Janji

Katrina membiarkan mereka tidur lebih lama, sedangkan ia akan membuat beberapa pasang baju lagi dari sisa kain yang masih lumayan banyak.

Sekitar satu jam lebih mereka akhirnya tersadar dari tidur nyenyak mereka. "Ibu..." Samar-samar suara anak laki-laki yang kalem itu memanggil Katrina ketika melihat keberadaan Katrina yang duduk di ujung kasur sambil menjahit saat ia membuka mata. "Hmm" Respon Katrina.

"Apa ini mimpi?" Tanya nya lagi. Katrina mengulurkan tangannya lalu mengelus pipi anak itu. "Oh, ini bukan mimpi" Ucapnya setelah itu bangun. "Ibu, kenapa kau berubah?" Tanya nya. "Kenapa? Apa kau tidak suka dengan perubahan ku?" Anak itu menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku berdoa semoga ibu selalu seperti ini selamanya" Ungkapnya. "Ya, aku tidak akan berubah" Ucap Katrina dengan tersenyum hangat.

"Ayo bangunlah dan coba baju baru mu ini" Ucap Katrina sembari mengangkat sepasang baju yang sudah ia buat tadi. "Wah! Apa ini benar-benar untukku?" Tanya nya dengan raut wajah ragu. "Tentu saja, ukurannya saja pas di badan mu. Ayo kita coba" Seru Katrina.

Lalu ia mulai membantu anak laki-laki itu melepaskan pakaian lusuh nya, seketika itu juga Katrina membelalakkan matanya ketika melihat beberapa luka gores-gores di bahu anak laki-laki itu. Hatinya kembali berdenyut nyeri seolah-olah ikut merasakan rasa sakit yang anak itu rasakan.

Kemudian ia kembali fokus memakaikan anak itu baju. "Selesai" Ucapnya. Anak itu langsung berlari berkaca di cermin dan melihat pantulan dirinya di cermin. "Ini sangat indah ibu, ibu hebat! Aku menyukainya" Seru nya melompat kegirangan, membuat kedua anak lainnya terbangun mendengar suara anak itu yang lantang.

"Kakak, adik. Lihat! Ibu sangat hebat. Dia membuatkan baju yang indah ini" Ucapnya dengan semangat mendekati kedua saudara kembarnya, membuat keduanya bangun dan melebarkan mata mereka.

"Ibu, aku mau juga" Anak yang perempuan turun dari ranjang lalu mendekati Katrina. "Ya ya, ayo kita ganti bajumu" Ucap Katrina, lalu mulai melepaskan baju anak itu. Anak perempuan ini tidak memiliki luka goresan atau bekas luka seperti kedua saudara laki-lakinya. Mungkin kedua saudara laki-lakinya sangat melindungi adik perempuannya ini pikir Katrina.

Kini anak perempuan itu sudah mengenakan baju atasan putih dengan bawahan rok selutut berwarna biru tua. Anak laki-laki itu nampak kegirangan. Sementara anak laki-laki yang tempramental itu sorot matanya nampak bahagia dan berbinar waktu melihat kedua adiknya yang melompat-lompat kegirangan sejak tadi.

"Kemarilah, aku juga membuatkan mu sepasang pakaian yang sama dengan mereka" Panggil Katrina. Awalnya anak itu tampak ragu tapi perlahan-lahan ia pun maju juga dan mendekati Katrina. Katrina membuka pakaian lusuhnya dan sekali lagi ia terkejut ketika melihat punggung anak laki-laki itu yang banyak sekali bekas luka goresan dan bahkan ada luka bekas sayatan yang cukup besar sebesar telunjuk jari yang terukir di punggungnya.

"A-apakah sakit?" Suara Katrina nampak bergetar dengan nada pilu lalu tangannya nampak gemetar ketika menyentuh bekas luka sayatan itu. "Mengapa kau bertanya sekarang? Kaulah orang yang membuat luka ini dulu" Ucap anak itu dengan ketus.

