Raeviga terbangun dari tidurnya.Membuka paksa kedua matanya yang masih mengantuk.Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding tempat tidur.Raeviga menyadari bahwa ia sekarang sedang berada di Apartement Dava.Tempat pertama kali Raeviga bertemu Dava saat ingin membawa Siska pulang.Raeviga melihat Dava masih tertidur pulas di sofa.Dava meringkuk kedinginan karena tidak memakai selimut sama sekali.
"Orang kaya tapi cuma punya satu selimut"cibirnya sambil tersenyum.Raeviga meletakkan selimut yang di pakainya lagi menutupi tubuh Dava yang nampak kedinginan.
Raeviga melihat jam dinding,ia masih terlalu pagi untuk bangun.Raeviga melihat bahan makanan di kulkas buat di masak untuk sarapan pagi.
Raeviga melihat hanya ada beberapa telur dan beberapa makanan Junkfood produksi perusahaannya.
Raeviga mengambil beberapa nasi dan telur untuk membuat Nasi goreng dibungkus Omlet.
"Ok sip !" serunya ketika masakannya telah matang dan telah di cicipinya sedikit.
Dava terbangun mencium aroma masakan di Apartementnya.Ia menggeliat dan mengedarkan pandangannya melihat Raeviga yang sedang mencuci peralatan dapurnya.
"Lagi ngapain?"menghampiri Raeviga dan sesekali menguap.
"Ikhh! Jorok.Sana Mandi"Keluh Raeviga mengibaskan tangannya menyuruh Dava untuk menjauh darinya.
Dava terkekeh geli melihat tingkah Raeviga .Ia mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi.
Raeviga menata masakannya di meja dengan rapi.Tangannya memang sudah cekatan dengan hal masak-memasak,karena sedari kecil ia sering membantu menyiapkan masakan dengan pembantu di rumahnya untuk melepaskan kekesalannya atau ketika seharian tidak ada kegiatan.
Dava telah selesai mandi,ia melemparkan begitu saja handuk di kasurnya.Raeviga yang melihatnya langsung naik darah.
"Lo emang jorok ya! kan basah kalo di taruh di kasur" cercanya sembari mengambil handuk itu dan menaruhnya ditempat semestinya.
"Tau gak sih Lo udah kayak istri gue aja.Atau sekarang lagi belajar jadi istri nih"Goda Dava mendekat ke arah Raeviga dengan tubuh setengah telanjang dada.
Raeviga sedikit gugup dengan pendekatan Dava itu.
"Kalau mau belajar jadi istri juga harus belajar menyenangkan suami."Dava mengernyitkan alisnya mengoda Raeviga.Jantung Raeviga sudah berdegub kencang.
"Dasar Gila!"seru Raeviga menjauh dari Dava dan duduk di meja makan.
"Gue cuma mau balas budi,Gak lebih"Sanggah Raeviga kemudian.Dava menyusul Raeviga setelah memakai kaos.
"Ini tidak ada racunnya kan? Lo gak berniat membunuh gue kan?"Tanya Dava sambil tersenyum.
"Kalo gak mau jangan dimakan.Banyak omong deh"Raeviga menggeser Omlet milik Dava menjadi dekat dengan Raeviga.
Dava terkekeh geli."Lagi pms ya kok galak?"candanya sambil mengambil piring omlet miliknya dan duduk berhadapan dengan Raeviga.
"Sinting"gumamnya kecil.
___________
Arga sudah kembali dari Jogjakarta,kini ia sedang menuju ke Rumah Laili,ibu tirinya.Kemarin ia tidak sempat bertemu dengan wanita itu karena sudah kembali lebih dulu ke Jakarta.
"apa maksud kamu tentang pernikahan itu?"seru Arga melihat Laili yang berada di ruang tamu.
"Kenapa Ga?Wajah kamu kenapa?habis berantem"Laili menghampiri Arga yang sedang duduk di sofa ruang tamu.Ia melihat luka di wajah Arga cukup parah.
" kenapa gak bilang masalah ini ke aku?"Tanya Arga sambil menahan emosinya dan rasa sakit di wajahnya.
"Karena menurut mama isi wasiat ini di tujukan untuk Dava,Ga.."jelas Laili.
Laili memang sengaja tidak memberitahu Arga karena nanti ia akan berdebat dengan Dava dan keadaan akan semakin tidak terkendali.Karena Arga ada tipekal laki-laki yang mudah tersulut emosi mengenai masalah apapun.Apalagi jika tau saham perusahaan terpengaruh dengan perjodohan pernikahan yang melibatkan Dava.Arga tak ingin Dava melibatkan diri mengenai perusahaan karena bagi Arga ini semua adalah Asetnya.Milik anak "sah" bukan anak simpanan.
"Kalau mama ngasih tau kamu.Apakah kamu membiarkan Dava ikut andil membantu perusahaan? Tidak kan?" Laili mencoba membuka hati Arga.Anaknya itu memang sangat membenci Dava karena masa lalunya yang ia lewati.
Arga tertohok dengan ucapan Laili.Ia menggerutu kesal. Sial
Arga pergi meninggalkan Mamanya dengan Kesal.Laili hanya bisa menghela nafas panjang melihat sifat keras kepala Arga.Namun ia juga khawatir dengan luka lebam di wajah Arga.
Arga menyetir mobilnya ugal-ugalan bahkan hampir saja ia menabrak mobil di depannya.
Emosinya kini sangat tidak terkendali.Pikirannya kacau,yang bisa membantunya adalah minuman dan wanita.Arga memutar stir mobilnya mendadak membuat mobil-mobil di belakangnya mengklanson-nya dengan keras.Ia tak memperdulikan keadaan sekitar.Arga menambah kecepatan laju mobilnya menuju suatu tempat yang bisa membuat fikirannya tenang sementara.
__________
"Lo ada acara hari ini?"tanya Dava pada Raeviga yang sedang mengotak-atik menu di layar handphonenya.
"Kenapa?"
"Mama nyuruh kita fitting baju pengantin nanti sore" Dava mengambil kunci mobilnya.
"Kan nanti kenapa berangkat sekarang?"Keluh Raeviga yang melihat Dava mengantongi kunci mobilnya.
"Gue mau ke suatu tempat.Terserah Lo mau ikut gue atau ngak.."terangnya sembari memakai jaket jeansnya membuat penampilan Dava terlihat lebih casual.
"Ikutlah.Trus lo ninggalin gue sendiri gitu?"
Raeviga mengambil tasnya dan bersiap pergi.
"Jadi sekarang udah gak mau di tinggal nih ceritanya.."Ejek Dava tersenyum simpul melihat Raeviga menatap tajam padanya lagi.
"Serah lo aja!"Raeviga sudah keluar dari Apartement Dava terlebih dahulu.
Dava terkekeh geli kemudian menyusul Raeviga.
"Rae,kalo kekasih itu jalan harus berdampingan." menarik pelan lengan Raeviga agar langkah mereka sejajar.
"Kekasih dari hongkong?"Cibir Raeviga melepaskan genggaman tangannya dengan Dava.
"Gausah ngambil kesempatan deh" Raeviga meneruskan ucapannya sambil menoleh ke arah Dava membuatnya tak sengaja menabrak seorang turis yang berada di belakangnya.
"Sorry,I accidentally sir" Seru Raeviga meminta maaf pada seorang pria turis yang berdiri di Lobby.
"Sure,no problem" ungkap pria turis sembari mendekat ke arah Dava yang berada di belakang Raeviga tersenyum melihat ulah yang dibuatnya.
"Mr.Dava,this your wife? so beautiful" turis itu menanyai Dava tentang Raeviga yang di kiranya istrinya.
Dava hanya tersenyum tipis menjawab pertanyaan yang di lontarkan sang turis sambil melirik ke arah Raeviga yang sudah melotot marah pada ucapan Pria turis itu.
"No,i am not his wife" ungkapnya kesal.
"Really?Oh sorry, i don't know" Turis itu kini yang meminta maaf kepada Raeviga.
"Just calm,Soon i will marry
this girl" Dava membalas ungkapan Maaf sang turis membuat Raeviga yang mendengarnya geram.Pria Turis itu tertawa mendengar ucapan Dava.
Dava meraih tubuh Raeviga yang berada di depannya dan merangkul bahu gadis itu dengan erat,membuat mereka berjalan berdampingan dengan mesra hingga masuk ke dalam mobil.Raeviga sudah meronta dengan keras untuk melepaskan dekapan lelaki disampingnya ini.Namun jemari Dava begitu kuat membuat Raeviga pasrah mengikuti Dava yang membawanya menuju mobil.
"Gue udah bilang jangan ngambil kesempatan.Lepasin Dava!"Gerutu Raeviga yang sudah sampai di samping mobil Dava,ia masih berusaha melepaskan tubuhnya.Dava melepaskan Dekapannya dan membukakan pintu untuk Raeviga.
"Lo jadi gadis galak banget."Desisnya di telingga Raeviga.
"Bodo,dasar mesum!"sindir Raeviga sambil masuk ke dalam mobil.
Dava tertawa senang setelah sukses mengusili Raeviga setengah hari ini.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Saripati Sari
aduh author sakit hati deh, klu rar SM dava
2022-04-14
0
tumijan -
ahh duanya sula main lubang tak kira arga enggak malah ia .... hisss kesel thor
2021-07-07
0
Mohammad Zakki
kayaknya seru juga Dava Ama rae 😊
2021-07-01
0