Raeviga sedang berada di dapur bersama dua pelayan yang sedang memasak hidangan untuk nanti siang.Raeviga merasa kesepian setelah kepergian Dava ke kantor jadi ia memutuskan untuk belajar memasak dengan dua wanita pelayan rumah di sana.
"Apakah ini langsung aku campur saja kedalam sup nya?"tanya Raeviga pada salah satu pelayan di sampingnya.
pelayan itu mengangguk tersenyum.
Raeviga sedang membawa sayuran yang telah ia potong dan akan memasukkannya pada air mendidih di depannya.
"dari mana kamu belajar masak ini?"tanya Raeviga pada wanita pelayan itu.
"orang tuaku yang mengajarkannya.."
"Beruntung sekali.."keluh Raeviga
"Aku sangat merasa iri ketika kamu mengatakan itu barusan.Aku sekarang tidak memiliki ibu sebaik itu.."
Pelayan itu menatap ke arah Raeviga,bertanya-tanya dengan perkataan yang di keluhkan Raeviga.
"Orang tuamu meninggal?"ucap pelayan itu berhati-hati,takut akan menyinggung perasaan majikannya.
"sekarang aku hanya memiliki ibu tiri,dan dia hanya seorang ibu yang gila harta"
Raeviga nampak sedih mengingat setiap kali ibunya hanya memarahinya saja.Membentaknya bahkan mencibir Raeviga dengan kata-kata anak haram.Hatinya terasa sakit saat ungkapan itu teringat lagi olehnya.
Pelayan itu menatap iba ke arah Raeviga,ia mengenggam tangan Raeviga dan mengelus lembut bahunya.
"Kamu bisa menganggapku sebagai ibu,jika kamu mau.."Raeviga mengangguk berterima kasih dengan perlakuan baik pelayannya itu.
_________________
Dava kembali ke rumahnya larut malam,ia membuka pintu kamarnya dan terlihat Raeviga tertidur pulas disana.
Dava menyelimuti tubuh Raeviga yang meringkuk kedinginan itu.Ia mengucap lembut kening Raeviga dan mengecupnya singkat.
"selamat malam"ungkapnya begitu pelan.
Dava telah berada di kamar mandi,Raeviga membuka kedua matanya perlahan.Ternyata gadis itu tidak tertidur sungguhan.
Raeviga sedang asyik menonton drama namun ia mematikannya ketika suara mobil Dava terdengar jelas dari kamarnya.Ia berpura-pura tidur takut jika Dava akan mengeksekusi tubuhnya kembali seperti kemarin malam.Ia masih belum siap untuk melakukannya lagi.
Selang beberapa menit Dava telah keluar dari kamar mandi,Raeviga memejamkan kedua matanya lagi.Raeviga bisa merasakan bahwa Dava telah terbaring di sebelahnya.
Raeviga terkejut ketika tangan Dava memeluk pinggangnya dan menempelkan wajahnya di punggung istrinya.
Ia mencoba melepaskan tangan Dava pada pinggangnya namun lelaki itu menarik tangan Raeviga dan membalikkan tubuh gadis itu agar berhadapan dengannya.
Seketika Raeviga membuka matanya dan melihat kearah Dava yang juga sedang memandangnya.
"Aku tau kau hanya berpura-pura tidur"
Raeviga menahan malu mendengar ucapan Dava yang memang benar adanya.
"Ti-daak.."Jawab Raeviga menyangkalnya.
Dava hanya tersenyum melihat kegugupan di wajah istrinya.Ia memeluk tubuh Raeviga dan mencium bibir gadis itu singkat.
"selamat malam.."
Raeviga hanya tersenyum malu melihat perlakuan manis yang di tujukan padanya.Ia membiarkan Lelaki itu memeluk tubuhnya.Seolah mempercayakannya pada Dava.
Malam kedua yang manis ini di habiskan oleh pasangan itu dengan saling memeluk satu sama lain.Menghangatkan tubuh mereka dalam pelukan manis itu.
__________________
Dava menggeliatkan tubuhnya,sinar matahari telah bersinar cukup terang mengenai wajah lelaki itu,membuatnya terbangun karena sinarnya.Ia melihat Raeviga sudah tidak berada di sebelahnya.
"kemana dia"gumamnya.
Dava berjalan ke dapur setelah membersihkan dirinya.
ia hanya melihat pelayannya namun tidak mendapati istrinya disana.
"Kau tau istriku dimana?"tanya Dava pada pelayan wanita itu.
Pelayan itu menganggukkan kepalanya.
"dia sedang berada di taman tuan.."jawabnya.
Dava bergegas menyusul Raeviga yang sedang menikmati secangkir teh di bawah hangatnya matahari pagi.
"kau sedang apa?"Tanya Dava yang berada di belakang Raeviga.
Raeviga mengangkat gelas tehnya dan di tujukannya pada Dava,
"teh"serunya.
Dava mengambil posisi duduk di sebelah Raeviga.Ia menatap lekat wajah Raeviga yang sedang menikmati minumannya.
"kau hanya membuat satu?"tanya Dava pada istrinya.
"Kamu mau?"Raeviga menyodorkan tehnya pada Dava.
Namun Dava hanya diam saja,Raeviga mengacuhkannya ia meminum kembali teh itu.
Dava dengan cepat menyentuh wajah Raeviga agar menghadap ke arahnya.Ia mencondongkan wajahnya cepat dan mencium lekat bibir Raeviga.Menyesap teh yang tersisa di bibir Raeviga
"aku hanya ingin teh dari bibirmu.."ujar Dava setelah mencium Raeviga,gadis itu memukul bahu Dava dan berhambur masuk ke dalam rumah dengan menahan malu karena moment mereka di lihat oleh tukang kebun dan supir yang sedang membersihkan mobil.Mereka tersenyum melihat pasangan yang sedang di mabuk cinta itu. Heak
Dava tersenyum telah mendapatkan morning kiss dari Istrinya,ia masih terduduk di kursi taman ketika tiba-tiba saja Sekar masuk begitu saja ke dalam pagar rumahnya yang memang saat itu tidak di kunci.
"Hai,sayang.."Wanita itu berjalan menghampiri Dava yang masih menatap heran ke arah wanita di hadapannya.
"Kenapa sekarang kamu tidak pernah bermain denganku?"sindir Sekar sambil merayu Dava.Sontak lelaki itu melepaskan kaitan tangan Sekar yang bergelayut mesra di lehernya.
"Pergilah,aku tak ingin kau berada disini"ucap Dava tajam ke arah Sekar.
Sekar tertawa mendengar ucapan yang di lontarkan Dava kepadanya.Seminggu yang lalu,Dava mengatakan padanya jika ia hanya akan berhubungan dengannya,namun kini ia mengusir dirinya begitu saja.
"Kau yakin?" dengusnya kesal,masih dengan mencibir Dava yang mengambil langkah menjauh dari Sekar.
"Kau seperti bukan Dava yang ku kenal sekarang.."tambahnya lagi.
"Yah,Dava yang dulu memang sudah tiada sekarang aku hanya akan memeluk tubuh istriku.."Dava membenarkan apa yang di katakan Sekar tentang dirinya sebelumnya.
"Gue dulu hanya menganggap cinta hanya sekedar nafsu,namun Raeviga membuat gue ngerti apa yang sebenarnya cinta dari hati.."Sekar merasa tertohok dengan penjelasan Dava,karena gadisnya itu juga memanfaatkan kekayaan Dava lewat tubuhnya.
Namun Sekar tetap tak ingin melepaskan pria kaya yang telah memberinya segepok uang setiap mereka bermalam.
"Kau tau aku Dav,Wanita sepertiku tidak akan mudah di lupakan oleh seorang pria manapun.Aku akan memastikkan kamu akan jatuh ke dalam pelukanku kembali.."Sekar membelai lembut dada bidang Dava dan bermain-main mengoda Lelaki yang duduk di sampingnya.Dava menyingkirkan tangan Sekar dengan kasar.
"Terserah kau saja!"Dava meninggalkan Sekar sendiri di kursi taman,Wanita itu sedikit frustasi melihat perubahan Dava itu.
Raeviga berlari menuju ruang tamu ketika melihat Dava akan memasuki rumahnya,ternyata sedari tadi Raeviga telah mengintip kebersamaan mereka berdua dari balik pintu.Gadis itu merasa sangat cemburu ketika Sekar membelai tubuh Dava,ia juga merasa kesal karena Dava tega menduakannya bahkan ketika di rumah yang sama.
Raeviga telah salam paham dengan kedekatan Sekar dan Dava yang di liatnya sendiri,walaupun dia tidak mendengar apapun dari obrolan mereka.Namun Reviga telah menyimpulkan sendiri tentang kejadian di depannya.
ia tidak tau bahwa Dava telah mencoba menjauh dari Sekar yang berusaha merayunya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Lisa aulia
masalah lagi...
2023-11-15
0
Mohammad Zakki
salah paham lagi,,,
2021-07-01
0
Fitri Ayu
aduh dah tau dava punya pacar.knp hrs slhfaham
2021-06-14
0