Bab 9

Violet sedikit takut takut saat hendak meneteskan cairan antiseptik pada lukanya, kaki Violet bukan hanya melepuh tapi juga terluka, karan ada pecahan mangkuk yang menggores punggung kakinya.

'' Ck, gara gara Elisa, kaki mulusku jadi melepuh dan terluka kan '' gerutu Violet kesal bercampur marah.

Violet yang sedang menunduk di buat terkejut, saat ada tangan kekar yang mengambil cairan antiseptik dari tangannya. Violet langsung mengangkat kepalanya dan melihat Maxim yang berjongkok di depannya.

'' Kak Max mau apa ?'' tanya Violet.

'' Mengobati lukamu '' sahut Max lalu mengangkat kaki Violet yang terluka ke atas pahanya.

'' Tidak perlu, aku bisa sendiri '' cetus Violet hendak menarik kakinya dari atas paha Maxim, namun langsung di tahan oleh Maxim.

'' Menurutlah '' tukas Maxim.

Violet mendengus dan akhirnya membiarkan Maxim mengobati lukanya, tidak bohong jika ada perasaan senang di hatinya, namun itu hanya sesaat ketika dirinya teringat akan menjauhi Maxim.

Violet meringis menahan perih saat Maxim meneteskan cairan antiseptik pada lukanya, tapi dia di buat terkejut sekaligus tidak percaya saat melihat Maxim meniup kakinya yang terluka.

" Ada apa dengan Kak Max, kenapa dia bersikap lembut, apa barusan kepalanya terbentur " batin Violet merasa heran.

'' Sudah '' ujar Maxim setelah selesai mengobati luka di kaki Violet, lalu Maxim menurunkan kaki Violet ke atas lantai dengan sangat hati hati.

Maxim lalu berdiri dan menunduk menatap Violet yang sedang melihat kakinya. '' Tetaplah di Villa, tidak usah kemana mana, biar lukanya cepat sembuh '' ucap Maxim dan Violet hanya menganggukkan kepalanya.

'' Aku berangkat ke perusahaan dulu '' pamit Maxim hendak menyentuh pucuk kepala Violet, namun ia urungkan saat melihat Violet yang acuh padanya.

Maxim lalu melangkah keluar dari kamar Violet, dan saat baru sampai di ambang pintu Maxim menghentikan langkahnya, ketika mendengar perkataan Violet yang mampu membuat gemuruh di hatinya.

'' Kak, ayo kita cerai ''

'' Istirahatlah dengan baik, aku akan usahakan untuk pulang cepat nanti '' tukas Maxim tanpa menoleh ke belakang, lalu bergegas pergi dari kamar Violet, dengan wajah yang sangat dingin karna menahan amarah yang tiba tiba membuncah di hatinya, dulu dia memang sangat ingin menceraikan Violet, tapi kenapa sekarang dirinya tidak terima ketika Violet membahas perceraian.

'' Kenapa sekarang aku tidak ingin bercerai dengan Violet '' gumam Maxim yang melangkah menuruni anak tangga.

Sedangkan di lantai bawah Elisa menahan kesal, karna dia fikir Maxim akan mengobati lukanya saat meminta kotak obat pada Felix, tapi ternyata Maxim menyuruh Felix yang mengobati lukanya, sedangkan Maxim sendiri malah pergi ke lantai atas, yang sudah di pastikan ke kamar Violet.

Tap

Tap

Tap

Felix dan Elisa bersamaan menoleh dan melihat Maxim, yang menuruni anak tangga dengan wajah yang sangat dingin. Melihat raut wajah Maxim membuat Elisa menahan senyumnya, karna Elisa berfikir jika Maxim pasti barusan sudah bertengkar dengan Violet untuk membelanya.

'' Kak Max '' panggil Elisa sembari berusaha untuk berdiri.

Maxim menghentikan langkahnya dan menatap Elisa dengan wajah datarnya.

'' Kak Max, aku minta maaf, karna aku Kakak harus bertengkar lagi dengan Violet '' ucap Elisa dengan mimik wajah terlihat merasa bersalah.

Sedangkan Maxim mengerutkan dahinya, kenapa Elisa bisa berfikirkan dirinya sedang bertengkar dengan Violet batinnya.

'' Elisa, lebih baik kamu tidak usah masuk kerja dulu, tunggu lukamu sampai sembuh '' tukas Maxim tidak menghiraukan perkataan Elisa yang mengira dirinya dan Violet sedang bertengkar.

'' Iya Kak, sekali lagi aku minta maaf, karna aku membuat Kak Maxim harus bertengkar dengan Violet '' kata Elisa.

Maxim menarik nafasnya lalu menatap Elisa. '' Elisa, aku tidak bertengkar dengan Violet '' sahut Maxim lalu melenggang pergi menuju pintu utama, meninggalkan Elisa yang berdiri dengan expresi terkejut.

'' Apa!!, mereka berdua tidak bertengkar, lalu tadi apa yang Kak Maxim lakukan di kamar Violet '' gumam Elisa.

