Alex segera meminta pihak dapur untuk menyiapkan makanan siang untuk Raka.
"Zo, bos minta nasi goreng buatan kamu itu."kata kepala chef.
"baik chef buar saya siapkan."
"dan jangan lupa antarkan sendiri nasi goreng itu ke ruangan boss."
"tapi chef."
"tidak ada tapi Zoya, itu permintaan boss kamu sekarang. Apa kamu mengerti."
"baiklah akan aku lakukan."kata Zoya yang akhirnya mengikuti perintah kepala chef.
"apa sih mau nya pria itu, aneh sekali."gumam lirih Zoya.
"Zoya, beruntung sekali kamu bisa menemui CEO kita itu."kata Erika.
"untung dari mananya Erika, yang ada aku sebel di buat dia."
"kamu beruntung karena tidak semua wanita bisa di panggil dia."
"memangnya kenapa."
"apa kamu tau, kalau dia itu sudah seperti alergi sama wanita."
"alergi dari mananya Erika, aku saja risih dengan pandangan liar dia itu."
"kamu tau gak, tadi pagi dia mem-blacklist seorang wanita yang di pilih oleh tuan Johannes sebagai sekertaris pribadinya."
"apa, bagaimana bisa dia melakukan itu."
"itu Karena dia trauma dengan wanita, dan ada gosip kalau dia itu pria bengkok."
"maksud kamu pria bengkok bagaimana."
"pria gay Zoya."
"apa..."kata Zoya terkejut.
"sudah jangan terkejut begitu, cepat bawa troli itu ke ruangannya. jangan takut, dia itu pria bengkok kok."
"ya sudah lah aku pergi dulu."kata Zoya sambil mendorong troli makanan ke ruangan CEO.
Tok tok tok
"masuk....."kata Raka yang masih fokus pada pekerjaannya.
Zoya segera masuk sambil mendorong troli makanan.
"tolong tunggu sebentar."kata Raka yang masih saja terus fokus pada laptopnya.
"dia tampak sangat menawan kalau seperti itu. Ah Zoya apa yang kamu pikirkan sih. Dia itu pria bengkok."batin Zoya yang langsung mengalihkan pandangannya.
"apa itu nasi goreng yang kamu buat tadi."kata Raka sambil membuka kaca matanya.
"ah iya, silahkan menikmati."kata Zoya dengan tenang saat menyajikan nasi goreng buatannya di depan Raka.
"terima kasih, kenapa kamu berdiri seperti itu."kata Raka saat melihat Zoya berdiri di sampingnya.
"maaf ini adalah tugas saya, dan kami sebagai chef tidak boleh berdiri dengan klien."
"oh begitu, duduklah."
"maaf, kami duduk satu meja dengan klien kami."
"oh begitu. Aku bilang duduk ya duduk Zoya Orlando."kata Raka yang berdiri dan mengandeng Zoya untuk duduk di sampingnya.
"ini tidak sopan..."kata Zoya yang akan berdiri lagi dari duduknya.
"duduklah dan temani aku makan."kata Raka menahan tangan Zoya.
Zoya akhirnya menuruti keinginan Raka dan menemani Raka makan, sambil menarik nafas panjang.
"apa kamu sudah makan."
"ini belum waktunya bagi kami untuk makan."
"buka mulut kamu."kata Raka sambil menyodorkan sesendok makan nasi goreng.
"tapi..."kata Zoya yang tidak mengerti maksud Raka.
"buka mulut kamu Zoya Orlando. Cepatlah pegal tangan ku."kata Raka sambil menatap Zoya yang acuh padanya.
Zoya menarik nafas dalam-dalam dan membuka mulutnya.
"pria yang aneh, tapi kenapa banyak orang yang terpesona sama dia, aneh sekali."
"dia terlihat imut saat makan."batin Raka sambil tersenyum.
"Kenapa dia selalu menatapku seperti itu, bukankah dia itu pria bengkok, tapi kenapa mirip pria mesum."batin Zoya sambil mengunyah nasi goreng di mulutnya.
"lucu sekali wajah waspada nya itu, dia memang seperti itu, selalu waspada tapi saat mabuk dia kehilangan kewaspadaannya dan menjadi sangat liar di ranjang."batin Raka sambil menyodorkan sesendok nasi goreng lagi pada Zoya.
