Gabi nda punya hutang

Di sekolah, Glady terus melamun membuat sahabatnya menatap heran dirinya. Dari datang sekolah hingga istirahat, Glady tak seperti biasanya hingga kedatangan  Tasya membuat Glady dan Nadia tersentak kaget saat Tasya menggebrak meja dengan keras. 

‘Bruk’

“Leak loncat ! “ latah Nadia sampai mengelus dadanya. 

“Lo bertiga kenapa sih ! “ ujar Nadia kesal. “ Bisa nggak sih, setahun aja nggak gangguin kita ! “.

“Gue ada urusan sama temen lo itu ! “ tunjuk Tasya ke arah Glady yang menatapnya malas. 

“Urusan apa ? “ tanya Glady malas. 

“Tolong jauhin kak Dalvin ! Dia itu milik gue ! “ pinta Tasya tegas. 

“Yang mau deketin cowok situ siapa ? Orang dia yang deketin gue.. “ sahut Glady kesal. 

“Jangan ngeles deh ! Gue ingetin lo ya jangan deketin Kak Dalvin lagi ! “ kata Tasya mewanti-wanti agar Glady tidak mendekati pria yang dia suka. 

“Ya ya sana pergilah ! “ usir Glady malas. 

Setelah kepergian Tasya dan kedua temannya, Glady kembali menyandarkan tubuhnya ke dinding kelas. Kedua matanya tertutup sempurna. 

“Lo lagi ada masalah ya, Lad ? “ tanya Nadia dengan wajah penuh penasaran. 

“Bukan masalah lagi, udah puncaknya “ kata Glady serak. Isak tangisnya terdengar lirih membuat Nadia menatap Glady bingung. 

“Hey, jangan nangis ! Cerita sama gue, lo sebenarnya kenapa ? “ Glady membuka kedua matanya. Bola matanya berkaca-kaca, kedua sudut matanya tergenang air yang siap meluncur kapan saja. 

Glady menatap Nadia dengan sendu, bibirnya terasa keluh saat ingin bercerita. Dengan mengatur nafasnya, Glady mulai menceritakan kejadian kemarin kepada sahabatnya. Nadia yang mendengar itu sontak membulatkan kedua matanya. 

Dia tak habis pikir dengan jalan pikiran keluarga sahabatnya itu. Nadia kembali menenangkan Glady, dia memberikan beberapa tisu kepada sahabatnya. 

“Gilaaaaakkk ! Bener-bener gila ! Bisa-bisanya dia seperti itu. Lebih baik Child-free aja nggak sih daripada punya anak tapi nggak mau ngurusin dan orang tua lo juga sama. Nggak muat thinkingan gue mikirnya, gilaaaaaaaa ! “

“Apa lagi gue, Nad.. Nggak habis pikir, “

Nadia menggelengkan kepalanya pusing mendengar cerita sahabatnya yang sangat di luar ambasador. 

Sementara di sisi lain, Gabriel tengah menatap guru yang menjelaskan tentang pertambahan dan pengurangan di papan tulis. Wajah bete Gabriel sangat kentara apa lagi mendengar istilah-istilah hutang. 

Tangan gemuknya menggaruk wajahnya dengan kesal. ‘Hutang mulu pelasaan dibahas bu gulu, nabung dulu nda bica kah ? ‘ gumamnya dalam hati. 

“Sekarang Gabriel, delapan dikurangi enam berapa ? “ tanya seorang guru berkacamata. 

Gabriel tak menanggapi, dia masih dengan pikirannya sendiri mengenai penjelasan gurunya itu. Beberapa kali dipanggil, Gabriel tak kunjung menjawab membuat guru itu langsung mendatangi meja Gabriel. 

“Gabriel ! “

Anak perempuan yang duduk disebelah Gabriel segera menepuk punggung Gabriel dengan kuat. 

‘Bugh ! Bugh ! ‘

Tepukan itu membuat Gabriel terlonjak kaget, dia menatap kesal anak perempuan yang menatapnya polos. 

“Cakittt tau ndaaa culiiiiiiii !! “ pekik Gabriel kesal. 

“Namaku Suuullliiii pakeee LLLLLL bukan Culliiiiii ! Kau kila aku penculi khaaaa !! “ pekik Suri tak kalah kesal. 

“Siapa suluh di panggil bu Kista nda jawab,  ya cudah Suli tepok kelas punggung na citu ! “

Ibu Christa menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kedua bocah itu sama-sama mempertahankan egonya sehingga dia harus meleraikan keduanya dan meminta Gabriel untuk fokus, namun jawaban Gabriel membuat Ibu Christa tepuk jidat. 

“Fokus ya Gabriel jangan melamun, “

“Gimana nda melamun, olang yang dipelajali hutang. Gabi kan nda punya hutang, kok diminta bayalin.. “

Di sisi lain, seorang pria tampan tengah mengatur emosinya yang memuncak saat melihat istrinya bercanda ria dengan lawan jenis di sebuah cafe yang sama tempatnya bertemu sahabatnya Reza dan kembarannya yang kebetulan ada pekerjaan di kota itu. 

Reza dan kembarannya berusaha menenangkan sahabatnya yang sudah bersiap untuk melabrak istrinya dan selingkuhannya. 

“Jangan gegabah, kita dengarkan saja pembicaraan mereka, “ usul kembaran Reza kepada sahabatnya. 

“Ta–, “

“Kamu kapan menceraikan suamimu yang jarang pulang itu ? Aku lelah menunggu terlalu lama, sayang. Kamu tahukan, tujuan kepulanganku kali ini, “ Wanita itu mengangguk paham. 

