Kesedihan Luna

Suami apa mereka bercanda..? Sumpah ini tidak Lucu.

Bunda Vio dan Mama Lina langsung membawa Luna ke kamar pengantin yang telah di siapkan untuk dia dan Zen, Mereka Duduk di tempat tidur dengan memposisikan Luna di tengah, setelah proses ijab kabul itu selesai.

Bunda Vio memeluk tubuh Luna, sedangkan Mama Lina mengusap punggung Luna. membuat Luna bingung dengan sikap mereka.

" Refal itu suami kamu, yang baru saja menikah itu Kamu sama Refal Nak, kamu sekarang menantu Bunda." Ucap Bunda Vio.

" Tidak Bunda bohong, Suami aku itu Zen Bukan Refalkan." Bantah Luna.

" Nak." Mama Lina meraih tangan Luna menjelaskan semua yang terjadi kepada Zen dan kakaknya. Membuat Luna shock, darah seolah berhenti mengalir di nadinya. wajahnya pucat, sungguh ini suatu pukulan yang berat untuk di terima akal sehatnya.

Takdir macam apa yang dia punya, sungguh ini begitu kejamnya. Mama Lina dan Bunda vio meninggalkan Luna seorang diri di kamar itu, memberi dia waktu untuk menerima semuanya.

Setelah kepergian kedua wanita paruh bayah itu Luna langsung menangis sejadi jadinya, Dada nya terasa sakit Luna terus meraung raung menghancurkan setiap benda yang ada di kamar itu, tak peduli dengan orang orang yang ada di rumah ini. Membuat semua orang yang mendengarnya ikut meneteskan air mata mereka seolah mereka dapat merasakan rasa sakitnya, ketika mendengar Jeritannya.

Sedih atas musibah yang menimpa calon suaminya, Marah kepada mereka yang sepakat menikahkan dia dengan orang lain tanpa persetujuannya dan kecewa karena Mamanya yang melakukan semua ini. "Apa aku serendah itu sehingga Mama tega menikahkan aku dengan Dia." Teriak Luna sekencang kencangnya.

" Mama melakukan ini untuk kebaikan kamu." Ucap Mama Lina. Kembali masuk ke dalam kamar di mana Luna berada. Sungguh dia tidak tega melihat anaknya seperti ini.

" Kebaikan apa yang Mama maksud, Mama menikah kan Luna dengan dia." Luna menunjuk sembarang arah. " Tanpa Mama tanya bagaimana perasaan luna, apa Luna mau atau tidak! Mama buat Luna menjadi orang yang jahat, Orang yang tidak memiliki perasaan di saat calon suaminya, lelaki yang aku cintai sedang berjuang melawan maut, Mama dengan tega menikahkan Luna dengan orang lain, membuat pesta pernikahan di atas gundukan tanah makam ma! Apa Luna sejal*ng itu sampai Mama meragukan Luna." Tanya Luna lagi masih dengan isak tangis dan teriakannya.

" Mungkin dulu Zen adalah lelaki yang Brengs*k Ma tapi itu dulu Ma dulu! Wajah seseorang mungkin tak akan berubah tetapi Perilaku dan sifatnya pasti akan berubah, begitu juga dengan Zen ma, Kenapa Kalian tak mempercayai hubungan kami, Hubungan kami Suci dan tulus karena saling mencintai." Ucapnya lagi.

" Mama minta maaf kalau sudah salah mengambil keputusan, tetapi Nasi sudah menjadi bubur Nak! mau tak mau kamu harus menerima takdir kamu sebagai Istrinya Refal." Ucap Mama Lina mengusap air mata di pipi Putrinya itu sebelum meninggalkannya.

Mama Lina langsung menuju pintu utama, Ketika Mama Lina akan melangkah ke luar dari pintu rumah itu bertepatan dengan langkah kaki Anita, wanita yang berstatus istri siri Refal masuk ke dalam rumah keluarga Sanjaya.

Mama Lina tidak begitu peduli karena dia sedang terburu buru untuk melihat keadaan putranya yang mengalami kecelakaan bersama Zen pagi tadi, Bagi Mama Lina tidak ada yang lebih penting dari anak anaknya, walaupun baru saja iya melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan, menyebabkan putri semata wayangnya harus terjerumus kedalam ikatan Poligami, hanya berdasarkan Rasa takut yang belum tentu benar adanya.

Sedangkan Anita terus melangkah masuk kedalam rumah itu dengan angkuhnya. Membuat Anggota keluarga Sanjaya dan beberapa pelayan di rumah itu menatap tidak suka kepadanya.

" Siapa yang menberimu izin untuk masuk kedalam rumahku." Ucap bunda Vio.

" Bunda Apa kabar." Ucap Anita, meraih tangan bunda Vio, tetapi dengan cepat di tepis olehnya.

" Jangan tunjukkan sikap So manis mu kepadaku, Mau seperti apa pun Anakku merubah penampilan! itu tidak akan merubah penilaian ku Akan dirimu." Sikap bunda Vio memang selalu seperti itu jika bertemu dengan Anita.

