aneh sekali

Zoya segera membuatkan pesanan yang di minta oleh manajernya.

"jadi dia adalah chef ahli gizi yang baru datang ya pak Andi."kata seorang juru masak dapur perusahaan saat melihat Zoya memasak.

"iya, dia akan menangani makanan yang akan di makan oleh CEO kita."

"benarkah, apa CEO kita memiliki masalah pencernaan sampai harus memakai chef ahli gizi."

"sebenarnya tidak, dia bisa makan apapun, tapi yang paling utama ya masakan yang sedang di masak oleh nona Zoya itu."

"apa, aneh sekali."

"CEO kita yang baru memang aneh, tapi lebih aneh lagi, kalau habis makan seperti orang ngidam, makan salad buah."

"itu namanya bukan salad buah tapi rujak."

"itu ludah kita, kalau orang luar bilangnya salad."kata Andi sambil di barengi oleh tawa karyawan dapur.

"sudah selesai pak Andi, silakan bawa ke CEO. Semoga dia menyukai masakan saya ini."kata Zoya sambil menggeser nampan ke hadapan Andi.

"baiklah, terima kasih nona Zoya, saya bawa ini dulu ke CEO itu."

"silakan."

Andi segera pergi dari dapur perusahaan dan melangkah menuju ke ruangannya CEO.

"jadi anda adalah seorang chef ahli gizi itu."kata seorang juru masak.

"itu benar, saya ada di dapur ini untuk menentukan nilai gizi yang akan di masak oleh anda semuanya."

"apa itu tidak menggangu pekerjaan kamu,"

"iya, apa lagi kami masak dalam porsi besar."

"tidak, karena saya hanya akan mengontrol kualitas dan kuantitas dari masakan itu, sebelum dan sesudah di olah."

"oh begitu, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang."

"ayo kita mulai dari pemilihan bahan makanan, dan cara anda semua membersikan bahan makanan itu."

"baiklah."kata semua karyawan dapur.

Zoya dan karyawan dapur segera mengerjakan apa yang di katakan oleh Zoya.

"nah ini cara mengupasnya seperti ini, agar nutrisi dalam sayuran ini tetap terjaga."

"seperti ini ya nona Zoya."kata seorang perempuan karyawan dapur.

"iya benar."jawab Zoya dengan kata-kata yang lembut dan bersahabat.

"nona Zoya."kata Andi yang tiba-tiba masuk dan memanggil Zoya.

"iya pak Andi ada apa."

"ada yang mau bertemu anda."

"siapa pak."

"halo Zoya, apa kabar."

"kamu...."kata Zoya sambil menunjuk pria yang ada di depannya.

"kenapa, apa kamu mau melarikan diri lagi."

"maaf, pada anda berdua saling kenal."

"iya."jawab pria yang berdiri menantang Zoya.

"tidak kenal."jawab Zoya dengan menyilangkan kedua tangannya.

"oh..."jawab Andi yang langsung mundur kebelakang.

"sepertinya bos kita mendapatkan lawan berdebat yang sulit di tandingi."

"benar tuan Alex, dan ini untuk pertama kalinya saya melihat tuan James tersenyum seperti itu."

"iya senyum yang di sukai wanita, tapi tidak di sukai oleh Chet kita itu."jawab Alex lirih.

"benarkah begitu nona Zoya Orlando."kata pria yang ternyata adalah Raka.

"benar, bahkan sampai sekarang saya tidak tau nama anda siapa, lalu bagaimana saya bisa kenal dengan anda tuan CEO."

"oh jadi kamu tidak tau nama saya."

"benar, karena itu bukan hal penting. Permisi saya mau kerja lagi. Auuu."kata Zoya yang berbalik dan menjerit.

"mau kemana kamu nona Zoya."kata Raka sambil meraih pinggang Zoya dan melilitnya dengan tangan kekarnya.

"lepaskan saya tuan, kalau tidak anda bisa saya tuntut."kata Zoya yang meronta ingin melepaskan diri.

"oh lakukan saja, kalau bisa sekarang saja, agar aku bisa resmi menjadi suami kamu tanpa susah payah nona Zoya Orlando."

"kamu...."kata Zoya sambil membulatkan matanya.

"kenapa, apa kamu takut atau malu karena wajah kamu jadi memerah seperti kepiting rebus."

"lepaskan, ini di dapur banyak yang melihat."

"kami tidak melit kami balik badan."kata Alex yang menghadap ke tembok.

"iya, jadi silahkan lanjutkan saja."tambah Andi.

"kalian..... Aku mengundurkan diri sekarang juga."

"maaf tidak bisa, karena kontrak itu sudah resmi sejak hari ini, dan sampai aku memutuskan kontrak itu."

"apa, bagaimana mungkin itu bisa terjadi."

"bukankah di kontrak sudah di tuliskan, kamu bisa berhenti jika saya sebagai klien kamu memutuskan untuk memperhatikan kamu, jika apa yang kamu masak tidak sesuai dengan selera saya."

"itu memang benar, tapi itu belum bertanda tangan, karena saya masih dalam percobaan."

"tadi kan sudah saya bilang, kontrak itu tidak bisa di batalkan, itu karena saya sudah menandatangani kontrak itu."

"kapan anda menandatangani kontrak itu."

"baru beberapa menit yang lalu, jadi nona, kalau kamu ingin berhenti ada dua jalan."

"katakan apa itu."kata Zoya yang terus berusaha keluar dari pelukan kekar tangan Raka.

"pertama, kamu menjadi istri saya."

"apaaa."

"kedua kamu harus membayar denda yang sangat besar."

"berapa jumlah denda yang harus aku bayar."

"sepuluh triliun."bisik Raka dekat dengan telinga Zoya.

"apaaaa."kata Zoya yang menggeser kepala dan membuat bibir Raka menempel di bibinya.

"terima kasih hadiah perjumpaan kita nona Zoya."kata Raka sambil melepas badan Zoya yang mematung dan memegangi bibirnya.

"Alex, Andi ayo pergi."kata Raka yang tersenyum melihat Zoya yang berdiri mematung.

"baik boss."jawab keduanya yang langsung mengikuti langkah Raka yang keluar dari dapur perusahaan.

"hukk hukk hukk hukk."stara Zoya yang cegukan dan mematung.

"nona Zoya, apa anda baik-baik saja."kata seorang rekan Zoya.

"hukk hukk iya kalian teruskan dulu hukk pekerjaan kalian hukk saya ke ruangan saya dulu hukk."kata Zoya yang langsung berlari keluar menuju ke ruangannya.

"bagaimana bisa aku...."kata Zoya setelah minum untuk menghilangkan cegukan yang di alaminya.

"ah Zoya, tapi kenapa rasanya seperti pernah merasakan bibir dia ya."kata Zoya sambil memejamkan matanya.

Zoya kembali tersentak dan membuka matanya, saat bayangan bibirnya menyentuh bibir Raka.

"ah Zoya kenapa kamu mengingat hal itu lagi sih. Tidak aku harus melupakan hal itu, baiklah Zo, ayo kita bekerja dan melupakan ciuman yang kamu lakukan tadi."kata Zoya sambil melangkah ke dapur lagi.

Zoya berusaha keras melupakan kejadian singkat tapi berkesan itu.

Walau pun dia selalu mm mengingat hal itu di saat bekerja.

Sementara itu di ruangan Raka.

"Lex ada apa dengan Raka, kenapa senyum-senyum sendiri seperti itu."

"enggak ya tau kenapa dia begit An, tapi yang jelas ini pertama kalinya dia seperti orang stres sejak enam tahun yang lalu."

"Kamu benar, kita yang berteman sejak kecil saja tidak pernah melihatnya seperti itu,"

"iya aneh sekali, sebenarnya apa yang terjadi di dapur tadi ya."

"aku mana tau, kan kita menghadap ke tembok."

"kamu benar, boss boss oh boss. Raka."kata Alex dengan suara keras.

"isss kamu ini Lex, kenapa teriak seperti itu, menyebalkan."

"kamu yang menyebalkan Raka, dari tadi kamu di diamkan tanpa di suruh duduk, malah senyum-senyum sendiri seperti orang kerasukan jin saja."

"siapa juga yang kerasukan, dan siapa juga yang menyuruh kalian berdiri, apa gak lihat banyak kursi di ruangan ini."

"Raka...."kata Alex dan Andi bersamaan.

"isss kalian ini."

"apa.,"

"enggak jadi."kata Raka sambil tersenyum manis.

"dasar aneh."

"biar."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!