Pertandingan Basket

Saat sore menjelang dan langit mulai berwarna oranye keemasan, Aren duduk bersantai di atap sekolah. Dia memandang pemandangan yang indah di hadapannya, menikmati momen ketenangan. Angin sepoi-sepoi menerpa rambutnya, memberikan rasa sejuk yang menyenangkan.

Namun tatapannya menatap datar, tanpa ekspresi, mencerminkan kebosanan yang mendalam.

Sesekali, mata itu berkedip lambat, menunjukkan betapa bosannya dia saat menjalankan kehidupan masa mudanya.

"Sejak dulu, sampai sekarang, sebenarnya apa yang sudah kulakukan selama ini? untuk apa aku berkelahi?"

Kelopak matanya tampak sedikit menurun, dan pandangannya kosong, seolah-olah tidak ada yang menarik perhatiannya.

"Aku sudah bosan dengan semua ini,"

Suasana di sana begitu tenang. Hanya sedikit suara burung yang terdengar, seolah mereka juga menikmati ketenangan sore itu. Aren membiarkan pikirannya mengembara, mengingat kembali semua kejadian yang telah ia alami.

"Aren!" sebuah suara memecah keheningan. Aren menoleh dan melihat Maria berjalan mendekatinya, membawa dua kaleng minuman.

"Apa kamu selalu menikmati sore di sini?" tanya Maria, duduk di sampingnya dan menyerahkan satu kaleng minuman kepada Aren.

"Ya, ini tempat favoritku untuk bersantai dan melupakan sejenak semua masalah," jawab Aren sambil membuka kaleng minuman itu.

Maria tersenyum. "Aku bisa mengerti mengapa kamu suka di sini. Pemandangannya luar biasa."

Mereka berdua duduk dalam keheningan sejenak, menikmati keindahan matahari terbenam. Setelah beberapa saat, Maria memecah keheningan lagi. "Aren, apakah kamu menikmati suasana masa mudamu?"

"Hah, apa itu?"

"Maksudku, apakah kamu tidak pernah berpikiran untuk memiliki seseorang?"

"Eh? apakah itu penting?"

Maria menempelkan minuman kalengnya ke pipi Aren, membuatnya terkejut kedinginan. "Jelas penting, memiliki seseorang yang selalu ada saat dibutuhkan itu penting," katanya sambil tersenyum.

Aren menatap datar, tidak paham mengenai percintaan, dan mengabaikan Maria saat berdiri perlahan dan berjalan menjauh darinya.

"Aren, mau ke mana?" Maria bertanya dengan nada khawatir.

Aren menoleh ke arahnya. "Maria, ada yang aneh dengan diriku. Mungkin aku mengalami gejala yang tak pernah diketahui oleh dokter."

Maria mengernyit, "Aneh? Maksudnya?"

Aren menghela napas dan menjelaskan dengan canggung, "Rasanya, sering kali saat kau berbicara denganku, tubuhku merasa aneh. Sepertinya aku mengalami penyakit jantung. Jantungku seperti berdebar-debar. Aku harus menenangkan diriku, jika tidak, mungkin aku akan mengalami serangan jantung."

Maria tersenyum, berusaha menyembunyikan perasaannya. Melihat Aren yang tak mengerti perasaannya saat jatuh cinta, itu membuatnya merasa lucu dan hangat di saat yang bersamaan. Meskipun begitu, nampaknya Maria senang sekali mendengar ocehan Aren yang polos.

"Kamu tidak sedang sakit, Aren," kata Maria lembut. "Itu hanya perasaanmu. Kamu tahu, kadang-kadang jantung kita berdebar lebih kencang ketika kita bersama seseorang yang kita suka."

Aren menatapnya dengan bingung. "Jadi, kau bilang aku suka... dirimu?"

Maria tersenyum lebih lebar, menahan tawa saat Aren mengatakan itu dengan wajah polos. "Mungkin saja, Aren. Mungkin saja."

Aren menggaruk kepalanya, masih bingung tapi merasa sedikit lega. "Ah, jadi itu yang kau maksud. Baiklah, aku akan mencoba untuk tidak terlalu khawatir."