“Aku sudah menggugatnya sayang, “ jawab wanita itu. 

“Benarkah ? Tidak sia-sia kepulanganku kali ini. Kau memang yang paling terbaik sayang ! “ Pria itu dengan tak tahu malu mencium bibir wanita dihadapannya dengan perasaan senang. 

“Anj** ! Tempat umum woyyyy ! Jangan kayak orang susah, hotel terdekat banyak ! “ celetuk Reza yang duduk menghadap kedua pasangan itu. 

Membuat kedua pasangan itu kesal karena sudah mengganggu. Wanita itu tampak tak mengetahui keberadaan suaminya sehingga dia biasa saja tanpa curiga.

“Ck ganggu ! “ umpat pria itu kesal. 

“Sayang, aku pulang dulu ! “ ujar wanita itu sedikit tergesa-gesa. 

“Kenapa ? “ tanya pria itu heran. Wanita itu menunjukkan ponselnya yang terdapat pesan singkat dari suaminya. 

“Ck ! Suamimu itu ! Nanti malam kita bertemu lagi ya sayang, aku masih merindukanmu ! “ ucapnya. 

“Baiklah ! “ Wanita itu bergegas pergi dengan sedikit tergesa-gesa sedangkan pria yang bersama wanita tadi juga pergi setelah membayar bill. 

“Gamaaa hey kamu mau kemana ?! “ tanya Reza heran. 

“Gue pergi dulu, ini untuk bayar billnya ! “ ujar Gama memberikan beberapa lembar uang berwarna merah membuat Reza kesal. 

“Weeee uangnyaaaa ! “ pekik Reza kesal.  Gama tak peduli dia bergegas ke parkiran mobilnya dan menyusul istrinya yang pulang ke rumah. Ya, Gama mengirimkan pesan kepada istrinya untuk segera pulang. 

“Sudahlah, ayo kita habiskan setelah itu pulang. Bunda dan daddy pasti sudah tiba di rumah, “

“Baiklah, “ sahut Reza. 

*

*

*

*

Glady tiba di rumah berpapasan dengan Patricia yang baru pulang dari luar. Tanpa menyapa adiknya, Patricia bergegas ke dalam dengan wajah panik. Glady yang melihat itu merasa bingung sekaligus heran, tak lama mobil yang dikendarai Gama masuk di halaman rumah. 

Hal yang sama dilakukan Gama, membuat Glady bingung, “ Mereka berdua kenapa sih ? “ tanya Glady dalam hati. Tak mau ambil pusing Glady masuk ke dalam rumah dan disambut tangisan Ella yang menggelegar. 

“Mama, Ella kenapa menangis ? “ tanya Glady bingung. 

Lediana hanya menaikan pundaknya seraya memberikan bayi itu kepada putrinya. Gabriel seperti biasa memilih berada di kamarnya sedang ngambek karena daddy nya tidak menjemputnya dan yang menjemputnya adalah tetangga sebelah. 

Saat Glady hendak masuk ke kamarnya bersama keponakannya tiba-tiba saja bunyi barang jatuh dan teriakan dari kamar kakaknya. Lediana juga mendengarkan hal itu membuatnya bergegas menuju kamar putri dan menantunya. 

“Siapa pria itu, Cia ! Apa dia yang kamu bilang teman yang ternyata selingkuhanmu ?” tanya Gama emosi. 

Patricia tampak diam, tanpa menjawab pertanyaan suaminya. Dia sedikit takut saat suaminya melempar ponselnya saat Patricia hendak membalas pesan seseorang untuk mengabari bahwa dirinya sudah tiba di rumah. 

“JAWAB CIAAA !! KENAPA KAMU BERMAIN API DI BELAKANGKU !! “ bentak Gama membuat Patricia terlonjak kaget. Namun, bukan Patricia namanya kalau tidak bisa membantah tuduhan suaminya. 

“Kamu ini kenapa sih, datang, marah-marah sama aku. Aku baru sampai rumah loh, ngabarin kamu tapi kamu malah lempar ponsel aku.. “

“Jangan mengalihkan pembicaraan, Cia ! Katakan padaku siapa pria itu ! “ kata Gama dengan suara yang lebih keras. 

“Ada apa ini ? Kalian kenapa bertengkar ? Didengar tetangga malu ! “ seru Lediana yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar dengan pintu kamar yang terbuka lebar. 

Gama yang melihat mertuanya masuk dan ikut campur sangat tidak suka, apalagi mertuanya membela istrinya yang sudah benar-benar salah. 

“Mama nggak suka lihat kamu bentak anak mama, “

“Tapi Cia salah ma, dia bermain api dibelakang Gama. Bagaimana bisa Gama diam saja diperlakukan seperti itu ! “.

“Sudahlah, Gama. Berikan istrimu kebebasan.. Jangan selalu mengekangnya.. “ kata Lediana santai, Gama tak habis pikir dengan ucapan mertuanya yang tidak mempermasalahkan putrinya berselingkuh. 

“Ma, Cia ini istri Gama. Bukan sing—”

“Ada Glady yang jaga kedua anak kamu, biarkan Cia hidup sesuka hatinya, “ kata Lediana yang membuat Gama sakit kepala. 

Bahkan tanpa Gama sadari kedua wanita itu saling menukar kode, agar Gama tidak lagi membahas mengenai tugas Patricia. 

“Astagaaaa, aku dapat istri begini mungut dari mana, coba??!! “

Terpopuler

Comments

A R

A R

keluarga gila. lama2 glady ikut gila kl msh tinggal disitu

2024-08-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!