Acara Ulang Tahun

 Saat ini tenaga mayira sedikit terkumpul, sehingga memungkinkan dirinya untuk bangun dari tempat tidur. Mayira memutuskan untuk berganti pakaian terlebih dahulu, mayira rasa dirinya terserang demam. karena terlalu lama menggunakan pakaian basah, dia meraba keningnya sendiri terasa panas.

Mayira berdiri di depan jendela, melihat ke arah taman belakang. Begitu banyak anak_anak bermain disana, biasanya jika banyak anak_anak dirumah. itu pasti dari panti.

    "Ada acara apa ya hari ini? lirih mayira.

Tok tok tok..

Terdengar suara ketukan di pintu itu kamar mayira, sontak sang pemilik kamar menoleh ke arah pintu. Sepertinya bundanya? mayira belum siap harus berhadapan langsung dengan bundanya maupun ayahnya. Lagi_lagi rasa bersalah dan kecewa menenggelamkan mayira pada kenyataan.

Tes tes

Air mata mayira kembali luruh, supaya suara isakannya tidak terdengar. dia menutup mulutnya, dengan telapak tangan.

   "Mayira, nak buka pintunya ini ayah ayo turun acara akan segera di mulai. Ayah tunggu di bawah ya, anak ayah yang cantik..seru rendra dari balik pintu, merasa tidak ada sahutan. rendra lebih memilih melenggang pergi, mungkin mayira lagi siap_siap.

Untuk menghindari kecurigaan dari keluarganya, mayira berusaha menekan apa yang sedang dia rasakan. Dan tidak egois, mayira harus turun terlihat baik_baik saja di depan semua orang.

   "Mayira, kamu bisa.. ucapnya pada dirinya sendiri.

Sebelum turun mayira melaksanakan sholat asar terlebih dahulu, yang tadi sempet tertunda. Mayira masih memegang teguh prinsip, seburuk apapun kondisimu jangan pernah ninggalin sholat.

    "Mas dari pagi mayira gak keluar kamar loh.. adu sarah pada istrinya.

Rendra yang masih mengambil kue, seketika berhenti dan menoleh ke istrinya yang duduk di sebelahnya.

   "Tadi mas sudah ke kamar mayira, paling sebentar lagi juga turun... ucap rendra menenangkan istrinya.

"Dia juga ngga sekolah.. tambah sarah.

Saat ini rendra dan sarah sedang ada diruang makan, tanpa mereka sadari kehadirannya. Ada seorang gadis berkhimar panjang dan memakai cadar berwarna pink dusty, gadis itu melangkah mendekati kedua orang tuanya. lalu mengambil kursi, dan duduk di antara mereka.

"Ayah, bunda.. Sapa mayira pada kedua orang tuanya, dia berusaha bersikap sebiasa mungkin supaya tidak menimbulkan kecurigaan.

Sarah dan rendra menatap anak gadis satu_satunya itu, dengan tatapan sedikit terkejut atas kehadirannya. mereka tidak sadar kantung mata mayira, yang membengkak dan lingkar hitam.

"Eemm.. mayira, ayah dengar dari bunda kamu gak sekolah hari ini? Rendra bersuara terlebih dahulu.

Mayira terkesiap mendengar pertanyaan ayahnya, bagaimana ini apa yang harus dia jawab? bagaimana dia bisa lupa akan hal itu, dia bahkan sampai melupakan tentang sekolah.

"Ehmm.. anu sebenarnya malam tadi Mayira dan Astrid pergi ke dekat rumah Astrid, dan di sana hujan besar pada akhirnya Mayira Dan Astrid kehujanan yah. Mayira terkena sedikit flu terus tadi pagi pas Mayira mau berangkat sekolah, ternyata Mayira juga nggak bawa seragam sekolah. Mayira putuskan untuk pulang, ternyata sampai di sini Mayira malah tertidur. Karena kepala mayira sedikit sakit akibat flu, tapi sekarang udah agak baikan kok yah. Mayira baru bangun waktu salat subuh, jadinya telat sekolah... Cerita kebohongan Mayira mengalir begitu saja, untuk pertama kalinya seumur hidup Mayira membohongi kedua orang tuanya.

Dibalik Cadar Mayira menggigit bibirnya, yang tipis merah dan ranum. Rendra mengelus kepala mayira, dari balik khimar sambil tersenyum.

"Lain kali jangan teledor lagi ya.. ucap rendra lembut.

Bibir mayira semakin bergetar, semakin kuat pula dia menggigitnya. Matanya mulai berkaca-kaca mendengar penuturan ayahnya, lalu Mayira mengangguk.

"Maafin Mayira yah.. liri Mayira entah kata maaf untuk apa Mayira itu. Dia merasa dosanya terlalu banyak pada orang tuanya, Sarah mengangguk.

"Ya udah sana banyak anak-anak loh di taman belakang rumah kita, mereka sedang bermain kamu main sama mereka gih. Maira segera berdiri hendak pergi, dia tidak bisa berlama-lama bersama orang tuanya. Iya takut mengecewakan, mayira melangkahkan kakinya menuju taman belakang.

Sampainya di sana dia langsung disambut oleh anak-anak kecil, yang menghampirinya.

"Kak Maira.. seru anak laki-laki berumur 5 tahun mendekatinya. Mayira berjongkok, menyamai tinggi badan dengan anak laki-laki itu Mahir tersenyum dan mengelus-elus kepala anak itu.

"Kak Mayira akbal mau minta keleleng boleh gak?.. anak yang bernama Akbar itu menengadahkan tangannya.

"Boleh dong mayira menggendong anak itu menuju ke kaca besar, yang mirip akuarium di tepi kolam. Di dalamnya, terisi penuh dengan kelereng.

"Ini ambil ajak teman-temannya untuk main juga ya! Dan ingat Jangan ditelan kelerengnya nanti bisa is dead.. petuah Mayira lalu menurunkan akbar dari gendongannya, tenaga Mayira masih belum terlalu pulih. bahkan, sekarang dia masih merasa pusing.

Akbar memiringkan kepalanya ke kanan, "Is Dead itu apa kak? tanya akbar polos.

"Sama seperti mati..ucap Mayira gemes.

"Berarti kalau Akbar telen keleleng bisa mati dong? mayira mengangguk membenarkan.

"Akbal mau coba, nanti Akbal sepelti mobil lemot Akbal yang mati. Telus dicolokin ke listlik hidup lagi.. Ucap Akbar kegirangan lalu mengambil kelereng hendak mencontohnya menelannya namun, secepatnya Maira menghentikan Akbar.

"Kalau akbar yang makan nanti nggak bisa ketemu sama Kak Maira, Akbar mau? Akbar pun menggeleng mendengar perkataan Mayira.

Mayira mengajak Akbar dan teman-temannya bermain, baik main kelereng ataupun main mainan Maira yang lainnya. Maira memang memiliki banyak mainan biasanya ayahnya Setiap 1 bulan sekali, membawa anak-anak Panti ke rumah.

Jadi Mayira sudah menyiapkan,supaya anak-anak nanti tidak merasa bosan.

Tak Berapa lama Sarah pun datang membawa kue di tangannya, disusul Rendra dira juga yang baru sampai. Mata Mayira berbinar melihat kue yang ada di tangan ibunya, gue itu berhiaskan kelereng-kelereng di atasnya. Itu bukan kelereng asli hanya permen, yang bentuknya saja mirip kelereng.

Sebenarnya itu bisa dimakan, rasanya pun sama seperti permen. Maira baru ingat jika Hari ini, adalah hari ulang tahunnya. Membuat Mayira bertambah Sedih, saat mengingat kenyataan tepat di malam ulang tahunnya Dia kehilangan kehormatannya.

Acara ulang tahun pun akhirnya berjalan tanpa hambatan, pengajian dan bacaan surat_surat pendek dari anak_anak panti menghiasi rumah mayira. Dia mencoba melupakan malam yang tentu saja, akan menjadi kenangan buruk dalam hidupnya. Tapi hidup harus terus berjalan, pasrahkan saja semuanya pada yang maha kuasa.

Terkadang hidup memang kejam, namun kita tidak bisa melawannya apapun yang sudah tertulis. Itulah yang harus kita jalani, suka atau tidak kita harus menjalaninya.

___Untuk menghindari hal yang terjadi seperti mayira, sebaiknya jauhi orang_orang atau tempat yang sekiranya itu memungkinkan untuk adanya maksiat. kalau bukan diri kita sendiri, yang menjaga lalu siapa?

