Sampai dirumah makan, Shella mengirim pesan kepada Ikhsan
"kenapa ngga ngomong kalau besok pulang?!"😠
Ikhsan membaca pesan dari Shella
"tadi siang aku mau ngomong tapi kamu nya lagi marah sama aku"
"tadi kan aku dikamar sudah ngga marah sama kamu, banyak loh tadi waktu kita berdua, dalam perjalanan ke bandara pun kamu bisa ngomong, tapi kenapa ngga ngomong? 😔 "
"maaf 🙏😌"
"jahat!🥺"
Selesai makan mereka langsung pulang. Shella diam tidak banyak bicara.
Sampai rumah Ikhsan langsung pamit dengan papa nya Shella.
"Saya pamit pulang dulu pak, besok pagi harus berangkat"
" loh buru-buru banget, ya sudah kapan-kapan lagi kita ngobrol nya, selamat bertugas, besok hati-hati dijalan"
"siap pak"
"aku pulang telat" tiba-tiba Shella ijin ke papa nya
Ikhsan kaget mendengar Shella bicara seperti itu. Namun tatapan Shella mengisyaratkan ia ingin ikut dengan nya.
"maaf pak, saya bawa dulu Shella nya" terpaksa Ikhsan meminta ijin kepada papa nya
"iya ngga apa-apa, asal dipulangkan nya selamat"
"siap"
Shella masuk ke dalam mobil Ikhsan. Ikhsan melihat Shella dan tersenyum tipis.
"kamu kenapa ikut? Ini sudah malam"
"biarin, siapa suruh kamu ngga bilang kalau besok mau balik, pagi lagi baliknya!"
"trus ini kita mau kemana ?"
"hotel"
Ikhsan melongo mendengar jawaban Shella. Ia tak menyangka Shella akan menjawab itu
"sayang kamu yakin?"
"yakin lah, kenapa? Ada simpanan mu disana?"
Ikhsan mengetuk pelan kepala Shella.
"yowes, ke hotel tapi bentar aja ya, ini sudah malam"
Mereka pun berjalan menuju hotel, Tiba di kamar hotel, Shella menuju jendela kamar hotel, dia melihat pemandangan jalan di sekitar hotel dari dalam kamar.
Ikhsan memeluk Shella dari belakang, dia mencium leher Shella. Menghirup aroma Shella yang akan ia rindukan nantinya.
"siapa suruh peluk-peluk? Cium-cium lagi!" ucap Shella
"siapa suruh kamu ikut ke hotel"
" berangkat jam berapa besok?"
"jam 6"
Shella mendengus. Ikhsan memangku Shella
"Sayang, kamu harus siap begini kalau kamu pacaran sama aku, apalagi nanti kalau kita nikah"
Shella hanya melihat Ikhsan dengan mata nya yang berkaca-kaca. Dia mau menangis karena akan ditinggal Ikhsan.
"aku belum terbiasa, ini baru buatku, aku baru berpacaran 3hari sudah ditinggal pulang"
Ikhsan tersenyum
"jaga diri, cuti ku sudah habis, jadi ngga bisa ijin se enaknya. Kalau sempat weekend aku kesini, aku ngga bisa janji, kamu kalau ada kerjaan di semarang kabari aku"
Shella mengangguk lalu memeluk pacar nya tersebut. Dia mencium leher lalu kepipi nya, Ikhsan membalas dengan mencium bibir Shella dengan mesra, menghisapnya dengan lembut, ciuman mereka pun semakin berhasrat. Nafsu mereka sudah mulai memenuhi seluruh tubuh mereka. Tangan Ikhsan sudah tanpa sadar telah meraba seluruh bagian tubuh bagian atas milik Shella. Ikhsan dan Shella menghentikan ciuman mereka. Nafas mereka tersenggal-sengal, mereka mencoba mengontrol hawa nafsu mereka kembali dan perlahan nafas mereka mulai teratur.
Ikhsan memeluk Shella "ayo pulang sudah malam"
Shella menggelengkan kepalanya.
"sayang ah ayo, ngga enak sama papa kalau pulang malam banget"
Shella masih menggelengkan kepala nya dalam posisi masih berpelukan "aku tadi sudah ijin pulang telat"
"kalau kamu lama disini, aku ngga jamin bisa menahannya lagi" bisik Ikhsan
Shella mulai melepas pelukan nya dan berdiri, mereka pun keluar hotel dan menuju arah pulang, sepanjang jalan Shella beberapa kali menitik kan air matanya dia terus mengusap nya. Jarak mereka pisah memang lah tidak terlalu jauh untuk ditempuh, namun ini adalah pengalaman pertama Shella berpacaran jarak jauh, dia harus membiasakan diri untuk ini.
Mereka pun telah sampai dirumah. Ikhsan memeluk Shella sekali lagi dan mengusap punggung nya
"sabar ya sayang, yang kuat, udah jangan nangis lagi" Ikhsan menenangkan pacarnya.
Shella mengangguk, Ikhsan pun mengecup kening dan bibir Shella " aku sayang kamu"
"i love you more"
Shella turun dari mobil "kabari besok pagi kalau mau berangkat"
"iya, sudah sana masuk"
Shella melangkah berat masuk ke dalam rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments