Setelah membereskan barang barangnya, Noran memacu kudanya menuju ke desa Ersenel.
Desa ersenel cukup jauh dari kota Tranduil, membutuhkan setidaknya satu hari perjalanan penuh untuk sampai di sana menggunakan kuda.
Di gerbang kota, Noran bertemu rombongan Esline. Mereka mengambil jalan yang berbeda karena mereka menuju ke ibukota kerajan Rosvelt, kota Dursiel.
Selain perjalanan yang cukup lama, perjalan ini juga cukup berbahaya. Di sepanjang jalan, Heden mengatakan akan ada cukup banyak bandit yang berkeliaran.
Dan di tengah tengah padang rumput, seperti yang di katakan Heden, belasan bandit muncul.
Mereka memiliki level 50 dengan pemimpin berlevel 60. mereka setara dengan para penjaga Tranduil.
"Berhenti, serahkan seluruh barangmu dan kami akan membiarkan mayatmu utuh." ucap seorang bandit.
"Membiarkan mayatku utuh?" Noran tersenyum melihat belasan bandit di selelilingnya.
Sang pemimpin bandit merasa sikap Noran cukup aneh di hadapannya.
"Apa yang kau tertawakan? Apakah sebegitu inginnya kamu mati?" tanya sang pemimpin bandit.
"Aku tertawa bukan karena itu. Aku khawatir, yang kau katakan tidak akan sesuai. Dengarkan, aku hanya akan mengatakannya sekali.
Menyerah dan letakkan senjata kalian lalu serahkan semua harta kalian. Dan aku akan membiarkan kepala kalian tetap menempel." ucap Noran.
"Hahahaa.. Bocah ini pandai berbicara omong kosong."
"Tak kusangka akan ada bocah selucu dia."
"Pffttt... Membiarkan kepala kami tetap menempel?"
Noran mengabaikan tawa mereka, dirinya melesat ke salah satu bandit yang terdekat dan menebas kepalanya.
Swing...
Masih dalam ekspresi tertawa, dirinya terbunuh dengan kepala terpenggal. Darah menyembur dari lehernya dan tubuhnya perlahan rubuh ke tanah.
Bandit lainnya merasa terkejut, kecepatan Noran bisa dikatakan sama dengan mereka yang berlevel 60.
Ekspresi marah muncul di mata mereka, sang pemimpin bandit merasa begitu geram.
"Beraninya kamu menyerang secara menyelinap, bunuh dia!" teriak sang pemimpin bandit.
Noran memandang mereka dan menangkis serangan yang mengarah padanya.
Suara pedang yang berbenturan terdengar dengan keras, sekitar 5 bandit mengelilingi dirinya dan menyerangnya bersamaan. Sementara bandit lainnya mengelilinginya.
"Swordmanship!" ucap Noran.
Kekuatannya meningkat 10%, dirinya lalu menangkis serangan dari bandit, ia mendorongnya dan membuat satu bandit terhuyung kehilangan keseimbangannya.
Swing..
Satu kepala kembali terbang dan membunuhnya. Noran menendang dan memukul empat bandit yang berada di sekitarnya, membuat mereka terhuyung dan menebasnya dengan cepat.
Swing swing swing..
4 kepala lainnya menggelinding di tanah, bandit yang tersisa merasa terkejut, semua yang mati memiliki kepala terpisah, seperti yang di ucapkan Noran.
"Untuk orang seperti kalian, aku tidak peduli dengan serangan menyelinap, yang pasti aku tetap hidup." ucap Noran.
"Bagaimana pemuda ini memiliki kekuatan seperti itu?"
"Sangat kuat!"
Pemimpin bandit merasa begitu marah, 6 bawahannya terbunuh oleh pemuda ini di hadapan matanya, dan semuanya terpenggal.
"Bocah tengik, hanya sampai di sini hidupmu!" teriak sang pemimpin bandit.
Pedangnya teracung lurus, dengan kekuatan besar dirinya melesat kedepan menuju Noran.
Sreert...
Pedang besar mengoyak lengan kiri Noran dan menciptakan luka sayatan yang cukup dalam.
[Lengan kiri terluka! Hp -500! Hp -1 permenit!]
Rasa sakit menyerang tubuh Noran, dirinya secara reflek memegang lengan kirinya yang di penuhi darah merah.
"Hahahah... Sudah waktunya bagimu untuk pergi ke neraka." ucap si pemimpin bandit.
Noran menggertakkan giginya, dirinya kemudian memandang pemimpin bandit di hadapannya.
"Sebelum kamu melakukannya, aku akan mengirimmu ke kosongan!" ucap Noran.
Dengan tangan kanannya, Noran mengayunkan pedangnya. Meski hanya satu tangan, tidak ada penurunan kekuatan pada ayunannya.
Tring tring tring...
Pedang terus beradu, menciptakan bunyi bising dan beberapa kali bunga api muncul di pedang mereka.
"Fireball!" teriak Noran.
Bola api muncul di hadapannya, kemudian pedang miliknya menebas bola api itu.
Wurrsssttt.... Buumm...
Pemimpin bandit terlempar jauh dari tempatnya berdiri, begitu juga dengan Noran.
Hp keduanya dalam kondisi sekarat, Noran dan si pemimpin bandit kemudian berdiri.
"Serang dia! Bunuh!" teriak pemimpin bandit.
Para bandit segera berlari ke arah Noran, mengacungkan pedang mereka ke arah Noran.
"Fireball!"
Bola api melesat mengarah pada bandit yang berlari menuju arah Noran.
Buuumm...
[Level up! Level saat ini : 50! ]
Seluruh mana dan darahnya telah pulih, hanya tersisa beberapa bandit dan sang pemimpin bandit di hadapannya.
"Bagaimana mungkin?! Ia hampir sekarat dan terluka parah? Bagaimana ia bisa pulih?!" para bandit terkejut dengan situasi di hadapan mereka.
Noran melesat ke arah sang pemimpin bandit, mengayunkan pedangnya dengan kuat.
Sang pemimpin bandit mencoba menangkisnya, namun pedangnya terpotong menjadi dua dan lehernya telah teretas.
[Membunuh pemimpin bandit kera hitam! Fame +100!]
[Bandit kera hitam telah hilang! Semua anggota yang tersisa kehilangan semangat melawanmu.]
Noran memandang bandit yang tersisa, mereka ada 4 orang, dan sepertinya mereka adalah bandit yang baru bergabung.
Ini telah terlihat dari level mereka yang hanya setinggi 20, juga penampilan mereka yang masih muda.
"Apakah mereka pemuda desa yang bergabung dengan bandit?" gumam Noran.
Para bandit ini meletakkan senjata mereka dan berlutut menghadap Noran.
"Tuan! Tolong bebaskan kami! Biarkan kami hidup!" ucap seorang bandit.
"Kenapa aku harus membiarkan kalian hidup? Kalian adalah bandit, akan lebih banyak korban di masa depan jika kalian hidup." ucap Noran.
Keempatnya gemetaran dan mengeluarkan keringat dingin.
"Tuan, kami bukan bandit, mereka menangkap kami dan memaksa kami menjadi seorang bandit. Kami bahkan belum melukai satu orangpun." ucap sang bandit.
Noran melihat ke arah mereka, memang nama mereka belum menjadi merah, mereka masih putih.
"Sepertinya mereka di paksa menjadi bandit." gumam Noran.
"Baiklah, aku akan membiarkan kalian pergi. Sekarang, pergilah." ucap Noran.
Noran menaiki kudanya, bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju ke desa Ersenel.
"Tuan! Tunggu!" ucap seorang bandit.
.............................................................
Mohon maaf jika kurang memuaskan, ini karya pertamaku, silahkan di vote dan komen ya? Makasih.
.............................................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Kerta Wijaya
🤟
2022-08-06
0
einar.
Ding!
2022-06-16
1
Diamond
lanjuttt
2021-06-02
0