BAB 3

Pre Wedding

“Cepat keluar, aku sudah didepan rumahmu.” Kata Dimas, dia menjemput Alia untuk ke studio foto karena mereka akan melakukan sesi foto prewedding.

“Baik mas, aku sudah siap kok.” Kata Alia.

Kemudian Alia masuk kedalam mobil Dimas, dan ternyata didalam mobil Dimas, ada Ferdi juga.

“Ayo kita berangkat mas.” Kata Alia.

“Hai Al.” Sapa Ferdi.

“Loh kok kamu ikut sih?” Tanya Alia.

“Memangnya kenapa? Memangnya tidak boleh ya?” Tanya Ferdi.

“Jadi Ferdi yang akan mengambil foto prewedding kita.” Kata Dimas.

“Apa? Memangnya dia bisa?” Kata Alia kaget.

“Aku ini punya studio foto loh tapi memang tidak banyak orang yang mengetahuinya.” Kata Ferdi.

“Sejak kapan kamu bisa memotret?” Tanya Alia.

“Ya baru beberapa bulan sih, kira-kira tujuh bulanan lah.” Kata Ferdi.

“Lalu kita mau foto Dimana nanti mas?” Tanya Alia.

“Di alun-alun saja sama di taman indah, bagaimana?” Tanya Dimas.

“Terserah mas Dimas saja.” Jawab Alia.

Setibanya di tempat foto.

Alia dan Dimas segera Bersiap-siap untuk mengambil gambar, dan mereka mendengarkan arahan dari Ferdi.

“Kita foto formal dulu ya, kalian berdiri berdampingan dan menghadap ke arah kamera ya.” Kata Ferdi.

Satu jam berlalu.

Mereka pun selesai melakukan pengambilan foto prewedding. Mereka melanjutkan perjalanan untuk makan siang.

“Kamu mau makan apa?” Tanya Dimas.

“Aku makan dirumah saja mas, aku Lelah ingin istirahat saja, acara kita kurang satu minggu jadi aku ingin banyak istirahat.” Jawab Alia.

“Baiklah kalau begitu.” Kata Dimas.

Akhirnya Dimas pun mengantarkan Alia pulang.

Sesampainya dirumah Alia, Dimas dan Ferdi turun dari mobil dan mengantar Alia sampai kedalam rumah.

“Dimana bapak sama ibu?” Tanya Dimas.

“Sedang keluar mas, ke rumahnya budeku.” Jawab Alia.

“Kalau begitu salam saja buat mereka ya, aku langsung pulang.” Kata Dimas.

“Terima kasih untuk hari ini mas, salam buat bapak dan ibu kamu ya mas.” Kata Alia.

Sedangkan Ferdi justru masih asyik duduk di ruang tamu.

“Hei cepat kamu pulang sana, dasar mengganggu.” Gerutu Alia.

“Justru kamu harus sering-sering berterimakasih kepadaku.” Kata Ferdi.

“Iya terima kasih, kalau bukan karenamu mungkin aku saat ini masih bingung mencari pekerjaan. Eh ternyata setelah lulus, aku malah langsung menikah.” Kata Alia.

“Kamu beruntung loh, abang Dimas juga bersyukur banget bisa mendapatkan kamu.” Kata Ferdi.

“Nanti setelah menikah, kamu harus jaga jarak denganku.” Kata Alia.

“Iya tenang saja, lagipula aku juga jarang dirumah kok karena aku lebih banyak menghabiskan waktu di studio.” Kata Ferdi.

“Kamu tidak pernah cerita kalau punya studio foto?” Tanya Alia.

“Studioku ini gabungan sama temanku yang bekerja di WO, dia belum memiliki kantor lalu aku mengajak bergabung, ya kerjasama lah intinya.” Kata Ferdi.

“Oh gitu, sukses ya untuk pekerjaanmu.” Kata Alia.

“Terima kasih ya, aku balik dulu.” Kata Ferdi sambil memeluk Alia, Alia pun terkejut dan segera mendorong Ferdi.

“Apa maksudmu memelukku seperti tadi?” Gerutu Alia.

“Kita kan dulu sudah biasa waktu masih kuliah, kumpul-kumpul lalu ketawa-ketawa berpelukan.” Jawab Ferdi.

“Tapi kan itu pas bareng-bareng sama yang lainnya, bukannya Cuma berdua saja.” Kata Alia.

“Maaf ya.” Kata Ferdi.

“Cepat pergi sana.” Kata Alia.

“Iya, sekali lagi maaf ya.” Kata Ferdi.

“Dasar mengagetkanku saja, abangnya saja belum pernah memelukku eh adiknya malah berani-beraninya memelukku, mentang-mentang sudah kenal akrab dan teman kuliah tapi kan aku calon kakak iparnya.” Gerutu Alia.

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

hmmmm hati2 jd ipar maut lho...

2024-12-01

0

HANI OKTASARI

HANI OKTASARI

Bsgus

2024-10-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!