Raeviga tersenyum menatap kaca rias ukuran besar di depannya.Wajahnya kini telah di penuhi dengan berbagai riasan yang menempel pada kulit wajahnya,riasan dengan konsep natural dan flawless itu telah menyihir Raeviga menjadi sangat cantik.
"Kau cantik.." gumam sang perias melihat hasil karyanya.
"Terima kasih,ini juga karena olesanmu.." puji Raeviga pada wanita perias itu.
Seorang wanita parubaya masuk dalam ruang rias Raeviga.Dia Laili,ibu Dava.
"Kamu sudah siap? acara akadnya akan di mulai.."Jelasnya sembari merapikan gaun Raeviga yang sedikit kusut.
"Sudah tan.." Raeviga mulai melangkahkan kakinya perlahan karena tidak terbiasa menggunakan rok kebaya.
Raeviga terlihat anggun dengan kebaya putih dengan berbagai hiasan burci berwarna putih yang melekat disana.
"sangat cantik Raeviga..."Puji Laili yang akan menjadi ibu mertuanya.
Raeviga tersenyum mendengar pujian itu,ia mengorbankan banyak waktu untuk di rias seperti ini.
Dava sedang berada di ruang tamu,duduk bersama penghulu dan beberapa saksi untuk acara pernikahan sakralnya.
Terlihat Arga juga duduk di sana.Di barisan paling belakang,kini perasaan Arga pada Raeviga telah terkubur dalam-dalam.Merelakan wanita yang di milikinya untuk menikah dengan adiknya,sekarang Arga hanya berusaha mencari keberadaan Siska.Keberadaan gadis yang telah dua hari ini merasa gelisah karenanya.
Dava terkesima melihat gadis yang sedang berjalan menghampirinya.Raeviga terlihat begitu cantik bahkan ketika lampu tersorot padanya.Membuatnya terlihat begitu feminim.Mengemaskan,pikir lelaki itu.
Raeviga telah duduk di samping Dava,gadis itu menahan rasa gugup yang sedang menguncang dirinya saat duduk berdekatan dengan Dava.
Dava melirik sekilas ke Raeviga sebelum mengucapkan ijab kabul di hadapan penghulu dan para saksi.
Lelaki itu juga merasa gugup ketika tangannya menyentuh telapak tangan Raeviga yang sedikit dingin itu.
Raeviga menghela napas panjang ketika
Acara akad selesai di akhiri ketika kata "Sah"telah terdengar begitu jelas di telinganya.Sekarang ia telah menjadi wanita yang telah menikah.Menikah dengan seseorang yang baru di kenalnya selama seminggu.Tidak lebih.
______________
Raeviga berada di ruang rias,tubuhnya sedikit lelah karena acara akad pagi.Kini wajah Raeviga sedang di rias kembali namun dengan riasan yang sedikit tajam namun elegan menyesuaikan Dress pengantin berwarna gold yang di pakainya.
Acara malam ini adalah pesta pernikahan mereka,semua tamu khusus keluarga Dewantara juga akan di undang hadir di sana.
Raeviga sedang berbincang-bincang dengan rekan kerjanya disana.Gaun pernikahan berbahan renda selutut dengan lengan yang terbuka di bagian lehernya itu semakin membuatnya sangat anggun apa lagi dengan nuansa gedung yang berhias Gold-Pink.Sangat cantik
Dava sedang meneguk segelas minuman yang berada di meja,ia sedang berbicara dengan beberapa rekan bisnisnya dan membicarakan sedikit tentang bisnis.Ia melirik sekilas beberapa kali ke arah Raeviga yang sedang tersenyum bersama rekan kerjanya.
Arga menghampiri Raeviga dan tersenyum ke arah gadis itu ketika mereka saling menangkap tatapan masing-masing.
"Hai,"seru Arga menyapa semuanya.
"Hai,pak.."balas mereka tersenyum ke arah Arga.
"Bolehkan saya meminjam gadis ini sebentar?"tanya Arga pada rekan kerjanya,dan di setujui oleh mereka dengan menganggukan kepala.
"iya pak.."seru salah satu pegawai.
Raeviga melihat ke arah Arga bingung.Dava menangkap moment mereka dari balik punggung Arga.Raeviga sedikit tersenyum kepada Arga dan membawa Raeviga pergi bersamanya.
Dava menatap kesal kearah mereka berdua.
"Ada apa dengan mereka?"gumam Dava,ia mengikuti Arga dan Raeviga yang menghindar dari keramaian.
Arga dan Raeviga sedang berada di luar ruangan dan sedang berada di taman yang penuh hiasan lampu kerlap-kerlip,dari kejauhan Dava melihat mengintai mereka berdua dengan kesal.
"Gue,udah tau dimana Siska tinggal Ga"perkataan Arga itu sontak membuat Raeviga senang.Seperti anak kecil ia melompat kesenangan hingga tak sengaja menginjak batu kecil di bawah kakinya.Raeviga hampir jatuh jika saja tangan Arga tidak memeluk pinggangnya.
Tangan Arga yang memeluk pinggang Raeviga membuat Dava di belakang sana mengepalkan tinjunya kuat-kuat.Sial
"Maaf,"
Arga melepaskan tangannya dari pinggang Raeviga setelah gadis itu membenarkan posisi berdirinya.
"Makasih ya Ga" ucap Raeviga karena Arga menolongnya yang hampir jatuh.
Arga tersenyum mengangguk.
Senyuman Arga itu semakin membuat Dava panas.Ia seolah tidak bisa menahan kekesalannya.
"Gue kabari elo lagi nanti.."seru Arga kemudian,ia berjalan meninggalkan Raeviga yang masih bahagia dengan kabar Siska.
Arga berpapasan dengan Dava yang akan menghampiri mereka,namun Arga hanya meliriknya sekilas kemudian melewatinya saja,begitu pula dengan Dava yang bahkan tidak menengok ke arahnya.Tatapannya terkunci pada Raeviga yang terlihat senang di depan sana.
"Ehhh"Dava menarik tangan Raeviga dengan kasar membuat Raeviga sedikit kesakitan dan takut.
"Ada apa?"tanya Raeviga tak mengerti.
"Ikut gue.."
Dava menarik tangan Raeviga dengan paksa mengikuti dirinya,tubuh kecil itu hampir terjungkal ke bawah karena perlakuan kasar Dava.
"Sakit Dava.."Raeviga mengeluh kesakitan di sepanjang perjalanannya.
"Lo bawa gue kemana?"Raeviga terus bertanya dan sesekali merintih kesakitan karena tangan Dava yang melingkar di tangannya begitu kuat.
Dava tidak menjawab pertanyaan Raeviga,ia terus berjalan membawa Raeviga dalam genggamannya.
Dava begitu terbakar dengan kedekatan Raeviga dan Arga. Cemburu?
Dava membuka sebuah kamar yang terkunci dengan tangan kirinya yang masih mengenggam erat tangan Raeviga.
"Lo ngapain bawa gue kesini!"keluh Raeviga yang masih tidak ingin masuk ke dalam Kamar itu.Raeviga berusaha menahan tubuhnya kuat untuk tidak masuk kesana,ia tau bahwa akan terjadi sesuatu buruk jika ia masuk ke dalam sana.Gadis itu berusaha meronta dengan kuat,tangan kanannya mencoba berpegangan pada sisi tembok pintu.
Dava semakin di buat geram oleh Raeviga,ia melepaskan genggaman tangannya pada Raeviga,ia menatap ke arah gadis itu.
Raeviga sedikit heran tiba-tiba Dava melepaskan cengkramannya namun tubuh Dava semakin mendekat ke arah Raeviga.
Tanpa menunggu penolakan dari Raeviga,Dava langsung mengendong Raeviga ala bridal. Raeviga meronta dengan keras bahkan memukul punggung Dava.
Dava mengunci pintu kamar dan membawa Raeviga ke ranjang yang berukuran big size itu.
Ia meleparkan tubuh Raeviga di Ranjang,gadis itu mencoba berdiri namun dekapan Dava yang tiba-tiba membuatnya tidak bisa berkutik.
"Lepasin gue"
"Gue mau ngajarin Lo,apa itu tugas istri.."seru Dava memegang kedua tangan Raeviga yang telah terlentang.
Dava telah berada di atas tubuh gadis itu,Raeviga masih mencoba meronta namun Dava semakin mendekatkan tubuhnya,jarak di antara mereka kini hanya beberapa senti.Hembusan napas Dava sangat terasa di wajah Raeviga.
"Mesum gila!"
"Gue akan mulai.."Dava mengacuhkan sindiran Raeviga padanya.
Wajahnya telah berada dekat di leher jenjang Raeviga dan mulai bermain-main disana.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Lisa aulia
mulai deh...apa udah bucin duluan,padahal kenalan baru seminggu
2023-11-15
0
Mohammad Zakki
katanya GK mau nikah Ama rae kenapa cemburu lihat rae ma Arga dasar plin-plan
2021-07-01
0
Fitri Ayu
sidava knp jd ikut kesetanan ..hanya salah faham
2021-06-14
0