Maria mengangguk. "Dan aku akan ada di sini untuk membantumu menenangkan diri setiap saat."

Matahari mulai terbenam, melukiskan langit dengan warna oranye dan merah jambu yang indah. Angin sepoi-sepoi terus berhembus, membawa ketenangan yang menyelimuti atap sekolah. Aren dan Maria berdiri berdampingan, menikmati momen damai itu.

"Maria," Aren akhirnya berkata, suaranya lembut. "Terima kasih sudah selalu ada untukku. Aku mungkin tidak sepenuhnya mengerti semua ini, tapi aku tahu kau penting bagiku."

Maria tersenyum, merasa hangat mendengar kata-kata Aren. "Aku juga, Aren. Kau penting bagiku. Apa pun yang terjadi, aku akan selalu di sini."

"Maria, kau benar-benar teman yang baik."

Maria hanya tersenyum kecil mendengar Aren. Seketika dia terdiam, kemudian mengatakan sesuatu dengan mengalihkan pandangannya. "Karna kamu adik kelas favoritku, aku akan menemanimu setiap saat jika kamu membutuhkanku, Aren."

Mereka berdiri dalam keheningan yang nyaman untuk beberapa saat, hanya menikmati kebersamaan dan pemandangan yang menakjubkan di hadapan mereka. Saat suasana mulai berubah gelap, Maria menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk mengubah topik pembicaraan.

"Aren, besok ada pertandingan basket antara SMA Bekasi dan SMA Kemayoran. Aku dengar mereka sangat kuat. Apakah kamu ingin datang menontonnya?"

Seketika Aren menatap datar dengan pandangan kosong. Dia menunjukkan senyuman kecilnya.

Aren mengangguk. "Tentu. Sepertinya pertandingan itu akan menjadi menarik."

Maria tersenyum, merasa lega bahwa Aren tetap tenang dan berpikiran jernih. "Bagus, aku juga akan datang. Kita bisa mendukung tim kita bersama."

"Aku juga akan ikut bertanding," kata Aren

"Aren, tapi yang bertanding itu antara siswi,"

"Maksudku, pertandingan olahraga yang lain,"

"Yang lain?"

Aren nampak seperti menyembunyikan sesuatu dihadapan Maria, "Ya itu, pertandingan balap lari kalau tidak salah."

Maria nampak sedikit curiga melihat gelagat Aren. Tapi dia nampak mengacuhkannya, mungkin Aren memiliki alasan yang kuat. Namun kebohongannya benar-benar tidak bisa disembunyikan dimata Maria.

"Maria, sebaiknya kita pulang sekarang."

Maria mengangguk melihat pemandangan yang semakin menjadi gelap. "Yuk, pulang bareng."

Ketika mereka akhirnya memutuskan untuk turun dari atap dan pulang.

Besok paginya, suasana di SMA Bekasi terasa lebih ramai dari biasanya. Banyak siswi dari SMA Kemayoran tampak singgah ke sekolah mereka untuk menonton pertandingan basket. Aren dan Maria berjalan bersama, mencari tempat duduk yang strategis untuk menonton pertandingan yang akan segera dimulai.

"Sepertinya pertandingan ini akan seru," kata Maria dengan semangat.

Aren hanya mengangguk, matanya mengamati kerumunan. Tiba-tiba, mereka mendengar seseorang memanggil dari belakang.

"Aren! Maria!"

Mereka menoleh dan melihat Mulan melambaikan tangan. "Ayo, duduk dengan kami. Kami punya tempat yang bagus," kata Mulan, tersenyum.

Mereka bertiga akhirnya duduk bersama, menonton pertandingan yang segera dimulai. Aren memperhatikan orang yang menemani Mulan adalah anak buah Sano yang sedang berwaspada.

Suasana di lapangan terasa berbeda dari biasanya, lebih damai dan tertib. Pertandingan antara SMA Bekasi dan SMA Kemayoran berjalan dengan lancar, tanpa ada masalah atau perkelahian seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

Para pemain dari kedua tim bermain dengan semangat tinggi. SMA Bekasi menunjukkan kemampuan mereka dengan strategi yang solid dan kerja tim yang baik, sementara SMA Kemayoran bermain dengan agresivitas dan keterampilan yang luar biasa. Penonton dari kedua sekolah bersorak-sorai, memberikan semangat kepada tim mereka masing-masing.

