Apakah Kamu Yang Menghamilinya

Tidak hanya mayira sarah juga berusaha menghentikan suaminya, yang seperti sudah kesetanan. Emosi rendra sudah sampai diubun_ubun darahnya mendidih mendengar berita tadi, dan sekarang ia tidak akan mengampuni orang yang telah mengampuni putrinya.

"Mas udah.. Sarah menarik tangan rendra, tapi ditepis oleh sang empunya.

"Mayira sudah tidak tau lagi bagaimana cara menghentikan ayahnya, ia memegang kepalanya yang tiba_tiba sakit. Hanya satu yang terlintas, mayira berlari lalu memeluk tubuh bara yang sudah terkapar. Mayira menghalangi, tubuh bara dari pukulan ayahnya.

"Kalau ayah mau pukul bara, maka ayah juga harus memukul mayira... Mayira mengucapkan itu dengan berderaian airmata, yang membasahi cadarnya.

"Mayira, minggir"... titah rendra geram, mayira menggeleng.

"Kalau ayah mukul kak bara terus, nanti dia mati terus janin yang ada diperut mayira gak punya ayah lagi. Masa belum lahir udah jadi anak yatim".. Ucap mayira panjang lebar menjelaskan, dengan masih sesenggukan dan tangisnya ia tahan agar tidak meledak.

"Udah mas kita bicarakan baik_baik" Imbuh Sarah yang melihat tangisan anaknya.

"Bangun kamu" suruh rendra menunjuk bara, yang lemah tak berdaya berusaha mengumpulkan tenaga untuk bangun.

Rendra mengembuskan nafas kasar, lalu ia memilih duduk ditempat semula. Ia memijit kepalanya yang berdenyut nyeri, rendra mengusap wajahnya dengan kasar.

Mayira tidak sadar kalau dia masih memeluk bara, walaupun tidak bersentuhan kulit. Mayira masih terisak, ia merasa dititik terbawah dalam hidupnya.

Mayira ingin mengadu pada Allah agar bisa dijemput ajal, tapi mayira sadar ia tidak boleh seperti itu, ini ujian dan mayira harus melewati.

"Air mata lo masuk hidung gue" Kata bara lemah, membuat mayira membuyarkan lamunannya dan segera melepaskan pelukannya.

"Modus ya meluk gue?.. tanya bara.

Mayira mencibir bisa_bisanya disaat kondisi seperti ini, bara malah mengatakan hal seperti itu. Mayira berdiri, yang masih mengumpulkan tenaganya.

Setelah bara bangun dan berdiri dengan tertatih, ia menghadap Rendra.

Disaat kondisi sempit, keruh dan dipenuhi oleh emosi ini, Rendra dituntut untuk berpikir jernih. Dan bijak rendra melirik istrinya yang duduk disebelahnya, dia tau sarah masih syok dengan berita yang ia ketahui tadi.

"Keputusan apa yang kalian ambil untuk menyelesaikan masalah ini?.. Tanya Rendra.

"Gue akan nikahin dia" Jawab Bara.

Rendra mendongak melihat keseriusan remaja laki_laki itu dalam ucapannya, dan Rendra menemukan kejujuran mata pemuda itu.

Mayira tergagap menjelaskan: Gi_ni a_yah, tadi kita udah kerumah sakit untuk menghilangkan janin ini. Namun mayira gak tega, mayira sayang sama janin ini, mayira juga ngga mau jadi pembunuh anak ini.. jelas mayira. Maka dari itu kak bara mau nikahin aku.. Lanjut mayira ia mencoba untuk bicara jujur.

"Lalu bagaimana dengan sekolah kalian? tanya Sarah, mengutarakan hal yang menjadi beban pikirannya.

"Bunda kata tante Citra, aku masih bisa sekolah sebelum perut aku membesar. Dan setelah itu aku bisa home schooling" jelas mayira.

Bara menoleh kearah mayira, ia sedikit kagum dengan tuturan gadis itu. Yang ternyata bisa berfikir dewasa, hal yang seharusnya bara jelaskan justru mayira yang menjelaskan.

"Baiklah besok sore kalian akan menikah, dan kamu bara bawa orangtuamu kesini untuk bicara lebih lanjut" Ucap Rendra.

Bara mengangguk..

Bukannya bahagia atau lega, mayira justru semakin teriris hatinya. Saat ia harus menerima kenyataan, bahwa akan menikah dengan kakak kelasnya. Bara bukanlah pria idaman bagi mayira, mungkin diluar sana Bara menjadi idola kaum hawa. Beda cerita dengan mayira gadis itu selalu mengidamkan lelaki paham agama, yang mampu menuntunnya sampai ke jannahnya.

Rumah sederhana dengan cat yang sudah mengelupas, halaman yang tidak luas pagar kayu yang hampir rapuh. Rumah itu berdiri kokoh diantara rumah warga yang keadaannya tidak jauh beda dari rumah sendiri.

