awal kesakitan ku

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Luna, karena sebentar lagi dia akan menjadi istri dari lelaki yang sangat iya cintai.

Tidak ada yang membahagiakan di Dunia ini selain dapat menikahi orang yang kita cintai, itu yang di rasakan Luna saat ini.

Sedari pagi iya sudah di dirias secantik mungkin, walaupun Luna bukan anaknya yang bunda vio, tetapi bunda vio begitu antusias dengan pernikahannya, tak tanggung tanggung bunda vio dan calon Mama mantunya Mecari makeup profesional untuk mendandani nya di hari bahagia ini.

" Dek Abang pamit ya?" Ucap Ardi kepada Adik perempuannya itu.

" Loh Abang mau kemana? Kalau Abang pergi siapa yang jadi wali nikah aku?" Tanya Luna

" Ya Abang lah." Jawab Ardi.

" Terus tadi Abang pamit, mau ngapain?" Seru Luna.

" Abang mau jemput calon Adik ipar aku, biar dia sampai disini dengan selamat." Ucap Ardi.

" Ya udah Abang hati hati ya." Ucap Luna.

" Iya Sayang, Kamu juga jangan gugup dulu, gugup nya ntar malam aja." Ucap Ardi menggoda Luna, sebelum meninggalkan kamarnya Luna Ardi mencium kening adiknya itu.

Jam 9 semua keluarga telah kumpul baik itu dari keluarga Adipura maupun keluarga Sanjaya. Mengingat akad nikah yang akan di adakan Satu jam lagi.

Parah tamu, yang di undang untuk menghadiri Acara Akad nikah pun telah berdatang mengisi bangku yang telah di sediakan untuk mereka. penghulu pun telah datang begitu juga dengan kedua orang Zen dan saudara saudaranya.

Tepat jam 10, waktu yang di tentukan untuk Akad nikah di mulai, tetapi baik Zen maupun Ardi tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.

Tidak mau berpikiran buruk, mereka terus meyakinkan diri mereka, mungkin kedua lelaki itu terlibat macet sehingga mereka terlambat, Waktu terus berjalan tidak terasa sudah 1 Jam lebih mereka terus menunggu, parah tamu undangan pun telah jenuh, bahkan ada yang saling berbisik tidak tau apa yang mereka bicarakan.

Dre..drrt.. drrt.

Getaran dari Ponsel Luna, menyadarkan mereka yang ada di kamar itu, Saat Luna Akan meraih ponselnya, tangan bunda vio lebih cepat meraih ponsel itu.

Dalam panggilan.

" Selamat siang, apa ini dengan Istri bapak Zeon Adipura." Ucap seseorang dari sebrang sana.

" Iya, saya orang tuanya, maaf dengan siapa saya berbicara?" Tanya bunda Vio.

" Saya polisi yang bertugas di ToL XXX, saya ingin mengabarkan kalau putra ibu mengalami kecelakaan beruntun, dan telah di bawah ke rumah sakit XXX." Ucap seseorang yang mengaku dirinya polisi itu.

" Apa? bagaimana keadaan anak saya?" Tanya bunda Vio.

"Keadaan kedua korban cukup parah, Jika ibu ingin tau info selanjutnya, silahkan ibu menuju Rumah sakit XXX."

" Iya terima kasih ." Ucap Bunda vio.

" Iya sama sama ibu, selamat siang." Ucap polisi itu mengakhiri Obrolan mereka.

Bunda langsung bergegas mencari orang tua Zen, untuk menceritakan kejadian yang menimpa anaknya, begitu juga dengan Mama nya Luna, iya begitu terpukul ketika mendengar putra sulungnya kecelakaan.

Papanya Zen langsung menghubungi keponakannya yang bertugas, di rumah sakit tempat Zen dan Ardi di rawat.

Begitu ponselnya tersambung dengan keponakannya itu, papa zen begitu terkejut mendengar penuturannya, tak banyak yang dia sampaikan, dia hanya meminta mereka segera berkumpul dan Ikhlaskan kepergian nya.

Dada mereka seakan sesak, apa yang akan mereka sampaikan kepada luna? Apa mereka akan membatalkan pernikahan ini.

" Lebih baik kita batalkan pernikahan ini dan segera pergi ke rumah sakit." Ucap Bunda vio. dan mendapatkan gelengan dari papa dan mamanya zen begitu juga dengan mamanya Luna.

" Itu tidak akan terjadi, Aku yakin setelah ini tidak akan ada yang mau menikahi putriku lagi." Ucap mamanya Luna.

" Apa maksudmu Lin?" Tanya bunda vio yang tak habis pikir dengan ucapan sahabatnya itu.

" Apa kamu buta vio, kamu tak melihat gaya berpacaran putriku dengan Nak Zen, di depan kita saja mereka berani bermesraan apalagi di belakang kita." Ucap mama Lin dan di benarkan Papa dan mamanya Zen.

Bukan tanpa sebab mereka berpikiran seperti itu, mengingat masa lalu zen dan pergaulan dan *** bebasnya, wajarlah kalau mereka sedikit meragukan hubungan yang sehat dari keduanya.

"Apa kau meragukan putrimu." Tanya Bunda Vio.

" Aku tidak pernah meragukan putriku, tetapi keraguan, pemikiran dan tuduhan orang lain, tidak mungkin bisa di hindari." Ucap mama lina.

" Kenapa kau pedulikan omongan orang lain, yang harus kau pikirkan perasaan luna saat ini." ucap bunda Vio

" Justru karena Aku memikirkan perasaan putriku, makanya aku berani berbicara seperti ini, apa dia sanggup menghadapi kabar ini? Apa dia sanggup melihat zen meninggal? apa dia sanggup menahan Como ohan orang di luar sana?" Ucap mama Lina membuat Bunda Vio membeku seketika. Rasanya seluruh kata di tenggorokan nya telah hilang.

" Bagaimana Jika Aku menikahinya?" Ucap Refal membuat semua orang menatap kepadanya.

" Ini bukan saatnya Untuk main main?" Bentak ayah fredy.

" Aku tidak Main main yah, tetapi Aku punya syarat untuk itu." Ucap Refal.

" Apa syarat mu nak?" Tanya Mama Lina.

" benar Apa syaratnya, kalau perlu Om akan memberikan saham Zen untukmu." Ucap papanya Zen.

" Tidak Om aku tidak butuh saham itu, Aku hanya mau mama dan papa maafin aku dan terima Anita sebagai menantu kalian! Bagaimana?" Tanya Refal.

" Apa kau sudah menikah?" Tanya mamanya zen.

" Ya Aku sudah menikah siri dengan pacar aku anita." Ucap Refal.

" Hanya menikah siri kan? Tante tidak keberatan kamu menikah dengan Luna." Ucap mama Lina, membuat ayah Fredy dan bunda Vio menatap tajam kepada putra mereka.

" Keputusan ada di tangan Ayah dan bunda! kalau mama Lina saja setuju kenapa ayah dan bunda nggak?" Ucap Refal.

" Baiklah mama akan menerima wanita jala*g mu itu, sebagai menantu mama tapi ini semata mata hanya karena mama sayang sama Luna." Ucap Bunda Vio final.

Setalah menyelesaikan masalah Luna dan pernikahannya. keluarga Adipura langsung meninggal kediaman sanjaya menuju rumah sakit tanpa menyaksikan ijab kabul yang di lakukan Refal.

Ijab kabul yang seharusnya di lakukan jam 10 pagi, baru terlaksana pukul 1 siang, setelah Acara ijab kabul selesai, Rania dan Nurul langsung menjemput Luna di kamarnya.

" Apa yang terjadi kenapa tiba tiba kaka yang menikah." Batin Rania

" Apa maksudnya ini, kenapa tadi Refal yang menikahi Luna? kemana Zen? kalau Refal mewakili Zen menikah, kenapa harus nama Zen tidak di sebutkan? begitulah otak Nurul memproduksi sejuta pertanyaan.

Tak lama Rania dan Nurul keluar bersama Luna. Luna di minta duduk di samping Rifal. Iya begitu terkejut melihat Refal, bibir seakan membeku dan telinganya begitu panas, dan udara di ruangan itu seakan habis ketika mendengar ucapan penghulu yang meminta iya mencium tangan suaminya.

Suami apa mereka bercanda..? Sumpah ini tidak Lucu.

.... ...

.......

.......

.......

...Bersambung....

...Happy reading... 💋💋💋...

Terpopuler

Comments

mentari

mentari

trus yg jd wali luna siapa? sedangkan kakak laki2nya kan lgi kecelakaan

2023-03-29

1

Tom-Tom (HIATUS/HIBERNASI)

Tom-Tom (HIATUS/HIBERNASI)

Dari tadi diatas agak keganggu sama kata "Iya" .
Iya = bentuk kata persetujuan / menyetujui (IYA ataupun YA)
Ia = kata ganti orang ketiga ( IA, DIA atau bisa juga DIRINYA).
Semoga bisa direvisi lg ya thor, agar lebih nyaman dibaca karyanya.. 🙏

2022-11-21

1

Umi Idah Saidah

Umi Idah Saidah

jadi seddih

2021-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Berkumpul
3 awal kesakitan ku
4 Kesedihan Luna
5 Mengiklaskan
6 Bertemu
7 Kemarah Reval
8 Kenyataan Pahit
9 Tubuh yang berkhianat
10 Sendiri dulu
11 Gengsi
12 Khawatir
13 Khawatir
14 Sarapan bersama
15 Menemui Luna
16 Kekesalan Reval
17 Merebut suami orang
18 Dibuat pusing
19 Aku suamimu
20 Status
21 sahabat lama
22 Sindiran
23 Frustasi
24 Hamil
25 Kepo
26 Memprovokasi
27 Di datangi mertua
28 Di permalukan
29 Moodnya hilang
30 Keinginan Luna
31 Keberanian Luna
32 Berdebat
33 Istri pembangkang.
34 Penjara mewah
35 Perbedaan
36 Terkejut
37 Sebanyak ini
38 Rencana
39 Takut
40 Masalah baru lagi
41 Di pindahkan
42 Terima kasih
43 Bunga Lily
44 Melepaskan
45 Mengejutkan
46 Masa lalu
47 Flashback end
48 gugatan cerai
49 Desakan.
50 Kesempatan
51 Tuduhan.
52 Perdebatan lagi
53 Meminta bantuan
54 Pulang kerumah
55 Luapan perasaan
56 Pagi yang sulit
57 Alasan sebenarnya.
58 Nasehat
59 keteguhan hati
60 Mediasi.
61 Keinginan sederhana.
62 Hasutan
63 Kekecewaan mama Emma
64 hari yang melelahkan
65 Perasaan
66 Khilaf
67 Berdusta.
68 Selamat tinggal
69 Teman baru
70 Hubungan yang rumit
71 Tidak peduli
72 Menerima
73 Baby twins.
74 Menjemput
75 Akhirnya
76 Penolakan Luna
77 Berusaha
78 Semua hanya untuk Ela
79 Mantan istri
80 Binggung
81 Penjelasan Sanjaya
82 Apertemen
83 Binggung
84 Rahasia
85 Mengetahui
86 Maaf
87 Aqiqah
88 Tamu yang menyebalkan
89 Permainan tak bermutu
90 Masa lalu Dina
91 Mertua idaman
92 Kedatangan Jayden
93 Risau
94 Jaga hati
95 Sedikit canggung.
96 MAAF Buat kalian Semua
97 Apa kamu melamarku?
98 Undangan
99 Andini berulah lagi
100 Kembali ke tempat tugas
101 Suasana di rumah baru
102 Foto keluarga
103 Alasan
104 Telpon dari dina
105 Mantan istri tercinta
106 Tanpa judul
107 Tidak menyadari
108 Permintaan
109 Sindiran untuk Dion
110 Keputusan Luna.
111 Tapi aku suka
112 Kembali ke jakarta
113 Melly di culik
114 Memohonlah (Dion)
115 Luna khawatir
116 Bingung mau kasih judul apa
117 Perbedaan setiap hubungan.
118 Kebun binatang
119 Melly tak berkutik
120 Tentang Dion
121 Selesai
122 Terima kasih
123 Secret of the heart
124 Terima kasih lagi.
125 Pengumuman
126 Terima kasih
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perkenalan
2
Berkumpul
3
awal kesakitan ku
4
Kesedihan Luna
5
Mengiklaskan
6
Bertemu
7
Kemarah Reval
8
Kenyataan Pahit
9
Tubuh yang berkhianat
10
Sendiri dulu
11
Gengsi
12
Khawatir
13
Khawatir
14
Sarapan bersama
15
Menemui Luna
16
Kekesalan Reval
17
Merebut suami orang
18
Dibuat pusing
19
Aku suamimu
20
Status
21
sahabat lama
22
Sindiran
23
Frustasi
24
Hamil
25
Kepo
26
Memprovokasi
27
Di datangi mertua
28
Di permalukan
29
Moodnya hilang
30
Keinginan Luna
31
Keberanian Luna
32
Berdebat
33
Istri pembangkang.
34
Penjara mewah
35
Perbedaan
36
Terkejut
37
Sebanyak ini
38
Rencana
39
Takut
40
Masalah baru lagi
41
Di pindahkan
42
Terima kasih
43
Bunga Lily
44
Melepaskan
45
Mengejutkan
46
Masa lalu
47
Flashback end
48
gugatan cerai
49
Desakan.
50
Kesempatan
51
Tuduhan.
52
Perdebatan lagi
53
Meminta bantuan
54
Pulang kerumah
55
Luapan perasaan
56
Pagi yang sulit
57
Alasan sebenarnya.
58
Nasehat
59
keteguhan hati
60
Mediasi.
61
Keinginan sederhana.
62
Hasutan
63
Kekecewaan mama Emma
64
hari yang melelahkan
65
Perasaan
66
Khilaf
67
Berdusta.
68
Selamat tinggal
69
Teman baru
70
Hubungan yang rumit
71
Tidak peduli
72
Menerima
73
Baby twins.
74
Menjemput
75
Akhirnya
76
Penolakan Luna
77
Berusaha
78
Semua hanya untuk Ela
79
Mantan istri
80
Binggung
81
Penjelasan Sanjaya
82
Apertemen
83
Binggung
84
Rahasia
85
Mengetahui
86
Maaf
87
Aqiqah
88
Tamu yang menyebalkan
89
Permainan tak bermutu
90
Masa lalu Dina
91
Mertua idaman
92
Kedatangan Jayden
93
Risau
94
Jaga hati
95
Sedikit canggung.
96
MAAF Buat kalian Semua
97
Apa kamu melamarku?
98
Undangan
99
Andini berulah lagi
100
Kembali ke tempat tugas
101
Suasana di rumah baru
102
Foto keluarga
103
Alasan
104
Telpon dari dina
105
Mantan istri tercinta
106
Tanpa judul
107
Tidak menyadari
108
Permintaan
109
Sindiran untuk Dion
110
Keputusan Luna.
111
Tapi aku suka
112
Kembali ke jakarta
113
Melly di culik
114
Memohonlah (Dion)
115
Luna khawatir
116
Bingung mau kasih judul apa
117
Perbedaan setiap hubungan.
118
Kebun binatang
119
Melly tak berkutik
120
Tentang Dion
121
Selesai
122
Terima kasih
123
Secret of the heart
124
Terima kasih lagi.
125
Pengumuman
126
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!