" Ternyata percuma ya aku bersikap sopan di depan Anda! cih cih tapi nggak papa sih setidaknya aku tidak perlu berakting selama tinggal di rumah ini." Nita berjalan melewati Bunda vio, dan langsung duduk di sofa ruangan keluarga bersama ayah fredy, Rania, Indra dan Nurul.

Semua orang menatap kepada Anita dengan tatapan tidak suka mereka tetapi Anita terlihat biasa saja seolah mereka itu hanya pajangan.

......💋💋💋💋💋💋......

Di rumah sakit, Mama Lina begitu hancur melihat putra sulungnya terbaring lemah tak berdaya di atas bangker rumah sakit itu.

Sedangkan Keadaan Zen jauh lebih parah dari dari pada kakaknya Luna itu, semua anggota keluarga Hanya bisa melihat dan menyesali apa yang terjadi dengan Zen.

" Apa masih ada Anggota keluarga kalian yang belum datang." Tanya dokter yang menangani Zen. Dokter itu baru saja keluar dari ruangan Zen.

" Semua sudah disini dok, memangnya ada apa ya dok." Tanya Adipura.

" Jika Untuk orang lain mungkin mereka sudah meninggal beberapa jam yang lalu, tetapi Anak bapak ini sungguh janggal, seolah ada sesuatu yang memberatkannya." Ucap Dokter itu membuat semua orang yang ada di situ kompak teringat dan mengucapkan satu Nama yaitu " Luna."

Bukan tanpa sebab dokter berbicara seperti itu, pasalnya sudah tiga kali dokter mengatakan Zen meninggal, dan tiga kali pula mesin pendeteksi jantung itu kembali menunjukkan tanda kehidupan Zen.

Adipura pun meminta kepada Istrinya untuk segera menghubungi Luna, dan tak membuang buang waktu wanita paruh baya itu langsung mengubungi calon menantu yang kini telah menjadi menantu sahabatnya itu.

Tut...tut...Tut....

Tut... Tut... Tut......

Tut....tu...... " Assalamualaikum." Ucap Luna, saat Mama Zen menghubunginya untuk ketiga kali.

" Waalaikumsalam, Luna sayang."

" Iya ma."

" Apa kamu bisa ke rumah sakit sekarang, Zen membutuhkan kamu." Ucap Mama Zen di selah selah tangisannya.

" Bisa ma, Luna akan ke sana! Mama kasih tau Aja, alamat rumah sakitnya."

Setelah memberi tahu alamat rumah sakitnya kepada Luna, wanita paruh baya itu langsung mengakhiri telponnya.

Lain tempat dengan waktu yang sama. Setelah mengakhiri telponnya, Luna langsung Menganti kebaya pernikahan dengan dress, melepaskan sanggul di kepalanya dengan kasar, tanpa merapikan rambutnya Luna langsung meraih Kunci mobil yang di berikan Zen dan ponselnya, langsung berlari menuruni anak tangga keluar rumah itu.

Semua yang melihatnya, berusaha memanggilnya tetapi Luna seakan menulih kan telinganya, Yang ada di pikirannya saat ini adalah Zen, bahkan iya melupakan kesedihan nya atas pernikahan yang tak di inginkan itu.

.......

.......

.......

.......

...Bersambung....

... Happy reading.. 💋💋...

Terpopuler

Comments

Jasreena

Jasreena

ke ganggu bacanya sm iya... iya

2021-11-15

0

Umi Idah Saidah

Umi Idah Saidah

seddiihhh😭😭😭

2021-11-12

0

Yully Produsen

Yully Produsen

Kasian Luna thor... karna pikiran picik mama kandungnya sendiri rela anaknya dijadikan orang ke3 didlm pernikahannya 😭😭😭

2021-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Berkumpul
3 awal kesakitan ku
4 Kesedihan Luna
5 Mengiklaskan
6 Bertemu
7 Kemarah Reval
8 Kenyataan Pahit
9 Tubuh yang berkhianat
10 Sendiri dulu
11 Gengsi
12 Khawatir
13 Khawatir
14 Sarapan bersama
15 Menemui Luna
16 Kekesalan Reval
17 Merebut suami orang
18 Dibuat pusing
19 Aku suamimu
20 Status
21 sahabat lama
22 Sindiran
23 Frustasi
24 Hamil
25 Kepo
26 Memprovokasi
27 Di datangi mertua
28 Di permalukan
29 Moodnya hilang
30 Keinginan Luna
31 Keberanian Luna
32 Berdebat
33 Istri pembangkang.
34 Penjara mewah
35 Perbedaan
36 Terkejut
37 Sebanyak ini
38 Rencana
39 Takut
40 Masalah baru lagi
41 Di pindahkan
42 Terima kasih
43 Bunga Lily
44 Melepaskan
45 Mengejutkan
46 Masa lalu
47 Flashback end
48 gugatan cerai
49 Desakan.
50 Kesempatan
51 Tuduhan.
52 Perdebatan lagi
53 Meminta bantuan
54 Pulang kerumah
55 Luapan perasaan
56 Pagi yang sulit
57 Alasan sebenarnya.
58 Nasehat
59 keteguhan hati
60 Mediasi.
61 Keinginan sederhana.
62 Hasutan
63 Kekecewaan mama Emma
64 hari yang melelahkan
65 Perasaan
66 Khilaf
67 Berdusta.
68 Selamat tinggal
69 Teman baru
70 Hubungan yang rumit
71 Tidak peduli
72 Menerima
73 Baby twins.
74 Menjemput
75 Akhirnya
76 Penolakan Luna
77 Berusaha
78 Semua hanya untuk Ela
79 Mantan istri
80 Binggung
81 Penjelasan Sanjaya
82 Apertemen
83 Binggung
84 Rahasia
85 Mengetahui
86 Maaf
87 Aqiqah
88 Tamu yang menyebalkan
89 Permainan tak bermutu
90 Masa lalu Dina
91 Mertua idaman
92 Kedatangan Jayden
93 Risau
94 Jaga hati
95 Sedikit canggung.
96 MAAF Buat kalian Semua
97 Apa kamu melamarku?
98 Undangan
99 Andini berulah lagi
100 Kembali ke tempat tugas
101 Suasana di rumah baru
102 Foto keluarga
103 Alasan
104 Telpon dari dina
105 Mantan istri tercinta
106 Tanpa judul
107 Tidak menyadari
108 Permintaan
109 Sindiran untuk Dion
110 Keputusan Luna.
111 Tapi aku suka
112 Kembali ke jakarta
113 Melly di culik
114 Memohonlah (Dion)
115 Luna khawatir
116 Bingung mau kasih judul apa
117 Perbedaan setiap hubungan.
118 Kebun binatang
119 Melly tak berkutik
120 Tentang Dion
121 Selesai
122 Terima kasih
123 Secret of the heart
124 Terima kasih lagi.
125 Pengumuman
126 Terima kasih
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perkenalan
2
Berkumpul
3
awal kesakitan ku
4
Kesedihan Luna
5
Mengiklaskan
6
Bertemu
7
Kemarah Reval
8
Kenyataan Pahit
9
Tubuh yang berkhianat
10
Sendiri dulu
11
Gengsi
12
Khawatir
13
Khawatir
14
Sarapan bersama
15
Menemui Luna
16
Kekesalan Reval
17
Merebut suami orang
18
Dibuat pusing
19
Aku suamimu
20
Status
21
sahabat lama
22
Sindiran
23
Frustasi
24
Hamil
25
Kepo
26
Memprovokasi
27
Di datangi mertua
28
Di permalukan
29
Moodnya hilang
30
Keinginan Luna
31
Keberanian Luna
32
Berdebat
33
Istri pembangkang.
34
Penjara mewah
35
Perbedaan
36
Terkejut
37
Sebanyak ini
38
Rencana
39
Takut
40
Masalah baru lagi
41
Di pindahkan
42
Terima kasih
43
Bunga Lily
44
Melepaskan
45
Mengejutkan
46
Masa lalu
47
Flashback end
48
gugatan cerai
49
Desakan.
50
Kesempatan
51
Tuduhan.
52
Perdebatan lagi
53
Meminta bantuan
54
Pulang kerumah
55
Luapan perasaan
56
Pagi yang sulit
57
Alasan sebenarnya.
58
Nasehat
59
keteguhan hati
60
Mediasi.
61
Keinginan sederhana.
62
Hasutan
63
Kekecewaan mama Emma
64
hari yang melelahkan
65
Perasaan
66
Khilaf
67
Berdusta.
68
Selamat tinggal
69
Teman baru
70
Hubungan yang rumit
71
Tidak peduli
72
Menerima
73
Baby twins.
74
Menjemput
75
Akhirnya
76
Penolakan Luna
77
Berusaha
78
Semua hanya untuk Ela
79
Mantan istri
80
Binggung
81
Penjelasan Sanjaya
82
Apertemen
83
Binggung
84
Rahasia
85
Mengetahui
86
Maaf
87
Aqiqah
88
Tamu yang menyebalkan
89
Permainan tak bermutu
90
Masa lalu Dina
91
Mertua idaman
92
Kedatangan Jayden
93
Risau
94
Jaga hati
95
Sedikit canggung.
96
MAAF Buat kalian Semua
97
Apa kamu melamarku?
98
Undangan
99
Andini berulah lagi
100
Kembali ke tempat tugas
101
Suasana di rumah baru
102
Foto keluarga
103
Alasan
104
Telpon dari dina
105
Mantan istri tercinta
106
Tanpa judul
107
Tidak menyadari
108
Permintaan
109
Sindiran untuk Dion
110
Keputusan Luna.
111
Tapi aku suka
112
Kembali ke jakarta
113
Melly di culik
114
Memohonlah (Dion)
115
Luna khawatir
116
Bingung mau kasih judul apa
117
Perbedaan setiap hubungan.
118
Kebun binatang
119
Melly tak berkutik
120
Tentang Dion
121
Selesai
122
Terima kasih
123
Secret of the heart
124
Terima kasih lagi.
125
Pengumuman
126
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!