Elisa merasa heran saat Maxim membawanya ke rumah lama Harcourt bukan ke apartementnya.
'' Kak, kenapa Kak Max membawaku ke sini ?" tanya Elisa.
" Kamu belum sembuh total, jadi lebih baik kamu tinggal di sini, karna akan banyak pelayan yang membantumu, jika di apartement kamu hanya sendirian '' jawab Maxim dan Elisa hanya mengangguk menurut.
Maxim lalu membantu Elisa duduk di kursi roda. '' Kak, aku tidak lumpuh loh, kenapa harus pakai kursi roda '' ujar Elisa.
'' Biar kamu tidak terlalu capek, dan juga agar luka di perutmu cepat sembuh '' sahut Maxim dan Elisa hanya bisa menurutinya, namun Elisa merasa tidak rugi meskipun harus membuat dirinya terluka, karna bisa membuat Maxim perhatian dengannya.
Maxim membawa Elisa ke kamar yang sewaktu kecil di tempati oleh Elisa, saat pertama kali Elisa di asuh oleh keluarga Harcourt, dan kamar itu letaknya juga berdampingan dengan kamar milik Maxim.
'' Kak Max tidak pulang ke villa ?'' tanya Elisa setelah Maxim membantunya duduk di atas ranjang.
'' Nanti setelah makan malam '' jawab Maxim.
'' Aku tinggal dulu '' ujar Maxim yang di angguki oleh Elisa.
Maxim pergi keluar dari kamar Elisa, dan saat dia akan masuk ke dalam kamarnya, kepala pelayan datang menghampirinya.
'' Tuan Muda, Tuan Besar menunggu anda di ruang baca '' ujar kepala pelayan.
Maxim menjawabnya dengan anggukan kepalanya, lalu mengurungkan niatnya yang akan masuk ke dalam kamarnya, dia bergegas pergi menemui sang kakek.
Ceklek
Saat masuk ke dalam ruang baca, Maxim melihat sang kakek yang sedang membaca buku di kursi yang berbahan jati.
'' Ada apa Kakek memanggilku ?'' tanya Maxim melangkah mendekati sang kakek.
'' Duduklah '' perintah Kakek Harcourt meletakkan buku yang di bacanya di atas meja.
Maxim lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan sang kakek.
'' Beberapa hari ini kamu terus mengurus Elisa '' tukas Kakek Harcourt.
'' Benar '' sahut Maxim.
'' Aku tahu, kamu melakukannya karna kamu merasa berhutang budi padanya, tapi jangan sampai itu membuatmu mengabaikan istrimu '' ujar Kakek Harcourt memperingatkan.
'' Aku tidak mengabaikan Violet, Kek '' sahut Maxim tidak terima akan ucapan Kakeknya, padahal kenyataannya benar adanya.
'' Benarkah?, kamu selama tiga hari tidak beranjak sedikitpun dari rumah sakit kan, bahkan kamu juga baru tahu tadi pagi, kalau Vio tidak pulang ke villa '' cetus Kakek Harcourt.
Maxim sedikit tersentak ternyta kakeknya tahu semuanya.
'' Tidak usah terkejut '' ucap Kakek Harcourt lalu mengambil cangkir berisi teh hangat di atas meja, lalu menyesapnya beberapa kali.
'' Sekarang kembalilah ke villa, kamu tidak perlu merawat Elisa, di sini banyak pelayan wanita '' perintah Kakek Harcourt.
'' Maaf Kek, aku tidak bisa jika harus abai pada Elisa, bagaimanapun dia terluka juga karna aku '' sahut Maxim .
'' Terserah kamu saja, mudah mudan kamu tidak menyesal saja nantinya '' timpal Kakek Harcourt lalu kembali membaca buku yang ia letakkan di atas meja.
Sedangkan di mansion Grissam, Violet tengah menikmati menu makan malam favoritnya bersama ibu tirinya.
'' Vio, apa kamu sudah bilang pada Maxim, jika akan menginap di sini ?'' tanya Ibu tiri Violet.
Violet menjawab dengan gelengan kepalanya. '' Tidak perlu Bu, lagian dia juga pasti sedang sibuk menemani Elisa '' sahut Violet santai.
Ibu tiri Violet hanya menghela nafasnya, dia juga mendengar peristiwa yang menimpa Elisa, hanya saja Ibu tiri Violet terlalu malas untuk menjenguk Elisa. Namun sayangnya Ibu tiri Violet tidak tahu tentang Maxim yang menuduh Violet sebagai dalang dari penculikan Elisa, karna Violet tidak memberitahunya.
Keesokan paginya Violet berangkat ke toko kuenya dari mansion Grissam, dan kebetulan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu sepuluh menit saja.
Saat baru tiba di toko kuenya, Violet di sambut oleh Robert yang berdiri di teras tokonya.
'' Robert, ngapain kamu berdiri di sini, ayo masuk '' ajak Violet.
'' Iya '' sahut Robert.
Lalu Robert mengikuti langkah Violet yang masuk ke toko kuenya, dan Violet mengajak Robert pergi ke ruang kerjanya yang berada di lantai dua.
'' Robert maaf ya, kalau kemarin kamu harus mendapat pukulan dari suamiku '' ujar Violet merasa bersalah, apa lagi sekarang melihat wajah Robert yang masih sedikit lebam.
'' Jadi kemarin itu suamimu '' ujar Robert sedikit terkejut, pasalnya dia sangat tahu betul dengan Maxim, pengusaha ternama di kota S.
'' Iya '' sahut Violet malas.
