Awas.......terdengar teriakan orang dari berbagai arah, aku tak menyadari ada motor yang membuat aku terserempet dan jatuh dengan cukup keras.
Aku hampir hilang kesadaran, sampai aku tidak menyadari sudah ada di bahu jalan karena di tolong oleh seseorang.
Aku hanya menangis, tak tau apa yang harus aku lakukan. Kakiku juga terasa sangat sakit karena motor yang menabrakku tadi cukup keras.
Aku tak bisa fokus mendengarkan apa yang mereka katakan, aku hanya fokus dengan kebingunganku yang berperang dalam hati.
Aku takut Mbak Murni akan marah padaku, aku takut akan merepotkan semua orang karena aku terluka.
"Ayu.....Yu....kamu gak papa Yu?"
"Kenapa ada orang yang meneganalku di Jakarta, apa ada tetanggaku yang kebetulan lewat" (Celingukan mencari sumber suara yang memanggil manggil namaku).
Karena panik aku tidak menyadari kalo orang yang memanggil namaku adalah orang yang sudah menolongku dan membawaku ke bahu jalan.
Aku sangat bahagia saat mengenal 1 orang dari banyak nya orang yang mengerumuni aku.
Ayu : Kak Oji.....(Air Mata pun kembali mengalir )
Kak Oji : Iya gak papa, kak Oji bantu yah. (Akupun di gendong dan di bawa Kak Oji dengan Mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat). "Pak, ke rumah sakit terdekat aja yah" (berbicara dengan supirnya).
Diperjalanan, Kak Oji hanya mencoba menenangkan aku dengan gombalan gombalannya. Tapi tidak bisa menyembuhkan sedih di hatiku saat ini.
Aku memikirkan bagaimana nanti, aku rindu Bapak dan Ibu. Aku ingin ada di pelukan mereka sat ini. Air mata pun menyertaiku dalam perjalanan.
Kak Oji : Sudah Yu, jangan menangis yah. Kaka jadi sedih liatnya. Sakit banget yah? (sambil memeriksa kaki aku yang tertabrak motor)
Aku tak bisa berkata kata, tenggorokanku sakit rasanya untuk mengeluarkan kata-kata. Kak Oji hanya memandangku dengan tatapan sedihnya.
Setelah sekitar 15 menit, kami pun sudah tiba di rumah sakit. Tanpa aba-aba , tiba-tiba kak oji menggendongku untuk menuju ruangan UGD.
Sesampainya disana, Dokter dan Perawat pun langsung memeriksa luka di kaki ku. Aku agak heran, kenapa aku langsung di tangani. Kalo lihat di film-film kan harus isi administrasi dulu kan yah.
Tapi tak payah memikirkan hal itu, aku lebih fokus dengan kaki ku yang yut-yutan. Aku pun hanya diam saja saat diperiksa.
Kak Oji terlihat sangat akrab dengan para Pegawai dan Dokter yang ada di Rumah Sakit. Mereka pun terlihat sangat menghormati kak Oji.
Selesai dnegan pengamatanku. Aku baru terfikir belum memberi kabar pada Mbak Murni dan Mas Ali, Aku pun mencoba meraih tasku yang ada di meja sebelah kiri ranjang pasien.
Tiba-tiba saja Kak Oji mendatangiku dan membantuku mengambil tas. Aku mencoba mencari dengan satu tangan handpone di dalam tasku. karena tangan ku yang satunya di Inpus untuk memulihkan tubuhku yang lemas karena kekurangan cairan kata Dokter.
Kak Oji : Cari apa Yu? (kak Oji meraih tas dari tanganku)
Ayu : Ayu Cari HP Kak, mau menelpon Mbak Murni. Takut khawatir.
Kak Oji : Sini, Kak Oji coba sambungin yah. Siapa nama nya?
Ayu : Mbak Murni kak.
Kak Oji mencoba menghubungi Mbak Murni. Tapi aku tak bisa dengar pembicaraan mereka karena kak Oji melangkah keluar dari UGD.
Setelah 30 menit, Mbak Murni pun datang dengan Mas Ali. Aku sangat takut kalo mbak Murni akan marah padaku.
Mbak Murni : Ayu, gimana kakinya? Apa baik baik aja?
Mas Ali pun ikut dan hanya melihatku dengan senyumnya yang lembut. Tidak ada tanda marah di wajah mereka. Aku sangat bersyukur karena mereka tulus menyayangiku.
Ayu : Maaf ya Mbak, Mas. Ayu jadi merepotkan. Harusnya ayu lebih hati hati tadi.
Ternyata setelah siperiksa, luka di kaki aku tidak berbahaya. Hanya memar saja karena terbentuk cukup keras.
Malam itupun aku pulang dari rumah sakit dengan Mbak Murni dan mas Ali. Kak Oji sudah sangat baik padaku. Bahkan biaya rumah sakitpun di tanggung oleh Kak Oji.
Kak Oji : Ayu besok kaka jemput yah. Kamu pasti akan kesulitan kalo naik kendaraan umum.
Ayu : Tidak perlu repot-repot kak. Biar Ayu berangkat sendiri saja.
Mbak Murni : Gak boleh nolak kalo ada yang baik dan mau mebantu, datang aja Nak Oji. Besok di tunggu yah.
Kak Oji : Baik Mbak Murni. Besok Oji datang yah.
Mbak Murni kenapa sangat menyukai Kak Oji yah, apa mereka saling kenal? Apa ada hubungan antara Mas Ali dan orang tuanya Kak Oji? Entahlah, banyak sekali pertanyaan yang muncul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments