Keputusan Serigala Penyendiri

Setelah mengalahkan Rocki dan membuktikan dirinya sebagai petarung yang tangguh, keseharian Aren mulai berubah.

Statusnya di sekolah meningkat, tapi dia tidak tertarik dengan popularitas. Aren lebih memilih ketenangan, dan sering menghabiskan waktu di atap sekolah setelah pelajaran selesai. Di sana, dia menemukan kedamaian yang jarang dia temui di tempat lain.

Setiap pulang sekolah, Aren berjalan sendirian dengan tatapan kosong.

Dia merasa bosan dengan kehidupan sehari-harinya yang monoton. Meski memiliki reputasi sebagai petarung yang tangguh, Aren merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Dia merasa seperti mencari sesuatu, tetapi tidak tahu apa yang sebenarnya dia butuhkan.

Sementara itu, Ash dan Alvin terus mencari Aren. Mereka ingin memastikan kondisi Aren, bagi mereka berdua saat ini Aren adalah sosok yang mereka segani.

Namun, Aren selalu menghindari mereka, merasa bahwa kehadiran mereka berdua hanya akan mengganggu kedamaiannya.

Suatu siang, saat Aren sedang duduk di atap sekolah dengan mata terpejam, dia memikirkan banyak hal. Keputusan untuk mencapai puncak sebagai petarung atau hidup tenang selama di sekolah terus berputar di kepalanya. Dia teringat akan kata-kata Sano, perkataan Rocki saat bertarung, dan bahkan perkataan Maria yang selalu ada di sampingnya.

"Apakah ini yang aku inginkan?" bisik Aren pada dirinya sendiri. "Apakah aku ingin terus bertarung, atau hidup tenang dan menemukan makna lain dalam hidupku?"

Tatapannya menatap langit yang cerah, awan bergerak pelan seolah mengisyaratkan ketenangan. Di saat itulah, Aren merasa ada yang mendekatinya. Ketika dia membuka mata, Maria berdiri di hadapannya dengan senyum hangat.

"Aren, kamu baik-baik saja?" tanya Maria dengan nada penuh perhatian.

Aren mengangguk pelan, tapi Maria bisa melihat kebingungan di matanya. "Aku hanya berpikir, Maria. Tentang semua ini. Tentang hidupku. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya aku inginkan."

Maria duduk di samping Aren dan menatap langit bersamanya. "Terkadang, kita memang butuh waktu untuk menemukan jawaban, Aren. Kamu tidak harus memutuskan sekarang. Yang penting, kamu tetap jujur pada dirimu sendiri."

"Jujur terhadap diriku sendiri ya, kau benar juga, Maria."

Kata-kata Maria memberi sedikit ketenangan bagi Aren. Dia tahu bahwa apapun keputusannya, dia memiliki teman-teman yang peduli padanya. Meskipun masih ada kebingungan, Aren merasa bahwa dia tidak sendirian dalam perjalanan ini.

Hari demi hari berlalu, dan meski Aren masih belum menemukan jawaban pasti, dia mulai menerima kenyataan bahwa proses pencarian itu sendiri adalah bagian dari perjalanan hidupnya.

Di tengah keraguannya, dia terus belajar dan tumbuh, menemukan kekuatan baru dalam dirinya yang mungkin tidak pernah dia sadari sebelumnya.

Pada akhirnya, Aren menyadari bahwa hidup tidak selalu tentang mencapai puncak atau hidup dalam ketenangan semata. Hidup adalah tentang perjalanan, tentang menemukan diri sendiri di tengah semua kekacauan dan ketenangan yang ada.

Hari demi hari berlalu, dan meskipun Aren masih terjebak dalam kebingungan tentang arah hidupnya, ia mulai menjalani hari-harinya dengan lebih terbuka.

Suatu sore, setelah sekolah selesai, Aren memutuskan untuk menghabiskan waktu di taman kota. Tempat ini jarang dikunjunginya, namun entah kenapa, hari itu dia merasa ingin mencari suasana baru.

Di taman itu, ia duduk di bangku kayu, memperhatikan anak-anak bermain, orang-orang berolahraga, dan burung-burung yang berkicau riang.

Tatapannya perlahan berubah dari kosong menjadi sedikit lebih hidup. Melihat kegembiraan sederhana orang lain membuatnya merasa sedikit lebih ringan.

Tiba-tiba, suara langkah kaki mendekat. Aren menoleh dan melihat Alvin berdiri di sana dengan senyum lebar di wajahnya.

"Yo Aren, akhirnya kutemukan juga!" Alvin berkata dengan nada riang, kemudian duduk di sebelah Aren tanpa menunggu jawaban. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Aren menghela napas, mencoba menghindari percakapan yang dalam, namun akhirnya berkata, "Hanya mencari ketenangan. Terkadang, sulit menemukan tempat untuk berpikir."

Alvin mengangguk, seolah mengerti. "Aku mengerti. Kita semua butuh tempat untuk menenangkan pikiran. Tapi kau tahu, Aren, setelah melihatmu bertarung. Geng Sacrifice dan White dragon bersatu dalam pertempuran itu, walaupun awalnya kedua Geng itu selalu berselisih."

Aren tersenyum tipis. "Alvin, aku tidak ingin ketenanganku rusak oleh informasimu. Aku sudah muak dengan perselisihan."

Alvin merasa salah dan prihatin melihat kondisi Aren. Alvin mengangguk, "Yah, kau benar."

Mereka duduk dalam diam sejenak, menikmati pemandangan sekitar. Kemudian, Alvin berkata, "Kau tahu, kita semua sedang mencari sesuatu dalam hidup ini. Mungkin tidak selalu tahu apa yang kita cari, tapi perjalanan itu yang membuat kita kuat. Kau sudah banyak melewati hal berat, Aren. Mungkin, apa yang kau cari ada di sekitar kita selama ini."

Kata-kata Alvin membuat Aren merenung. Dia mulai menyadari bahwa mungkin, jawaban atas kebingungannya tidak selalu harus ditemukan dengan berjuang sendirian.

Namun, Aren sudah bosan dengan itu semua. Tiba-tiba Aren berdiri dan meninggalkan Alvin tanpa sepatah kata pun, Alvin hanya bisa menatap punggung Aren yang menjauh.

Dia tahu bahwa ada saat-saat di mana Aren lebih memilih untuk sendirian, dan meskipun Alvin ingin membantunya, dia juga paham bahwa Aren membutuhkan ruang untuk berpikir.

Aren berjalan tanpa tujuan jelas, menyusuri jalan-jalan kota yang sepi di sore hari. Pikirannya penuh dengan kebingungan dan keresahan yang belum terpecahkan. Langit mulai berubah warna, menandakan matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat.

Tanpa sadar, langkah kaki Aren membawanya ke sebuah bangunan tua yang tampak terlantar. Bangunan itu dulunya adalah tempat masa kecilnya bersama seseorang pak tua. Itu adalah bengkel motor.

Namun kini telah lama ditinggalkan. Aren membuka pintu yang berderit dan melangkah masuk. Di dalam, ruangan dipenuhi dengan kenangan masa lalu, lukisan yang pudar, alat musik yang berdebu, dan kursi-kursi yang berbaris rapi namun kosong. Bahkan dia melihat bangkai motor.

Aren berjalan ke tengah ruangan, duduk di salah satu kursi, dan membiarkan pikirannya mengembara. Dia mengingat semua peristiwa yang telah dia lalui, perkelahian, pertarungan untuk mempertahankan martabatnya, dan pencarian makna dalam hidupnya.

Dia tahu bahwa dia memiliki teman-teman yang peduli padanya, tapi tetap saja, ada kekosongan yang tidak bisa dia jelaskan.

Sementara itu, Alvin kembali ke sekolah dan bertemu dengan Ash dan Sano. Mereka bertiga berkumpul di warung pinggir sekolah, membahas keadaan Aren.

"Dia benar-benar terlihat tertekan," kata Alvin. "Aku tidak tahu bagaimana membantunya."

Sano menghela napas. "Untuk saat ini, biarkan dia menyendiri, itu adalah cara terakhir untuk membantunya."

Ash mengangguk. "Aren adalah orang yang kuat, tapi bahkan yang terkuat sekalipun bisa merasa rapuh. kita semua harus memberinya waktu."

Kembali di bangunan tua, Aren berdiri dan berjalan ke salah satu jendela yang terbuka. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, membawa aroma dedaunan dan kebebasan yang mengingatkannya pada masa kecilnya. Dia menutup matanya, membiarkan angin menyapu semua keraguan dan ketidakpastian yang mengganggunya.

Di luar, malam mulai tiba. Aren merasa sedikit lebih tenang, seolah-olah angin telah membawa pergi sebagian dari beban yang dia rasakan. Dia memutuskan untuk kembali ke rumah.

Namun, sebelum dia pergi Aren berpaling kearah bengkel itu. "Nah pak tua, apakah menolong orang lain itu rasanya seperti kebebasan?"

Kemudian perlahan Aren berjalan pergi. Mulutnya berkomat-kamit dengan senyuman tipis.

..."Aku sudah memutuskan, aku akan mencapai puncak!" ...

