20

Sarkan langsung memukul kepala Andreas yang benar-benar bertindak tidak sopan dihadapan Katrina. "Kau! Bisakah kau buang jauh-jauh kebiasaan mu memukul apapun waktu kau bersemangat Andre?!" Ucap Sarkan dengan geram.

"Hehe, maafkan aku. Nyonya, maafkan atas kelancangan ku" Ucap Andreas sembari terkekeh meminta maaf ke Sarkan dan Katrina yang langsung menanggapi permintaan maaf nya dengan mengangguk. "Lanjutkan, jalan apa yang kau maksudkan itu? Beritahu aku yang kau tahu Andreas" Ucap Katrina terlihat serius.

"Kita bisa melewati hutan lebat yang ada di samping jalan utama nyonya, anda lihat hutan lebat yang berada di depan kediaman kita dan disamping jalan utama bukan? Kita bisa lewat dari situ. Jauh di dalam hutan itu kita bisa langsung tembus ke pasar" Jawab Andreas. Seketika Stero langsung mengerutkan dahinya waktu mendengar penjelasan yang Andreas ucapkan.

"Apa kau gila?! Di hutan itu banyak sekali hewan liar serta hutan itu sangat gelap dan berbahaya, kita tidak bisa melewati hutan itu!" Sergah Stero.

"Apa kau pernah bertemu dengan hewan liar waktu lewat disitu komandan?" Tanya Andreas, membuat Stero tampak diam. "Kita akan lewat situ" Ucap Katrina finish. "Tapi nyonya dis- "

"Stero, apa kalian para ksatria tidak bisa bertarung? Tanya Katrina memotong ucapan Stero. “Tentu saja bisa nyonya, jika tidak kami tidak akan bisa menjadi seorang ksatria" Jawab Stero.

"Kalau begitu, aku yakin jika kalian berempat bisa melindungi kami" Ucap Katrina, mau tidak mau ia harus memilih jalan itu daripada bertemu ksatria yang akan membawanya dan pastilah jumlah mereka kalah besar dari nya yang hanya memiliki 4 orang ksatria.

"Baiklah" Ucap Stero akhirnya menyetujui keputusan Katrina. "Anna, bisakah kau datang ke ruangan ku setelah makan malam?" Tanya Katrina.

"Bisa nyonya, s-saya akan datang ke ruangan anda secepat mungkin" Jawab Anna.

.

.

.

Anna mengetuk pintu kamar Katrina dan barulah ia masuk saat Katrina mempersilahkannya. "A-ada yang bisa saya bantu nyonya?" Tanya Anna nampak kaku, ia masih merasa takut ketika berhadapan langsung dengan Duchess, walau ia tahu jika orang dihadapannya ini bukanlah Duchess yang sebenarnya.

Katrina mendekatinya lalu menyerahkan sepasang pakaian dengan bawahan celana yang ia desain sendiri. "A-apa ini nyonya?" Tanya Anna

kebingungan. "Coba kau kenakan, pas atau tidak di tubuhmu" Pinta Katrina. Anna pun mengangguk lalu mengganti pakaiannya lalu memakai pakaian yang diberikan oleh Katrina.

Anna tampak terkejut ketika tahu jika baju yang diberikan Katrina sangat pendek, hanya sepanjang pinggangnya saja lalu bawahannya bukan rok panjang yang biasa ia pakai, melainkan celana panjang yang tidak pernah ia pakai selama hidupnya.

Melihat Anna nampak kebingungan, Katrina pun bergerak maju dan membantu Anna mengenakan pakaian yang ia beri. Kini Anna sudah mengenakan pakaian dengan bawahan celana yang Katrina buat.

"Maafkan saya nyonya, tapi....pakaian yang saya pakai ini terasa kurang nyaman, a-apa tidak apa-apa saya mengenakan pakaian ini?" Tanya Anna dengan gelagat tidak nyaman sembari menarik ujung bajunya seolah-olah baju itu bisa memanjang lagi untuk menutupi kaki jenjangnya yang terekspos.

"Begitu ya" Ucap Katrina nampak berpikir disertai helaan nafas panjang, melihat reaksi Anna yang merasa kurang nyaman waktu mengenakan celana membuatnya berpikir keras bagaimana cara membuat pakaian dengan bawahan yang mudah untuk bergerak tapi tetap terasa nyaman bagi pemakainya.

Namun di mata Anna gelagat Katrina disertai helaan nafas berat nya terlihat seakan Katrina tengah kecewa dengan ucapannya barusan. "T-tidak apa nyonya. Saya akan memakainya, t-terima kasih sudah memberikannya untuk saya" Ucap Anna"

"Tidak, kemarikan pakaian itu dan pakai baju mu yang tadi" Ucap Katrina, ia mendapat ide desain baru yang mungkin bisa membuat Anna merasa nyaman mengenakannya.

