Ayu masih bingung saat bertemu dengan Sarah, dokter Adam dan Malik. Mereka adalah orang-orang baik yang berpendidikan yang Ayu tidak kenal. Di benak Ayu, mereka seperti mahluk dari bumi lain dengan paras yang sangat mempesona.
“Nama saya Ayu dok”. Ayu mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Sarah. Kekaguman Ayu pada mereka tidak bisa ditutupi. Sarah sampe bingung dengan pandangan Ayu pada dirinya.
“Apa di mukaku ada sesuatu?”. Bisik Sarah pada Adam karena merasa bingung.
“Dia hanya terpesona dengan kecantikanmu sayang”. Balas Adam menggoda Sarah. Ayu pun melepaskan jabatan tangannya.
“Maaf ya Kak, aku tadi tidak sempat mengucapkan terimaksih. Aku panik jadinya sampe lupa sudah di bantu tadi”. Ayu menundukkan pandangannya, hatinya berdebar-debar karena kagum dan takut salah pengucapan.
“Ayuna, apa kau sudah baik-baik saja?”. Malik tidak bisa mengalihkan pandangan matanya dari Ayu. Ayu yang merasa risih dan salah tingkah dengan pandangan mata Malik. Ayu pun agak sedikit bingung karena Malik memamnggilnya dengan sangat lembut.
“Eh.....Ak....Aku baik-baik saja Kak”. Aduh kenapa aku jadi gagap begini. Ayu memaki dirinya sendiri karena tidak bisa terlihat lebih santai di depan mereka.
“Ayu, ayo kita pulang. Kamu harus istirahat supaya cepet sehat”. Oji menarik paksa tangan Ayu.
Langkah Ayu sedikit berlari mengimbangi langkah kaki Oji yang panjang. Saat sadar, ayu langsung saja menepis tangan Oji yang menggenggam tangannya.
Oji pun yang sedang berjalan dengan terburu-buru spontan saja berhenti karena kaget tangannya di tangkis oleh Ayu. “Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?” matanya tajam menatap Ayu. Ayu memundurkan badannya selankah menjauh dari Oji.
“Ayu tidak mau di pegang....” Ayu hanya bisa menunduk menghindari pandangan Mata Oji yang menyeramkan.
Oji menghela nafasnya dalam-dalam. Tanganya kembali meraih tangan Ayu dan menariknya sampai ke parkiran mobil. Ayu hanya bisa pasrah dengan perlakuan Oji yang semena-mena padanya. Ayu merasa berhutang budi karena telah banyak dibantu oleh Oji.
“Masuk lah.....” perintah Oji setelah membukakan pintu mobilnya. Ayu hanya menurut tanpa membantah. Padahal Ayu sangat tidak suka perlakuan Oji yang sangat kasar padanya.
“ Apa kau marah padaku? Apa aku menyakitimu?”. Oji tidak langsung menjalankan mobilnya, dia duduk berdiam diri memandangi Ayu yang duduk di sebelahnya.
“ Tidak Kak”. Ayu mencari aman agar tidak terlibat pertengkaran dengan Oji. itu hanya akan menguras energinya pikir Ayu.
“Baiklah, aku akan antarkan Ayu Pulang. Tapi jangan cemberut ya Yu, nanti manisnya kamu ilang loh. Senyum dong....”. Oji mencoba menggoda Ayu agar tidak BT dengannya.
Oji sadar betul kesalahannya, dia sudah menggenggam tangan Ayu seenaknya. Padahal Oji tau Ayu sangat tidak suka dengan hal itu.
Ayu sendiri merasa bingung karena Oji suka sekali berubah ubah mood nya dalam sekejap. Dia bisa tiba-tiba bersikap manis dan bisa tiba-tiba jadi pemarah.
( Kembali pada Malik, Adam dan sarah )
“ Apa kau baik-baik saja? apa hatimu terasa mau patah?”. Adam menggoda Malik yang sampai saat ini masih saja terlihat menyedihkan.
Malik hanya memandang sinis pada sahabat nya yang suka sekali menggodanya. Tiba-tiba saja tangan Sarah merangkul pundak Malik. Malik pun mengalihkan pandangannya pada sahabatnya itu.
“Kau benar-benar jatuh hati? Dia masih sangat kecil. Aku bahkan bingung kenapa kamu sangat suka padanya”. Pandangan mata Sarah di tajamkan pada Malik.
“Kenapa kau tak bisa lihat kak? Dia sangat lucu sekali .....”. Malik hanya bisa menghayalkan kelucuan pujaan hatinya.
“Apa kalian tidak melihatku disini?”. Adam bertingkah seperti anak kucing yang minta diperhatikan. Sampe-sampe Sarah tidak bisa menahan tawanya.
Malik : Kau bisa kan jangan ganggu kami. (Matanya melotot ke arah Adam )
Adam : Dia ini istriku Lik, harusnya kata-kata itu keluar dari mulutku.
Malik : Kau mau kupecat? Kak Sarah pasti tidak mau kalo kau jadi laki-laki miskin. Benar kan kan?
Adam : mengancam saja kau bisanya.
Sarah yang melihat pertengkaran kedua laki-laki di hadapannya sudah tidak asing lagi. Mereka memang selalu saja begitu. Tidak ada habisnya perdebetan diantara keduanya.
Sarah adalah wanita yang sangat mandiri, dia bertemu Adam dan Malik saat dirinya kuliah di Jerman. Dia mencuri-curi waktunya untuk kerja serabutan. Beasiswa yang di dapatkan tidak cukup untuk kebutuhannya sehari-hari. Karena itu Sarah terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
Malam itu sarah bekerja di sebuah bar, dia terpaksa mengenakan pakaian yang sangat minim. Banyak mata laki-laki yang mencoba merayunya. Apalagi Sarah begitu cantik.
Saat itu Adam dan Malik sedang bosan dan memutuskan untuk pergi ke Bar. Saat sedang asik ngobrol-ngobrol, Adam melihat Sarah di ganggu oleh sekelompok remaja . Entah kenapa, tiba tiba saja Adam berdiri dan mencoba menyelamatkan Sarah. Dia meraih tangan Sarah dan dikatakannya pada sekelompok pemuda yang tidak sopan itu bahwa Sarah adalah Pacarnya.
Anak – anak remaja yang menggoda pun akhirnya memilih untuk melepaskan Sarah.
Malik heran melihat kelakuan Adam. Biasnaya dia hanya akan menjadi penonton saja tanpa mau membantu, sama sperti dirinya.
Malam itu Malik melihat ada yang berbeda dari Adam. Malik menyadari bahwa saat itu sahabatnya sedang jatuh hati.
“Kau jatuh cinta?”. Malik menggoda Adam.
“Tidak (muka Adam seketika memerah karena kaget mendengar perkataan Malik). Aku hanya kasian saja sebagai laki-laki”. Adam mencoba berkelit.
“Kau tidak bisa berbohong. Kita berdua sama-sama tidak bisa saling bebohong. Mengakulah......”. Adam semakin merah wajahnya karena Malik benar-benar tau keadaan hatinya saat ini.
Setelah pertemuan singkatnya dengan Sarah, Adam selalu saja memikirkan sarah. Kadang dia suka salah melihat dan memanggil seseorang yang dia anggap adalah Sarah.
***
Siang itu Malik dan Adam sedang duduk dihalaman kampus di bawah rindangnya pohon.
“Kau Adam kan? Apa aku tidak salah orang?”
“Kau hanya hayalanku kan? Pergilah, jika tidak Malik akan menertawakanku”. Sarah dan Malik saling pandang, karena saat itu Sarah benar-benar ada di hadapan Adam dan Malik.
“Kau sering membayangkanku? Apa kau jatuh cinta padaku?”. Sarah yang melihat perubahan muka Adam yang menjadi panik tidak bisa menahan tawanya.
Malik dan Sarah menertawakan Adam yang seperti maling tertangkap basah.
Semenjak pertemuan itu, Adam Malik dan Sarah sangat dekat satu sama lain. Malik pun membantu sarah agar tidak lagi bekerja serabutan untuk biaya hidupnya.
Tapi Sarah gadis yang sangat baik, dia memilih untuk membantu Malik an Adam mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dia membantu menyiapkan makanan, membersihkan rumah dan masih banyak lagi.
Malik dan Adam sudah melarangnya. Tapi sarah tetap berkeinginan melakukannya, dia mau membantu orang-orang yang sudah menyayanginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Maysaroh Suherman
cerita nya bagus aku suka semangat💪💪
2020-12-22
1
Suci Putri
sabar ya Thor..ceritamu bagus banget..lanjut..yg semangat y thor
2020-12-22
1