Luna mengangkat tangan Reval yang melingkar di pinggangnya, setelah merasakan Nafas Reval yang mulai teratur.
Dengan perlahan iya turun dari ranjangnya, Rasa perih di area ************ dan sekujur tubuhnya, tidak membuat langkah Luna terhenti, dengan perlahan iya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya.
Setengah jam Luna habiskan untuk mandi, setelah selesai iya segera mengunakan pakaian " Setidaknya ini sedikit lebih baik." Gumam Luna sambil mengisi ponsel dan Dompet di dalam Tas jinjing yang sering iya pakai.
Luna membuka laci nakas, iya mengambil kunci mobil yang iya Letakkan di situ, setelah itu Luna berjalan keluar Dari kamarnya. Iya berjalan menuruni Anak tangga, sampainya di bawah, Luna disapa beberapa pelayan yang sudah bangun dan mulai mengerjakan pekerjaan mereka karena waktu telah menunjukkan pukul 5 pagi.
" Mang, mamang sini." Luna melambaikan tangan ke arah Satpam yang bernama mamang itu.
" Ada apa Neng?" Tanya Satpam yang di panggil Luna.
" Mang Tolong keluarin mobil Luna ya dari garasi." Pinta Luna.
" Baik neng, tunggu sebentar ya Neng! Mamamng keluarin dulu mobil nya." Setelah mengiyakan, Satpam itu langsung meninggalkan Luna iya berjalan menuju garasi mobil.
Begitu mobilnya datang Luna langsung masuk kedalam mobilnya Setelah mamang keluar dari mobil itu. " Makasih ya Mang." Ucap Luna Sebelum melajukan mobilnya meninggalkan Kediaman mertuanya.
Luna melajukan mobilnya menuju pantai, Sepanjang perjalanan Luna mengingat kata kata Zen " Bila kamu Lelah karena pekerjaan dan masalah lain nya datanglah kesini, Nikmati rasa Lelah Mu dan bersyukurlah karena kita masih di berikan Nikmat Dunia." Kata kata Zen begitu terngiang ngiang di kepalanya sampai iya tiba ditempat tujuannya.
Dilihatnya Matahari begitu malu malu menunjukkan diri, Deburan suara ombak begitu teratur di sertai Angin yang meniup rambutnya, Luna begitu menikmati keindahan pantai ini, iya ingin melupakan rasa sakitnya Sejenak.
...💋💋💋💋💋💋...
Raval mulai menggerjap matanya, tangannya menyapu sisi tempat yang di tiduri Luna semalam Tatapi tidak menemukan apa yang dia cari.
" Kemana dia." Tanya Reval dia mencoba bangun dan duduk bersandar pada kepala ranjang.Setelah semua nyawanya kembali terkumpul, Reval dengan perlahan turun dari tempat tidur Luna, Dia memungut pakaiannya yang berserakan dilantai lalu mengenakannya. Setelah itu iya meninggalkan kamar Luna dan masuk kedalam kamarnya.
Setelah beberapa saat Reval kembali keluar dari kamarnya, penampilannya lebih segar dari sebelumnya. Senyum di wajahnya begitu manis di lihat. " Kakak Sehatkan?" Tanya Rania yang berpapasan dengan sang kakak.
" Maksudnya?" Bukannya menjawab Reval malah terlihat bingung dengan pertanyaan Adiknya itu.
" Kakak sih Aneh banget, pagi pagi udah senyam senyum sendiri aja." Terang Rania membuat Reval mengacak rambut Adiknya.
" Kamu tuh, ada ada aja ya! masa orang senyum di bilang Aneh." Ucap Reval sambil merangkul pundak Adiknya.
" Kalau orang lain sih wajar wajar saja, tapi ini kakak, yah Aneh lah bikin merinding tahu nggak." Reval hanya tersenyum menanggapi ucapan sang adik, keduanya terus berjalan menuruni Anak tangga sambil merangkul satu sama lain.
Begitu tibanya di lantai bawah Reval melihat kepala pelayan tengah Berdiri kemudian ia memanggilnya.
" Bibi sini." panggil Reval. Kepala pelayan itu pun menghampiri Reval dan Rania.
" Kak, ada apa sih? kok panggil bibi!" Tanya Rania tetapi tidak di jawab Reval.
" Ada apa Den?" Tanya wanita paruh bayah itu, wanita ini dan suaminya sudah berkerja puluhan tahun untuk Keluarga Reval bahkan sebelum Reval dan Rania lahir.
" Tolong kamar Luna Dibersihkan ya! satu lagi, semua barang barang Anita tolong di keluarkan dari kamar aku dan pindahkan ke kamar tamu aja." Mendengar hal itu membuat kepala pelayan yang bernama Yati itu menatap tak percaya kepada Anak majikannya, begitu juga dengan Rania.
" Ada apa dengan kakak ya?" Rania menatap kakaknya penuh tanya, Jelas saja Rania bingung sebab masih teringat jelas dalam benaknya, Wanita yang selalu dia belah, bahkan sampai harus berdebat dengan bunda mereka demi perempuan ini. " Tapi Apa sekarang dia meminta bibi untuk memindahkan barang barangnya, terus membersihkan kamar kak Luna! apa dia masih kakakku."
Rania berjalan menghampiri sang kakak yang tengah berbicara dengan kepala pelayan itu. Iya langsung meletakkan punggung tangannya pada dahi Reval, walaupun harus sedikit berjinjit.
" Kamu kenapa sih Ra?" Reval menyingkirkan tangan Rania dari dahinya.
" Kakak tuh yang Aneh! bukannya selama ini kakak begitu sayang sama dia, bahkan demi dia kakak sampai bertengkar dengan bunda dan Ayah loh." Tanya Rania.
" Apa sih Ra! kakak kan cuma ingin belajar adil aja! sesuai permintaan Ayah waktu itu." Reval merangkul pundak Rania, Agar Rania tidak menyadari kalau dia sedang berbohong! Tidak mungkin Reval Akan mengatakan kalau Anita berselingkuh di depan matanya." Coba kamu bayangkan, kalau ka Nita tetap tinggal di kamar ku bagaimana perasaan ka Luna?"
" Terus kenapa kakak minta bibi membersihkan kamar ka Luna, bukannya ka Luna masih di kamarnya." Tanya Rania lagi.
" Kamu kenapa jadi banyak tanya sekali." Reval mencubit hidung Adiknya itu." Ka Luna sudah keluar pagi tadi katanya dia mau menjenguk kakak dan ibunya di rumah sakit! Sudah cukup tanya tanyanya, sekarang temani kakak sarapan dulu." Rania mengangguk, Keduanya berjalan menuju meja makan.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 10 wajar jika meja makan itu hanya mereka berdua saja, Di jam ini ayah mereka sudah di kantor, bunda vio sibuk di butik sedangkan Nurul dan Indra pun sama telah kekantor juga. Walaupun hanya berdua Mereka tetap menikmati sarapannya.
" Selamat pagi sayang?" Ucap Anita iya langsung mencium pipi kiri Reval. " Kamu tidak kekantor hari ini?" Anita menarik kursi di sebelah Reval dan duduk di samping suaminya itu.
Mood Reval yang tadinya bagus, kini menjadi buruk di karenakan kehadiran Anita. Rasanya Reval ingin menalak dan mengusir wanita yang pernah menguasai hatinya itu, Tetapi untuk sekarang ini dia tidak ingin melakukan itu semua, mau di taruh di mana mukanya dihadapan keluarga besarnya. Reval kembali menikmati makanannya walaupun sudah tidak seenak tadi.
...💋💋💋💋💋...
Pikiran Luna mulai tenang, iya kembali melajukan mobilnya meninggalkan pantai itu, ketika di jalan iya melihat sebuah Apotek, Luna langsung memutar mobilnya menuju Apotek itu, Begitu mobil itu sampai di Apotek, Luna langsung memarkirkan mobilnya, iya keluar dari mobil dan masuk ke dalam Apotek.
Didalam Apotek Luna membeli Pil kontrasepsi dan Air mineral, setelah membayar Luna kembali ke dalam mobil, Luna membuka kemasan Air mineral, iya teguk air itu hampir setengah Setelah itu mengambil 3 butir pil lalu menelannya bersama sisi Air mineral di tangannya. " Tidak Akan aku biarkan Apapun mengikat Aku Dengan kamu! Sekalipun kamu Adalah suamiku."
Walaupun cuaca hari ini begitu terik, tidak membuat Luna beranjak dari makamnya Zen, Sudah hampir 2 jam iya duduk di makam itu, tidak peduli dengan teriknya matahari yang mungkin bisa merusak warna kulitnya.
.......
.......
.......
.......
...Bersambung....
💋 Selamat tahun baru ya semua, semoga di tahun yang baru ini kita menjadi orang yang lebih baik dari tahun sebelumnya Amin🤗🤗🤗
BAB SELANJUTNYA MOHON UNTUK DI SKIP ****Ke Bab Khawatir****.🙏🙏🙏
...Happy reading..💋💋...
...Jangan lupa like.. 👍👍👍...
...Dan Vote seikhlasnya..🙏😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Dewi Soraya
haha jd bucin percm luna udh benci gr2 omonganmu n kekerasanmu k luna
2023-08-30
0
Oktavia
ich jikik… barang bekas pakai semua orng, mau” nya di cium.
2023-08-07
0
Alma Arief
sadis banget. .ngeri menakutkan..
2021-11-09
0