Namun ucapan Katrina masih disalah artikan oleh Anna yang punya sifat mudah tidak enakan pada orang lain. Anna benar-benar menyesal telah berkata seperti itu tadi, harus nya ia diam saja tanpa banyak bicara waktu memakai pakaian yang Katrina beri. "M-maafkan saya nyonya, sungguh maafkan saya hiks..hiks...” Anna menunduk sembari tiba-tiba terisak karena merasa sangat bersalah pada Katrina.

E-eh, jangan menangis Anna, kenapa kau menangis?" Katrina terkejut lalu reflek memeluk Anna. Anna tertegun, ia tak menyangka jika Katrina akan memeluknya untuk menenangkannya. "Maafkan atas ucapan saya barusan nyonya, S-saya tidak berniat menjelekkan pakaian yang anda berikan pada saya nyonya. Saya akan memakainya tanpa banyak bicara lagi nyonya" Ucapnya di sela-sela tangisannya.

"Iya, tapi berikan kepadaku dulu pakaian itu, aku ingin mengubah beberapa bagian di pakaian itu, nanti kalau sudah selesai akan kuberikan kembali padamu" Ucap Katrina, Anna langsung menghentikan tangisnya. "A-anda tidak kecewa pada saya?" Tanya Anna sembari mengelap air matanya.

"Tidak, untuk apa aku kecewa padamu? Aku menyuruhmu memakai pakaian itu karena aku ingin dengar komentar darimu. Aku tahu kau pasti tidak terbiasa mengenakan celana, jadi aku akan mengubah nya nanti"

Jelas Katrina, barulah Anna paham dan kembali memeluk Katrina dengan erat karena salah paham pada Katrina.

.

.

.

Katrina masih terjaga walau malam telah larut. Ia masih sibuk membaca buku diary milik Luxio, kini ia sudah membaca banyak halaman mengenai cerita hidup Luxio. Lagi-lagi Katrina menemukan kalimat yang membuatnya semakin yakin jika Marquess Maximillian kerap kali menyakiti putrinya sendiri. Dilihat dari kalimat : 'Ayah gemar bernyanyi, sesekali memakai wajahku sebagai gendangnya. Nyanyian nya sangat merdu, hingga titikan pilu terbentuk di tatapan ku lalu turun tanpa ragu memenuhi rupaku'

Luxio selalu menulis kan beberapa kalimat dengan cara puitis, seolah-olah ingin memberikan sebuah isyarat mengenai keadaannya dimana Marquess yang selalu menorehkan luka di tubuhnya serta rasa sakit yang selalu membelenggu tubuhnya.

Namun sedikitpun bekas luka atau goresan tidak Katrina temukan di tubuh Luxio yang kini sudah menjadi milik nya. Luxio selalu menulis jika Marquess Maximillian selalu menggores bagian punggung nya namun Katrina tidak menemukan bekas apapun selain kulit yang sehat nan mulus. Lalu dimanakah ia harus mencari petunjuk yang jelas mengenai kebenaran dari kalimat yang Luxio tulis? Ataukah Luxio berbohong mengenai isi diary yang ia buat sendiri itu?

Tok Tok

Katrina langsung terlepas dari lamunannya ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar, entah siapa yang bertamu ke kamar nya di tengah malam seperti ini. "Siapa? Mungkin kah itu Simon?" Batin nya mulai menebak.

Alih-alih mempersilahkan orang yang mengetuk itu masuk, tangan Katrina meraih tempat lilin yang terletak di meja dekat ranjangnya lalu membawa benda berat itu bersamanya sebagai senjata bila muncul situasi yang akan membahayakan dirinya.

Perlahan-lahan Katrina membuka kunci pintu lalu ia bersembunyi di samping dekat engsel pintu yang bila terbuka sisi sebelah pintu bisa menyembunyikan dirinya. "Masuklah" Ucap Katrina dengan pelan supaya si pendengar mengira posisi nya jauh dari pintu.

Kenop pintu mulai di putar dari luar dan perlahan-lahan pintu mulai di dorong terbuka dari orang itu. "Nyoya?" Stero masuk ke dalam kamar sang Duchess namun tidak menemukan sang empu. "Nyonya? Dimana anda?" Tanya Stero mulai menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran. "Disini" Ucap Katrina keluar dengan raut wajah lega.

"Aku kira siapa" Ucap Katrina disertai helaan nafas lega. Stero berbalik dan menemukan nyonya nya sedang mengelus dada sembari salah satu tangannya memegang tempat lilin. "Maafkan atas kelancangan saya yang berani datang di tengah malam seperti ini kemari nyonya" Ucap Stero sembari menunduk.

"Ada apa sampai kau kemari di tengah malam begini?" Tanya Katrina penuh tanya. "Ada satu hal yang ingin saya katakan langsung pada anda" Jawab Stero. "Apa itu, beri tahu aku" Balas Katrina.

Stero mulai bercerita dimana ketika ia berada di pasar setelah menjual gaun-gaun yang disuruh Katrina jual dan hendak membelikan barang-barang yang disuruh. Samar-samar ia mendengar berita dari beberapa orang yang tengah bergosip di pasar.

Stero sebenarnya tipe orang yang tidak tertarik dengan berita kehidupan orang lain terutama berita gosip tentang seorang bangsawan. Namun berita yang ia dengar kali ini berhasil membuatnya penasaran dan memilih mencari tahu lebih detail mengenai informasi yang hanya ia dengar dari orang-orang yang suka bergosip tanpa mencari tahu akan kebenaran dari informasi yang mereka gosip kan.

Stero mendengar jika selir kesayangan Duke Ashley baru saja mengalami keguguran, dan hal yang membuat Stero semakin gencar ingin mencari tahu lebih dalam adalah pelaku yang membuat selir Shellyn keguguran adalah mantan istri Duke Ashley yakni nyonya nya sendiri, Luxio Maximillian atau identitas terbarunya yang bernama Katrina.

Terpopuler

Comments

Yuni Alyssa

Yuni Alyssa

duke bodoh ga bs liat yg licik siapa 😏😏😏
semoga menyesal nanti nya ... dan menyesal pun ga ada gunanya .... mamam tuh selir sampah ...

2025-01-08

2

Lyvia

Lyvia

d,adu domba selirnyanya sendiri

2025-01-08

1

Sribundanya Gifran

Sribundanya Gifran

lanjut thor

2025-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (chp 01)
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 Janji
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 Mimpi
26 Setitik Ingatan
27 27
28 28
29 29
30 Pertemuan tak Disengaja
31 Melanjutkan Perjalanan
32 Desa Ducato
33 Desa Ducato II
34 Serangan
35 Melawan
36 Melawan II
37 Kegelapan yang sempurna
38 Kegelapan yang Sempurna II
39 Terimakasih
40 Akhirnya, kita bertemu
41 41
42 42
43 43
44 Andreas & Anna
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 Xandros vs Henry
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 Memulai Latihan
71 Bulan merah?
72 72
73 73
74 Bulan Merah
75 Bulan Merah II
76 Bulan Merah III
77 Bulan Merah IV
78 Masa Lalu Xandros
79 Masa Lalu Xandros II
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 Mendapat ingatan
88 Luxio
89 Luxio II
90 Luxio III
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 Pesta Lampion
111 Izinkan Aku
112 Salju yang dingin
113 Dalam Dekapan Malam
114 Keputusan di balik meja
115 Titipan
116 Sebelum Fajar
117 Doa dan rajutan
118 Di antara rindu dan tanggung jawab
119 Mengirimkan
120 Dilema
121 Pilihan
122 Bertemu Kaisar
123 Melangkah
124 Melangkah II
125 Melangkah III
126 Kutukan Ucapan
127 Kutukan Ucapan II
128 Kutukan Ucapan III
129 Kutukan Ucapan IV
130 Final
131 Shellyn
132 Sambutan
133 Gelar
134 Suara
135 Kembali ke Grand Duchy
136 Pernikahan
137 Tamat
138 VISUAL
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Prolog (chp 01)
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
Janji
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
Mimpi
26
Setitik Ingatan
27
27
28
28
29
29
30
Pertemuan tak Disengaja
31
Melanjutkan Perjalanan
32
Desa Ducato
33
Desa Ducato II
34
Serangan
35
Melawan
36
Melawan II
37
Kegelapan yang sempurna
38
Kegelapan yang Sempurna II
39
Terimakasih
40
Akhirnya, kita bertemu
41
41
42
42
43
43
44
Andreas & Anna
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
Xandros vs Henry
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
Memulai Latihan
71
Bulan merah?
72
72
73
73
74
Bulan Merah
75
Bulan Merah II
76
Bulan Merah III
77
Bulan Merah IV
78
Masa Lalu Xandros
79
Masa Lalu Xandros II
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
Mendapat ingatan
88
Luxio
89
Luxio II
90
Luxio III
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
Pesta Lampion
111
Izinkan Aku
112
Salju yang dingin
113
Dalam Dekapan Malam
114
Keputusan di balik meja
115
Titipan
116
Sebelum Fajar
117
Doa dan rajutan
118
Di antara rindu dan tanggung jawab
119
Mengirimkan
120
Dilema
121
Pilihan
122
Bertemu Kaisar
123
Melangkah
124
Melangkah II
125
Melangkah III
126
Kutukan Ucapan
127
Kutukan Ucapan II
128
Kutukan Ucapan III
129
Kutukan Ucapan IV
130
Final
131
Shellyn
132
Sambutan
133
Gelar
134
Suara
135
Kembali ke Grand Duchy
136
Pernikahan
137
Tamat
138
VISUAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!