Episodes
1 Aren Rasendriya!
2 Puncak Sekolah SMA! Keputusan Aren?
3 Maju Semua! Aku Tak Terkalahkan!
4 Ash Pratama! Ketua Geng Black Sacrifice!
5 Aku Tidak Mudah Dijatuhkan Oleh Orang Sepertimu!
6 Tunjukkan Pukulan Dengan Hati Nurani!
7 Berkumpulnya Para Berandalan!
8 Semuanya Benar-benar Membuatku Lelah!
9 Kehadiran Seorang Wanita Tangguh!
10 Ancaman Yang Tak Di Undang!
11 Pemimpin Yang Mengecewakan!
12 Kehancuran Yang Merambat
13 Pertandingan Basket
14 Sano Faresta! Harapan SMA Bekasi!
15 Pertemanan Absolut! Membakar Semangat Pertarungan!
16 Solidaritas Tanpa Batas! Pertarungan Menentukan Nasib Sekolah!
17 Berandalan Yang Sesungguhnya
18 Masa Lalu Aren Rasendriya
19 Keputusan Serigala Penyendiri
20 Determination Dragon Maximal! Perubahan Rantai Kekuatan
21 Keresahan Seorang Teman
22 Tiga Pola Pentagram Sekolah Berandalan
23 Pertemuan Di Malam Hari (Arc-Geng Motor Bagian 1)
24 Logan Bersaudara (Arc-Geng Motor Bagian 1)
25 Keberanian Terletak Di Dalam Hati (Arc-Geng Motor Bagian 1)
26 Kenangan Di Sebuah Bengkel Tua (Arc-Geng Motor Bagian 1)
27 Serangan Di Sekolah (Arc-Geng Motor Bagian 1)
28 Leader terbaik Dan Penyakit (Arc-Geng Motor Bagian 1)
29 Ikatan Dalam Sebuah Pukulan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
30 Keramaian Disebuah Klub Malam (Arc-Geng Motor Bagian 1)
31 Dua Anak Berandalan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
32 Aren Dan Ash (Arc-Geng Motor Bagian 1)
33 Medan Pertempuran (Arc-Geng Motor Bagian 1)
34 Jangan Meremehkan Rocki! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
35 Pertempuran Sesungguhnya Di Mulai (Arc-Geng Motor Bagian 1)
36 Tekad Ash Melawan Rudi Anderson (Arc-Geng Motor Bagian 1)
37 Wakil Ketua White Dragon, Alvin Arkana! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
38 Teknik Bela Diri Aren (Arc-Geng Motor Bagian 1)
39 Intimidasi Baru (Arc-Geng Motor Bagian 1 END)
40 Pengorbanan Hitam (Ash The Best Leader)
41 Pergerakan Trinity General School (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
42 Berkumpul Bersama (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
43 Level Dewasa memuncak (Bangkitnya Jati diri Aren)
44 Akhir Dari Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
45 Malam Yang Tenang Setelah Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
46 Lawan Tersulit Bagi Aren (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
47 Bersama-sama, Kita Akan Mampu! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
48 Upgrade! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
49 Putri Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
50 Kebaikan Dalam Kegelapan (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
51 Mencari Arti Keluarga (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
52 Selamatkan Mulan! Alvin! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
53 Mereka Terlibat Konflik Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
54 Maria Dalam Bahaya! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
55 Harga Diri Maria Mayangsari (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
56 Aren Resah, Serangan Balasan! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1 END)
57 Keluarga Mafia!
58 Perselisihan Absolut
59 Munculnya Ratu SMA Bekasi
60 Terbentuknya Sebuah Aliansi Sekolah
61 Hubungan Mereka Absolut
62 Perjalanan Dibawah Sinar Bulan
63 Malam Berdarah (Part 1)
64 Malam Berdarah (Part 2)
65 Malam Berdarah (Part 3)
66 Festival Berandalan (Part 1)
67 Festival Berandalan (Part 2)
68 Festival Berandalan (Part 3)
69 Festival Berandalan (Part 4)
70 Festival Berandalan (Part 5)
71 Festival Berandalan (Part 6)
72 Festival Berandalan (Part 7)
73 Festival Berandalan (Part 8)
74 Festival Berandalan (Part 9)
75 Festival Berandalan (END)
76 Kami Datang, Teman-Teman!
77 Kami Disini Untuk Teman-Teman Kami! Bodoh!
78 Akhirnya Aku Menemukanmu, Mulan!
79 Mulan Arkana VS Lina Lailatus
80 Terima Kasih Teman, Sekarang Serahkan Kepadaku!
81 Bertarung Dalam Ikatan Absolute - Novel Season 1 (TAMAT)
82 Pengumuman Season 2 "Youth Fight"
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Aren Rasendriya!
2
Puncak Sekolah SMA! Keputusan Aren?
3
Maju Semua! Aku Tak Terkalahkan!
4
Ash Pratama! Ketua Geng Black Sacrifice!
5
Aku Tidak Mudah Dijatuhkan Oleh Orang Sepertimu!
6
Tunjukkan Pukulan Dengan Hati Nurani!
7
Berkumpulnya Para Berandalan!
8
Semuanya Benar-benar Membuatku Lelah!
9
Kehadiran Seorang Wanita Tangguh!
10
Ancaman Yang Tak Di Undang!
11
Pemimpin Yang Mengecewakan!
12
Kehancuran Yang Merambat
13
Pertandingan Basket
14
Sano Faresta! Harapan SMA Bekasi!
15
Pertemanan Absolut! Membakar Semangat Pertarungan!
16
Solidaritas Tanpa Batas! Pertarungan Menentukan Nasib Sekolah!
17
Berandalan Yang Sesungguhnya
18
Masa Lalu Aren Rasendriya
19
Keputusan Serigala Penyendiri
20
Determination Dragon Maximal! Perubahan Rantai Kekuatan
21
Keresahan Seorang Teman
22
Tiga Pola Pentagram Sekolah Berandalan
23
Pertemuan Di Malam Hari (Arc-Geng Motor Bagian 1)
24
Logan Bersaudara (Arc-Geng Motor Bagian 1)
25
Keberanian Terletak Di Dalam Hati (Arc-Geng Motor Bagian 1)
26
Kenangan Di Sebuah Bengkel Tua (Arc-Geng Motor Bagian 1)
27
Serangan Di Sekolah (Arc-Geng Motor Bagian 1)
28
Leader terbaik Dan Penyakit (Arc-Geng Motor Bagian 1)
29
Ikatan Dalam Sebuah Pukulan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
30
Keramaian Disebuah Klub Malam (Arc-Geng Motor Bagian 1)
31
Dua Anak Berandalan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
32
Aren Dan Ash (Arc-Geng Motor Bagian 1)
33
Medan Pertempuran (Arc-Geng Motor Bagian 1)
34
Jangan Meremehkan Rocki! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
35
Pertempuran Sesungguhnya Di Mulai (Arc-Geng Motor Bagian 1)
36
Tekad Ash Melawan Rudi Anderson (Arc-Geng Motor Bagian 1)
37
Wakil Ketua White Dragon, Alvin Arkana! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
38
Teknik Bela Diri Aren (Arc-Geng Motor Bagian 1)
39
Intimidasi Baru (Arc-Geng Motor Bagian 1 END)
40
Pengorbanan Hitam (Ash The Best Leader)
41
Pergerakan Trinity General School (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
42
Berkumpul Bersama (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
43
Level Dewasa memuncak (Bangkitnya Jati diri Aren)
44
Akhir Dari Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
45
Malam Yang Tenang Setelah Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
46
Lawan Tersulit Bagi Aren (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
47
Bersama-sama, Kita Akan Mampu! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
48
Upgrade! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
49
Putri Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
50
Kebaikan Dalam Kegelapan (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
51
Mencari Arti Keluarga (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
52
Selamatkan Mulan! Alvin! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
53
Mereka Terlibat Konflik Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
54
Maria Dalam Bahaya! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
55
Harga Diri Maria Mayangsari (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
56
Aren Resah, Serangan Balasan! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1 END)
57
Keluarga Mafia!
58
Perselisihan Absolut
59
Munculnya Ratu SMA Bekasi
60
Terbentuknya Sebuah Aliansi Sekolah
61
Hubungan Mereka Absolut
62
Perjalanan Dibawah Sinar Bulan
63
Malam Berdarah (Part 1)
64
Malam Berdarah (Part 2)
65
Malam Berdarah (Part 3)
66
Festival Berandalan (Part 1)
67
Festival Berandalan (Part 2)
68
Festival Berandalan (Part 3)
69
Festival Berandalan (Part 4)
70
Festival Berandalan (Part 5)
71
Festival Berandalan (Part 6)
72
Festival Berandalan (Part 7)
73
Festival Berandalan (Part 8)
74
Festival Berandalan (Part 9)
75
Festival Berandalan (END)
76
Kami Datang, Teman-Teman!
77
Kami Disini Untuk Teman-Teman Kami! Bodoh!
78
Akhirnya Aku Menemukanmu, Mulan!
79
Mulan Arkana VS Lina Lailatus
80
Terima Kasih Teman, Sekarang Serahkan Kepadaku!
81
Bertarung Dalam Ikatan Absolute - Novel Season 1 (TAMAT)
82
Pengumuman Season 2 "Youth Fight"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!