Hari ini pasti tidak kalah seru nya dari kemaren, kami anak-anak baru tidak sabar mengikuti keseruan yang akan kita lalui hari ini.
Seperti biasa kami di kumpulkan di lapangan sekolah. Aku berkumpul dengan teman-teman kelompokku.
Tidak ada yang datang terlambat hari ini, semua datang tepat waktu. Kami sudah berbaris di lapangan sesuai instruksi.
Ospek hari terakhir ini, kaka kelas menunjuk secara acak anak-anak untuk memperkenalkan diri. Setelah 3 orang di panggil untuk memperkenalkan diri, kini tiba tiba saja nama ku juga di sebut.
Tidak heran sebenarnya, karena di antara yang lain penampilanku yang berhijab sangatlah mencolok. Aku pun memberanikan diri maju ke depan.
Ada yang tersenyum dan bahkan tertawa saat aku memperkenalkan diri. Karena aku yang tidak pernah tinggal di kota membuat bahasaku masih ada logat jawa yang terselip di dalamnya.
Saat aku sudah selesai memperkenalkan diri dan hendak kembali ke barisan, tiba-tiba saja ada yang menarik tanganku.
Karena kaget, tangan aku reflek memukul tangan orang yang menarik tanganku dengan cukup keras.
Oji : Aduh......selalu saja kena pukul setiap ketemu Ayu. (Sambil menyeringai kesakitan)
Ayu : Maaf ya Kak, aku kaget. (Tersenyum paksa)
Oji : Ayu......kamu lucu sekali. (Sambil senyum senyum)
Aku hanya menanggapi ucapan kak Oji dengan senyuman saja. Anak kota memang suka aneh-aneh, mereka suka sekali to the point jika berbicara. Bahkan kadang tidak memperhatikan intonasi dan pemilihan bahasa yang tepat.
Awalnya aku kaget dengan bahasa mereka, namun ternyata setelah di lihat-lihat hampir semua anak2 di sekolah menggunakan bahasa yang sama. Aku yang kampungan aja kali yah. Hehehhee
Ayu : Aduh aku deg-degan banget deh tadi, banyak yang menertawakan aku yah tadi yah.
Sandara : Tenang aja Yu, kalo ada yang macam-macam nanti hadapin gw. (Sambil petentang petenteng)
Melani : Yu, kayaknya Kaka itu suka sama kamu deh.
Sandra : Siapa ?
Melani : Itu yang tadi ngomong sama Ayu loh San.
Ayu : Oh, itu nama nya Kak Oji. Dia kemaren negor aku di taman belakang pas makan siang.
Sandra : Pantesan aja kemaren di ajakin ke kantin gak mau, ternyata ( Sambil senyum senyum menggoda)
Ayu : Enngak San, kan aku kemaren bawa makanan dari rumah, jadi gak enak makan di kantin. (Mencoba membela diri)
Jofan : Bisa diem gak sih, berisik ( Melotot tajam ke arah kami)
Melani : Husssshhhhhh.....(Menaruh jari telunjuknya di ujung tengah bibirnya)
Kami bertiga pun tertawa pelan agar Jofan tidak bisa mendengarkan kami. Jofan memang tidak suka keramaian, dia lebih suka keadaan yang tenang dan sunyi.
Akhirnya hari ini kami tutup dengan kebahagiaan. Aku, Melani dan Jofan kebetulan menjadi teman 1 kelas, sedangkan Sandra berada di kelas yang berbeda dengan kami. Ada rasa sedih karena Sandra merupakan anak yang membuat kelompok kami jadi ramai karena kebawelannya.
Diperjalanan pulang, tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras. Aku tidak ada persiapan menghadapi hujan, alhasil akupun tidak bisa melanjutkan perjalananku dan lebih memilih berteduh di halte terdekat yang aku temukan.
Saat sedang duduk, tiba2 saja ada 2 orang pemuda yang menurut ku sangat tampan. Kulitnya bersih, wajahnya mengkilap dan wangi (bayangkan saja artis korea yang kalian suka).
Reflek saja bibirku tersenyum, ternyata mereka berhenti di halte. Pengemudi masih belum berteduh karena masih menyetandarkan motornya. Penumpang sudah duduk di sampingku.
Karena badannya basah, tangannya pun di kibas-kibaskan membersihkan sisa air yang masih menempel di bajunya. Akhirnya pengemudi pun selesai dengan motor nya dan mendatangi penumpang yang duduk di sampingku.
Karena tidak ingin terlihat mencolok, akupun hanya berpura pura memainkan HP Ku yang sebenarnya entah apa yang aku lihat.
Pemumpang : Sayang baju aku basah (sambil lendotan manja)
Pengemudi : Iya gak papa, tunggu reda sebentar kita langsung pulang yah, (sambil menepuk nepuk bahu teman lelakinya).
Aku menerobos derasnya hujan dengan banyak pertanyaan. Tak pernah aku melihat pemandangan yang hina seperti itu sebelumnya.
Jika mereka tinggal di kampungku, entah apa yang akan terjadi dengan mereka berdua. Karena tidak fokus saat berjalan, aku tiba-tiba saja terserempet oleh motor yang aku tak tau datang dari arah mana.
Aku tidak menyadari kalo aku sudah di tolong oleh seseorang untuk di bawa ke bahu jalan agar tidak mengganggu lalu lintas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments