Bab 13 ( Mengintai )

Semilir angin pagi menyertai langkah kaki anak laki-laki yang parasnya Tampan dan rupawan. Keberangkatannya disertai senyuman Mama tercintanya. Usianya sudah memasuki 27 tahun, namun bisa di tutupi oleh paras nya yang baby face.

"Ayo pak kita berangkat " Ajaknya pada sang supir yang sedang menikmati kopi hitamnya.

" Tumben mas buru-buru?" Saut sang Supir sambil berjalan membukukan pintu untuk sang majikan.

" Hari ini ada klien penting Pak, dia gak punya waktu lama. Jadi saya harus buru-buru".

Mereka pun bergegas menyusuri jalanan yang cukup sejuk dan masih asri. Dia tinggal di komplek yang hanya orang-orang tertentu bisa tinggal disana.

Pandangan nya tiba-tiba saja beralih pada anak gadis yang sedang mencegat motor di tengah jalan.

" Pak menepi sebentar Pak". Tangannya menepuk bahu sang Supir, tapi pandangan nya fokus ke arah lain.

Dia di buat tertawa oleh tingkah konyol gadis remaja yang di lihatnya.

Tak sampai disitu, mobil tidak diarahkan menuju ke kantornya. Melainkan mengikuti kemana arah gadis itu pergi.

" Tidak kesiangan Pak?" sang Supir mengingatkan Tuannya agar tidak lupa tujuannya brangkat pagi-pagi buta.

"Sebentar, ada yang menarik perhatian saya Pak". balas nya lembut karena hatinya juga sedang bahagia.

Kekonyolan selanjutnya pun terjadi, lalu lintas mendadak ramai karena ulah gadis yang menyeberang sembarangan.

Dia tak ingat akan pertemuannya yang mendesak. Handphone nya yang berdering berkali-kali pun dia matikan. Tak mau di ganggu.

"Pak, berhenti disana. Saya mau mampir ke sekolahan sebentar"

" Tapi Pak, pertemuannya bagaimana?". Teriakan sang supir mengingatkan.

"Tenang saja, 15 menit lagi jemput di loby sekolah". Kaki nya langsung saja mengikuti gadisnya pergi.

Di depan pintu gerbang, dilihatnya gadis yang sedari tadi diikutinya sedang memohon dibukakan pintu gerbang yang sudah hampir tertutup.

Dia berdiri 10 langkah dibelakang gadis yang di ikutinya. Tangannya diisyaratkan pada penjaga sekolah agar segera membuka gerbang sekolah yang sudah hampir tertutup.

Penjaga sekolah pun mengiyakan perintah sang Pemilik sekolan. Hanya orang-orang yang kerja lama di sekolah yang mengetahui pemilik asli sekolah tersebut.

"Pagi Pak, maaf ya Pak. Anak-anak jaman sekarang memang suka nakal" Sapa Pak Imron pada Pemilik Sekolah.

Setelah melihat gadis yang di ikuti ya berbaris dilapangan, dia kembali melanjutkan perjalanan nya.

" Al, tolong cari tau identitas anak baru yang mengenakan hijab di Budi Kasih. Aku mau hari ini, jam makan siang laporkan. Kalo bisa lebih cepat". Perintahnya pada sekretaris perusahaan dari sambungan telponnya.

Kepalanya dipenuhi dengan wajah gadis pujaan hatinya. "Entah kenapa aku sangat menyukai nya, dia lucu sekali ". Gumamnya dalam hati.

Jam makan siang pun tiba, dia sudah menunggu sekretaris nya yang tak kunjung datang.

***

Tut.....tut....tut...."Ini pasti Pak Malik Saputra, untung saja laporannya sudah ada". Gerutu Aldo yang kadang kewalahan memenuhi perintah atasan nya yang agak gila.

Telpon yang berdering berkali kali tak ia hiraukan, langsung saja kakinya melangkah menuju meja kerja bos nya yang sudah tak sabaran.

" Tok tok tok !!!!!!! " sekertarisnya mengetuk pintu tak kalah gila dari bos nya.

Bersambung...........

Ayu menyantap makanan yang sudah dihidangkan diatas mejanya. Perutnya sudah tidak sanggup lagi menampung makanan.

"Alhamdulillah......, aku sudah kenyang Kak. Sudah tak sanggup aku Kak". Ku elus-elus perutku yang seakan membesar, padahal tidak sama sekali.

Tingkah kocak Ayu mengundang senyum merekah dari bibir Kak Oji. Dia hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan Ayu.

" Apa setelah ini bisa antar aku ke toko buku dekat dengan komplek rumah Mbak Murni? Aku mau mencari Spidol untuk tugas besok". Pinta Ayu ragu-ragu.

" Tentu saja, aku akan mengantar kemana pun Ayu mau". Matanya nakal memandangku, kepalaku masih saja memikirkan perkataan Jofan.

Aku bergidik ngeri membayangkan kalo Kak Oji ternyata adalah manusia serigala. Lalu aku......hehehhehee.....hayalan recehku mulai berterbangan di atas kepalaku.

"Yu, ayo". Tangan nya di ulurkan ke arahku. Aku memandang nya untuk beberapa saat. Sepertinya hayalanku benar-benar membuat kewarasanku hilang.

Aku menepuk-nepuk pipiku perlahan agar tetap sadar, tak ku sangka Kak Oji sangat kaget melihat tingkahku. Dia tiba-tiba saja berjongkok di depanku.

" Maaf Yu, aku tidak akan mengulanginya lagi. Ayu tidak boleh menyakiti diri sendiri". Kenapa dia berlebihan sekali, pipiku saja tidak sakit. Akukan hanya mau menyadarkan diri dari khayalanku saja.

" Kak, kenapa kamu berjongkok di depanku. Aku tidak menyakiti diriku, itu tidak sakit Kak". Aku mencoba membujuknya agar segera berdiri. Aku sangat tau saat ini sedang jadi pusat perhatian.

Secara aku saat itu pakai seragam sekolah, oh iya yah. Kenapa Kak Oji tidak pakai seragam yah? Apa dia sudah lulus?

Tapi raut wajah Kak Oji sangat serius penuh penyesalan, ini bukan lelucon. Dia benar-benar menganggap aku menyakiti diriku sendiri.

Drama kami pun di akhiri dengan kedamaian, sepertinya perkataan Jofan benar. Kak Oji agak berbeda. Tingkah nya kadang biasa saja. Tapi kadang juga sangat berlebihan. Bahkan kadang tidak masuk akal.

Diperjalanan pulang, tiba-tiba saja mataku tidak bisa dikondisikan. Perutku yang kenyang, AC mobil yang sejuk. Sangat mendukung untuk aku memejamkan mataku.

Sebenar nya aku sangat tidak nyaman, karena tidak sedikitpun Kak Oji mengalihkan pandangan nya dariku. Aku lebih memilih melihat keluar jendela. Berpura-pura tidak tau sedang di perhatikan.

" Baru saja sebentar dia sudah tidur, bisa bisanya kamu tidur di mobil orang yang kamu anggap tidak kamu kenal dengan baik Yu". Oji sangat gemas melihat Ayu yang tertidur, ingin sekali memindahkan kepalanya dipangkuanku, tapi dia tidak mau di sentuh sedikitpun.

Pak Ayub hanya geleng kepala melihat majikannya yang sedang kasmaran dari spion mobil.

Episodes
1 Bab 1 ( Memaafkan )
2 Bab 2 ( Sebuah Harapan )
3 Bab 3 ( Jakarta )
4 Bab 4 ( Malam Pertama di Jakarta )
5 Bab 5 ( Mencoba Memahami )
6 Bab 6 ( Awal Baru )
7 Bab 7 ( Ospek Hari Pertama )
8 Bab 8 ( Ospek Hari Kedua)
9 Bab 9 ( Hari Terakhir Ospek )
10 Bab 10 ( Air Mata )
11 Bab 11 ( Lupa )
12 Bab 12 (Salah Sangka)
13 Bab 13 ( Mengintai )
14 Bab 14 ( Masih Terasa )
15 Bab 15 ( Kepergian Buyut Ayu)
16 Bab 16 ( Cemas )
17 Bab 17 ( Bingung )
18 Bab 18 ( Ayuna )
19 Bab 19 ( Sarah )
20 BAB 20 (Terlambat )
21 Bab 21 ( Geng Lissa )
22 Bab 22 ( Lomba Cerpen )
23 Bab 23 ( Jofan Meradang )
24 Bab 24 ( Kekacauan )
25 Bab 25 (Sandra dan Jofan )
26 Bab 26 ( Sandra dan Jofan Part 2 )
27 Bab 27 ( Malam Yang Panjang Part 1 )
28 Bab 28 ( Malam Yang Panjang Part 2 )
29 Bab 29 ( Kekuatan Do’a )
30 Bab 30 ( Rey Merasa Iba )
31 Bab 31 ( Pesta Ulang Tahun Lissa )
32 Bab 32 ( Pesta Ulang Tahun Lissa Part 2 )
33 Bab 33 ( Salah Sasaran )
34 Bab 34 ( Pahlawan Kesiangan )
35 Bab 35 ( Salah Sangka )
36 Bab 36 ( Demam )
37 Bab 37 ( Ayu Baik-Baik Saja )
38 Bab 38 ( Jofan Khawatir )
39 Bab 39 (Kepentok)
40 Bab 40 ( Kamar Kos )
41 Bab 41 ( Renovasi Yang Sempurna )
42 Bab 42 (Karen Cedera Kecil )
43 Bab 43 ( Aldo Galau )
44 Bab 44 ( Salad Cinta )
45 Bab 45 ( Pertanyaan Sederhana )
46 Bab 46 ( Kedatangan Ibu )
47 Bab 47 ( Kekecewaan )
48 Bab 48 (Ana dan Ayu Hilang)
49 Bab 49 ( Lupa Waktu )
50 Bab 50 ( Rey Part 1 )
51 Bab 51 ( Rey Part 2 )
52 Bab 52 ( Perseteruan )
53 Bab 53 ( Udara Segar Puncak )
54 Bab 54 ( Bunga-bunga Cinta )
55 Bab 55 ( Terkejut )
56 Bab 56 ( Suasana Canggung )
57 Bab 57 ( Obat Tidur )
58 Bab 58 ( Menerima Kenyataan Part 1 )
59 Bab 59 ( Menerima Kenyataan Part 2 )
60 Bab 60 ( Video Hilang Secara Misterius )
61 Bab 61 ( Perjalanan Aldo )
62 Bab 62 ( Kesurupan )
63 Bab 63 ( Mogok Makan )
64 Bab 64 (Pengakuan )
65 Bab 65 ( Kasih Sayang )
66 Bab 66 ( Keputusan Sulit )
67 Bab 67 ( Pernikahan Part 1 )
68 Bab 68 ( Pernikahan Part 2 )
69 Bab 69 ( Kebenaran Yang Terungkap )
70 Bab 70 ( Masa Kelam )
71 Bab 71 ( Lia Hamil )
72 Bab 72 ( Biarkan Dia Hidup )
73 Bab 73 ( Dia Juga Putriku )
74 Bab 74 ( Jofan Sayang Papah )
75 Bab 75 ( Undangan Makan Malam )
76 Bab 76 ( Pengakuan )
77 Bab 77 ( Pengalaman Berharga )
78 Bab 78 ( Ice Cream Vanilla )
79 Bab 79 (Gara-Gara Wahana Permainan)
80 Bab 80 ( Adam Histeris )
81 Bab 81 ( Pecahan Gelas )
82 Bab 82 (Hati Yang Terluka )
83 Bab 83 (Saldo ATM )
84 Bab 84 ( Rambut Nene )
85 Bab 85 ( Masa Lalu Sarah )
86 Bab 86 (Aku Menyayangimu Ibu )
87 Bab 87 ( Dia Mengagumimu )
88 Bab 88 ( Aldo Kecewa )
89 Bab 89 ( Oji Menyatakan Cinta )
90 Bab 90 ( Kala Kembali )
91 Bab 91 ( Semua Milik Mu )
92 Bab 92 ( Tertangkap )
93 Bab 93 ( Tetangga Baru )
94 Bab 94 ( Jangan Terluka )
95 Bab 95 ( Lissa Kembali )
96 Bab 96 ( Laki-Laki Misterius )
97 Bab 97 ( Petasan Di Tengah Malam )
98 Bab 98 ( Lakukan Sesuka Hatimu )
99 Bab 99 ( Mencari Pelaku )
100 Bab 100 ( Menguji Cinta Ayu )
101 Bab 101 ( Aku Mencintainya Tanpa Tau Artinya )
102 Bab 102 ( Nikita )
103 Bab 103 ( Jangan Menyentuhku )
104 Bab 104 ( Ayu Adalah Istriku )
105 Bab 105 ( Dia Juga Berharga Bagiku )
106 Bab 106 ( Rera dan Pras )
107 Bab 107 ( Jaga Diri )
108 Bab 108 ( Camping Part 1 )
109 Bab 109 ( Camping Part 2 )
110 Bab 110 ( Camping Part 3 )
111 Bab 111 ( Camping Part 4 )
112 Bab 112 ( Aku Tidak Akan Berpaling )
113 Bab 113 ( Aku Ingin Sendiri )
114 Bab 114 ( Aku Akan Berjuang )
115 Bab 115 ( Ternyata Hanya Mimpi )
116 Bab 116 ( Kelas 3 SMA )
117 Bab 117 ( Jebakkan )
118 Bab 118 ( Aku Menyesal )
119 Bab 119 ( Pencarian )
120 Bab 120 ( Dua Laki-Laki Jahat )
121 Bab 121 ( Aksi Penyelamatan )
122 Bab 122 ( Ruang Bawah Tanah )
123 Bab 123 ( Firasat Buruk )
124 Bab 124 ( Sebesar Itu Dia Menyayangiku )
125 Bab ( Selamakan Putraku )
126 Bab 126 ( Operasi di Bawah Tekanan )
127 Bab 127 ( Penangkapan )
128 Bab 128 ( Ayu Hilang Ingatan )
129 Bab 129 ( Pelukan Nyaman )
130 Bab 130 ( Seorang Putra)
131 Bab 131 ( Pernikahan )
132 Bab 132 ( Putri Kita )
133 Bab 133 ( Aku Juga Sangat Rindu )
134 Bab 134 ( Bertepuk Sebelah Tangan )
135 Bab 135 ( Aku Tidak Mau Orang Lain )
136 Bab 136 ( Jati Diri Ayuna )
137 Bab 137 ( Jangan Menolak Cinta Kami )
138 Bab 138 ( Apa Aku Bisa Seperti Dulu )
139 Bab 139 ( Cemburu Pada Mahesa )
140 Bab 140 ( Ayu Adik Kandung Ku )
141 Bab 141 ( Terpaut )
142 Bab 142 ( Terkilir )
143 Bab 143 ( Pertemuan Tak Terduga )
144 Bab 144 ( Apa Kau Mencintaku ? )
145 Bab 145 ( Salah Paham )
146 Bab 146 ( Sisi Lain Ayuna )
147 Bab 147 ( Jangan Meremehkanku )
148 Bab 148 ( Gagal )
149 Bab 149 ( Aku Ingin Bahagia )
150 Bab 150 ( Palig Tidak Aku Bisa Melihat Senyumnya Dari Jauh )
151 Bab 151 ( Nikita Mulai Beraksi )
152 Bab 152 ( Jembatan )
153 Bab 153 ( Aku Tidak Akan Mengganggu Kalian Lagi )
154 Bab 154 ( Martha )
155 Bab 155 ( Gaun Pernikahan )
156 Bab 156 ( Ulang Tahun Pernikahan )
157 Bab 157 ( Malam Penuh Cinta )
158 Bab 158 ( Malam Panjang )
159 Bab 159 ( Keributan Di Dalam Rapat )
160 Bab 160 ( Keputusan Sulit )
161 Bab 161 ( Jangan Tinggalkan Aku )
162 Bab 162 ( Bahagia Yang Sederhana)
163 Bab 163 ( Jangan Mencoba Menolongku )
164 Bab 164 ( Aku Ingin Bersahabat )
165 Bab 165 ( Murni Kritis )
166 Bab 166 ( Mereka Sudah Jadi Wanita Dewasa )
167 Bab 167 ( Aku Akan Mengundurkan Diri )
168 Bab 168 ( Demi Kebaikan Ayu )
169 Bab 169 ( Untuk Sementara Waktu )
170 Bab 170 ( Kehangatan Sebuah Rumah )
171 Bab 171 ( Kau Pergi Ke Tempat Yang Tepat )
172 Bab 172 ( Kau Bahagia? )
173 Bab 173 ( Otak Kotor Ayu )
174 Bab 174 ( Hujan Mengobati Sedikit Kesedihan )
175 Bab 175 ( Berita Bohong)
176 Bab 176 ( Paman )
177 Bab 177 ( Penikahan Rey dan Ana )
178 Bab 178 ( Laki-laki Misterius )
179 Bab 179 ( Listrik Padam )
180 Bab 180 ( Teror Menegangkan )
181 Bab 181 ( Murni Sudah Siuman )
182 Bab 182 ( Kembali Memburuk )
183 Bab 183 ( Laskar )
184 Bab 184 ( Setitik Harapan )
185 Bab 185 ( Wanita Hebat )
186 Bab 186 ( Wanita Berharga )
187 Bab 187 ( Aksi Penyelamatan Diri )
188 Bab 188 ( Berhasil Melarikan Diri )
189 Bab 189 ( File )
190 Bab 190 ( Penyerahan File )
191 Bab 191 ( Aku Tidak Bisa Hidup Tanpamu )
192 Bab 192 ( Coklat Panas )
193 Bab 193 (Bersama Kita Kuat)
194 Bab 194 (Ruang Rahasia)
195 Bab 195 ( Saling Menguatkan)
196 Bab 194 (Jangan Berhenti)
197 Bab 196 (Daging Panggang)
198 Bab 197 ( Seblak )
199 Bab 198 ( Mahasiswa )
200 Bab 199 ( Malik Mematung Tidak Percaya )
201 Bab 200 (Akhir Bahagia)
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bab 1 ( Memaafkan )
2
Bab 2 ( Sebuah Harapan )
3
Bab 3 ( Jakarta )
4
Bab 4 ( Malam Pertama di Jakarta )
5
Bab 5 ( Mencoba Memahami )
6
Bab 6 ( Awal Baru )
7
Bab 7 ( Ospek Hari Pertama )
8
Bab 8 ( Ospek Hari Kedua)
9
Bab 9 ( Hari Terakhir Ospek )
10
Bab 10 ( Air Mata )
11
Bab 11 ( Lupa )
12
Bab 12 (Salah Sangka)
13
Bab 13 ( Mengintai )
14
Bab 14 ( Masih Terasa )
15
Bab 15 ( Kepergian Buyut Ayu)
16
Bab 16 ( Cemas )
17
Bab 17 ( Bingung )
18
Bab 18 ( Ayuna )
19
Bab 19 ( Sarah )
20
BAB 20 (Terlambat )
21
Bab 21 ( Geng Lissa )
22
Bab 22 ( Lomba Cerpen )
23
Bab 23 ( Jofan Meradang )
24
Bab 24 ( Kekacauan )
25
Bab 25 (Sandra dan Jofan )
26
Bab 26 ( Sandra dan Jofan Part 2 )
27
Bab 27 ( Malam Yang Panjang Part 1 )
28
Bab 28 ( Malam Yang Panjang Part 2 )
29
Bab 29 ( Kekuatan Do’a )
30
Bab 30 ( Rey Merasa Iba )
31
Bab 31 ( Pesta Ulang Tahun Lissa )
32
Bab 32 ( Pesta Ulang Tahun Lissa Part 2 )
33
Bab 33 ( Salah Sasaran )
34
Bab 34 ( Pahlawan Kesiangan )
35
Bab 35 ( Salah Sangka )
36
Bab 36 ( Demam )
37
Bab 37 ( Ayu Baik-Baik Saja )
38
Bab 38 ( Jofan Khawatir )
39
Bab 39 (Kepentok)
40
Bab 40 ( Kamar Kos )
41
Bab 41 ( Renovasi Yang Sempurna )
42
Bab 42 (Karen Cedera Kecil )
43
Bab 43 ( Aldo Galau )
44
Bab 44 ( Salad Cinta )
45
Bab 45 ( Pertanyaan Sederhana )
46
Bab 46 ( Kedatangan Ibu )
47
Bab 47 ( Kekecewaan )
48
Bab 48 (Ana dan Ayu Hilang)
49
Bab 49 ( Lupa Waktu )
50
Bab 50 ( Rey Part 1 )
51
Bab 51 ( Rey Part 2 )
52
Bab 52 ( Perseteruan )
53
Bab 53 ( Udara Segar Puncak )
54
Bab 54 ( Bunga-bunga Cinta )
55
Bab 55 ( Terkejut )
56
Bab 56 ( Suasana Canggung )
57
Bab 57 ( Obat Tidur )
58
Bab 58 ( Menerima Kenyataan Part 1 )
59
Bab 59 ( Menerima Kenyataan Part 2 )
60
Bab 60 ( Video Hilang Secara Misterius )
61
Bab 61 ( Perjalanan Aldo )
62
Bab 62 ( Kesurupan )
63
Bab 63 ( Mogok Makan )
64
Bab 64 (Pengakuan )
65
Bab 65 ( Kasih Sayang )
66
Bab 66 ( Keputusan Sulit )
67
Bab 67 ( Pernikahan Part 1 )
68
Bab 68 ( Pernikahan Part 2 )
69
Bab 69 ( Kebenaran Yang Terungkap )
70
Bab 70 ( Masa Kelam )
71
Bab 71 ( Lia Hamil )
72
Bab 72 ( Biarkan Dia Hidup )
73
Bab 73 ( Dia Juga Putriku )
74
Bab 74 ( Jofan Sayang Papah )
75
Bab 75 ( Undangan Makan Malam )
76
Bab 76 ( Pengakuan )
77
Bab 77 ( Pengalaman Berharga )
78
Bab 78 ( Ice Cream Vanilla )
79
Bab 79 (Gara-Gara Wahana Permainan)
80
Bab 80 ( Adam Histeris )
81
Bab 81 ( Pecahan Gelas )
82
Bab 82 (Hati Yang Terluka )
83
Bab 83 (Saldo ATM )
84
Bab 84 ( Rambut Nene )
85
Bab 85 ( Masa Lalu Sarah )
86
Bab 86 (Aku Menyayangimu Ibu )
87
Bab 87 ( Dia Mengagumimu )
88
Bab 88 ( Aldo Kecewa )
89
Bab 89 ( Oji Menyatakan Cinta )
90
Bab 90 ( Kala Kembali )
91
Bab 91 ( Semua Milik Mu )
92
Bab 92 ( Tertangkap )
93
Bab 93 ( Tetangga Baru )
94
Bab 94 ( Jangan Terluka )
95
Bab 95 ( Lissa Kembali )
96
Bab 96 ( Laki-Laki Misterius )
97
Bab 97 ( Petasan Di Tengah Malam )
98
Bab 98 ( Lakukan Sesuka Hatimu )
99
Bab 99 ( Mencari Pelaku )
100
Bab 100 ( Menguji Cinta Ayu )
101
Bab 101 ( Aku Mencintainya Tanpa Tau Artinya )
102
Bab 102 ( Nikita )
103
Bab 103 ( Jangan Menyentuhku )
104
Bab 104 ( Ayu Adalah Istriku )
105
Bab 105 ( Dia Juga Berharga Bagiku )
106
Bab 106 ( Rera dan Pras )
107
Bab 107 ( Jaga Diri )
108
Bab 108 ( Camping Part 1 )
109
Bab 109 ( Camping Part 2 )
110
Bab 110 ( Camping Part 3 )
111
Bab 111 ( Camping Part 4 )
112
Bab 112 ( Aku Tidak Akan Berpaling )
113
Bab 113 ( Aku Ingin Sendiri )
114
Bab 114 ( Aku Akan Berjuang )
115
Bab 115 ( Ternyata Hanya Mimpi )
116
Bab 116 ( Kelas 3 SMA )
117
Bab 117 ( Jebakkan )
118
Bab 118 ( Aku Menyesal )
119
Bab 119 ( Pencarian )
120
Bab 120 ( Dua Laki-Laki Jahat )
121
Bab 121 ( Aksi Penyelamatan )
122
Bab 122 ( Ruang Bawah Tanah )
123
Bab 123 ( Firasat Buruk )
124
Bab 124 ( Sebesar Itu Dia Menyayangiku )
125
Bab ( Selamakan Putraku )
126
Bab 126 ( Operasi di Bawah Tekanan )
127
Bab 127 ( Penangkapan )
128
Bab 128 ( Ayu Hilang Ingatan )
129
Bab 129 ( Pelukan Nyaman )
130
Bab 130 ( Seorang Putra)
131
Bab 131 ( Pernikahan )
132
Bab 132 ( Putri Kita )
133
Bab 133 ( Aku Juga Sangat Rindu )
134
Bab 134 ( Bertepuk Sebelah Tangan )
135
Bab 135 ( Aku Tidak Mau Orang Lain )
136
Bab 136 ( Jati Diri Ayuna )
137
Bab 137 ( Jangan Menolak Cinta Kami )
138
Bab 138 ( Apa Aku Bisa Seperti Dulu )
139
Bab 139 ( Cemburu Pada Mahesa )
140
Bab 140 ( Ayu Adik Kandung Ku )
141
Bab 141 ( Terpaut )
142
Bab 142 ( Terkilir )
143
Bab 143 ( Pertemuan Tak Terduga )
144
Bab 144 ( Apa Kau Mencintaku ? )
145
Bab 145 ( Salah Paham )
146
Bab 146 ( Sisi Lain Ayuna )
147
Bab 147 ( Jangan Meremehkanku )
148
Bab 148 ( Gagal )
149
Bab 149 ( Aku Ingin Bahagia )
150
Bab 150 ( Palig Tidak Aku Bisa Melihat Senyumnya Dari Jauh )
151
Bab 151 ( Nikita Mulai Beraksi )
152
Bab 152 ( Jembatan )
153
Bab 153 ( Aku Tidak Akan Mengganggu Kalian Lagi )
154
Bab 154 ( Martha )
155
Bab 155 ( Gaun Pernikahan )
156
Bab 156 ( Ulang Tahun Pernikahan )
157
Bab 157 ( Malam Penuh Cinta )
158
Bab 158 ( Malam Panjang )
159
Bab 159 ( Keributan Di Dalam Rapat )
160
Bab 160 ( Keputusan Sulit )
161
Bab 161 ( Jangan Tinggalkan Aku )
162
Bab 162 ( Bahagia Yang Sederhana)
163
Bab 163 ( Jangan Mencoba Menolongku )
164
Bab 164 ( Aku Ingin Bersahabat )
165
Bab 165 ( Murni Kritis )
166
Bab 166 ( Mereka Sudah Jadi Wanita Dewasa )
167
Bab 167 ( Aku Akan Mengundurkan Diri )
168
Bab 168 ( Demi Kebaikan Ayu )
169
Bab 169 ( Untuk Sementara Waktu )
170
Bab 170 ( Kehangatan Sebuah Rumah )
171
Bab 171 ( Kau Pergi Ke Tempat Yang Tepat )
172
Bab 172 ( Kau Bahagia? )
173
Bab 173 ( Otak Kotor Ayu )
174
Bab 174 ( Hujan Mengobati Sedikit Kesedihan )
175
Bab 175 ( Berita Bohong)
176
Bab 176 ( Paman )
177
Bab 177 ( Penikahan Rey dan Ana )
178
Bab 178 ( Laki-laki Misterius )
179
Bab 179 ( Listrik Padam )
180
Bab 180 ( Teror Menegangkan )
181
Bab 181 ( Murni Sudah Siuman )
182
Bab 182 ( Kembali Memburuk )
183
Bab 183 ( Laskar )
184
Bab 184 ( Setitik Harapan )
185
Bab 185 ( Wanita Hebat )
186
Bab 186 ( Wanita Berharga )
187
Bab 187 ( Aksi Penyelamatan Diri )
188
Bab 188 ( Berhasil Melarikan Diri )
189
Bab 189 ( File )
190
Bab 190 ( Penyerahan File )
191
Bab 191 ( Aku Tidak Bisa Hidup Tanpamu )
192
Bab 192 ( Coklat Panas )
193
Bab 193 (Bersama Kita Kuat)
194
Bab 194 (Ruang Rahasia)
195
Bab 195 ( Saling Menguatkan)
196
Bab 194 (Jangan Berhenti)
197
Bab 196 (Daging Panggang)
198
Bab 197 ( Seblak )
199
Bab 198 ( Mahasiswa )
200
Bab 199 ( Malik Mematung Tidak Percaya )
201
Bab 200 (Akhir Bahagia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!