* seminggu kemudian *
"mba, kamu masih yakin serius sama dia?" tanya mama nya masih penasaran dengan hubungan Shella
"mama itu kenapa sih?"
"mba kalau kamu beneran jadi sama dia, kamu sudah siap kah? Jadi istri TNI itu ngga mudah loh? Mama ngebayangin nya aja ngga bisa mba"
"mah yang menjalani itu aku, mama itu ngga usah khawatir"
"ngga semudah itu mba, karena kamu belum menjalani nya, jadi kamu ngga khawatir"
"mamah ini, anak kita itu belum dilamar loh, kenapa mama seolah kaya mereka mau nikah besok" papa nya menimbrung
"mama itu khawatir aja pah, lagian Ikhsan sudah ngomong ke papa kalau dia serius sama mba (Shella), gimana mama ngga panik kalau tiba-tiba mba (Shella) dilamar sama dia"
Shella kaget "kapan Ikhsan ngomong sama papa?" dia bertanya dalam hati.
"iya tapi kan belum mah, dia baru sekedar ngomong aja kalau serius berhubungan sama Shella dan akan melamarnya tapi masih belum tau kapan, karena dia masih tugas"
"kapan dia ngomong pah?" tanya Shella
"ya waktu itu lah"
"trus gimana kalau beneran?" mama nya masih ribut
"mah, kita ini mau misahin mereka kalau jodohnya Shella itu dia, kita ngga bisa apa-apa, lagian belum kejadian juga, mama sudah heboh, ngga biasa nya mama begini. biarin aja lah mereka yang menjalani, kita ngga usah ikut campur, mereka bukan anak kecil lagi"
Mama Shella diam setelah papa nya berbicara seperti itu. Mama Shella tidak bisa melawan suaminya. Karena memang benar apa yang dikatakan suaminya, kita tidak bisa memisahkan apa yang sudah digariskan oleh yg Maha Kuasa. Karena jodoh itu sudah di atur oleh Tuhan.
Shella pun meninggalkan orang tuanya diruang makan dan masuk ke kamar nya. Dia mengirim pesan pada Ikhsan
"bisa telpon ngga?"
setengah jam Shella mengirim pesan, Ikhsan yang akhir nya menelpon Shella. Mereka mengungkapkan rindu mereka lewat suara, beberapa hari mereka tidak saling berhubungan, karena mereka sama-sama sibuk.
"sayang, kamu jangan kaget ya aku ngomong ini"
tiba-tiba Ikhsan berbicara serius setelah menanyakan kabar.
"apa?" Shella penasaran
"hhhmmm, nanti aja deh" tiba-tiba Ikhsan ragu untuk memberi tahu kan suatu info kepada Shella
"sebel banget! Ya udah aku tutup telpon nya"
"loh kok gitu, aku masih kangen"
"kamu itu mau ngomong apa tadi?"
"mau ngomong aku sayang kamu" ucap Ikhsan mengalihkan
"preett.. Hoax"
"hahaha..." Ikhsan yang sebenarnya dari tadi lelah, mendengar celotehan simpel nya Shella, menjadi sedikit berenergi.
" sudah ah telpon nya, ngga terobati juga kangenku, soalnya suaramu jelek" ledek Shella
" emang suara situ bagus?"
"bagus lah" Shella percaya diri
"kalau bagus kangen ku juga pasti sudah terobati"
"lah emang belum?"
"belum"
"sabar ya" Shella meledek Ikhsan
"hahaha... Balas dendam dia" Ikhsan tertawa karena biasa nya dia yang bilang seperti itu, tapi kini Shella mengembalikan kata kata Ikhsan itu.
"gimana bapak masih mau lanjut?" tanya Shella
"ya sudah, selamat istirahat, jaga kesehatan, jaga hati mu"
" siap cinta, i love you so much, mmuach"
"i love you too, mmuach"
Mereka menutup telpon hari ini.
>>>> 2 hari kemudian >>>>
"mba besok weekend kita ke semarang ya, kosong kan jadwal mu" papa Shella tiba-tiba mengajak Shella pergi ke Semarang
"mau apa?"
"ada janji ketemu teman disana"
"kenapa ngga sama Rendy aja?"
"Rendy ikut juga kok"
"apakah aku harus ikut juga?"
"iya harus, sekalian kita jalan-jalan ke luar kota, sudah lama kita ngga jalan-jalan ke luar kota sekeluarga"
Shella segera menghubungi Ikhsan
"halo"
"halo yank? Kenapa?"
"besok aku ke Semarang, bisa ketemu ngga?"
" iya, nanti kasih tau aja tempat nya ntar aku sempetin nyamperin kamu"
"beneran bisa?"
"iya, insyaallah bisa, aku kangen juga sama kamu"
"thank you, mmuach, mmuach" Shella senang akhirnya akan bertemu Ikhsan.
Shella sudah tidak sabar untuk menunggu weekend tiba, ia ingin segera bertemu dengan orang yang dirindukan nya. Rindu yang selalu menemani nya selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments