Chapter 13 Antara Mimpi dan Nyata

Di malam yang penuh gairah terlihat Cinta dan Rangga berdua di dalam kamar. Terlihat di kedua mata mereka yang bertatapan dengan penuh hasrat satu sama lain.

Rangga menggendong Cinta ke atas kasurnya, perlahan membuka kancing demi kancing bajunya. Mencium Cinta dengan penuh hasrat, dan melakukan hubungan intim layaknya suami-istri.

Tringg suara alarm berbunyi dengan keras, Cinta akhirnya terbangun dari tidurnya.

"Wah… apa yang salah denganku. Kenapa aku bermimpi berhubungan layaknya suami istri bersama Rangga."

"Aaa ini pasti efek samping kemarin malam. Ini semua salahmu!"

Hp Cinta berbunyi, terlihat panggilan video dari orang yang di mimpikannya.

"Ais panjang umur orangnya, baru di bilang juga."

Cinta mengangkat panggilan telepon itu, "Pagi-pagi begini kenapa wajahmu merah begitu?" tanya Rangga.

"Ini semua salahmu. Aku tadi malam mimpi… kita… berdua saling berhubung… ah pokonya ini semua salahmu!" teriak Cinta sambil mematikan hpnya.

Di lain sisi setelah teleponnya diputuskan, Rangga tertawa mendengar ucapan dan tingkah laku Cinta. 

"Pfft manisnya…," ucap Rangga.

"Apa yang manis, Ga?" tanya Daren sambil masuk ke ruangan Rangga.

"Ah tidak ada… aku hanya melihat video anak kucing," sautnya.

"Oh begitu, lain kali aku juga ingin ikut melihatnya."

Rangga kembali berkerja dan menghiraukan perkataan Daren.

Kembali ke sisi Cinta yang sedang salah tingkah karena mimpinya, "Aa… umurku masih 25 tahun, tapi kenapa hanya karena sebuah tatapan, aku bisa bermimpi seperti itu." 

Tring sebuah pesan masuk ke hp Cinta, "Apa maunya lagi!" kesalnya sambil melihat hp.

"Cinta kau kembali, tapi kenapa tidak mampir ke rumah. Tas yang kemarin sangat cantik, bibimu sangat iri pada ibu. Lain kali bibimu juga ingin tas yang sama seperti ibu, jangan lupa ya. Ibu merindukan mu…," tulisnya.

Setelah membaca pesan dari ibunya Cinta merasa semain kesal dengan sikap wanita itu. "Apa dia benar-benar ibuku?"

"Ibu mau menghubungiku jika perlu sesuatu. Bahkan di balik kata rindunya, dia hanya membutuhkan uang. Dia tidak peduli padaku sedikitpun."

"Ah… sudahlah tidak ada gunanya aku marah-marah. Aku mau lihat apa yang akan di lakukan ibu, jika aku tidak memberikan uang sedikitpun padanya."

Tanpa sadar Tina sudah berada di samping Cinta, mendengar semua kekesalannya. "Apa itu pesan dari ibu kakak?" tanya Tina penuh khawatir.

"Iya, siapa lagi.." cetusnya, "Loh sejak kapan ni anak masuk," pikir Cinta dalam hati.

"Oh… Kakak tidak lupakan, jadwal pemotretan siang ini, di perusahaan pak Rangga?"

"Tentu… cuma itu pekerjaan yang tersisa. Syuting film yang kemarin sedang berhenti, sedangkan yang lain membatalkan kontrak dengan kita karena takut menurunkan rating mereka."

"Benar, tidak banyak yang bisa kita lakukan. Mulai sekarang kakak tidak boleh sedikitpun terlambat atau menunjukan kelemahan kakak di depan media, jika itu terjadi lagi…."

"Mungkin karirku sebagai artis bakalan hancur. Tenanglah kakak juga tau, sistem kerja di dunia artis," sambung Cinta.

Cinta terdiam tenggelam dalam pikirannya sendiri. "Aku tau pekerjaan sebagai artis merupakan pekerjaan yang mudah sekaligus sulit. Mudah mendapatkan popularitas dengan bakat dan paras cantik, namun sulit untuk naik jika sudah jatuh."

Pikiran Cinta mulai melayang entah kemana. "Beruntung masih ada  Rangga yang mau membantu… dengan sifatnya yang sedikit pemarah, wajah tampannya, tubuhnya yang seksi dan bibir merahnya...." 

Tina keheranan melihat Cinta yang terdiam sambil senyum-senyum sendiri. "Kak Cinta, mikirin pekerjaan hingga wajahnya merah dan mengeluarkan senyuman aneh, pasti itu untuk latihan. Benar-benar totalitas dalam pekerjaan, sebaiknya aku tidak mengganggunya lagi," batinnya.

Tina menjulurkan jari jempolnya ke depan wajah Cinta tanda kagum. "Kakak hebat!" tegasnya sambil beranjak pergi.

Cinta mengabaikan pujian Tina, pikiran dan hatinya masih di penuhi oleh pesona Rangga.

