Kera hitam, kera darah, angin malam... Semua yang ada adalah bandit di area timur, bandit yang ganas dan suka membunuh.
Beberapa minggu yang lalu, mereka mendengar jika bandit di sana telah menghilang misterius.
meski di temukan jejak darah pertarungan, namun tidak ada satupun mayat yang di temukan.
"208..." Erina terkejut.
10 diantaranya adalah pemimpin bandit bandir yang ganas dan jahat, masing-masing mereka memiliki kepala senilai 10 koin emas.
Dan 198 lainnya bernilai 1 koin emas setiap kepala. Total uang yang di dapatkan Noran mencapai 298 koin emas.
"298 koin emas! Itu hampir 300 koin emas!"
"Apa?! 300 koin emas?! Apa peringkat petualang itu?"
"Mungkin saja petualang tingkat A atau bahkan tingkat S."
"Tingkat S? Dia hanya tingkat E!"
"Apa? Petualang tingkat E? Bagaimana ia membunuh mereka semua?"
Diskusi berlangsung panas diantara para petualang yang menonton.
Meski mereka bandit yang ganas dan kuat, tidak pernah ada yang menyangka mereka semua akan mati dalam satu waktu yang sama.
"Berapa bounty mereka?" tanya Noran.
"Totalnya 298 koin emas, karena jumlahnya terlalu besar, guild hanya bisa memberikan 100 koin emas untuk hari ini.
Kamu bisa mengambil 198 lainnya besok di guild." ucap Erina.
Noran mengangguk, guild di kota kecil seperti Tranduil tidak akan memegang begitu besar uang, hanya guild yang di ibukota yang memegang banyak uang.
Noran menerima 100 koin emas itu dan menyimpannya.
"Karena kamu telah membantu menangkap mereka, tingkatmu akan naik." ucap Erina.
"Naik tingkat? Ke tingkat berapa?" tanya Noran.
"Untuk masalah itu, aku tidak tahu. Kamu harus menemui guild master dan bertanya." ucap Erina.
Erina kemudian memandunya ke lantai dua guild, dimana Guild master berada.
"Disini tempat guild master berada?" tanya Noran.
Kini dirinya berada di depan sebuah pintu, Erina mengangguk dan menyuruhnya masuk.
Creakk...
"Siapa?!" sebuah suara keras dan berat terdengar.
.............................................................
Mohon maaf jika kurang memuaskan, ini karya pertamaku, silahkan di vote dan komen ya? Makasih.
.............................................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Luthfi Afifzaidan
up lanjut
2023-08-24
1
Kerta Wijaya
🤟🤟
2022-08-06
0
Diamond
lanjutttt
2021-06-03
0