Bab 15

Setengah jam kemudian Maxim sudah kembali ke ruang keluarga, dan menghampiri istrinya yang duduk di sofa sembari melahap kue di atas meja.

'' Ayo pulang '' ajak Maxim mengulurkan tangannya.

Violet langsung berdiri dari duduknya tanpa menerima uluran tangan Maxim, lalu melenggang pergi begitu saja melewati Maxim. Dan Maxim hanya bisa menghela nafasnya melihat sikap acuh Violet padanya.

'' Kak Max '' panggil Elisa menghentikan langkah Maxim yang hendak pergi menyusul langkah istrinya.

'' Ada apa Elisa ''

'' Aku tadi ke sini naik taksi, boleh tidak kalau aku numpang di mobil Kakak, ini sudah larut pasti tidak ada taksi yang lewat '' ucap Elisa memohon.

'' Baiklah ayo '' sahut Maxim.

Elisa tersenyum senang. '' Makasih Kak '' tukas Elisa segera melangkah pergi mengikuti Maxim.

Violet yang berdiri di samping mobil Maxim, menatap malas Maxim dan Elisa yang berjalan ke arahnya bersamaan.

'' Vio, Elisa ikut pulang bersama kita, kamu tidak keberatan kan ?'' tanya Maxim.

'' Memangnya kalau aku mengatakan keberatan, kamu akan mendengarkannya, tidak kan '' sahut Violet ketus, lalu membuka pintu mobil samping kemudi, dan masuk ke dalam tanpa perduli dengan reaksi Maxim.

Brakk

Maxim sedikit tersentak saat Violet menutup pintu mobilnya dengan keras, namun dirinya hanya bisa menghela nafasnya.

'' Kak, sepertinya Violet tidak suka, aku ikut pulang bersama kalian '' ujar Elisa dengan mimik wajah sedihnya.

'' Sudahlah, ayo masuk '' tukas Maxim karna tidak mungkin membiarkan Elisa pulang sendiri, dan juga dirinya nanti akan meminta maaf pada Violet saat sudah sampai villa.

Selama di perjalanan Violet hanya sibuk mengotak atik ponselnya, sedangkan Maxim dia fokus pada kemudianya.

Tak butuh waktu lama kini mobil yang di kemudikan oleh Maxim sudah berhenti di depan lobi apartement Elisa.

'' Kak Max terimakasih ya, sudah mengantarku pulang '' ucap Elisa.

'' Hem,, sama sama '' sahut Maxim.

Elisa membuka pintu mobil Maxim lalu turun, dan setelah Elisa menutup kembali pintu mobilnya, Maxim segera menjalankan mobilnya.

'' Ck '' decak Elisa menatap mobil Maxim yang sudah menjauh.

Satu bulan telah berlalu, Maxim membuktikan pada Violet jika dirinya berubah, dan mengulangi semuanya dari awal. Begitu juga dengan Violet yang sedikit mulai luluh kembali pada Maxim.

Siang ini dengan wajah cerianya, Violet mendatangi perusahaan Maxim sembari membawa paper bag berisi kotak makan siang untuk Maxim, karna tadi pagi Maxim memintanya untuk membawakan makan siang padanya, dan dengan senang hati Violet mengiyakannya.

'' Selamat siang Nona '' sapa resepsionis saat Violet menghampiri meja resepsionis.

'' Siang juga, apa Kak Maxim ada di perusahaan?'' tanya Violet.

'' Ada Nona '' jawab si pegawai resepsionis.

'' Terimakasih, kalau begitu aku ke ruangannya dulu '' ujar Violet lalu segera pergi ke arah lift khusus presdir.

Sedangkan di ruangan Presdir, Elisa yang masuk ke ruangan Maxim, dia mengajak Maxim untuk makan siang bersama di restoran yang berada di depan perusahaan.

'' Kak Max, ayo kita makan siang di restoran depan '' ajak Elisa.

'' Maaf Elisa, aku tidak bisa, aku sudah meminta Violet mengantarkan makan siang untukku '' sahut Maxim tanpa menatap Elisa yang berdiri di sebrang meja kerjanya.

Maxim tidak tahu dengan reaksi tidak suka Elisa, saat dirinya menolak ajakannya.

Ceklek

Maxim dan Elisa serempak menoleh ke arah pintu, dan melihat Violet yang datang sembari membawa paper bag berisi kotak bekal di tangannya.

'' Vio, kamu sudah datang '' seru Maxim berdiri dari duduknya dan segera menghampiri Violet yang melangkah ke arahnya.

'' Ini, makan siang yang Kak Max minta bawakan '' ucap Violet memberikan paper bag yang di bawanya pada Maxim.

'' Terimakasih, ayo duduk di sana, temani aku makan '' ajak Maxim menarik pelan pergelangan tangan Violet menuju sofa.

Sedangkan Elisa dia mendengus kesal, melihat betapa antusiasnya Maxim saat Violet datang membawa bekal makan siang untuk Maxim.

Violet menatap Elisa yang ikut duduk di sofa, yang saling berhadapan dengannya, sedangkan Maxim dia sibuk membuka satu persatu kotak bekal yang di bawa oleh Violet.

'' Elisa, ini sudah jam makan siang, apa kamu tidak mau makan siang?'' tanya Violet pura pura, sebenarnya tadi Violet mendengar percakapan Maxim yang menolak ajakan makan siang Elisa di restoran depan, dan itu membuatnya merasa puas.

'' Ini aku mau pergi '' sahut Elisa kesal, lalu berdiri dari duduknya dan pergi keluar dari ruangan Maxim.

Violet hanya tersenyum kecil menatap kepergian Elisa. Lalu dia beralih menatap Maxim yang begitu lahap, menikmati makan siang yang di bawakan olehnya.

" Aku harap, kamu terus begini Kak, dan jangan membuatku menyerah untuk kedua kalinya, jika itu terjadi lagi, aku benar benar akan pergi dari hidupmu " batin Violet menatap Maxim begitu dalam.

'' Kak '' panggil Violet menghentikan gerakan Maxim yang hendak melahap kue kering di tangannya.

'' Iya '' sahut Maxim menatap Violet.

'' Aku mau pergi ke toko kue '' pamit Violet.

Karna Maxim sudah tahu tentang usaha toko kuenya, jadi Violet tidak lagi merahasiakannya.

'' Sekarang ?'' tanya Maxim.

'' Iya, tadi saat aku perjalanan ke sini, Nina menghubungiku, dan mengatakan ada sedikit masalah di sana '' sahut Violet.

'' Apa butuh bantuanku ?'' tawar Maxim.

Violet menggelengkan kepalanya. '' Tidak perlu, aku bisa menanganinya sendiri '' sahut Violet.

'' Baiklah, tapi kamu hati hati saat di jalan '' tukas Maxim.

'' Hem, kalau begitu aku pergi dulu ''

Maxim menganggukkan kepalanya, dan Violet beranjak berdiri dari duduknya, dan bergegas pergi dari ruang kerja Maxim.

Violet menuju ke toko kuenya dengan mengemudikan mobilnya sendiri, sebenarnya Maxim sudah berniat untuk mencarikan sopir khusus untuk Violet, namun Violet menolaknya dengan alasan lebih suka mengemudikan mobilnya sendiri, dan Maxim tidak bisa memaksanya.

Namun saat di belokan Violet tidak sengaja menyenggol kendara lain, karna Violet yang terlalu mepet saat ber belok.

Violet segera menghentikan mobilnya di bahu jalan, begitu juga dengan mobil yang di senggol oleh Violet, dia juga ikut berhenti di bahu jalan. Dan Violet bergegas keluar dari dalam mobil, dan mendekat pada mobil yang di senggolnya untuk meminta maaf.

'' Tuan, Maaf, saya tidak sengaja menyenggol mobil anda '' ucap Violet pada pria yang baru keluar dari dalam mobilnya.

'' Violet '' seru pria muda pemilik mobil.

Sedangkan Violet sedikit terkejut, saat pria muda di depannya memanggil namanya.

'' Tuan, anda mengenal saya?'' tanya Violet menunjuk dirinya sendiri dengan jarinya.

'' Tentu,aku Robert, kita dulu satu kelas '' sahut pria itu tersenyum.

Violet diam untuk mengingat lagi pria di depannya ini, dan beberapa saat kemudian Violet langsung mengembangkan senyumnya, saat mengingat siapa pira di depannya.

'' Ah,, iya aku ingat, kamu Robert si ketua basket kan '' seru Violet.

'' Iya, kamu benar, syukurlah kalau kamu masih ingat '' tukas Robert tersenyum.

'' Tentu, Oh,, iya, bagaimana kabarmu ?'' tanya Violet.

'' Aku baik, kamu sendiri bagaimana, apa sudah menikah ?'' tanya Robert balik karna memang tidak tahu, pasalnya Robert melanjutkan kuliahnya di luar negri, dan ini pertama kalinya dia kembali ke negara S.

'' Aku baik, dan aku juga sudah menikah '' jawab Violet yang mana membuat senyum Robert perlahan memudar.

'' Oh, benarkah, selamat ya '' ucap Robert memaksakan senyum.

'' Iya terimakasih, Eh,, iya aku minta maaf, karna sudah menyenggol mobilmu, sampai tergores lagi '' ucap Violet merasa bersalah saat melihat body mobil Robert yang tergores.

'' Tidak apa apa, tidak masalah '' sahut Robert.

Kedua orang itu terus mengobrol sambil berdiri di pinggir jalan, dan obrolan itu terhenti saat Violet mendapat telfon dari toko kuenya.

'' Robert, aku pergi dulu ya '' pamit Violet.

'' Iya pergilah, semoga lain kali kita bisa ketemu '' sahut Robert yang di angguki oleh Violet.

Robert terus menatap mobil Violet yang perlahan melaju ke jalan raya.

'' Hah,,, ternyata aku sudah telat '' gumam Robert, yang sudah menyukai Violet sejak masih sekolah.

Sedangkan di sebuah restoran, seroang wanita tengan berbincang serius dengan dua pria berbadan besar, dan wanita itu juga memberi segepok uang pada dua pria itu.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

semoga bukan hama pengganggu dech

2024-10-02

0

Tia Saputri

Tia Saputri

gampang sekali memaafkan nya violet 🤨

2024-09-30

0

Armyati

Armyati

hemmm pasti itu si ulet Elisa kn yg mau bikin rencana jahat pada vio😤 semoga vio baik-baik az 🙏

2024-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!