Bab 3

Malam hari di sebuah rumah sederhana, seorang gadis kini sedang duduk termenung di pinggiran ranjangnya. Ada rasa gelisah saat mengingat besok pagi diri nya akan menikah.Sungguh hatinya sekarang ini seperti devaju, ingin rasanya dia pergi jauh tapi lagi, lagi di urungkan saat kembali teringat tatapan sedih dari kedua mata Ayahnya membuat nya akhirnya tidak bisa melakukan nya.Gadis itu pun hanya bisa membuang napas kasar ke udara sebagai pelampiasannya.

Hari ini Ayahnya menyuruhnya pulang dan tidak menjaganya,tugasnya pun di gantikan oleh seorang perawat.Bukan tanpa alasan laki-laki itu menyuruhnya untuk beristirahat di rumah agar di bahagia gadis itu tidak kecapean.

Noora menarik napas panjang lalu menghembuskan nya dengan pelan setelah hatinya merasa sedikit tenang barulah dia mencoba untuk tidur sehabis menghubungi perawat yang bertugas menjaga Ayahnya bahwa keadaan dalam Ayahnya baik-baik saja.Akhirnya dia pun bisa bernapas lega setelah mendengar nya.

"Mulai sekarang kamu harus kamu harus siap dan menjadi wanita yang kuat kan untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi besok".bisik hatinya.

Sementara di tempat berbeda.

"Selamat malam Tuan".

"Hem".

" Ini biodata yang Anda minta".ucapnya sambil memberikan sebuah amplop cokelat kepada Tuannya.

"Kau boleh pergi Jun".

" Baik Tuan saya permisi ".katanya sambil berjalan ke arah pintu untuk keluar dan Emir pun hanya berdehem saja.

Dengan cepat laki-laki itupun langsung mengambil amplop yang berada di atas meja lalu membukanya.Dengan teliti dia melihat nya setelahnya dia pun langsung menaruhnya di atas meja.Lalu tiba-tiba dia tertawa pelan karena dirinya hanya fokus dengan umur calon istri nya hingga dia pun melewati nama gadis itu.

"Umurnya saja baru 18 tahun!ucapnya lalu terdiam cukup lama sambil terus melihat nya dengan lebih teliti lagi

"Apa yang spesial dari gadis ini, sehingga kedua orang ku begitu gigih membujuk ku bahkan sampai tega mengancam ku dengan perusahaan? Apa yang sudah dilakukan nya sampai aku harus menikahi gadis ini?tanyanya lalu matanya langsung beralih ke sebuah foto seorang gadis berhijab.

"Cantik!Ya wajahnya memang cantik tapi mengingat usianya gadis itu masih terbilang kecil untuk ku." katanya dalam hati.

Perlahan-lahan dia pun tersenyum saat terlintas sesuatu yang membuat nya akan terlihat senang

"Anggap saja itu mainan baru mu Mir,buat gadis itu tidak tahan hidup dengan mu dan akhirnya dia menyerah terus meminta berpisah".ucapnya sambil tersenyum smirk.

Setelahnya dia pun mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk nya.Sungguh dirinya tidak sabar menunggu hari esok di mana diri nya ingin memberi kejutan pada gadis yang akan menjadi istrinya besok dan kejutan itu tidak yang tidak pernah di disangka-sangka nya.

Pagi pun menyapa, suasana di sebuah ruangan perawatan kini sedang terlihat sibuk.Ada beberapa orang kini sedang mendekorasi ruang rawat itu untuk acara penting.

Ruang rawat yang biasanya terlihat biasa itu pun kini sudah berubah dengan beberapa dekorasi bunga-bunga hingga ruangan itu terlihat lebih berwarna membuat laki-laki yang sedang berbaring di atas brangkar nya itupun tersenyum.Hatinya begitu bahagia karena beberapa menit yang akan datang putrinya akan segera menikah.Ya Putri nya kan menikah dengan calon yang sudah di tunggu nya bertahun-tahun.

Tak lama kemudian Dokter Reza dan seorang perawat yang bertugas pun menghampiri nya untuk melakukan pemeriksaaan.Selama pemeriksaan laki-laki itupun terlihat lebih semangat membuat Dokter dan perawat yang bertugas pun ikut senang melihat semangat dari pasiennya.

"Dok".panggil laki-laki itu.

" Iya Tuan, apa ada yang sakit lagi? tanyanya masih berdiri di samping bet pasien.

Laki-laki itu menggeleng tanda tidak

"Tidak Dokter. Saya hanya meminta Dokter untuk tetap di sini".

Dokter itu pun langsung mengerutkan keningnya tanda bingung.Di tengah kebingungan nya laki-laki itu bertanya lagi

" Untuk apa saya di sini Tuan?

"Saya ingin Dokter menjadi saksi pernikahan putri saya.Apa bisa Dok? tanyanya masih terus memandangi laki-laki muda yang berdiri di samping bed nya.

Dokter itupun tersenyum lalu mengangguk iya.Ayah Noora pun akhirnya tersenyum senang

" Terima kasih Dok".

"Sama-sama Tuan".

Dan tak lama terdengar suara pintu di ketok dari luar, setelah mendengar instruksi masuk orang yang berada di luar itu pun masuk.Dokter dan perawat itupun bergeser dari bed pasien.

Terlihat dua orang pasutri paruh baya masuk dengan beberapa orang di belakangnya membawa sesuatu lalu menaruh nya di atas nakas dan setelah selesai mereka pun langsung keluar dari ruang rawat itu.

" Assalamualaikum,Dandy ".ucap seorang laki-laki.Kedua pasutri itupun berjalan mendekati ke arah brangkar di mana laki-laki itu kini sedang terbaring.

" Walaikumsalam.Alhamdulilah akhirnya Kalian datang."katanya sambil tersenyum.

"Tentu saja".jawab nya sambil bersalaman.

"Terima kasih".

" Tidak perlu berterimakasih, bukan kah kita ini adalah sahabat ".ucap laki-laki itu.

" Iya".

"Mana calon menantu ku? tanyanya laki-laki itu saat dia melihat sekelilingnya karena tidak nampak sosok calon menantu nya.

" Aku menyuruhnya untuk istirahat di rumah,mungkin sebentar lagi dia akan sampai".katanya dan benar saja tak lama pintu pun terbuka dan seseorang pun masuk.

"Itu putriku sudah datang".kata Pak Dandy sambil menatap lurus ke arah pintu yang terbuka.

Kedua pasutri itu melihat kearah pintu,terlihat seorang gadis berhijab memakai baju abaya putih itu dengan mata tidak berkedip sedikit pun.Walaupun gadis itu memakai masker tapi dari kedua matanya terlihat gadis yang akan menjadi menantu nya ini pasti sangat cantik sama seperti yang mereka lihat di dalam foto.

"Assalamualaikum".salamnya sambil melangkah mendekati brangkar Ayahnya dan menyalami nya dengan takzim membuat kedua paruh baya itupun begitu terharu melihat nya.

" Waalaikumsalam Noor."jawabnya tersenyum bahagia melihat kedatangannya.Lalu pandangan nya langsung terpaku kepada dua pasutri yang berdiri tidak jauh dari brangkar Ayahnya.Lalu tanpa berkata apa-apa gadis itupun langsung menyalami nya satu persatu dengan takzim.Membuat kedua pasutri itupun terbaru.

Ayahnya pun tersenyum melihat nya.Sungguh putrinya benar-benar anak yang sholehah.

"Noor".

"Iya Yah, apa Ayah butuh sesuatu?

" Tidak tapi perkenalkan mereka berdua adalah calon Ayah Ibu mertua mu".katanya membuat gadis itu langsung melihat dan setelah nya dia pun mengangguk hormat.

"Fahri perkenalkan ini putri ku Noora".

" Jadi ini calon menantu ku? tanyanya sedangkan gadis itu hanya menunduk tak berani menatap laki-laki yang sebentar lagi aka menjadi Ayah mertuanya.

"Iya".

"Cantik".katanya dan istrinya pun langsung memeluknya sayang.

" Mana calon menantu ku Fahri? tanyanya lagi.

"Lagi di perjalanan mungkin sebentar lagi sampai".ucap nya.

Benar saja tak lama pintu pun terbuka,dua orang laki-laki masuk kedalam ruangan itu.

" Assalamualaikum ".salamnya membuat orang yang sedang berada di dalam ruang rawat itupun langsung melihat kearah sumber suara. Mereka melihat sosok seorang laki-laki tampan sedang melangkah masuk.

" Itu putra ku sudah datang ".ucap nya sambil berjalan mendekati putra nya lalu menepuk-nepuk bahunya.

"Daddy kira kamu tidak datang son!bisik Ayah nya pelan.

" Aku pasti datang Dad karena aku tidak ingin melewatkan nya".ucapnya sambil tersenyum melihat kearah gadis yang akan di nikahinya itu dengan raut wajah kesal karena posisi gadis itu yang terus menundukkan kepala nya.

bersambung

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

tr klu lihat wahahy troesona de lihat aja

2025-03-01

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

tar istrinya jangan di jahatin dong thor kasihan

2025-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!