Usai makan Rendy dan Rega ke lantai 2, karena kamarnya berada di disana. Ikhsan duduk di ruang TV. Shella memberikan buku nya kepada Ikhsan
"nih buku nya"
"orang nya?" Ikhsan senyum nakal
Shella membalas dengan lirikan sambil tersenyum tipis. Sambil duduk disebelah nya memencet remote TV
"mau kemana malam ini?" tanya Shella
"ngobrol aja sama kamu" jawab Ikhsan
"besok papa ku datang, kalau serius bilang aja sama dia" Shella mengucap itu tanpa melihat Ikhsan.
Ikhsan menarik pelan telinga Shella
"kamu ngomong sama siapa?"
Shella menoleh "sama kamu lah, ngga ada orang lain selain kamu"
"menghadap ke aku lah, aku kan disamping mu"
Shella menatap Ikhsan.
"ya jangan menatap kaya gitu juga, biasa aja" Ikhsan jadi salah tingkah
Shella tersenyum masih menatap Ikhsan
"el ah, jangan gitu ngeliat nya" Ikhsan semakin salting
"kamu serius mau nikahi aku? Tanya Shella tiba-tiba
"kamu ragu?" ucap Ikhsan mempertanyakan keraguan Shella
Shella mengangguk
Ikhsan melihat Shella
Shella mulai mengeluarkan isi hatinya "aku masih ragu sama perasaanku, aku senang kalau kamu merhatiin aku, aku juga ngga harus jadi orang lain waktu sama kamu, lepas aja mengekspresi kan diri dan itu buat aku nyaman ada didekatmu, dan 1 lagi waktu kita jauh, aku selalu merindukanmu. Jujur aku selalu menepis perasaanku, karena aku takut, aku takut banget kamu jadikan aku pelampiasan emosimu dari masalahmu yang dulu, aku takut menjatuhkan hatiku karena aku ngga mau ditinggali lagi" mata Shella berkaca-kaca.
Mendengar Shella berbicara seperti itu tanpa ragu Ikhsan memeluk Shella terlebih lagi melihat mata Shella mulai berkaca-kaca.
"aku tau El rasa sakitnya ditinggalin karena orang lain, jadi aku ngga mungkin ngelakuin itu ke kamu, tapi kalau kamu masih ragu, ngga usah dipaksakan, kita pelan-pelan aja"
Shella mengangguk. Ikhsan melepaskan pelukannya
"aku sebenar nya sudah dari SMA suka sama kamu, cuma keduluan Yuda, hahaha....lagian yang deketin kamu juga anak-anak orang berduit. mundur teratur lah aku, jadi ku pendam perasaanku, cuma Ayu yang tau perasaanku ke kamu waktu itu, sampai kita ketemu lagi setelah sekian lama, ternyata perasaanku masih membekas dihati"
"iya kah?"
"iya, kamu nya aja ngga sadar lagi di deketin aku, saking banyak nya yang dekati"
"sok cantik banget si Ela itu!" Shella meledek diri nya sendiri
"hahaha, emang cantik"
"gombal"
Shella memang bukan cewek tercantik dikelas pada saat itu, dia juga bukan siswa pintar dikelas, hanya saja dia memiliki daya tarik tersendiri. Dia bisa membuat kita merasa nyaman saat berada didekatnya. Dia selalu punya cara untuk menarik perhatian semua orang.
"besok papa mu dateng jam berapa?"tanya Ikhsan
"malem, jam 7an, mau ikut jemput?"
"iya ikut"
"jadi langsung mau ngomong ke papa?"
"hahaha, tadi kata nya ragu, tapi masih nanya itu?" Ikhsan mencubit gemas pipi Shella.
"ngomong ke papa mu itu pasti El, aku cuma mau memastikan kamu nya dulu, aku ngga mau mengulang ke salahan ku yang dulu, aku ngga mau tiba-tiba ditinggalin pas dekat hari H karena ternyata kamu ngga sesayang itu sama aku" ikhsan melanjutkan ucapan nya
Tiba tiba Shella melingkarkan kedua tangan nya ke leher Ikhsan, dia memeluk erat Ikhsan dan mengecup lembut leher Ikhsan. Jantung Ikhsan berdebar kencang ketika bibir Shella menyentuh kulit nya. Hembusan nafas Shella pun membuat otak Ikhsan berhenti sejenak.
Shella menatap Ikhsan dan ikhsan masih dalam rangkulan nya
"beberapa detik yang lalu aku baru menjatuhkan hatiku di kamu, kamu harus bertanggung jawab menjaga nya, keraguan ku sudah hilang, aku ngga mau kehilanganmu"
Ikhsan tersenyum mendengar ucapan Shella
"sayang banget sama kamu El " tanpa ragu lagi Ikhsan mengucap rasa sayang nya kepada Shella. Shella mengangguk
"i love you too"
Ikhsan mencium lembut bibir Shella. Shella pun membalas ciuman tersebut. Bibir mereka saling melumat lembut satu sama lain. Shella melepas ciuman tersebut namun Ikhsan masih belum rela melepas kan ciuman nya, dia masih ingin mencium Shella, Shella hanya memberikan 1 kecupan di bibir Ikhsan. Ikhsan memeluk Shella.
"balik hotel gih sudah malam" Shella menyuruh Ikhsan pergi
"jahat banget, baru aja mulai sudah di usir"
"nanti kalau lama-lama disini, terjadi sesuatu yang di inginkan, haha" sembari mengecup pipi ikhsan
" nakal, ya sudah aku balik, aku juga ngga tahan, godaan nya berat banget, besok pagi aku kesini" Ikhsan mengecup bibir Shella bertubi tubi seakan tidak rela harus berpisah malam ini.
Ikhsan pun kembali ke Hotel
"baru beberapa menit yang lalu kita berpisah, aku sudah mulai merindukan mu😮💨, terimakasih sudah membuatku menghilangkan kata 'ragu' dalam hatiku dan mengganti nya dengan kata 'yakin' . aku menyayangi mu 😘
Pesan yang dikirim oleh Shella membuat Ikhsan ingin kembali lari kerumah Shella dan memeluknya. Dia pun merasa hal serupa dengan apa yang dirasakan oleh Shella. Pada awalnya dia pun ragu dengan hatinya namun dia tidak sepandai Shella untuk memungkiri hatinya, dia benar-benar jatuh cinta kembali pada Shella. Shella seperti penyembuh luka hati nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments