Mobil berhenti tepat di lobby Bandara.Suasana begitu ramai karena dengan begitu banyaknya orang yang akan melakukan perjalanan menaiki pesawat terbang.
Diantara banyak orang-orang itu terdapat beberapa orang kini sedang berjalan masuk.Sambil menunggu mereka pun duduk di kursi tunggu.
"Noor".panggil Mommy mertuanya yang kini duduk di samping nya. Sedangkan suami, putra dan asisten putra nya duduk tidak jauh dari mereka berdua.
Gadis itupun menoleh kearah Mommy mertuanya yang menatapnya sendu.
" Iya Mom".
"Sebenarnya Mommy tidak mau kamu ikut ke kota j, tapi mengingat kamu sudah menikah dan suami kamu mempunyai hak penuh tentang kamu jadi mau tak mau, mau Mommy pun tidak bisa menghentikan nya.Jujur Mommy tuh belum mempercayai suami kamu sepenuhnya.Takut kamu nanti kenapa-kenapa di sana nggak ada Mommy yang lindungi kamu.
"Mommy tau pikiran Mommy tuh aneh padahal yang menjadi suami kamu itu adalah putra Mommy.Entah mengapa mempunyai firasat buruk jika menyangkut tentang nya."ucap nya dan itu membuat gadis itu pun langsung tersenyum sungguh diri nya begitu beruntung karena mempunyai ibu mertua yang baik untuk nya.Perlahan-lahan dia pun mengambil kedua tangan Ibu mertua nya lalu mengusap nya dengan lembut
"Terima kasih Mom karena sudah menyayangi Noor.Do'akan kalau putranya Mommy tidak akan jahat sama Noor".ucapnya sambil tersenyum
Wanita paruh baya itu pun membalas senyuman menantu nya sambil mengusap kepalanya yang tertutup hijab itu dengan sayang.
" Hubungi Mommy jika kamu butuh sesuatu jangan sungkan karena Mommy akan selalu siap menjadi teman curhat kamu 24 jam nonstop ".
Noora tertawa kecil di balik maskernya, sungguh perkataan ibu mertua nya itu sedikit membuat nya ingin tertawa.
"Apa profesi Mommy sudah berganti dari istri seorang pengusaha kaya berubah menjadi seorang polisi?
"Sepertinya iya. Bukankah kita hidup juga butuh suasana yang berbeda, oleh sebab itu Mommy ingin merasakan nya".candanya.
Di saat mereka sedang sibuk mengobrol terdengar suara pemberitahuan bahwa para penumpang menuju ke kota j untuk segera masuk kedalam pesawat.
Kedua wanita berbeda usia itupun berpelukan.
"Jaga diri kamu baik-baik ya sayang." pesan Mommy Emir.
"Iya My.Mommy juga."ucapnya lalu menyalami nya setelahnya lalu memeluk Daddy mertua nya dan menyalaminya dengan takzim.
"Kamu tidak usah memikirkan apapun, semuanya sudah di handle oleh orang kepercayaan Daddy jadi fokus dengan diri kamu saja ya".pesannya sambil mengusap kepala menantu nya yang dia anggap nya seperti putrinya sendiri.
" Terima kasih Dad".
"Iya".
Dan akhirnya mereka pun berpisah.Kedua pasangan paruh baya itu pun hanya bisa melihat pesawat terbang landas ke udara.
Perjalanan rumah tangga putranya agar segera di mulai.
Mommy Emir menarik napas dalam-dalam lalu di hembuskannya dengan pelan agar rasa gelisah di hatinya segera berkurang.
Fahri menghampiri istrinya dan merangkul bahunya.
"Kanapa My,wajah Mommy kok terlihat gelisah?
" Mommy hanya sedang memikirkan tentang putra kita".
Suaminya mengerutkan kening nya
"Memangnya ada apa dengan putra kita My?
" Putra kita kan mempunyai sifat yang begitu keras dan Mommy tuh takut Emir akan menyakiti istrinya secara tidak sengaja dan di pastikan menantu kita pasti akan terkena imbasnya."ucapnya menjelaskan kegundahan hatinya.Jujur mendengar apa yang barusan di ucapkan oleh istrinya itu tiba-tiba saja mulai mengusiknya.Tapi laki-laki itu mencoba bersikap lebih tenang agar istrinya tidak mencurigai nya.