_____Tbc____

Episodes
1 Terlambat
2 Mayira Jatuh Diatas Tubuh Cowok
3 Astrid Ngajak Mayira Nemui Bara
4 Mayira Menampar Bara
5 Bara Berhasil Merenggut Kesucian Mayira
6 Kehormatan Yang Terenggut
7 Acara Ulang Tahun
8 Di Hukum Bersama Bara
9 Dua Garis Merah
10 Mayira Mendatangi Kelas Bara
11 Gugurkan
12 Dokter Kandungan
13 Aku Akan Menikahimu
14 USG Pertama
15 Apakah Kamu Yang Menghamilinya
16 Mahar Dari Bara
17 Melihat Wajah Istri
18 Perhatian Bara
19 Jadi Pusat Perhatian
20 Bara Va Mertua
21 Apakah Husein Menyukai Mayira
22 Cemburu
23 Mayira deg_degan pas lihat perut bara
24 Deg_degan
25 Dia Istri Gue
26 Lo Gak Mau Cerai?
27 Bara Kita Normal Guys
28 Bara Marasa Khawatir
29 Suamiku
30 Surat Mayira
31 Aku Ngga Mencintai Kakak
32 Bang Agas
33 Kejar Mobil Itu
34 Pulang Ke rumah Bara
35 Bara Disuruh Jadi Imam
36 Menjadi Imam Sholat
37 Bara Sensitif
38 Penyerangan Markas
39 Aodra I am here
40 Pertikaian
41 Musuh Dalam Selimut
42 Bara Mulai Terbuka
43 Mulai Menerima
44 Papa Sayang Ucul
45 Uang Jajan
46 Kenapa Kamu Buka Hijab
47 Hukuman Zina
48 Takut Kangen Ya
49 Sama Om-omnya itu
50 Penyambutan Queen
51 Sleep Call Kangen
52 Cinta Luar Biasa
53 Diem Lo Mujidin
54 Bikin Lo Sayang
55 Suami Siapa Sih Ini
56 Temenin Seumur Hidup
57 Di Droup out
58 Di antar Papa Mertua
59 Honey Mari Pulang
60 Istri Simpanan
61 Kisah Masa Lalu
62 I love you, Mayira
63 Bara Tau Rahasia Astrid
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Terlambat
2
Mayira Jatuh Diatas Tubuh Cowok
3
Astrid Ngajak Mayira Nemui Bara
4
Mayira Menampar Bara
5
Bara Berhasil Merenggut Kesucian Mayira
6
Kehormatan Yang Terenggut
7
Acara Ulang Tahun
8
Di Hukum Bersama Bara
9
Dua Garis Merah
10
Mayira Mendatangi Kelas Bara
11
Gugurkan
12
Dokter Kandungan
13
Aku Akan Menikahimu
14
USG Pertama
15
Apakah Kamu Yang Menghamilinya
16
Mahar Dari Bara
17
Melihat Wajah Istri
18
Perhatian Bara
19
Jadi Pusat Perhatian
20
Bara Va Mertua
21
Apakah Husein Menyukai Mayira
22
Cemburu
23
Mayira deg_degan pas lihat perut bara
24
Deg_degan
25
Dia Istri Gue
26
Lo Gak Mau Cerai?
27
Bara Kita Normal Guys
28
Bara Marasa Khawatir
29
Suamiku
30
Surat Mayira
31
Aku Ngga Mencintai Kakak
32
Bang Agas
33
Kejar Mobil Itu
34
Pulang Ke rumah Bara
35
Bara Disuruh Jadi Imam
36
Menjadi Imam Sholat
37
Bara Sensitif
38
Penyerangan Markas
39
Aodra I am here
40
Pertikaian
41
Musuh Dalam Selimut
42
Bara Mulai Terbuka
43
Mulai Menerima
44
Papa Sayang Ucul
45
Uang Jajan
46
Kenapa Kamu Buka Hijab
47
Hukuman Zina
48
Takut Kangen Ya
49
Sama Om-omnya itu
50
Penyambutan Queen
51
Sleep Call Kangen
52
Cinta Luar Biasa
53
Diem Lo Mujidin
54
Bikin Lo Sayang
55
Suami Siapa Sih Ini
56
Temenin Seumur Hidup
57
Di Droup out
58
Di antar Papa Mertua
59
Honey Mari Pulang
60
Istri Simpanan
61
Kisah Masa Lalu
62
I love you, Mayira
63
Bara Tau Rahasia Astrid

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!