"Maaf...hiks...maaf...maafkan aku" Tangis pilu Katrina akhirnya luruh ketika mendengar kalimat anak laki-laki itu. Ia terduduk di lantai dan menangis pilu sembari memeluk anak laki-laki itu dari belakang. Ia benar-benar menyesal, menyesal karena ia terlambat datang kesini, terlambat karena tidak sempat melindungi ketiga anak itu, dan sangat menyesal karena ia tidak bisa memutar waktu dan menghentikan siksaan yang terjadi pada mereka.

Tubuh anak laki-laki itu menegang dan gemetar. Saat ini ia sedang merasakan berbagai emosi yang berkecamuk di dalam dirinya. Ia benar-benar sangat membenci ibunya namun mengapa ia masih merasakan rasa sayang dan cinta pada ibunya? Apakah karena sikap lembut dan cinta ibunya yang hanya sebentar ini membuatnya tidak bisa semakin membenci ibunya? Ataukah karena separuh darah ibunya yang mengalir di setiap nadi nya? Sungguh, ia sangat tidak tahu akan maksud dari perasaan ini.

Ia merasa ingin memberikan rasa cinta ini pada ibunya ketika merasakan rasa kasih sayang dari ibunya untuk pertama kalinya selama beberapa waktu ini, namun ia juga takut kekejaman ibunya kembali lagi dan menghancurkan dirinya kembali.

Kedua adiknya mendekat lalu memeluk tubuh ibunya yang masih menangis sesegukan seolah-olah sedang menyalurkan rasa kasih sayang dan kehangatan pada Katrina. Membuat Katrina semakin memangis karena merasa sangat terharu. Sungguh, Katrina semakim sangat mencintai mereka bertiga.

.

.

.

"Henry, Helena, Harrison" Tunjuk Katrina satu persatu. Anak laki-laki yang tempramental adalah Henry, anak perempuan adalah Helena, dan terakhir anak laki-laki yang selalu kalem itu adalah Harrison. Katrina saat ini sedang duduk di kasur berhadapan dengan ketiga anaknya.

Setelah lega menangis dan mengganti pakaian mereka semua. Katrina mulai memikirkan nama untuk mereka bertiga. "Helena suka!" Seru Helena dengan bahagia. "Nama Harrison terdengar seperti nama seorang ksatria. Terima kasih ibu" Sahut Harri. "T-terima kasih" Timpal Henry tampak malu-malu.

"Baiklah. Agar kalian percaya jika aku sudah berubah sepenuhnya, maka mari kita membuat sebuah perjanjian" Ucap Katrina dengan exited. "Perjanjian apa?" Tanya Harrison, Henry tampak memicingkan matanya disertai dahinya yang nampak mengerut, seolah-olah sedang mencurigai Katrina ketika mendengar kalimat Katrina, sementara Helena hanya diam saja.

"Baiklah" Ucap Katrina awalnya lalu mulai meraih tangan kanan Henry lalu menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Henry. Kemudian menyuruh Harri dan Helena ikut menautkan jari kelingking mereka juga. Kini, jari kelingking mereka berempat saling bertautan.

"Aku Katrina. Berjanji akan menjaga, menyayangi, dan tidak akan pernah menyakiti Henry, Harrison dan Helena selama masa hidupku!" Ucapnya dengan mantap.

Tidak terjadi apapun atau timbul sesuatu di antara jari kelingking mereka yang tertaut, namun mampu menimbulkan perasaan bahagia nan haru yang tersemat di hati mereka masing-masing, serta menghalau rasa keraguan mereka bertiga pada ibunya. Mungkin saja mereka bertiga dapat menaruh kepercayaan dan cinta pada Katrina.

"Kenapa kau menyebut nama Katrina? Apa kau hendak mempermainkan kami? Mengapa kau menyebut nama orang lain alih-alih menyebut namamu sebenarnya?" Celetuk Henry. Dia benar-benar anak yang teliti dan tak mudah di bohongi.

Mata Katrina seketika melebar merasa terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan Henry. Jujur saja, ia tidak mau menggunakan nama Luxio Maximillian Ashley itu. Sebab yang membuat janji dengan mereka itu adalah dirinya, Katrina. Bukan Duchess kejam yang merupakan ibu kandung mereka. "Apa aku sebaiknya memberitahukan kebenaran bahwa aku bukan ibu kandung mereka?" Batinnya.

Episodes
1 Prolog (chp 01)
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 Janji
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 Mimpi
26 Setitik Ingatan
27 27
28 28
29 29
30 Pertemuan tak Disengaja
31 Melanjutkan Perjalanan
32 Desa Ducato
33 Desa Ducato II
34 Serangan
35 Melawan
36 Melawan II
37 Kegelapan yang sempurna
38 Kegelapan yang Sempurna II
39 Terimakasih
40 Akhirnya, kita bertemu
41 41
42 42
43 43
44 Andreas & Anna
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 Xandros vs Henry
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 Memulai Latihan
71 Bulan merah?
72 72
73 73
74 Bulan Merah
75 Bulan Merah II
76 Bulan Merah III
77 Bulan Merah IV
78 Masa Lalu Xandros
79 Masa Lalu Xandros II
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 Mendapat ingatan
88 Luxio
89 Luxio II
90 Luxio III
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 Pesta Lampion
111 Izinkan Aku
112 Salju yang dingin
113 Dalam Dekapan Malam
114 Keputusan di balik meja
115 Titipan
116 Sebelum Fajar
117 Doa dan rajutan
118 Di antara rindu dan tanggung jawab
119 Mengirimkan
120 Dilema
121 Pilihan
122 Bertemu Kaisar
123 Melangkah
124 Melangkah II
125 Melangkah III
126 Kutukan Ucapan
127 Kutukan Ucapan II
128 Kutukan Ucapan III
129 Kutukan Ucapan IV
130 Final
131 Shellyn
132 Sambutan
133 Gelar
134 Suara
135 Kembali ke Grand Duchy
136 Pernikahan
137 Tamat
138 VISUAL
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Prolog (chp 01)
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
Janji
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
Mimpi
26
Setitik Ingatan
27
27
28
28
29
29
30
Pertemuan tak Disengaja
31
Melanjutkan Perjalanan
32
Desa Ducato
33
Desa Ducato II
34
Serangan
35
Melawan
36
Melawan II
37
Kegelapan yang sempurna
38
Kegelapan yang Sempurna II
39
Terimakasih
40
Akhirnya, kita bertemu
41
41
42
42
43
43
44
Andreas & Anna
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
Xandros vs Henry
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
Memulai Latihan
71
Bulan merah?
72
72
73
73
74
Bulan Merah
75
Bulan Merah II
76
Bulan Merah III
77
Bulan Merah IV
78
Masa Lalu Xandros
79
Masa Lalu Xandros II
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
Mendapat ingatan
88
Luxio
89
Luxio II
90
Luxio III
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
Pesta Lampion
111
Izinkan Aku
112
Salju yang dingin
113
Dalam Dekapan Malam
114
Keputusan di balik meja
115
Titipan
116
Sebelum Fajar
117
Doa dan rajutan
118
Di antara rindu dan tanggung jawab
119
Mengirimkan
120
Dilema
121
Pilihan
122
Bertemu Kaisar
123
Melangkah
124
Melangkah II
125
Melangkah III
126
Kutukan Ucapan
127
Kutukan Ucapan II
128
Kutukan Ucapan III
129
Kutukan Ucapan IV
130
Final
131
Shellyn
132
Sambutan
133
Gelar
134
Suara
135
Kembali ke Grand Duchy
136
Pernikahan
137
Tamat
138
VISUAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!