Siang hari di studio pemotretan perusahaan Rangga. Cinta yang masih sibuk di foto dengan berbagai pose, dari jarak ke jauhan Rangga memperhatikan setiap gerak gerik Cinta.

"Aku yakin dia itu Zira istriku, instingku tidak mungkin salah. Walaupun entah bagaimana, rasa sukanya terhadap makanan berubah, tapi dia itu Ziraku," pikir Rangga.

Rangga mengambil hpnya dan mengirim pesan pada Cinta. "Setelah selesai, aku akan membawamu ke suatu tempat," tulisnya sambil memperhatikan Cinta.

Cinta menunggu Rangga di parkiran perusahaannya, tidak lama kemudian pria itu pun datang dengan tergesa-gesa.

"Maaf aku terlambat." 

"Aku juga baru sampai. Hmm sebenarnya kita mau kemana?" tanya Cinta malu-malu.

"Itu rahasia, ayo kita pergi," sambil membukakan pintu mobilnya .

Perjalanan mereka cukup lama, hingga sampai di sebuah pantai yang indah. Tidak ada orang lain, selain mereka berdua di pantai itu.

Berjalan berdua di pinggir pantai sambil melihat matahari tenggelam. Cinta sengaja memercikkan air pada Rangga untuk membuat pria itu marah, namun bukan marah yang ia dapatkan melainkan senyuman manis pria itu yang membuat hatinya semakin meleleh.

Hari mulai gelap, hujan lebat bersama petir membuat mereka tidak bisa kembali ke kota. Mereka pun akhirnya menginap di sebuah vila dekat pantai, yang sebenarnya milik keluarga Rangga.

Sesampainya mereka di vila itu terdengar suara petir yang menggelegar. Cinta ketakutan, tubuhnya mulai gemetaran, namun ia tetap berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa takutnya di depan Rangga.

Pakaian mereka basah kuyup, Rangga memberikan pakaian ganti pada Cinta, "Pakaian wanita? Ini pasti milik mantan istri Rangga," pikir Cinta.

Ketika Cinta meraih pakaian itu terdengar suara petir yang menyambar dengan kuat. "Kyaa," teriaknya dan langsung berjongkok sambil menutup kedua telinganya.

Melihat Cinta yang sangat ketakutan dengan badai, Rangga langsung memeluknya. "Jangan takut, aku di sini, bersamamu."

Mereka berpelukan cukup lama, hingga hujan dan petir mulai mereda. Sedikit demi sedikit Cinta mulai tenang dan sadar dengan kondisinya yang sedang dipeluk Rangga.

"Kyaa" sambil mendorong Rangga dengan kuat.

Rangga terdorong dan terbaring di lantai tak sadarkan diri. Nafasnya yang terengah-engah, dan keringat bercucuran di wajahnya. Baju yang tadinya basah karena hujan sudah bercampur dengan keringat dingin di tubuhnya.

"Rangga! Rangga! Sadarlah" saut Cinta.

Cinta akhirnya membawa Rangga ke tempat tidur, menggantikan bajunya yang basah dan mengelap tubuhnya dengan handuk. Cinta yang awalnya malu, memberanikan diri untuk melakukan semua itu karena terpaksa. 

"Jika aku tidak melakukannya, sakitnya akan semakin parah," gumamnya.

Tidak lama kemudian Rangga yang sedang demam tinggi mulai mengigau. "Zira! Zira! Kembalilah."

Mendengar Rangga mengigau tentang mantan istrinya, Cinta merasa cemburu dengan wanita itu. Cinta sadar dia tidak bisa melakukan apapun untuk Rangga. Ranggalah yang selama ini sudah menolong dan mendukungnya.

Cinta akhirnya duduk tertidur di samping kasur, sambil memegangi tangan Rangga. Di pagi yang cerah, Cinta masih tidur, namun tangannya meraba kemana-mana hingga menyentuh sesuatu yang seharusnya tidak dia sentuh.

"Nyam nyam… keras dan kenyal," bisiknya.

Rangga yang terbangun terkejut dengan keadaan. "Ci-cinta," panggilnya dengan terbata-bata.

Cinta pun terbangun. "Ha?" sambil meremas-remas tanganya.

Sadar akan kondisinya, tidur di samping Rangga sambil meremas dada pria itu, ia pun terperanjat kaget.

"Maaf aku tidak sengaja." 

"Kau harus tanggung jawab!" tegas Rangga.

"Ta-tanggung jawab, gimana?" 

"Kau harus menjadi istriku," ungkap Rangga sengaja mempermainkannya.

"Hanya karna aku meremas dadamu? Itu berlebihan. Aku tidak mau," jawab Cinta sambil segera keluar kamar itu.

"Haha sikapnya manis sekali. Aku hanya ingin melihat reaksinya, cukup memuaskan."

Setelah itu mereka langsung kembali ke kota tanpa sepatah katapun. Dalam hati Cinta, dia merasa beban di hatinya mulai sedikit terkikis dengan adanya Rangga di sisinya.

 🌺🌺

Halo sobat salam dari Aki Chan 😃

ini adalah novel perdanaku, Aki harap para pembaca memberi kritik, dan saran yang membangun untuk karya ini.

Jika berkenan silahkan di vote.💐

Terpopuler

Comments

Sisi Tere

Sisi Tere

aduh memalukan tingkah nya...

2020-10-11

1

zhafa

zhafa

waah mantap 🥳🥳🥳🥳

2020-10-03

1

Mia Poei

Mia Poei

Semangat ya kak

2020-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 Cinta
3 Chapter 2 Putra
4 Chapter 3 Makan Malam
5 Chapter 4 Kenangan
6 Chapter 5 Masa Lalu
7 Chapter 6 Syuting Film Ke Eropa
8 Chapter 7 Cinta dalam Bahaya
9 Chapter 8 Cinta dalam Bahaya Bagian 2
10 Chapter 9 Keterpurukan dan Cinta
11 Chapter 10 Saingan Rangga
12 Chapter 11 Dilema Hati
13 Chapter 12 Hasrat yang Terpendam
14 Chapter 13 Antara Mimpi dan Nyata
15 Chapter 14 Pertunangan dan Penolakan
16 Chapter 15 Termenung
17 Chapter 16 Menyesal
18 Chapter 17 Marah karena Cemburu
19 Chapter 18 Berbaikan
20 Chapter 19 Menyadari
21 Chapter 20 Awal Masalah Baru
22 Chapter 21 Bersandiwara
23 Chapter 22 Pertemuan
24 Chapter 23 Musuh Tersembunyi
25 Chapter 24 Kotak Pandora
26 Pengumuman Hiatus
27 Chapter 25 Seli
28 Chapter 26 Penjelasan
29 Chapter 27 Kantor Polisi
30 Chapter 28 Kenyataan Pahit
31 Chapter 29 Menyibukkan Diri
32 Chapter 30 Berkunjung
33 Chapter 31 Memutuskan Hubungan
34 Chapter 32 Prasangka
35 Chapter 33 Perkelahian
36 Chapter 34 Dokter Ryan
37 Chapter 35 Hal yang Terlupa
38 Chapter 36 Kebenaran
39 Chapter 37 Hipnosis
40 Chapter 38 Permintaan
41 Chapter 39 Buku Diari
42 Chapter 40 Zira dan Cinta
43 Chapter 41 Diari Cinta
44 Chapter 42 Tujuan Lain
45 Chapter 43 Flasback 1
46 Chapter 44 Flasback 2
47 Chapter 45 Daren
48 Chapter 46 Token Cinta
49 Chapter 47 Surat untuk Rangga
50 Chapter 48 Klarifikasi Bagian 1
51 Chapter 49 Klarifikasi Bagian 2(END S1)
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 Cinta
3
Chapter 2 Putra
4
Chapter 3 Makan Malam
5
Chapter 4 Kenangan
6
Chapter 5 Masa Lalu
7
Chapter 6 Syuting Film Ke Eropa
8
Chapter 7 Cinta dalam Bahaya
9
Chapter 8 Cinta dalam Bahaya Bagian 2
10
Chapter 9 Keterpurukan dan Cinta
11
Chapter 10 Saingan Rangga
12
Chapter 11 Dilema Hati
13
Chapter 12 Hasrat yang Terpendam
14
Chapter 13 Antara Mimpi dan Nyata
15
Chapter 14 Pertunangan dan Penolakan
16
Chapter 15 Termenung
17
Chapter 16 Menyesal
18
Chapter 17 Marah karena Cemburu
19
Chapter 18 Berbaikan
20
Chapter 19 Menyadari
21
Chapter 20 Awal Masalah Baru
22
Chapter 21 Bersandiwara
23
Chapter 22 Pertemuan
24
Chapter 23 Musuh Tersembunyi
25
Chapter 24 Kotak Pandora
26
Pengumuman Hiatus
27
Chapter 25 Seli
28
Chapter 26 Penjelasan
29
Chapter 27 Kantor Polisi
30
Chapter 28 Kenyataan Pahit
31
Chapter 29 Menyibukkan Diri
32
Chapter 30 Berkunjung
33
Chapter 31 Memutuskan Hubungan
34
Chapter 32 Prasangka
35
Chapter 33 Perkelahian
36
Chapter 34 Dokter Ryan
37
Chapter 35 Hal yang Terlupa
38
Chapter 36 Kebenaran
39
Chapter 37 Hipnosis
40
Chapter 38 Permintaan
41
Chapter 39 Buku Diari
42
Chapter 40 Zira dan Cinta
43
Chapter 41 Diari Cinta
44
Chapter 42 Tujuan Lain
45
Chapter 43 Flasback 1
46
Chapter 44 Flasback 2
47
Chapter 45 Daren
48
Chapter 46 Token Cinta
49
Chapter 47 Surat untuk Rangga
50
Chapter 48 Klarifikasi Bagian 1
51
Chapter 49 Klarifikasi Bagian 2(END S1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!