"Maria, apakah kau menikmati pertandingan mereka?"

Maria mengangguk setuju. "Aku senang melihat ini. Mereka menunjukkan kerja keras mereka."

Aren memperhatikan pertandingan dengan cermat, menghargai usaha dan kerja keras yang ditunjukkan oleh kedua tim. Meskipun SMA Bekasi bermain dengan baik, SMA Kemayoran tetap memberikan perlawanan yang ketat. Pertandingan berlangsung sengit, dan setiap poin yang tercipta disambut dengan sorakan keras dari penonton.

Di pertengahan pertandingan, SMA Bekasi mulai unggul tipis dalam skor. Para pemain mereka bermain dengan lebih percaya diri dan bersemangat. Aren bisa melihat bagaimana kerja keras dan latihan mereka membuahkan hasil. Dia merasakan kebanggaan melihat teman-temannya bermain dengan begitu baik.

Saat pertandingan mendekati akhir, SMA Bekasi berhasil mempertahankan keunggulan mereka dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor tipis. Suasana di lapangan langsung berubah menjadi sorak-sorai kemenangan. Para pemain SMA Bekasi saling berpelukan dan merayakan kemenangan mereka.

Mulan, Maria, dan Aren berdiri, bertepuk tangan bersama penonton lainnya. "Kita menang!" kata Maria dengan senyum lebar di wajahnya.

"Ini adalah bukti bahwa kita bisa mengatasi apa pun," kata Mulan. Senyuman sinisnya sedikit keluar.

Aren hanya tersenyum, meskipun begitu sepertinya dia tak menikmati pertandingan itu.

Ketika pertandingan berakhir dan penonton mulai meninggalkan lapangan, Aren, Maria, dan Mulan berjalan bersama.

Di kejauhan, Ash, Sano dan Alvin berdiri, memperhatikan kerumunan yang berangsur-angsur bubar. Ash tersenyum tipis, merasakan kebanggaan yang sama atas kemenangan SMA Bekasi. Dia tahu bahwa tantangan masih ada di depan, tetapi dengan semangat dan persahabatan yang kuat, mereka bisa menghadapinya bersama.

"Ash, lu tumbang ya?" tanya Alvin, mengejek Ash.

"Berisik, bego!" respon Ash. Tak berpaling kearah Alvin.

Disebelahnya Sano hanya tersenyum simpul melihat suasananya tampak tenang.

Episodes
1 Aren Rasendriya!
2 Puncak Sekolah SMA! Keputusan Aren?
3 Maju Semua! Aku Tak Terkalahkan!
4 Ash Pratama! Ketua Geng Black Sacrifice!
5 Aku Tidak Mudah Dijatuhkan Oleh Orang Sepertimu!
6 Tunjukkan Pukulan Dengan Hati Nurani!
7 Berkumpulnya Para Berandalan!
8 Semuanya Benar-benar Membuatku Lelah!
9 Kehadiran Seorang Wanita Tangguh!
10 Ancaman Yang Tak Di Undang!
11 Pemimpin Yang Mengecewakan!
12 Kehancuran Yang Merambat
13 Pertandingan Basket
14 Sano Faresta! Harapan SMA Bekasi!
15 Pertemanan Absolut! Membakar Semangat Pertarungan!
16 Solidaritas Tanpa Batas! Pertarungan Menentukan Nasib Sekolah!
17 Berandalan Yang Sesungguhnya
18 Masa Lalu Aren Rasendriya
19 Keputusan Serigala Penyendiri
20 Determination Dragon Maximal! Perubahan Rantai Kekuatan
21 Keresahan Seorang Teman
22 Tiga Pola Pentagram Sekolah Berandalan
23 Pertemuan Di Malam Hari (Arc-Geng Motor Bagian 1)
24 Logan Bersaudara (Arc-Geng Motor Bagian 1)
25 Keberanian Terletak Di Dalam Hati (Arc-Geng Motor Bagian 1)
26 Kenangan Di Sebuah Bengkel Tua (Arc-Geng Motor Bagian 1)
27 Serangan Di Sekolah (Arc-Geng Motor Bagian 1)
28 Leader terbaik Dan Penyakit (Arc-Geng Motor Bagian 1)
29 Ikatan Dalam Sebuah Pukulan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
30 Keramaian Disebuah Klub Malam (Arc-Geng Motor Bagian 1)
31 Dua Anak Berandalan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
32 Aren Dan Ash (Arc-Geng Motor Bagian 1)
33 Medan Pertempuran (Arc-Geng Motor Bagian 1)
34 Jangan Meremehkan Rocki! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
35 Pertempuran Sesungguhnya Di Mulai (Arc-Geng Motor Bagian 1)
36 Tekad Ash Melawan Rudi Anderson (Arc-Geng Motor Bagian 1)
37 Wakil Ketua White Dragon, Alvin Arkana! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
38 Teknik Bela Diri Aren (Arc-Geng Motor Bagian 1)
39 Intimidasi Baru (Arc-Geng Motor Bagian 1 END)
40 Pengorbanan Hitam (Ash The Best Leader)
41 Pergerakan Trinity General School (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
42 Berkumpul Bersama (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
43 Level Dewasa memuncak (Bangkitnya Jati diri Aren)
44 Akhir Dari Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
45 Malam Yang Tenang Setelah Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
46 Lawan Tersulit Bagi Aren (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
47 Bersama-sama, Kita Akan Mampu! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
48 Upgrade! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
49 Putri Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
50 Kebaikan Dalam Kegelapan (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
51 Mencari Arti Keluarga (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
52 Selamatkan Mulan! Alvin! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
53 Mereka Terlibat Konflik Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
54 Maria Dalam Bahaya! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
55 Harga Diri Maria Mayangsari (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
56 Aren Resah, Serangan Balasan! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1 END)
57 Keluarga Mafia!
58 Perselisihan Absolut
59 Munculnya Ratu SMA Bekasi
60 Terbentuknya Sebuah Aliansi Sekolah
61 Hubungan Mereka Absolut
62 Perjalanan Dibawah Sinar Bulan
63 Malam Berdarah (Part 1)
64 Malam Berdarah (Part 2)
65 Malam Berdarah (Part 3)
66 Festival Berandalan (Part 1)
67 Festival Berandalan (Part 2)
68 Festival Berandalan (Part 3)
69 Festival Berandalan (Part 4)
70 Festival Berandalan (Part 5)
71 Festival Berandalan (Part 6)
72 Festival Berandalan (Part 7)
73 Festival Berandalan (Part 8)
74 Festival Berandalan (Part 9)
75 Festival Berandalan (END)
76 Kami Datang, Teman-Teman!
77 Kami Disini Untuk Teman-Teman Kami! Bodoh!
78 Akhirnya Aku Menemukanmu, Mulan!
79 Mulan Arkana VS Lina Lailatus
80 Terima Kasih Teman, Sekarang Serahkan Kepadaku!
81 Bertarung Dalam Ikatan Absolute - Novel Season 1 (TAMAT)
82 Pengumuman Season 2 "Youth Fight"
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Aren Rasendriya!
2
Puncak Sekolah SMA! Keputusan Aren?
3
Maju Semua! Aku Tak Terkalahkan!
4
Ash Pratama! Ketua Geng Black Sacrifice!
5
Aku Tidak Mudah Dijatuhkan Oleh Orang Sepertimu!
6
Tunjukkan Pukulan Dengan Hati Nurani!
7
Berkumpulnya Para Berandalan!
8
Semuanya Benar-benar Membuatku Lelah!
9
Kehadiran Seorang Wanita Tangguh!
10
Ancaman Yang Tak Di Undang!
11
Pemimpin Yang Mengecewakan!
12
Kehancuran Yang Merambat
13
Pertandingan Basket
14
Sano Faresta! Harapan SMA Bekasi!
15
Pertemanan Absolut! Membakar Semangat Pertarungan!
16
Solidaritas Tanpa Batas! Pertarungan Menentukan Nasib Sekolah!
17
Berandalan Yang Sesungguhnya
18
Masa Lalu Aren Rasendriya
19
Keputusan Serigala Penyendiri
20
Determination Dragon Maximal! Perubahan Rantai Kekuatan
21
Keresahan Seorang Teman
22
Tiga Pola Pentagram Sekolah Berandalan
23
Pertemuan Di Malam Hari (Arc-Geng Motor Bagian 1)
24
Logan Bersaudara (Arc-Geng Motor Bagian 1)
25
Keberanian Terletak Di Dalam Hati (Arc-Geng Motor Bagian 1)
26
Kenangan Di Sebuah Bengkel Tua (Arc-Geng Motor Bagian 1)
27
Serangan Di Sekolah (Arc-Geng Motor Bagian 1)
28
Leader terbaik Dan Penyakit (Arc-Geng Motor Bagian 1)
29
Ikatan Dalam Sebuah Pukulan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
30
Keramaian Disebuah Klub Malam (Arc-Geng Motor Bagian 1)
31
Dua Anak Berandalan (Arc-Geng Motor Bagian 1)
32
Aren Dan Ash (Arc-Geng Motor Bagian 1)
33
Medan Pertempuran (Arc-Geng Motor Bagian 1)
34
Jangan Meremehkan Rocki! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
35
Pertempuran Sesungguhnya Di Mulai (Arc-Geng Motor Bagian 1)
36
Tekad Ash Melawan Rudi Anderson (Arc-Geng Motor Bagian 1)
37
Wakil Ketua White Dragon, Alvin Arkana! (Arc-Geng Motor Bagian 1)
38
Teknik Bela Diri Aren (Arc-Geng Motor Bagian 1)
39
Intimidasi Baru (Arc-Geng Motor Bagian 1 END)
40
Pengorbanan Hitam (Ash The Best Leader)
41
Pergerakan Trinity General School (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
42
Berkumpul Bersama (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
43
Level Dewasa memuncak (Bangkitnya Jati diri Aren)
44
Akhir Dari Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
45
Malam Yang Tenang Setelah Pertempuran (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
46
Lawan Tersulit Bagi Aren (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
47
Bersama-sama, Kita Akan Mampu! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
48
Upgrade! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
49
Putri Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
50
Kebaikan Dalam Kegelapan (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
51
Mencari Arti Keluarga (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
52
Selamatkan Mulan! Alvin! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
53
Mereka Terlibat Konflik Mafia (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
54
Maria Dalam Bahaya! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
55
Harga Diri Maria Mayangsari (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1)
56
Aren Resah, Serangan Balasan! (Arc-Mafia Hasan Group Bagian 1 END)
57
Keluarga Mafia!
58
Perselisihan Absolut
59
Munculnya Ratu SMA Bekasi
60
Terbentuknya Sebuah Aliansi Sekolah
61
Hubungan Mereka Absolut
62
Perjalanan Dibawah Sinar Bulan
63
Malam Berdarah (Part 1)
64
Malam Berdarah (Part 2)
65
Malam Berdarah (Part 3)
66
Festival Berandalan (Part 1)
67
Festival Berandalan (Part 2)
68
Festival Berandalan (Part 3)
69
Festival Berandalan (Part 4)
70
Festival Berandalan (Part 5)
71
Festival Berandalan (Part 6)
72
Festival Berandalan (Part 7)
73
Festival Berandalan (Part 8)
74
Festival Berandalan (Part 9)
75
Festival Berandalan (END)
76
Kami Datang, Teman-Teman!
77
Kami Disini Untuk Teman-Teman Kami! Bodoh!
78
Akhirnya Aku Menemukanmu, Mulan!
79
Mulan Arkana VS Lina Lailatus
80
Terima Kasih Teman, Sekarang Serahkan Kepadaku!
81
Bertarung Dalam Ikatan Absolute - Novel Season 1 (TAMAT)
82
Pengumuman Season 2 "Youth Fight"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!