"ah sabar Zoya, hanya hari ini saja kok. Besok kamu tidak akan bertemu pria bengkok ini."batin Zoya yang merasa risih dengan tatapan liar Raka.
"lucu sekali wajahnya itu. Tapi apa benar dia tidak mengingat malam itu."batin Raka sambil terus menyuapkan nasi goreng pada Zoya, dan Zoya hanya pasrah menerima suapan itu.
Tanpa terasa nasi di piring Raka sudah hampir habis.
"bukalah mulut kamu ini suapan terakhir."
"tapi..."
"cepatlah buka."kata Raka sambil menatap wajah Zoya yang ragu.
"boss, oh maaf."kata Alex saat Zoya menerima suapan terakhir Raka.
"maaf, saya permisi dulu."kata Zoya yang langsung berdiri dan beranjak pergi.
"Alex....."kata Raka dengan tatapan mata yang tajam.
"maaf bos, gak tau kalau bos sedang...."
"sedang apa, kamu itu kenapa masuk gak ketuk pintu dulu, dia jadi lari kan."kata Raka sambil memasukkan sisa nasi goreng ke mulutnya sendiri.
"biasanya juga begitu bos. Tapi..."
"tapi apa."
"tapi boss aneh sekali hari ini."
"aneh dari mananya."
"dari tadi pagi boss sudah aneh, sejak makan nasi goreng itu, dan di tambah boss mau makan dengan sendok yang sama dengan asisten chef itu."
"memangnya kenapa kalau aku melakukan itu."
"gak apa-apa sih bos, cuma sejak kapan boss berani mendekati cewek lagi."
"apa kamu kira aku tidak normal."
"ya jelas kalau aku berpikir seperti itu bos, setelah bos cerai enam tahun yang lalu, boss tidak pernah mendekati cewek lagi, tapi tadi..."
"hentikan penilaian kamu itu, ada apa kamu kesini."
"mau menyerahkan informasi yang boss minta."
"berikan itu padaku."kata Raka yang kemudian membuka informasi yang di berikan oleh Alex.
"bagaimana boss, apa kami dapat bonus."
"baiklah ada bonus untuk kalian, tapi karena kalian kerjanya lebih dari satu jam, bonusnya di potong."
"apa boss."kata Alex terkejut.
"dan khusus kamu, bonusnya hanya dua puluh persen saja."
"loh kok bonusku sedikit sendiri boss."
"itu karena kamu masuk ruangan ini tanpa mengetuk pintu dan membuat dia lari."
"apa, bagaimana bisa seperti itu boss, itu tidak adil."
"kalau kamu protes lagi, bonus kamu tidak akan aku berikan."kata Raka sambil membaca informasi yang ada di tangannya.
"ya sudah lah, terserah boss saja."
"mau kemana kamu."
"mau ke meja kerjaku, dari pada di sini makin habis bonusku."kata Alex yang sedang sewot sama Raka.
"aku memanggil kamu bukan untuk memotong bonus kamu."
"lalu untuk apa."
"bawa troli makanan dan piring ini keluar."
"apa."
"cepat bawa keluar, maka akan aku kembalikan bonus kamu."
"benarkah bos."
"iya tapi hanya dua puluh persen."
"ya sudahlah, kalau begitu aku keluar saja, lumayan lah untuk tambahan."kata Alex berjalan keluar dengan mendorong troli makanan.
Raka membaca semua informasi tentang Zoya dengan detail dari awal sampai akhir.
"ternyata kamu di adopsi oleh keluarga Orlando, dan kamu berhasil menurunkan berat badan kamu dengan sangat baik, dan mengubah kamu menjadi sangat cantik, pantas saja mereka tidak menemukan kamu."kata Raka sambil menutup informasi yang di terimanya.
Sementara itu Zoya segera berlari menuju ke lift.
"aduh malunya, kenapa aku mau di suapi oleh dia sih. Ah Zoya ada apa dengan kamu sih. Sadar Zoya dia itu pria bengkok."kata Zoya yang kesal dengan dirinya sendiri.
"baiklah, sekarang waktunya ke HRD."kata Zoya sambil melangkah ke ruangan manajer HRD.
Tok tok tok.
"masuk."kata seorang pria dari dalam ruangan.
"permisi pak, saya mau mengambil surat yang sudah di janjikan oleh bapak."
"Zo, apa kamu yakin dengan keputusan kamu."
"iya pak."
"baiklah, ambil dua amplop ini."
"terima kasih pak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments