Raeviga seketika terkejut mendengar apa yang di katakan Dava tentang dirinya yang hamil.
"Apa maksudmu?" tanya Raeviga pada Dava yang masih berdiri di samping pintu kamar.
"Kau hamil sayang.."
"Tidak mungkin,kamu terlalu banyak omong kosong" bantah Raeviga lagi.
Dava menghela napas melihat Raeviga yang masih tidak mempercayainya.
"Terserah kamu aja,besok kita ke rumah sakit untuk cek kandungan" jelas Dava kemudian,lelaki itu kemudian meninggalkan kamar dan berlalu pergi.
Raeviga menatap kepergian Dava,tergambar jelas kesedihan di wajahnya.Seorang pelayan pribadi Dava masuk menemui Raeviga.
"Nona,apa kamu sedang tidak sibuk?" tanya laki-laki parubaya itu.
"tidak,masuklah"Raeviga mengijinkan pelayan itu menemuinya.
"Ada apa?"tanya Raeviga pada pelayan yang sudah berada di depannya.
"Aku hanya ingin menjelaskan.." jawab Pelayan itu namun ia masih ragu untuk melanjutkan ucapannya.
"tentang apa? bukankah kamu yang tadi pagi bersamaku di taman?"tanya Raeviga lagi.
Pelayan itu mengangguk membenarkan.
"Saya Antony,pelayan pribadi tuan Dava."ucapnya sembari sedikit membungkukkan badannya.
"Lalu kamu akan menjelaskan tentang apa?" Raeviga menatap laki-laki parubaya itu, Laki-laki yang perkiraan usianya sama dengan almarhum ayahnya.
"Tentang tuan Dava.."
Raeviga hanya menatap Pelayan itu tak bersuara.
"Maaf saya tidak sengaja mendengar pertengkaran kalian tadi pagi.."
"Tuan Dava berkata jujur nona..dia memang sedang meeti--"
"Cukup.." Raeviga menghentikan perkataan pelayan itu ketika mengetahui arah pembicaraan sang pelayan.
"Apa kau di suruh oleh tuanmu untuk mengatakan ini kepadaku? aku tidak ingin mendengarnya..pergilah!"
"Tidd---" Pelayan itu akan menyanggah ucapan Raeviga namun seseorang dari balik pintu berdeham keras membuat mereka berdua menoleh ke arah sumber suara.Pelayan itu menundukkan kepalanya melihat Dava yang telah bertengger di samping pintu.
"Antony,apa yang kau lakukan di sini?" tanya Dava sambil melirik sekilas ke arah Raeviga.
Namun gadis itu dengan cepat memalingkan wajahnya agar tidak bertatap muka dengan Dava.
"tidak perlu ada drama,aku sudah tau! kau mengerti!"ucap Raeviga melirik ke arah Dava yang juga menatapnya sedari tadi.
"pergilah.."ucap Dava pada pelayannya,
Antony mengangguk mengiyakan
"Rae.."seru Dava sembari melangkahkan kakinya menuju ranjang tempat Raeviga sedang tertuduk di sana.
Tidak ada jawaban dari sang pemilik nama,gadis itu membaringkan tubuhnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Dava akan menghampiri Raeviga,namun dering telpon membuatnya mengurungkan langkah kakinya untuk lebih mendekat pada gadis itu dan memilih meninggalkan kamar itu sebentar,apa lagi ketika melihat nama Sekar yang menelponnya.
"Apa maksudmu mengirimkan foto seperti itu pada istriku?"tanya Dava ketika mengangkat telpon dari wanita yang telah merusak rumah tangganya sekarang.
"Hey,come on! Calm down babe.." seru Sekar dari balik telfon dengan senyum manja yang licik.
"jalang sialan!" umpat Dava yang di susul tawa picik Sekar di seberang sana.
"Kamu tau aku Dav,aku bukan wanita yang dengan mudah melepaskan sesuatu yang bernilai uang, right? " ejek Sekar pada Dava yang sudah mengepalkan tangannya yang siap untuk melepaskan tinjunya.
"Fuckhead! ini peringatan terakhir untukmu jalang.." seru Dava dan memutuskan panggilannya.
Dari balik tembok ruang tamu Raeviga mengintip pembicaraan Dava namun ia merasa sedikit kecewa karena suara yang di dengarnya hanya samar-samar.Namun Raeviga mengerti dengan pasti bahwa Dava baru saja menerima telpon dari wanita yang bernama Sekar.
Raeviga masih berada di balik tembok ketika Dava menelpon seseorang kembali dengan wajah serius.
"Kau awasi wanita jalang itu,jangan biarkan dia lolos dari pantauanmu.Mengerti?" pinta Dava pada seseorang dari balik telponnya.
Dava akan melanjutkan obrolannya sembari mengedarkan pandangannya namun dia menangkap sosok Raeviga yang bersembunyi di balik tembok.Dava memutuskan panggilannya,ia bergerak menghampiri Raeviga yang terlihat gugup karena Dava semakin berjalan mendekat ke arahnya.
