* Beberapa bulan kemudian *
"mas aku suka sama kamu"
"maaf saya sudah punya calon istri"
"kan masih calon mas, belum sah, lagian mas dan dia juga jauh, mas percaya dia setia disana?"
"walaupun dia ngga setia disana, saya yang akan setia disini"
Seorang wanita telah menyatakan perasaan nya kepada Ikhsan, namun Ikhsan telah menolaknya, ini bukan yang pertama kali wanita itu menyatakan perasaan nya, bahkan dia pun menyuruh Ikhsan untuk memutuskan hubungan nya dengan Shella.
"mas aku lebih siap kamu per istri sekarang daripada pacarmu"
"maaf, dia akan melakukan hal serupa denganmu bila saya mempersuntingnya sekarang, karena kerjaanku saja saya dan dia belum bisa melakukan itu, jadi tolong jangan buang-buang waktumu, cari lah yang lain, yang lebih baik dari saya"
"ngga ada yang lebih baik dari kamu mas, aku sayang nya sama kamu bukan yang lain"
Ikhsan merasa terganggu dengan wanita ini, dia tidak menyukai nya. Ikhsan selalu menghindar dari nya, namun ia terus mencari Ikhsan. Berbagai cara ia lakukan demi untuk mendapatkan hati Ikhsan.
* ditempat Shella *
Shella sedang sibuk dengan pekerjaan nya, dia tidak memperhatikan handphone nya. Dia menyandarkan kepala nya sejenak di kursi ruang kerjanya sambil mengecek handphone nya. Dia melihat ada pesan di sosial media nya.
"maaf Marshella mengganggu mu, apa benar kamu calon istri Ikhsan? Kalau memang benar, bisa kah kamu tidak egois dengan nya, kalian berhubungan jarak jauh, dia tidak memiliki teman untuk bersandar yang dekat dengan nya, selama ini dia dekat denganku, aku selalu memberi perhatian padanya, lepasin dia, aku akan menerimanya, aku mencintainya. Kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari dia, kamu wanita cantik dan memiliki karir yang bagus, pasti akan banyak pria diluar sana yang ingin memilihmu"
Shella menghela nafas panjang, dia sudah menyiapkan diri dan mentalnya untuk masalah seperti ini, walaupun hatinya agak panas membaca pesan ini, tapi tidak menggoyahkan perasaan nya kepada Ikhsan.
Shella tidak menggubris pesan tersebut, karena dia tau, hubungan mereka tidak akan mulus-mulus saja jalan nya, terlebih lagi hubungan mereka terpaut jarak dan waktu.
* ke esokan hari nya *
Wanita itu masih saja terus meneror Shella dengan pesan-pesan nya yang meminta untuk Shella memutuskan hubungan nya dengan Ikhsan. Itu sangat mengganggu Shella, bukan karena Shella cemburu tetapi karena risih setiap hari wanita tersebut mengirimnya pesan.
Shella belum sempat memberitahukan perihal ini kepada Ikhsan, karena dia masih sibuk dengan pekerjaan nya.
Disaat malam menjelang tidur, dia sedang memikirkan masalah ini, tiba-tiba Ikhsan menelpon nya.
"Hai"
"sudah mau tidur?" tanya ikhsan
"iya cape, hari ini banyak kerjaan"
"tapi sayang sehat kan?" Ikhsan sedikit mengkhawatirkan Shella
Shella mengangguk.
"kamu gimana hari ini?" Shella bertanya
"kerjaanku selesai di sini, aku besok pindah ke kota, jadi mulai besok aku akan menelponmu setiap malam"
Shella tersenyum. Ia senang, tapi dia juga sangat lelah. Ia mulai sedikit jenuh dengan hubungan nya. Shella terus mencari kegiatan agar dikepala nya bukan hanya Ikhsan saja. Dia ingin melupakan Ikhsan sejenak, ia butuh waktu untuk diri nya sendiri. Namun di hadapan Ikhsan, Shella bersikap seperti biasa, karena memang saat ini ia hanya butuh sendiri saja, bukan untuk memutuskan hubungan dengan Ikhsan. Terlebih lagi adanya masalah wanita yang mendekati Ikhsan, dia benar-benar tidak ingin memikirkan hal ini.
"cantik"
"dih gombal, kamu berharap aku bakal bilang kamu ganteng gitu?"
"hahaha, ganteng lah aku, kamu bilang kalau aku ngga ganteng, kamu ngga mau sama aku"
"ya ya ya, sampai mba Vania juga naksir berat"
Ikhsan mengeryitkan dahinya, dia terkejut, bagaimana Shella bisa tau soal wanita itu
"sayang tau darimana soal dia? Apa ada yang mengadu padamu?"
Shella tersenyum tipis
"ngga ada, dia langsung menghubungiku dan bilang kalau dia cinta sama kamu"
" astaga gila. Aku ngga pernah meresponnya, dia terus mengganggu ku, itu sangat menjengkelkan"
"hati-hati jangan terlalu benci"
"ngga usah mulai yank, aku ngga mungkin berpaling dari kamu cuma gara-gara wanita itu"
"trus wanita seperti apa yang bisa membuatmu berpaling dariku?"
"ngga ada, kamu sudah mengalihkan duniaku, jadi aku ngga bisa berpaling lagi dari kamu"
"yang bener?"
"kamu ngga percaya sama aku?"
"sedikit"
"gara-gara vania? Apa yang sudah dikatakan nya padamu?"
"aku egois, dan menyuruhku memutuskan hubunganku sama kamu" ucap Shella sedikit emosi
"Hah!! Gila!!, ngga cukup dia menyuruhku melakukan itu, sekarang kamu yang disuruh melakukan itu juga, ngga bener!"
"trus solusi nya gimana? Terus terang aku risih setiap hari dia mengirim pesan ke aku dan isi nya selalu menyuruh ku putus denganmu, itu sangat mengganggu"
"bisa kah kamu berhenti sementara untuk tidak membuka sosial media mu? Sampai dia tidak mengganggu lagi"
"baik lah" Mood Shella jadi tidak baik setelah membicarakan wanita itu.
"sayang janji, masalah ini ngga akan mempengaruhi hubungan kita"
"hhhmmm"
"tuh kan sayang jadi uring-uringan, ayo lah jangan gitu, aku ngga pernah sama sekali merespon dia"
"iya tau, aku percaya kamu, cuma mood ku sedang ngga baik, mungkin cape juga"
Ikhsan menghela nafas "ya sudah tidur lah, besok aku telpon lagi"
Shella mengangguk
"mmuach"
Shella hanya tersenyum dan tidak membalas ciuman Ikhsan
"ya sudah, kamu utang kiss hari ini sama aku, besok aku tagih 3 kali lipat"
"cih, dasar rentenir!"
"siapa suruh ngga bales kiss ku, ya sudah tidur lah, malem sayang, i love you"
"hhmmm, i love you too"
Akhirnya mereka mengakhiri percakapan hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments