PART 4

Thalia memarkirkan mobilnya di slot kosong di area parkir swalayan. Ia melepaskan seat beltnya, dan membaca pesan yang dikirim Andre.

◉ Aku sudah sampai Sayang. Berikan ciuman untukku.

Thalia tersenyum, kemudian membalas chat suaminya dengan stiker kissing. Thalia masih menatap layar ponselnya, menunggu balasan dari Andre yang sedang mengetik pesan. Tak lama, balasan itu pun masuk.

◉ Terimakasih Sayang. Bibirmu sangat manis.

Senyum Thalia semakin lebar. Ia menggerakkan jemari lentiknya membalas pesan tersebut.

◉ Perayu.

Dengan senyuman merekah, ia mengembalikan ponsel ke dalam tas. Thalia pun keluar sambil, menyematkan tas di bahunya. Wanita itu melenggangkan kaki terlihat anggun dengan menggunakan dress motif bunga berbahan chiffon, begitu pas di tubuh langsingnya. Rambut panjangnya di cepol asal, dan tidak ada riasan di wajahnya, meski begitu, Thalia tetap terlihat cantik, sederhana, dan juga elegan.

Begitu sampai, Thalia menarik troli menuju rak bagian susu. Ia mengambil beberapa kardus susu dengan berbagai merk. Selanjutnya, ia membeli pampers, berbagai cemilan, dan kebutuhan lainnya untuk di panti.

"Sepertinya sudah semua." Gumam Thalia setelah memeriksa belanjaannya, kemudian ia mendorong lagi troli ke meja kasir. Sambil menunggu antrian, Thalia mengeluarkan ponselnya membaca pesan dari Andre yang masuk beberapa menit lalu.

◉ Oh ya sayang, aku hampir saja lupa mengabari. Hari Minggu nanti, Mama akan menginap di rumah.

Membaca pesan dari suaminya, Thalia menghembuskan napasnya kasar. Raut wajahnya berubah murung. Kedatangan Ibu dari suaminya, seperti mimpi buruk bagi Thalia. Bukan karena Ia tidak menyukai wanita paruh baya itu, akan tetapi sikap tidak suka yang ditunjukkan Ibu mertuanya itu membuat Thalia bersedih. Apalagi, ucapan yang terlontar dari wanita itu yang kerap menyindirnya karena belum bisa memberikan keturunan.

Awal pernikahan dengan Andre, sang Ibu mertua memperlakukannya sangat baik. Setiap datang ke Surabaya, mereka kerap pergi bersama, berbelanja, bahkan pergi ke salon pun bersama. Selain itu, Thalia diperlakukan layaknya anak sendiri, sehingga membuat Thalia merasakan kasih sayang seorang Ibu lagi. Namun, setahun terakhir ini sikap wanita itu berubah. Bersikap acuh, dan suka menghinanya.

Thalia pernah bertanya kenapa? Belum hadirnya seorang anak menjadi jawaban Ibu mertuanya. Selama ini, Thalia sudah berusaha melakukan yang terbaik. Ia sudah menjalani program hamil, namun apa yang bisa di perbuat jika Tuhan belum memberikan kepercayaan-Nya untuk memiliki keturunan?

Thalia menggerakkan lagi jemarinya membalas pesan suaminya,

◉ Iya Mas, Aku akan meminta Mbok untuk mempersiapkan kamar untuk Mama.

Setelah pesan terkirim, Thalia memasukkan ponsel ke dalam tas. Dilihatnya, orang yang mengantri di depannya selesai, Thalia mendorong troli sampai meja kasir.

"Thalia!"

🍂🍂🍂

Setelah seharian menghabiskan waktu bermain dengan anak-anak di Panti, saat ini Thalia sudah pulang dan berada di dapur. Wanita itu memasak menu makan malam yang diinginkan Andre.

Lagu favoritnya bersama Andre diputar, membaur dengan suara lembutnya. Thalia bersenandung, moodnya kembali membaik berkat anak-anak panti yang menghiburnya tadi.

Thalia mengaduk kare yang baru saja matang, ia menghirup dalam-dalam aroma rempah dari masakannya.

"Mbok, coba cicipi masakan saya." Mbok Sum yang sedang mencuci piring pun mendekat. Thalia menyendokkan kare ayam, memberikan kepada Mbok Sum . "Bagaimana? apa rasanya sudah pas?" menggunakan sendok lain Thalia mencicipi masakannya juga.

"Sudah, Nyonya. Kare Ayamnya sangat lezat, pasti Tuan Andre sangat suka." Mbok Sum meletakkan sendok bekasnya ke tempat cucian piring.

"Si Mbok bisa saja, " Thalia mematikan kompor. Ia melepas celemek dan menggantungnya di dinding.

Mbok Sum meletakkan Mangkuk besar, Thalia memindai kare ke dalam mangkuk tersebut. Tidak lupa ia menaburkan bawang goreng agar masakannya bertambah lezat. Semua menu yang di masaknya selesai, komplit berserta kerupuk udang.

Dibantu Mbok Sum, Thalia menata makan malam diatas meja makan.

