Bab 8

Pagi ini Ikhsan bersemangat untuk bertemu Shella, walau semalam dia tidak bisa tidur karena terlalu bahagia.

Ikhsan sampai di rumah Shella,

"kuliah pagi ren?" sapa Ikhsan pada Rendy

"iya mas"

"De' aku mau ke kampus jangan pake motorku" Shella melarang Rendy menggunakan motor nya

"ada mas Ikhsan, mas.." Rendy mengangkat alis nya sambil menunjuk Shella

"ku jual motormu itu kalau ngga pernah kamu pakai!" Pekik Shella

" ngga apa-apa, aku minta ganti yang baru" jawab Rendy

"sudah sana ganti baju kalau mau ke kampus, aku yang antar" ucap Ikhsan sembari menggandeng Shella masuk ke dalam rumah rumah

"mau apa ke kampus?" tanya Ikhsan

"mau daftar wisuda"

"oh, ya sudah sana ganti baju dulu"

Shella membalik kan badan lalu memeluk Ikhsan "bentar, 5 menit, aku kangen"

Ikhsan tertawa kecil, dia melihat lagi sisi yang berbeda dari Shella. Ini pertama kali nya dia melihat Shella manja. Ia juga ngga menyangka Shella kini ada dipelukan nya. Bertahun tahun ia memendam dan mengubur perasaan nya. Namun setelah bertemu kembali, perasaan itu bukan nya hilang malah semakin mendalam.

Ikhsan membalas pelukan Shella dan mencium ujung kepala Shella. Ia sungguh bahagia cintanya kepada Shella bersambut bahkan cara Shella mencintai nya tidak seperti wanita-wanita yang pernah ia pacari. Shella sangat terlihat tulus. Ia sangat beruntung mendapatkan Shella.

Setelah 5 menit mereka berpelukan, Shella melepas pelukan nya dan masuk ke kamar untuk mengganti baju.

"mau pake mobil atau motor nya Rendy?"

"jangan pake motor Rendy, aku ngga mau jadi pusat perhatian"

"kenapa?"

"ckk, suaranya itu kalau didengar mengundang mata"

Motor milik Rendy adalah motor sport dan Shella tidak menyukai motor tersebut, karena menurutnya jika dia dibonceng naik motor itu dia terlihat seperti anak kecil karena Shella memiliki tubuh yang mungil.

"hahaha...lagian kenapa dibeliin motor begitu?"

"dia beli sendiri! Udah ah, jadi mau nganter ngga ini?"

"iya yank jadi"

mereka pun pergi menggunakan mobil Shella, karena Shella ingin sekalian mengisi bahan bakar mobil nya.

Sampai dikampus Shella bertemu teman dekat nya yang sekaligus anak kost nya.

"loh baru datang juga shin?" tanya Shella pada shinta

"iya"

"kalau tau bareng aja kita tadi"

" hahaha, bakal aku tolak juga, aku ngga mau jadi obat nyamuk!" canda nya

"hahaha, kenalin yang aku ceritain waktu itu" Shella memperkenalkan Ikhsan pada Shinta

"iya tau, aku sudah liat kemarin, aku Shinta" shinta menyodorkan tangan nya

"Ikhsan" Ikhsan membalas sodoran tangan Shinta.

"ayo ikut kedalam" Shella mengajak Ikhsan

"ayo mas, ngga penasaran sama mantan nya Shella? Ikut aja biar tau" ledek Shinta

"apaan sih, sialan!"

Ikhsan akhirnya ikut karena dia juga jadi penasaran dengan mantan nya Shella. Ingin mengetahui yang mana orang yang telah menyia-nyia kan hati Shella.

Mereka pun masuk ke dalam dan mengurus semua administrasi untuk mendaftar wisuda

"yah sepertinya dia ngga ada" ucap Shinta

"siapa?" tanya Shella

"mantanmu lah, hahaha"

"dih, ngapain kamu nyariin dia?"

"mau ngasih ujian pertama ke mas Ikhsan, hahaha" ledek Shinta

Shella menggelengkan kepala nya. Dia tau sahabatnya ini orang yang sangat iseng, karena dia pernah melakukan itu sebelum nya dengan teman yang lain, dia hanya ingin mengetahui pasangan baru teman nya, tidak terpengaruh dengan hubungan masa lalu.

Ikhsan melihat Shinta sambil mengeryitkan dahi nya.

"udah yuk kita ambil toga nya" ajak Shella

Mereka pun pergi ke ruangan di lantai 1, namun saat hendak menuruni tangga, mereka bertemu dengan mantan Shella dari arah yang berlawanan

"lang" tegur Shinta. Gilang melihat ke arah mereka

"mau kemana?" lanjut Shinta, namun Shella dan Ikhsan tetap melanjutkan langkah nya dan melewati mereka tanpa melihat Gilang

"ambil toga" jawab Gilang

"loh wisuda juga? Ciyee... yang tepati janji, ayo barengan ambil nya" ucap Shinta

Gilang cuma tersenyum tipis. Gilang dan Shinta kini berjalan di belakang Shella dan Ikhsan.

Ikhsan melihat Shella dan menyadari perubahan tingkah Shella setelah melihat Gilang, dia yakin laki-laki itu adalah mantan Shella. Ikhsan menyolek pipi Shella, Shella menoleh ke arah Ikhsan. Ikhsan tersenyum, Shella merangkul lengan Ikhsan dan membalas senyuman Ikhsan.

Gilang melihat pemandangan yang ada di depan nya, segera mempercepat langkah nya.

"aku duluan Shin" ucap nya pelan. Gilang melewati Shella dan Ikhsan, dia melajukan langkah nya. Shinta menyamakan langkah nya bersama Shella dan Ikhsan

"kalian ngga mencium sesuatu yang terbakar?" tanya nya

"ckk, ngga usah mulai deh ya" jawab Shella

"mas Ikhsan ngga mencium?"

Ikhsan mengendus dan tidak menemukan bau apa-apa " ngga, emang apa yang terbakar?"

"hati yang terbakar api cemburu, aku duluan Shel" Shinta menirukan apa yang dilakukan Gilang sampai dia juga ikut pergi meninggalkan Shella dan Ikhsan.

Shella melihat tingkah sahabat nya itu tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala nya. Sementar Ikhsan tertawa melihat sahabat pacar nya tersebut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***