'' Tapi sebelumnya maaf ya Vio , kemarin saat aku ke rumah sakit, aku melihat dia menggendong wanita masuk ke dalam mobilnya '' ujar Robert yang melihat Maxim dan Elisa di teras rumah sakit, karna kebetulan saat itu Robert berada di rumah sakit untuk mengunjungi saudara jauhnya yang sedang sakit.
Violet sama sekali tidak terkejut mendengar ucapan Robert, karna dia sudah tahu pasti siapa wanita yang bersama Maxim.
Robert merasa heran melihat reaksi Violet yang biasa bisa saja, dengan apa yang di ceritakan tentang suaminya, bahkan Violet terlihat tidak perduli.
'' Vio, kamu tidak marah ?'' tanya Robert.
'' Tidak, untuk apa aku marah '' sahut Violet acuh yang mana membuat Robert semakin merasa heran.
Robert akhirnya tidak bertanya lagi, dia bisa menebak jika pernikahan Violet pasti tidak baik baik saja, melihat dari reaksi Violet saat dirinya menceritakan perihal suaminya.
Lalu Robert menagih janjinya pada Violet, yang akan mengajaknya untuk meresmikan cabang toko kuenya di pinggiran kota, yang akan di lakukan sore nanti.
Di perusahaan Diamond Group Maxim terlihat sedang sibuk memeriksa berkas berkas yang butuh tanda tangannya, dia sudah tahu dari Lela jika Violet menginap di mansion Grissam, dan Maxim tidak mempermasalahkannya.
Ceklek
Maxim mendongakkan kepalanya dan melihat David yang melangkah masuk dan duduk di sebrang mejanya.
'' Mau apa kesini '' tukas Maxim tanpa menatap ke arah David.
'' Tidak ada, aku hanya ingin tahu kabar Elisa saja '' sahut David.
'' Dia baik, kenapa tidak ke kediaman lama saja, untuk menjenguknya langsung '' ujar Maxim.
'' Malas '' sahut David ketus membuat Maxim langsung mendongakkan kepalanya, dan menatap David dengan dahi mengkerut.
'' Kenapa kamu terlihat sekali jika tidak menyukai Elisa, apa kalian berdua punya masalah ?'' tanya Maxim.
'' Lalu ''
'' Aku merasa seperti ada yang dia sembunyikan dari kita '' tukas David.
'' Memangnya, apa yang dia sembunyikan ?'' tanya Maxim.
'' Entahlah, aku juga tidak tahu '' jawab David.
'' Ck, kau ini '' decak Maxim.
'' Eh, Max, kamu tahu, sora nanti Violet akan meresmikan cabang toko kuenya yang berada di pinggiran kota '' tukas David membuat Maxim menghentikan gerakan tangannya yang sedang mendatangani berkas yang di pegangnya.
'' Kenapa dia tidak bilang padaku '' gumam Maxim kesal, karna Violet tidak memberitahunya.
David terkekeh mendengar ucapan Maxim. '' Lagian untuk apa dia memberitahumu, pasti dia berfikir jika kamu tidak akan perduli karna sedang sibuk merawat Elisa '' cibir David yang mana langsung mendapat tatapan tajam dari Maxim, namun David tidak takut sama sekali.
Saat sore tiba Maxim pergi ke pinggiran kota bersama David, dia berencana memberi kejutan pada Violet yang sedang meresmikan cabang toko kuenya.
Namun saat tiba di lokasi Maxim di buat meradang, ketika melihat pria yang sedang menemani Violet memotong pita untuk peresmian, yang tak lain adalah Robert.
'' Kurang ajar '' geram Maxim yang hendak keluar dari dalam mobil, namun langsung di tahan oleh David.
'' Mau kemana kamu, mau mengacaukan acara yang di adakan oleh Violet '' cetus David mencekal lengan Maxim dengan kuat.
'' Lepas David, aku mau menghajar pria yang sudah berani dekat dekat dengan Violet '' tukas Maxim dengan amarah yang sudah memuncak.
'' Kamu jangan egois, beberapa hari ini kamu sibuk merawat Elisa, sampai kamu mengabaikan Violet, tapi lihat apa Violet marah, tidak kan, bahkan dulu kamu juga tidak pernah perduli dengan Violet, kamu selalu mengutamakan Elisa di banding Violet yang sebagai istri sahmu, sekarang kamu baru melihat Violet punya teman pira saja kamu sudah emosi, lalu bagaimana dengan kelakuanmu dulu, jadi biarkan dia melakukan apa yang bisa membuatnya tersenyum, jangan merusak kesenangannya yang berakhir dia semakin membencimu '' ujar David panjang lebar, yang mana membuat Maxim langsung bungkam, karna apa yang semua di katakan oleh David benar adanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
dewi halu
kelakuan elisa ketahuan sm max tp vio dah lelah dia pergi jauh dengan robert bawa pergi anak max, bergahun lamanya max smp gila kerja karna kehilangan vio, vio hidup bahagia dengan anak nya, sampe suatu ketila max ketemu dengan anak kecil, yg ternyata anaknya tp max menyangka itu anak vio dan robert anal vio sakit sehingga membutuhlan donor darah dan hanya darah max, dr sana semua terkuak max menyesal selama ini sll berprisangka buruk sm vio, anak nya berusaha menyatukan vio dan max hingga cinta itu bersemi kembali, meski ada lagi ulet keket max sdh belajar dr kesalahan kesalahan nya sehingga ulet2 keket itu langsung dibinasakan sm max demi kebahagiaan vio dan klg kecilnya. tamat
2024-12-25
0
Marini W
lah masa tamat sampe disini doang GX ada kelanjutannya, jdi kesel GX tuntas
2024-12-27
0
Selamet Turipno
udah jgn ribut nggak ada sambungannya authornya udah mati
2025-01-11
0