Bab 18

Pagi itu di suasana di dalam sebuah rumah sakit mendadak ramai di karena kan terjadi lonjakan pasien akibat kecelakaan beruntun yang terjadi pagi tadi.Bahkan pihak kepolisian juga turun tangan menangani masalah kecelakaan ini.

Sedangkan seseorang yang menjadi tersangka penyebab kecelakaan pun sudah di amankan di kantor polisi terdekat.

Saat semua korban sedang di tangani oleh para Dokter,terdapat dua orang wanita berbeda usia kini sedang berjalan tergesa-gesa menuju ruangan IGD.Wajah ke duanya begitu gelisah, cemas dan juga panik memenuhi ruang hati mereka.

"Min, apa Noor baik-baik saja? tanya wanita yang lebih tua sambi terus melangkah menyusuri lorong rumah sakit.

" Mimin nggak tau Bu,tapi kita berdoa saja mudah-mudahan Noor dalam keadaan baik-baik saja".ucap wanita yang lebih muda.

"Aamiin, mudah-mudahan ya Min".katanya lagi dan wanita yang bernama Mimin pun mengangguk mengiyakannya.

Sampai lah kini keduanya didepan pintu ruangan IGD.Di sana ternyata sudah banyak pihak keluarga yang juga sedang menunggu dengan perasaan yang tidak karuan.

Mimin pun berinisiatif langsung bertanya kepada satu perawat yang bertugas.

"Sus".panggilnya

" Iya Bu,ada yang bisa saya bantu? tanyanya ramah.

"Saya mau tanya apa ada pasien seorang gadis yang menjadi korban kecelakaan tadi pagi?

Perawat itupun terdiam sejenak untuk mengingat nya

"Sepertinya ada, Anda siapanya pasien? tanyanya ingin tau.

"Kami berdua saudara nya Sus ".jawabnya.

"Mari ikuti saya".katanya sambil berjalan ke arah ruang rawat di mana semua pasien yang mengalami kecelakaan tadi pagi di rawat di sana.

Ceklek

Pintu pun terbuka, keduanya pun masuk mengikuti perawat yang berada di depan mereka.Langkah mereka pun berhenti di sebuah brangkar, terlihat seseorang yang mereka kenali seseorang terbaring dengan alat infus,kepalanya di balut perban.

"Apa ini pasien yang kalian cari? tanya perawat itu.

" Iya Sus,ini adik saya Noor namanya ".jawab Mimin perawat itupun mengangguk.

Keduanya pun mendekati brangkar dengan hati sedikit sedih juga rasa bersyukur karena gadis itu masih hidup walaupun mengalami beberapa luka di tubuhnya.

"Bagaimana keadaan adik saya Sus? tanya Mimin lagi.

" Pasien mengalami luka di bagian kepala karena terbentur dan satu lagi kaki kanan pasien mengalami cedera parah dan itu butuh waktu lama untuk penyembuhannya karena pergelangan kaki mengalami keretakan".terangnya dan kedua wanita beda usia itupun terkejut.

"Apa masih bisa sembuh? tanya Mimin ingin tau.

"Pasti sembuh jadi untuk lebih jelasnya Anda bisa menanyakan nya kepada Dokter Hadi yang menangani pengobatan pasien, Saya permisi dulu".

"Baik Sus terimakasih Sus".ucap keduanya dan perawat itupun mengangguk lalu pergi meninggalkan keduanya.

Keduanya pun mendekat melihat gadis yang sedang terbaring di atas brangkar.

" Duduk Bu".ucap Mimin sambil menarik kursi untuk wanita itu duduk.

"Makasih Min".katanya setelah duduk, Mimin pun hanya mengangguk.

Mimin pun menyingkap selimut di bagian kaki kanan Noor, kedua matanya langsung melihat kearah kaki yang terbalut perban.Hatinya sedih melihat kondisi gadis itu.

"Saya belum percaya Bu kalau ini adalah kenyataan,bahkan tadi pagi kami berdua masih sempat mengobrol tapi.. tapi sekarang Noor sudah terbaring di sini, sungguh saya belum benar-benar mempercayai nya." ucap Mimin sambil menarik selimut untuk menutupi kaki gadis itu.

Wanita paruh baya itupun menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya dengan pelan ke udara.

"Jangan kan kamu Mim, saya saja belum mempercayai nya. Ini seperti mimpi tapi mimpi ini nyata. Ini adalah musibah Min,semuanya tidak bisa di prediksi dan di terka-terka jadi apa yang akan terjadi ya terjadilah".ucap wanita paruh baya itu.

"Apa yang Ibu katakan memang benar, semuanya sudah terjadi dan tidak mungkin bisa di ulang".

Di saat keduanya sedang asyik mengobrol tiba-tiba kedua mata Noora pun terbuka,mata gadis itu langsung melihat kearah langit-langit tempat nya berada,semua serba putih dengan bau obat-obatan yang masuk kedalam hidungnya.

"Rumah sakit".bisik hatinya dan dia melihat kearah dua orang wanita yang tersenyum melihat nya.

" Alhamdulillah Noor akhirnya kamu bangun juga".ucap wanita paruh baya

"Iya Noor, Alhamdulillah".kata wanita yang lebih muda membuat Noora pun tersenyum melihat keduanya

"Ibu, Mba Mimin. Kalian di sini?

" Iya kami sedari di sini".

"Terima kasih".ucapnya dan keduanya wanita itupun langsung mengangguk iya.

Tapi tiba-tiba Noora merasakan sakit di sekujur tubuhnya, dia merasakan rasa sakit yang teramat sakit di bagian di pergelangan kaki kanannya.

" Kaki kanan Noor kok sakit banget ya Mba?tanyanya sambil meringis menahan sakit.

"Apa sangat sakit? tanya Mimin dengan raut wajah khawatir

" Iya Mba sangat sakit ".ucapnya.

" Min, cepat panggil Dokter atau perawat".kata wanita paruh baya itu yang terlihat begitu khawatir.

Tanpa menjawab wanita itupun langsung beranjak ke arah luar ruang rawat untuk memanggil Dokter.

Setelah beberapa menit kemudian dia pun kembali ke ruang rawat bersama Dokter dan juga perawat.Dengan cepat mereka pun melakukan tugas nya dan juga menjelaskan kalau pergelangan kaki kanannya mengalami keretakan dan untuk itu dia harus melakukan operasi.

Mendengar keterangan dari Dokter membuat Noora pun terdiam cukup lama.

"Operasi".batinnya berkata sambil melihat kearah langit-langit ruang rawat nya.Sedangkan kedua wanita berbeda usia itupun menatap sedih.

"Abang Emir".lirihnya setelah ingatan nya mendadak pulih.

Sampai di kamar perawatan Noora pun hanya terdiam membisu,entah mengapa dunianya seakan-akan runtuh saat kini diri nya kembali lagi-lagi mengalami kecelakaan.Dulu saat dia kecil dia pun mengalami kecelakaan hingga diri nya harus menjalani pengobatan intensive selama beberapa bulan di rumah sakit.

Dan kini dia pun kembali mengalami nya lagi.Sejenak dia pun menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya ke udara.Entah hatinya sekarang senang atau tidak karena di balik kecelakaan yang di alami nya kali ini ada hikmah nya karena setelah kecelakaan ini membuat nya mengingat semuanya,tentang diri nya, kedua orang tuanya dan laki-laki yang menjadi suaminya.

"Ayah, Bunda.Noora kangen".lirihnya memanggil kedua orang tuanya yang sudah tiada.

"Semua ingatan Noor sudah kembali tapi Ayah sama Bunda sudah pergi meninggalkan Noor.Kenapa kalian berdua pergi tanpa mengajak Noor?Lirihnya dalam hati tanpa terasa dia pun menangis dalam diam dengan air mata yang terus saja keluar dari sela-sela matanya.Sungguh sekarang hatinya begitu sedih saat memikirkan keadaan dirinya sendiri.Entah bagaimana kehidupan nya setelah ini apakah dirinya akan baik-baik saja ataukah sebaliknya.

bersambung

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

😭😭😭😭 sedih bangeet smg ke depany noora bisa lbh bahagia

2025-03-02

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

kasihan sekali kamu nur

2025-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!