"Kita berdoa saja semoga apa yang kita khawatir kan mudah-mudahan tidak akan terjadi".katanya dan istrinya pun mengangguk.
" Lebih baik kita pulang,kerjaan aku sudah menumpuk ".ajaknya sambil berjalan keluar dari dalam bandara menuju mobil mereka yang sudah menunggu.
" Apa kita langsung balik ke kota Dad? tanyanya istrinya setelah masuk kedalam mobil.
"Iya".
" Lalu bagaimana dengan perkebunan siapa yang handle? tanyanya ingin tau.
"Ada orang kepercayaan aku yang mengurus nya sampai si pemilik sah kembali".katanya dan istrinya pun mengangguk.
Di dalam pesawat.Noora duduk di kursi berdampingan dengan suami nya.Sesekali dia pun melirik ke sebelah di mana suaminya duduk dengan santai sambil mendengar kan musik dengan handset di telinga nya.Ingin sekali dia berbicara tapi entah mengapa melihat wajah datar suaminya membuat nya enggan untuk berbicara.
Dalam hatinya dia terus saja membaca doa juga surah-surah pendek agar hatinya tenang karena sekarang diri nya benar-benar nervous dan juga takut.
Kedua tangan nya memegangi samping kursi karena takut hingga tanpa terasa keringat dingin pun keluar dari pori-pori kening nya.
Dengan cepat dia pun mencoba untuk menutup kedua matanya hanya untuk cepat tidur walaupun rasa takut mulai menguasai hatinya.
"Tenang, tenang Noora semua nya pasti baik-baik saja".ucapnya dalam hati.
Sementara Emir laki-laki dewasa itu hanya pura-pura diam saat melihat kondisi istrinya.
" Sepertinya dia ketakutan? tanyanya dalam hati.
"Apa aku harus membantu nya? tanyanya sambil menggeleng kan kepalanya tanda tidak.
" Biarin sajalah, bukan urusan gue".ucapnya dalam hati tanpa sekalipun melihat kearah istrinya.
Noora masih terjebak dalam ketakutan nya,berulang kali dia meremas bajunya serta menutup kedua matanya.Tapi rasa takut itu pun belum juga hilang hingga butir-butir keringat mulai keluar dari kening nya.
"Ayo baca istighfar Noora." ucapnya dengan diri sendiri di dalam hati kecil nya lalu mengucapkan kata
"Astaghfirullahalazim".ucapnya beberapa kali hingga di istighfar yang ke berapa dirinya baru merasakan hatinya sedikit tenang.
Wajahnya pun yang tadi terlihat pucat kini perlahan-lahan berubah menjadi seperti semula.Semuanya tidak luput dari pandangan seseorang yang sedari memperhatikan nya.
Dia pun tersenyum tipis hingga siapa pun tidak akan menyadari kalau laki-laki itu sedang tersenyum penuh misteri.
"Ini baru permulaan, hal yang sesungguhnya sedang menanti mu di tempat baru mu.Aku ingin tau apakah diri mu bisa bertahan atau tidak".
" Ah aku benar-benar sangat menanti kan saat kamu itu merasakan hidup di dalam neraka".gumamnya dalam hati lalu kembali tersenyum membayangkan nya.
"Pasti sangat seru nanti".ucapnya sedangkan Noora kini sedang mencoba untuk tidur karena jujur saja dia begitu takut sekarang.
Semoga saja setelah bangun tidur nanti pesawat yang dirinya naiki sudah sampai di tempat tujuan dalam keadaan selamat dan tidak kurang satu apa pun.
Setiap detik, menit bahkan jam terus berganti.Semuanya begitu lama bagi gadis itu. Niat hati ingin tidur tapi tidak bisa.Kedua matanya mendadak menjadi kembali segar setelah suasana hatinya kembali tenang.
"Kenapa perjalanan ini begitu lama? tanyanya dalam hati nya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Was Sikem
knp ya emir kyk gitu sikapnya
2024-12-24
1
🌷💚SITI.R💚🌷
emir jangan nyesel ya setelh tau sispa noor
2025-03-01
0
Sumini Ningsih
ya alloh emir awas ya nanti setelah kamu bucin
2025-02-04
0