"Mbok, saya tinggal ke atas dulu ya, mau mandi. Mbok istirahatlah, ajak Pak Rahmat, dan Tita untuk makan lebih dulu."

"Inggih, Nyonya."

Thalia memanfaatkan waktunya sebaik mungkin. Butuh setengah jam untuk Thalia membersihkan diri dan bersiap.

Malam ini, Thalia tampil berbeda dari biasanya. Ia memberikan sedikit riasan di wajahnya, dan menyemprotkan parfum aroma vanila, wangi kesukaan suaminya, serta rambut indahnya di biarkan tergerai.

Andre paling suka melihat rambutnya tergerai seperti ini. Merasa penampilannya sudah oke, Thalia pun turun.

Menit berlalu. Tak terasa Tiga jam sudah terlewati, Thalia masih duduk setia di ruang tamu menunggu suaminya pulang. Bahkan, Ia mengabaikan rasa lapar yang sudah dirasakannya sejak tadi. "Dimana Mas Andre? kenapa sampai jam segini belum pulang?" Thalia mencoba menghubungi. "Tidak diangkat. " Gumamnya.

Sementara itu, di apartemen Mona, suara desahann panjang menjadi akhir percintaan mereka. Andre mengusap peluh di kening Mona, lalu memberikan kecupan. "Kau sangat luar bisa, Baby. Aku selalu puas denganmu." Puji Andre masih berada di atas tubuh polos kekasihnya.

"Aku senang mendengarnya." Ujar Mona manja

Ponsel Andre bergetar lagi diatas meja. "Thalia menghubungimu lagi, Sayang." Mona mengusap tengkuk leher Andre, membelai lembut sampai ke rahang tegas Andre. "Angkatlah."

"Nanti saja, " bisik Andre parau, lalu memberikan kecupan di bibir Mona. "Aku mau lagi. " Tidak menunggu jawaban, Andre kembali menyatukan lagi bibirnya di bibir sensual Mona. Keduanya berpangutan, mesra.

Suara petir menggelegar membuat Thalia tersentak. Wanita itu bangun, berjalan mendekati jendela. Ia membuka sedikit tirai, mengintip keluar. Sunyi dan nampak kilatan di langit.

"Sebentar lagi hujan."

Thalia kembali menghubungi Andre, ya lagi-lagi ponsel suaminya tidak bisa dihubungi, membuat Thalia dilanda gelisah dan juga ketakutan. Thalia berjalan mondar-mandir melihat pesan chatnya yang belum juga dibaca suaminya.

Thalia menarik napas panjang, lalu menghembuskannya. "Kamu sebenarnya dimana Mas? kenapa kamu mengingkari janjimu lagi?" lirih Thalia, Manik coklatnya mengembun terasa panas.

Thalia melangkahkan kakinya ke ruang makan dengan perasaan yang hampa. Ia membuka tutup saji, melihat masakannya masih utuh tak tersentuh, seperti tadi ketika ia menyajikannya.

"Bagaimana masakanku Mas?"

"Luar biasa Sayang, masakanmu sangat lezat. Aku ingin nambah."

Thalia tersenyum lirih, cairan bening yang melapisi maniknya menetes membelai pipinya. Thalia harus menelan lagi rasa kecewa, sebab Andre tidak menepati janji bahkan panggilannya tak ada satupun yang diterima pria itu.

Thalia menempati salah satu kursi. Wanita itu menyendokkan nasi putih ke piringnya. Hanya nasi. Thalia memaksakan dirinya menikmati makan malam dengan kesendirian seperti sebelum-sebelumnya.

Suara dan tawa Andre terngiang, begitu juga dengan momen kebersamaan mereka melintas di benaknya.

Dengan susah payah, Thalia menelan makanannya lalu air matanya menetes lagi. Dadanya sesak mengingat itu semua.

⭐ VISUAL CTB VERSI AKU 🤭 SILE YANG G COCOK BISA HALU SENDIRI DENGAN TOKOH MASING²

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

kebayang nyesekkk serasa gak dihargai sebagai istri,udah cape berjibaku di dapur,menunggu suami pulang untuk makan malam bersama taunya dia ingkar dan lebih nyesekk dan sakit ternyata suami sedang bermesraan dengan wanita lain

2024-09-06

17

⁵

Monaa kamuuu canteek bgt🤭

2024-11-16

0

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

thalia km harus kuat yaa

2024-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
86 PART 86
87 PART 87
88 PART 88
89 PART 89
90 PART 90
91 PART 91
92 PART 92
93 PART 93
94 PART 94
95 PART 95
96 PART 96
97 PART 97
98 PART 98
99 PART 99
100 PART 100
101 PART 101
102 PART 102
103 PART 103
104 PART 104 END
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85
86
PART 86
87
PART 87
88
PART 88
89
PART 89
90
PART 90
91
PART 91
92
PART 92
93
PART 93
94
PART 94
95
PART 95
96
PART 96
97
PART 97
98
PART 98
99
PART 99
100
PART 100
101
PART 101
102
PART 102
103
PART 103
104
PART 104 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!