"Sial!!"gerutunya dalam hati,gadis itu semakin menyempitkan badannya menempel pada ujung tembok namun tetap saja Dava sudah mengetahui keberadaannya.
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Dava santai ketika menangkap basah Raeviga.Gadis itu tersenyum kecut dan sangat gugup untuk menjawab pertanyaan Dava.
"Ehhm.. Ak..aku hanya--"
"Kamu sedang menguping,benarkan?" Dava memotong perkataan Raeviga dan menyodorkan sebuah pertanyaan yang memang benar di lakukan oleh istrinya.
"Aku hanya penasaran saja.."keluh Raeviga kemudian.
"kamu masih tidak mempercayaiku?"
"Rae,aku hanya membantunya saja,terserah kamu percaya atau tidak" ungkap Dava lagi dan meninggalkan Raeviga yang masih berdiri menyender pada tembok.
Raeviga menatap sendu kepergian suaminya hingga sosok itu menghilang dari pandangannya.Keegoisan dan amarahnya masih menyelimuti hati Raeviga hingga membuatnya masih sulit untuk mempercayai Dava kembali.
__________________
Langit telah menjadi begitu gelap namun Raeviga masih berada di dapur mencari beberapa makanan yang masih di makannya sekarang.Perutnya terasa sangat lapar padahal ia sudah makan malam 5 jam yang lalu,dan sekarang sudah lewat jam 12 malam ia sudah merasa sangat kelaparan.
"Ya tuhan,apa kulkas ini tidak ada makanan.."keluhnya sambil mengedarkan pandangannya dan sesekali mengelus perutnya yang lapar
Raeviga terduduk di kursi meja makan ketika merasa lelah tidak menemukan satu makanan apa pun yang bisa di lahapnya.
Pelayan sudah beristirahat setelah menyajikan makan malam tadi,Raeviga merasa tidak enak jika harus membangunkan mereka.
Sedangkan sedari tadi sore setelah Dava memergoki Raeviga yang menguping pembicaraannya,lelaki itu tidak terlihat kembali hingga sekarang.Sebenarnya Raeviga merasa cemas dengan keadaan Dava namun gengsinya terlalu tinggi jika harus memulainya terlebih dahulu.
Raeviga merebahkan kepalanya di meja dapur dalam keadaan temaram.Ia mengelus perutnya beberapa kali menahan lapar di perutnya.
Klek
Lampu dapur tiba-tiba menyala membuat Raeviga dengan spontan menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.
Raeviga sedikit terkejut melihat Dava sedang bersender di tepi tembok dapur dan menatap bingung pada Raeviga.
"kamu kenapa Rae?" tanya Dava dan mendekat ke arah Istrinya.
"Gak apa" jawab Raeviga dingin.Dia hendak berjalan meninggalkan Dava namun lengannya di tahan oleh tubuh Dava yang tiba-tiba menghalanginya.
"Kamu lapar?"tanya Dava menatap wajah cemberut Raeviga yang terlihat sangat jelas.
Raeviga menoleh menatap lelaki yang sedang berdiri di hadapannya,kemudian gadis itu menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Dava.
Dava tersenyum kecil dan menyodorkan beberapa kantong plastik berisi Roti dan beberapa biskuit yang di bawanya.
"kenapa kamu gak panggil pelayan aja biar di buatkan makanan.."seru Dava lembut sembari menatap Raeviga yang mengunyah roti dengan senang.
"Ak-aku gak mau..ganggu mere-kka.."ucap Raeviga sambil mengunyah makanannya.Dava tersenyum melihat Raeviga yang makan dengan lahap atau bisa di bilang sedikit rakus.
"Rae.." seru Dava lagi sambil menyodorkan air putih pada istrinya.
"Hemm..." Raeviga menoleh kepada Dava yang menyodorkan minuman kepadanya.
"makasih.."ucapnya kemudian dan mengambil minuman yang di berikan Dava.
"kita udah baikan kan?" tanya Dava sedikit tegang menunggu jawaban Raeviga.
Raeviga menatap lelaki yang berdiri di sampingnya sangat lama sebelum ia melontarkan sebuah jawaban pada Dava.
"Apa ini sebuah sogokan?"tanya Raeviga sambil mengangkat kedua alisnya mengejek Dava.
Dava tersenyum geli mendengar pertanyaan yang menurut Dava bodoh itu.Lelaki itu hanya menggeleng sambil tersenyum menatap wanita di sampingnya.
"Rae.."panggil Dava lagi.
Raeviga menoleh kembali namun dengan cepat sebuah ciuman mendarat di bibir Raeviga yang masih terisi penuh makanan di dalam mulutnya.
Hanya ciuman singkat namun sukses membuat Raeviga membelalakkan matanya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Lisa aulia
cemburu boleh rae tp jng berlebihan takut nya Dava jengah dng sikap mu...apalagi kini udah ada calon debay kurang kurangin lah bersikap curigaan...
2023-11-16
0
Saripati Sari
jago nge gombal si dava
2022-04-15
0
Charlie Wibisono
😂😂 bisa dicontoh niih....kalo pasangan ngambek dicium aja yaa thoor...
2021-06-27
0