Selama perjalanan menuju ke perusahaan Maxim terus diam menatap lurus ke depan, pikirannya sedang kalut karna perkataan Violet yang meminta cerai.

" Apa perkataanku waktu malam itu, benar benar melukai hatinya '' batin Maxim. Pasalnya perubahan Violet terjadi setelah peristiwa malam saat dirinya dan Violet menginap di kediaman lama.

Sedangkan Violet yang berada di kamarnya, dia sedang melahap sarapan pagi yang di buatnya sendiri dengan di temani oleh Lela pelayan terdekatnya.

'' Nona, apa anda tahu, Nona Elisa masih di sini '' ujar Lela, membuat gerakan tangan Violet yang hendak menyuapkan nasi ke dalam mulutnya terhenti.

'' Bukan urusanku '' sahut Violet lalu kembali melanjutkan melahap sarapan paginya yang tinggal beberapa suap lagi.

Lela merasa heran dengan respon acuh tak acuh Violet, karna biasanya Violet akan terlihat marah dan kesal, saat Tuannya membiarkan Elisa tinggal di Villa.

'' Anda tidak marah ?'' tanya Lela dengan hati hati.

'' Aku sudah lelah untuk marah, karna Tuanmu juga tidak akan perduli denganku '' sahut Violet memberikan piring kotor yang di pakainya pada Lela.

Sedangkan Lela menerima piring kotor itu dengan terdiam, perkataan Nonanya memang benar, selama ini Tuannya tidak pernah perduli meskipun Nonanya mengatakan jima tidak suka ketika Elisa tinggal di Villa.

'' Nona, yang sabar ya, saya yakin suatu saat pasti Tuan akan melihat keberadaan anda '' ucap Lela dengan tulus.

Namun perkataan Lela membuat Violet terkekeh kecil. '' Aku sudah tidak lagi berharap dia melihatku Lela, aku sudah lelah '' tukas Violet.

Lela menatap sendu Nonanya, sudah dua tahun Nonanya menikah dengan Tuannya, dan sudah banyak usaha yang Nonanya lakukan untuk menarik perhatian Tuannya, namun tidak pernah membuahkan hasil, apa lagi sekarang Elisa sudah kembali, pasti Tuannya akan memprioritaskan Elisa seperti setahun saat awal Tuan dan Nonanya menikah.

Pukk

Lela tersentak saat Violet menepuk bahunya dengan pelan. '' Kamu kenapa menatapku seperti itu ?'' tanya Violet sembari mengunyah buah apel yang telah di kupas oleh Lela.

'' Tidak apa apa Nona '' sahut Lela.

Violet tersenyum menatap Lela. '' Aku tahu apa yang kamu pikirkan, sudah tenang saja, aku tidak apa apa kok, lagian sekarang aku sudah tidak perduli lagi dengan hubungan Kak Maxim dan Elisa '' tukas Violet membuat Lela terkejut.

'' No,, Nona, apa anda sudah tidak mencintai Tuan lagi ?'' tanya Lela gugup sekaligus tidak percaya.

'' Tidak semudah itu menghilangkan perasaan cinta yang sudah tumbuh sangat dalam, tapi aku akan perlahan lahan untuk berusaha menghapusnya '' sahut Violet.

Lela menganggukkan kepalanya dengan tersenyum . '' Semoga anda bisa melakukannya Nona, saya tidak ingin melihat anda merasa sakit hati setiap hari '' ujar Lela, bukan apa dirinya menyetujui keinginan Violet, dirinya hanya tidak tega melihat Nonanya setiap hari harus mengemis cinta dari Tuannya, yang tidak pernah menganggap keberadaan Nonanya.

Di perusahaan Maxim yang tengah menghadiri rapat penting, dia tidak bisa fokus pada rapat yang di jalaninya, perkataan Violet yang meminta cerai terus mengganggu fikirannya, dan itu benar benar membuatnya merasa tidak tenang.

Sedangkan Felix yang berada di samping Tuannya merasa heran melihat sikap Tuannya, karna sejak keluar dari Villa Tuannya terlihat terus melamun.

" Mungkinkah perubahan Tuannya ada hubungannya dengan Nona Violet ya " batin Felix, karna tadi ketika di Villa dirinya melihat raut hawatir di wajah Tuannya saat pergi ke lantai atas, tapi wajah Tuannya berubah sangat dingin saat turun ke lantai bawah, bahkan Tuannya juga terlihat acuh pada Elisa yang biasanya selalu di prioritaskannnya.

Terpopuler

Comments

Marianty Poerba

Marianty Poerba

kesel liat ni laki macam model begini

2025-03-26

0

DN

DN

sungguh tega....seorang suami ngatain istri sah nya sendiri jalang. hebaattt !!!. sungguh suami lucknut.

2024-06-22

0

Blue Ocean💋

Blue Ocean💋

mudah mudahan ceriranya beda dgn karyamu sebelumnya thor krn ada ceritamu yg mirip tp akhirnya gak jd cere cere krn flnya gk gercep biar seru biar nanti giliran si max yg dgn daya upaya utk ambil kembali hati si violet

2024-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!