PART 2

"Apa hari ini kamu akan pulang telat lagi, Mas? " tanya Thalia sambil mengaitkan setiap kancing kemeja Andre hingga terpasang sempurna.

Selain memanjakan Andre dengan makanan kesukaan suaminya, Thalia juga memberikan perhatian-perhatian kecil, seperti yang ia lakukan saat ini, sebagai bentuk rasa sayangnya kepada sang suami.

"Aku akan usahakan pulang cepat."

"Benar ya, Mas?"

Andre mengangguk, Thalia pun tersenyum lebar, memperlihatkan gigi putihnya, berharap kali ini Andre akan menepati ucapannya.

Thalia merindukan kebersamaan dengan suaminya yang akhir-akhir ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaan daripada dengannya. Sudah satu bulan ini suaminya selalu pulang larut, tepatnya saat Thalia sudah terlelap. Itupun atas perintah Andre yang meminta Thalia tidak menunggu dan meminta Ia untuk tidur lebih dulu.

Thalia tidak pernah melayangkan protes. Justru Ia berusaha memaklumi apalagi Thalia tahu jika suaminya sibuk dengan pabrik yang baru dibangun di daerah Malang.

"Oke, aku akan memasak untuk makan malam kita." Thalia tidak memudarkan senyumannya. Ia mengambil alih dasi satin dari tangan Andre kemudian memasangkan di leher suaminya. "Mau dimasakin apa?" tanya Thalia disela aktivitasnya.

"Kare ayam, perkedel, sama sambal goreng ebi." Jawabnya.

"Oke." Thalia menyimpulkan dasi, dengan Andre mengaitkan kancing di bagian lengannya. "Sudah selesai, sebaiknya kita turun sekarang."

Sepasang suami istri itu menuruni anak tangga dengan saling bergandengan tangan menuju ruang makan. Sesampainya, Andre melepaskan tautan tangan mereka. Pria itu berinisiatif menarik kursi untuk Thalia.

"Manisnya. Terimakasih Mas." Thalia mendaratkan bokongnya sambil tersenyum mendapatkan perhatian lebih dari Andre.

Thalia menyendokkan nasi goreng dari wadah, memindainya ke piring Andre beserta kerupuk dan juga acar. "Sudah cukup sayang. " Andre menahan tangan Thalia yang hendak menyendokkan lagi nasi untuknya. Tidak memungkinkan ia sarapan dengan porsi yang banyak, sedangkan Mona membawakannya sarapan dengan menu yang sama.

Thalia mengerutkan keningnya. "Tumben sekali Mas makan hanya sedikit. Apa perut Mas bermasalah?" tanya Thalia khawatir, mengingat jika Andre mempunyai masalah pada lambung.

"Tidak sayang." Andre menggenggam tangan Thalia, lalu mengusapnya dengan ibu jarinya. "Mendadak Mas tidak berselera." Lanjut Andre memasang wajah memelas yang dibuat-buat, hanya untuk mengelabui Thalia.

"Apa ada masalah di kantor?" Thalia melayangkan lagi pertanyaannya seraya memerhatikan wajah Andre.

"Tidak ada." Sahut Andre sambil menggeleng samar. "Entahlah, Mas juga bingung."

"Kalau begitu, aku akan membuatkan jus untukmu, Mas." Thalia ingin bangun, lagi-lagi Andre menahannya.

"Tidak perlu sayang, baiknya kita sarapan." Ajak Andre.

Tidak menaruh curiga, Thalia menuruti perintah Andre. Thalia mendaratkan bokongnya kembali di atas kursi. "Siang nanti aku akan pergi ke panti, Mas." Thalia menyendokkan nasi, kali ini memindai ke atas piringnya.

"Pergilah, sayang. Jangan lupa, penuhi kebutuhan anak-anak disana."

Thalia menatap suaminya dengan kagum. Satu lagi sikap Andre yang paling Thalia suka, sikap dermawan suaminya. Memiliki harta yang melimpah tidak membuat Andre perhitungan. Justru sebaliknya, Andre kerap berbagi kebaikan dengan orang lain dan membantu orang-orang yang kesusahan.

"Iya Mas. Nanti sebelum ke panti, aku akan mampir ke Swalayan." Ujar Thalia

"Ayo kita sarapan." Ucap Andre menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Bergumam lezat, merasakan masakan Thalia yang diakuinya sangatlah enak. Sewaktu mereka berpacaran, Thalia kerap mengikuti kelas memasak sehingga membuat Thalia menguasai ilmu aneka masakan dari berbagai daerah.

Mereka sarapan diselingi obrolan ringan diantara mereka, sampai sarapan selesai. Andre mengambil gelas berisi air putih yang ada di depannya kemudian meneguknya.

"Masakanmu selalu menjadi favorit, Sayang." Andre mengecup pipi Thalia membuat pemilik kulit putih itu merona. "Terimakasih."

"Mau aku antar bekal makan siang?" Tawar Thalia

"Tidak perlu sayang. Hari ini, aku di undang makan siang oleh Pak Irwan."

Andre memeriksa arlojinya, jarum pendek sudah menunjukkan pukul enam lewat lima belas. "Aku harus berangkat sekarang, Sayang. Khawatir macet."

Sepasang suami istri itu berdiri bersamaan. Thalia mengambil tas serta jas Andre yang tadi ia sematkan di sandaran sofa, kemudian memberikannya kepada Andre.

Seperti biasanya, Thalia mengantar Andre sampai depan rumah. "Hati-hati berkendara dan jangan lupa memberi kabar." Ucap Thalia mengusap punggung suaminya.

"Baiklah Nyonya Miles," Andre mencubit pipi Thalia, "begitu sampai, Aku langsung menghubungimu. Already miss you."

"I miss you too."

Andre memberikan kecupan lagi di bibir Thalia yang dibalas oleh Thalia sebelum masuk ke dalam mobil.

Andre menurunkan kaca mobil, pria itu tersenyum.

"Jangan lupa dengan pesanku loh, Mas." Thalia mengingatkan lagi.

"Iya Sayang, aku akan memberimu kabar. Aku pergi dulu." Andre menekan klakson, lalu melambaikan tangannya, kemudian pria itu melajukan kendaraan roda empatnya itu. Sesuai dengan janjinya kepada Mona, Andre langsung menuju apartemen yang di tempati Mona. Apartemen yang dibelinya setelah dua bulan mereka merajut kasih.

Thalia berdiri sampai mobil yang dikendarai Andre keluar dari pagar kemudian Ia kembali ke kamar. Thalia menarik laci meja mengeluarkan alat tes kehamilan yang dibelinya kemarin.

Sudah 10 hari, Thalia terlambat datang bulan, mendatangkan harapan memiliki buah hati. Segera, ia melakukan tes kehamilan.

Beberapa menit kemudian, Thalia mengangkat alat tes kehamilan itu dari cawan berisi urine. Ia memerhatikan tes pack tersebut. Hanya terdapat satu garis. Harapan yang sempat timbul di hatinya seketika runtuh, bersamaan dengan air mata yang menetes.

"Istrimu itu mandul, Nak. Dia tidak akan bisa memberikan keturunan untukmu. Lebih baik kamu tinggalkan dia, lalu menikah lagi."

Tiba-tiba ucapan dari Ibu mertuanya terngiang lagi di dalam pikiran Thalia. Dadanya semakin terasa sesak, seolah pasokan oksigen di dekatnya menipis. Thalia menutup wajah dengan telapak tangannya, ia menangis menumpahkan kepedihannya.

Meskipun Andre sosok pria yang sangat menyayanginya, dan tidak pernah menuntut keturunan, tetap saja kehadiran anak akan menjadi pelengkap rumah tangganya bersama Andre.

Pernah terbesit dalam pikirannya untuk mengadopsi seorang anak, namun keinginannya itu ditentang Ibu mertuanya. Bukannya didukung, Ibu mertuanya justru meminta agar Ia melepaskan Andre. Yang benar saja.

Thalia menarik napas panjang, memikirkannya semakin membuat Thalia bersedih dan tertekan. Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan, bukan? dan yang Thalia lakukan selama ini, ia bersabar dengan takdir yang di berikan Tuhan untuknya. Thalia yakin, setelah badai ada pelangi yang datang membawa keindahan.

Seperti itulah konsep kehidupan. Disaat ujian datang, disitulah Tuhan sedang menunjukkan cintaNya.

Thalia mengusap air mata. Ia beranjak dan bersiap untuk pergi ke panti asuhan.

Ya, panti asuhan adalah tempat favoritnya untuk mencari kesenangan dan ketenangan. Bermain bersama anak-anak yang tinggal di panti, akan membuat perasaannya jauh lebih baik.

Terpopuler

Comments

Miyagi Mitsui

Miyagi Mitsui

kena kuat mental bacanya..pusing2 cari cerita tadi..tiada yang mengena di hati..di sini aku berlabuh thorr..sebab suka cerita yg banyak cabarannya.

2025-02-08

1

⁵

Harus banyak bersabar utk mmbaca bab selanjutnyaa...
ini baru awal,masih ada manis2nya utk istri sah.

2024-11-16

0

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

mngkn karna hal ini Andre punya wanita lain

2024-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
86 PART 86
87 PART 87
88 PART 88
89 PART 89
90 PART 90
91 PART 91
92 PART 92
93 PART 93
94 PART 94
95 PART 95
96 PART 96
97 PART 97
98 PART 98
99 PART 99
100 PART 100
101 PART 101
102 PART 102
103 PART 103
104 PART 104 END
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85
86
PART 86
87
PART 87
88
PART 88
89
PART 89
90
PART 90
91
PART 91
92
PART 92
93
PART 93
94
PART 94
95
PART 95
96
PART 96
97
PART 97
98
PART 98
99
PART 99
100
PART 100
101
PART 101
102
PART 102
103
PART 103
104
PART 104 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!