Bara memandang seorang wanita cantik yang sudah berumur 40an, wanita itu duduk di atas kursi roda. Terlihat sedang bersenda gurau dengan seorang gadis, yang diwajahnya sudah seperti tembok warna warni. Dengan warna menor gadis itu memang dkenal, dengan bedak yang diaplikasikan sekilo diwajahnya.

"Eh mas, mas ganteng calon suami udah pulang"... teriak hesteris gadis bedak sekilo itu, ia seolah baru sadar akan kehadiran bara yang sudah memperhatikan interaksi keduanya.

Tanpa memperdulikan gadis itu bara pokus pada mamanya, ia menggamit tangan risma dan menyalami.

"Bagaimana kondisi mama?.. Tanya Bara.

"Alhamdulillah udah lebih baik, lihat mama sekarang berada diluar. Berarti kan mama udah ngga papa, jadi kamu jangan kawatir" ujar risma.

"Syukurlah, ya udah aku masuk dulu" pamit bara lalu melangkah masuk.

"Eh mas bar, ini calon istrinya gak dibawa masuk" teriak susi si gadis bedak sekilo.

Risma terkekeh melihat tingkah susi, yang suka sekali menggoda anaknya. "Sus sini duduk biarkan bara istirahat, dia capek dari sekolah.

"Hehehe ia dech camer, Susi duduk dikursi kayu sebelah risma.

"Hem bu, apa gk ada niatan buat cari mantu? Risma terkekeh.

"Bara kan masih sekolah...

"Ih bu banyak lo diluar sana yang masih sekolah, tapi udah nikah. Lagian kasihan ibu sendirian, kalau ibu lagi pergi.. ujar susi.

"Terserah baranya saja...

Senyum tiba_tiba merekah di bibir susi, "Kalau jisoo yang jadi mantu mau? Susi mengerjapkan matanya sok imut.

Kening risma mengkerut, "Jisoo?

"Iya jisoo, nama lain dari Susi.

Tiba_tiba saja tawa risma langsung pecah: "Haha bisa aja kamu tuh ya..

Di dalam kamar bara mengerang frustasi, semua terjadi begitu cepat. Seolah takdir dan kenyataan, tidak memberinya waktu untuk bernafas. Hari ini semua terjadi, tidak sesuai apa yang di harapkan.

Bara mengambil sesuatu dari tasnya, mengobrak abrik isinya sampai berhasil menemukan benda tipis.

Bara merebahkan badannya dikasur, yang tidak terlalu empuk tapi nyaman. Tak terasa senyum tipis menghiasi wajahnya yang tampan, tak disangka dalam hitungan lagi dia akan menjadi seorang ayah. dan besok, dia akan menjadi suami.

Setidaknya dengan memandangi hasil USG tadi, bisa membuat pusing dikepala bara hilang.

"Hayooo, apa itu?..

Replek bara menundukan tubuhnya dan menyembunyikan, hasil USG ke belakang tubuhnya. Bara bisa melihat mamanya yang berjuang memutar kursi rodanya, untuk masuk kekamarnya dan wanita itu berhasil.

"Apa yang kamu sembunyikan dibelakang tubuhmu" tanya risma lembut.

Tidak bisa, bara tidak bisa membohongi mamanya. Dengan pelan bara mengeluarkan benda itu, dari belakang tubuhnya. Dan menyerahkannya pada ibunya, tentu saja mamanya syok.

Bara menunggu beberapa menit, reaksi apa yang akan ditunjukan mamanya. Namun selang beberapa menit bara dibuat ternganga, karena mamanya justru tersenyum.

"Ma_mama tidak marah? Tanya Bara.

Diana tersenyum lalu menggeleng, "Apakah kamu yang menghamilinya? Bara mengangguk ragu, dia bisa melihat garis kecewa diwajah ibunya. Namun beberapa saat kemudian, mamanya kembali tersenyum.

Risma mengelus rambut anaknya, "Mama percaya sama kamu, tidak mungkin kamu melakukan itu semua tanpa alasan bukan? Apakah kamu terpaksa?

Bara tidak menjawab pertanyaan mamanya, ia langsung memeluk risma erat. "Mama yang paling mengerti bara" Ucap Bara pelan.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini?

Bara melepaskan pelukannya. "Ayahnya gadis itu menyuruh bara menikahi mayira besok sore" Bara menatap kosong langit_langit kamarnya.

"Boleh mama tau seperti apa calon menantu mama itu?

"Aku tidak mengenalnya, aku hanya tau namanya mayira. dan dia gadis bercadar" Hanya itu yang bisa Bara jelaskan pada mamanya, selain karena memang dia tidak kenal calon istrinya bara juga sedikit tidak suka.

"Gadis bercadar? pasti orang tuanya sangat marah, dan tidak terima dengan semua ini kan? Pasti dia dari keluarga baik_baik, tentu anaknya juga gadis baik_baik.

"Mama benar keluarganya sangat susah menerima si bajingan ini.

Risma meraba wajah anaknya yang penuh lebam, "Dia gadis baik_baik, dan kamu menghancurkan masa depannya?

Episodes
1 Terlambat
2 Mayira Jatuh Diatas Tubuh Cowok
3 Astrid Ngajak Mayira Nemui Bara
4 Mayira Menampar Bara
5 Bara Berhasil Merenggut Kesucian Mayira
6 Kehormatan Yang Terenggut
7 Acara Ulang Tahun
8 Di Hukum Bersama Bara
9 Dua Garis Merah
10 Mayira Mendatangi Kelas Bara
11 Gugurkan
12 Dokter Kandungan
13 Aku Akan Menikahimu
14 USG Pertama
15 Apakah Kamu Yang Menghamilinya
16 Mahar Dari Bara
17 Melihat Wajah Istri
18 Perhatian Bara
19 Jadi Pusat Perhatian
20 Bara Va Mertua
21 Apakah Husein Menyukai Mayira
22 Cemburu
23 Mayira deg_degan pas lihat perut bara
24 Deg_degan
25 Dia Istri Gue
26 Lo Gak Mau Cerai?
27 Bara Kita Normal Guys
28 Bara Marasa Khawatir
29 Suamiku
30 Surat Mayira
31 Aku Ngga Mencintai Kakak
32 Bang Agas
33 Kejar Mobil Itu
34 Pulang Ke rumah Bara
35 Bara Disuruh Jadi Imam
36 Menjadi Imam Sholat
37 Bara Sensitif
38 Penyerangan Markas
39 Aodra I am here
40 Pertikaian
41 Musuh Dalam Selimut
42 Bara Mulai Terbuka
43 Mulai Menerima
44 Papa Sayang Ucul
45 Uang Jajan
46 Kenapa Kamu Buka Hijab
47 Hukuman Zina
48 Takut Kangen Ya
49 Sama Om-omnya itu
50 Penyambutan Queen
51 Sleep Call Kangen
52 Cinta Luar Biasa
53 Diem Lo Mujidin
54 Bikin Lo Sayang
55 Suami Siapa Sih Ini
56 Temenin Seumur Hidup
57 Di Droup out
58 Di antar Papa Mertua
59 Honey Mari Pulang
60 Istri Simpanan
61 Kisah Masa Lalu
62 I love you, Mayira
63 Bara Tau Rahasia Astrid
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Terlambat
2
Mayira Jatuh Diatas Tubuh Cowok
3
Astrid Ngajak Mayira Nemui Bara
4
Mayira Menampar Bara
5
Bara Berhasil Merenggut Kesucian Mayira
6
Kehormatan Yang Terenggut
7
Acara Ulang Tahun
8
Di Hukum Bersama Bara
9
Dua Garis Merah
10
Mayira Mendatangi Kelas Bara
11
Gugurkan
12
Dokter Kandungan
13
Aku Akan Menikahimu
14
USG Pertama
15
Apakah Kamu Yang Menghamilinya
16
Mahar Dari Bara
17
Melihat Wajah Istri
18
Perhatian Bara
19
Jadi Pusat Perhatian
20
Bara Va Mertua
21
Apakah Husein Menyukai Mayira
22
Cemburu
23
Mayira deg_degan pas lihat perut bara
24
Deg_degan
25
Dia Istri Gue
26
Lo Gak Mau Cerai?
27
Bara Kita Normal Guys
28
Bara Marasa Khawatir
29
Suamiku
30
Surat Mayira
31
Aku Ngga Mencintai Kakak
32
Bang Agas
33
Kejar Mobil Itu
34
Pulang Ke rumah Bara
35
Bara Disuruh Jadi Imam
36
Menjadi Imam Sholat
37
Bara Sensitif
38
Penyerangan Markas
39
Aodra I am here
40
Pertikaian
41
Musuh Dalam Selimut
42
Bara Mulai Terbuka
43
Mulai Menerima
44
Papa Sayang Ucul
45
Uang Jajan
46
Kenapa Kamu Buka Hijab
47
Hukuman Zina
48
Takut Kangen Ya
49
Sama Om-omnya itu
50
Penyambutan Queen
51
Sleep Call Kangen
52
Cinta Luar Biasa
53
Diem Lo Mujidin
54
Bikin Lo Sayang
55
Suami Siapa Sih Ini
56
Temenin Seumur Hidup
57
Di Droup out
58
Di antar Papa Mertua
59
Honey Mari Pulang
60
Istri Simpanan
61
Kisah Masa Lalu
62
I love you, Mayira
63
Bara Tau Rahasia Astrid

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!